Anda di halaman 1dari 28

DISTOSIA

Macam Distosia

 Distosia krn kelainan his (power).


 Distosia krn kelainan jln lahir (passage).
 Distosia krn kelainan janin (passenger).
 Distosia Tumor/kelainan lain jln lahir.
Distosia Karena Kelainan His

 Distosia adalah kesulitan dlm jlnnya


persalinan.
 Distosia power adl his yg tdk normal,
baik kekuatan maupun sifatnya shg
m’hambat persalinan.
Etiologi

 Primigravida tua, multigravida &


grandemulti.
 Faktor herediter, emosi & ketakutan.
 Salah pimpinan persalinan.
 Kesalahan letak janin & CPD.
 Kelainan uterus.
 Kehamilan postmatur.
 Inersia Uteri.
 Tetania Uteri.
 Aksi Uterus Inkoordinasi.
Inersia Uteri

His yg sifatnya lemah, singkat dan


jarang.
Terbagi dlm Primer & Sekunder.
Diagnosis Inersia Uteri memerlukan
pengalaman & pengawasan.
Penanganan : oksitosin drip.
Tetania Uteri
 His yg terlampau kuat sehingga tdk
ada relaksasi rahim.
 Menyebabkan partus presipitatus,
perlukaan jln lahir yg luas,
perdarahan intrakranial pd bayi.
 Potensial ruptura uteri.
 Penanganan : morfin, luminal, asal
janin segera lahir dlm 4-6 jam.
Incoordinate Uterine Action
 His yg sifatnya berubah-ubah.
 Kontraksi tdk efisien menyebabkan pembukaan.
 Dpt menyebabkan lingkaran kekejangan.
 Penanganan : pemberian sedativa & analgetika.
Penyelesaian bila persalinan sdh berlangsung
lama.
Distosia Krn Kelainan Jln Lahir

 Bentuk & kelainan Panggul.


 Cefalo Pelvik Disproporsi.
Kelainan Bentuk Panggul
1. Kongenital:
 Just minor pelvis
 Simple flat pelvis
 Male type pelvis
 Panggul asimilasi
2. Kelainan penyakit tulang panggul:
 Rachitis
 Osteomalasia
 TBC tulang
3. Kelainan tulang belakang:
 Lordosis
 Skoliosis
 Kiposis
 Spondilolistesis
Cefalo Pelvik Disproporsi
 Pemeriksaan panggul.
 Pemeriksaan Radiologik.
 Pemeriksaan besarnya janin.
 Partus percobaan.
 Beberapa kemungkinan :
• Imbang cefalo : pelvik baik.
• Disproporsi cefalo pelvik.
• Kemungkinan disproporsi.
 Panggul sempit bila C.V >10 cm, C.D >
11,5 cm.
Komplikasi pd ibu:

 Persalinan b’langsung lama.


 KPD
 Tali pusat menumbung.
 Inersia uteri sekunder.
 Ruptura uteri.
 Simpisiolisis, infeksi intrapartal.
 Fistula.
Komplikasi pd anak :

 Infeksi.
 Kematian.
 Perdarahan intrakranial.
 Kaput suksedaneum & sefalohematoma.
 Moulage.
 Fraktur tulang kepala.
Distosia Krn Passenger
 Kelainan letak kepala : pres. puncak
kepala, pres. muka, pres. dahi, posisi
oksiput posterior persisten, LBK UUK
melintang.
 Letak sungsang : frank breech, complete
breech, incomplete breech.
 Letak lintang.
 Presentasi rangkap/ganda.
 Kelainan bentuk dan besar janin:
distosia kepala, distosia bahu, distosia
perut, distosia bokong, kembar siam.
Letak Sungsang

 Diagnosis :
 Kepala teraba di fundus.
 Djj paling jelas terdengar pd tempat yg
lebih tinggi dari pusat.
 PD: teraba os sakrum, tuber ischii, anus,
kadang* kaki.
Prognosis

 Bagi Ibu :
 Robekan perineum lb besar.
 Ketuban lebih cepat pecah.
 Partus lebih lama & mdh terkena infeksi.
 Bagi bayi :
 Prognosa tdk begitu baik.
 Gg peredaran darah plasenta.
 Asfiksia.
Cara melahirkan pervaginam

 Fase 1 : fase meunggu


Sblm bokong lahir penolong hanya m’observasi,
bila tangan tdk menjungkit keatas persalinan
akan mudah (jgn lakukan kristeller).
 Fase 2 : fase bertindak
Bila badan janin sudah lahir sampai pusat,
maka janin harus lahir dlm wkt 8 mnt. Untuk
m’p’çpt dpt lakukan manual aid.
Cara Melahirkan Bahu & Lengan

 Cara Klasik (Deventer).


 Cara Lovset.
 Cara Mueller.
 Cara Bracht.
 Cara Potter.
Melahirkan Kepala

 Mauriceau (veit smellie).


 De Snoo.
 Wigand Martin-Winckel.
 Noujoks.
 Cara Praque terbalik.
 Ekstraksi.
Kepala Sulit Lahir

 After Coming Head.


 Ekstraksi forsep (cunam piper).
 Bila janinmeninggal lakukan
embriotomi/kraniotomi.
Distosia Tumor dan Kelainan
Jln Lahir Lunak
 Kelainan pd vulva : edema, stenosis, tomor.
 Kelainan vagina : stenosis vagina kongenital,
tumor vagina.
 Kelainan servik uteri: servik kaku (primer &
sekunder), servik gantung, servik konglumer,
edema servik.
 Kelainan Uterus.
 Kelainan Ovarium.
Kelainan Jln lahir Lunak Yg
M’ganggu Persalinan

 Kista vagina polip serviks, mioma uteri,


kista ovarii.
 K.K penuh/ batu K.K yg besar.
 Tumor rektum.
 Kelainan bentuk uterus, dasar panggul
dan serviks yg tdk elastis.
Penanganan :

 Valium dan petidin.


 Episiotomi.
 Vakum bila syarat terpenuhi.
 Seksio Sesaria.
DISTOSIA BAHU

 Kepala janin sdh dilahirkan tetapi bahu


t’sangkut dan tdk dpt dilahirkan.
 Pd setiap persalinan b’siaplah m’hadapi
distosia bahu.
 Tdk dpt diprediksikan sblmnya.
 Iasanya pd bayi besar.
Diagnosis :

 Kepala bayi tdk melakukan putaran


paksi luar.
 Kepala bayi tersangkut di perineum
(kepala kura*).
 Dagu tertarik dan menekan perineum.
 Tarikan pd kepala gagal melahirkan
bahu yg terperangkap di belakang
simpisis.
Penanganan :

 Lakukan episiotami yg ckp luas.


 Lakukan manuver McRobert’s.
 Tarik kepala by scr mantap dan terus
menerus ke arah bawah untuk
menggerakan bahu anterior di bawah
simpisis pubis.
 Scr b’samaan minta salah satu asisten
untk m’berikan sedikit tekanan
suprapubis kearah bawah dgn lembut.
Lanjutan :
 Jika bahu blm dpt dilahirkan : masukan tangan
ke dlm vagina dan lakukan penekanan pd bahu
anterior ke arah sternum by u/ memutar bahu
by & mengurangi diameter bahu.
 Jika bahu msh tetap tdk lahir : mskkan tangan
ke dlm vagina & pegang tulang lengan atas yg
berada pd posisi porterior.
 Fleksikan lengan by di bagian siku dan letakkan
lengan tersebut melintang di dada by.
 Jika bahu msh blm jg lahirminta ibu berganti ke
posisi merangkak.
 Jika semua tindakan tetap tdk dpt melahirkan
bahu maka patahkan klavikula.

Anda mungkin juga menyukai