Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN

MENSTRUASI TERHADAP PERSONAL HYGIENE GENETALIA


PADA ANAK TUNAGRAHITA DI SLBN 1
TANJUNGPINANG

WANDA SULISTYOWATI
111711033
01 Bab 1 Pendahuluan

02 Bab 2 Tinjauan Pustaka

03 Bab 3 Metode Penelitian


BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Anak tunagrahita atau retardasi mental Personal hygiene merupakan suatu


adalah anak yang memiliki kecerdasaan pemahaman, sikap dan praktik yang
dibawah rata-rata atau intelektualnya. Pada dilakukan oleh seseorang untuk
umumnya disertai keterbatasan intelegensi
meningkatkan derajat kesehatan,
dan hambatan dalam penyesuaian diri
memelihara kebersihan diri dan
mencegah timbulnya penyakit

Personal hygiene genetalia merupakan pemeliharaan


kebersihan dan kesehatan individu yang dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari
gangguan alat reproduksi
Badan Pusat statistik pada tahun 2017-2018 terdapat tiga
provinsi dengan jumlah anak berkebutuhan khusus paling
banyak.
Data pada tahun 2017-2018 di tanjungpinang dengan anak
berkebutuhan khusus yakni tunagrahita terdapat 293 anak

Pada tahun 2010 sekitar 3,85% remaja putri dengan


retardasi mental mempunyai prilaku hygiene menstruasi
yang rendah.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 25 maret 2021 dengan


wawancara wali kelas smp dan sma didapatkan hasil bahwa jumlah anak
tunagrahita di slbn 1 tanjungpinang sebanyak 124 siswa dengan jumlah putri
58 siswi yang telah mengalami menstruasi berjumlah 31 siswi dan anak
tunagrahita ringan sebanyak 15 siswi . Masih ada beberapa siswi yang kurang
memahami personal hygiene genetalia terutama pada saat menstruasi.
B. RUMUSAN MASALAH

Apakah Ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan


Tentang Perawatan Menstruasi Terhadap
Personal Hygiene Genetalia Pada Anak
Tunagrahita Di SLB Negeri 1
Tanjungpinang
C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang
Perawatan Menstruasi Terhadap
Personal Hygiene Genetalia Pada Anak
Tunagrahita Di SLB Negeri 1
Tanjungpinang

2. Tujuan khusus
a. Untuk Mengetahui personal hygiene sebelum dilakukanya
pendidikan kesehatan
b. Untuk Mengetahui personal hygiene sesudah dilakukanya
pendidikan kesehatan
c. Untuk Mengetahui perbedaan personal hygiene sebelum
dilakukanya pendidikan kesehatan pada anak tunagrahita di
SLBN 1 Tanjungpinang.
D. Manfaat Penelitian

 Bagi Ilmu Keperawatan


 Bagi Pelayanan Keperawatan
 Bagi Mahasiswa
 Bagi Peneliti
 Bagi Institusi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. ANAK TUNAGRAHITA B. PERSONAL HYGIENE

Kondisi anak yang kecerdasaanya Personal hygiene (kebersihan diri) tindakan


jauh dibawah rata-rata serta untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
mengalami hambatan dalam seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
penyesuaian diri. psikis

Personal hygiene genetalia pada anak


- Klasifikasi (kategori anak
tunagrahita merupakan upaya untuk
tunagrahita) menjaga kebersihan serta kesehatan individu
- Karakteristik (ciri fisik dan agar dapat terhindar dari penyakit.
penampilan)
- Dampak ( kemampuan
akademik, keterbatasan sosial,
keterbatasan fungsi mental
lainya, kepribadian)
C. KESEHATAN REPRODUKSI

Merupakan upaya dalam menjaga dan


memelihara kebersihan serta kesehatan alat
reproduksi. Pada wanita umumnya
memiliki sistem reproduksi yg rentan
terhadap gnguan yg dapat menimbulkan
masalah pada reproduksinya.
Anak Tunagrahita :

1. Klasifikasi Anak

2. Karakteristik

3. Dampak

4. Tingkat Kemandirian Personal hygiene :

1. Faktor-faktor
2. Praktik sosial

3. Pengetahuan
Perawatan menstruasi :

1 Siklus menstruasi

2. Kelainan siklus menstruasi

3. Upaya pencegahan

.
Varibel Independen Variabel Dependen

Pendidikan kesehatan Personal hygiene genetalia


Hipotesa Penelitian

Adanya Pengaruh Pendidikan kesehatan


Perawatan Menstruasi Terhadap
Personal Hygiene Pada Anak
Tunagrahita di SLB N 1
Tanjungpinang.
BAB III METODE PENELITIAN
Metode kuantitatif

Studi eksperimen semu (Quasi


Desain penelitian
Eksperimen)

Desain nonequivalent control


group
Tahap persiapan

Waktu penelitian Tahap pelaksanaan

Tahap penyusunan laporan

Tempat Penelitian
Tempat Penelitian dilaksanakan di SLB Negeri 1
Tanjungpinang
POPULASI DAN SAMPEL
POPULASI
Populasi dalam penelitian ini SAMPEL
adalah siswi tunagrahita di Dalam penelitian ini,
SLB Negeri Tanjungpinang penulis mengambil
yang berjumlah 58 siswi. populasi dengan
menghitung ukuran
sampel sampel penelitian
berdasarkan teknik Slovin
(Nursalam, 2017).
 Rumus slovin untuk menentukan sampel sebagai berikut :

Keterangan :
n = ukuran sampel/jumlah responden
N = ukuran populasi
e = persentasi kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir
Maka untuk mengetahui sampel penelitian dengan perhitungan sebagai berikut:

34

31,33 (Dibulatkan)
. kriteria inklusi
• Orang tua yang memiliki anak usia remaja tunagrahita yang
sudah mensturasi dan bersedia menjadi responden penelitian.
• Anak tunagrahita yang sudah mengalami mensturasi.

kriteria eksklusi
• Kriteria yang menyebabkan subjek yang tidak memenuhi
kriteria inklusi tidak dapat diikutsertakan.
• Tidak bersedia menjadi responden penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
 Membuat surat untuk pengambilan data.
 Meminta data anak tunagrahita di SLB N1 Tanjungpinang
 Membuat jadwal penelitian
 Membuat surat izin uji validitas dan reliabilitas pada kampus dan menyerahkannya pada pihak SLB
N1 Tanjungpinang
 Mendapat surat izin penelitian dari SLB N1 Tanjungpinang untuk melakukan uji validitas dan
realibilitas
 Melakukan uji validitas dan realibilitas pada kuesioner.
 Menentukan jadwal pengisian kuesioner uji validitas oleh anak yang terpilih.
 Melakukan uji validitas dengan membagikan kuesioner pada pasien anak-anak.
 Menentukan jadwal pengisian kuesioner oleh sampel yang telah ditentukan.
 Melakukan uji reliabilitas dengan membagikan kuesioner.
 Melakukan penelitian dengan sampel
ALAT PENGUMPULAN DATA

KUESIONER

Data sosiodemografi Personal hygiene perawatan menstruasi


VALIDITAS DATA DAN RELIABILITAS

Validitas adalah suatu indeks yang


menunjukkan alat ukur itu benar-benar Reliabilitas adalah kesamaan hasil
pengukuran atau pengamatan bila fakta atau
mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo,
kenyataan hidup tadi diukur dan dinamai
2018). Prinsip validitas adalah pengukuran
berkali-kali dalam waktu yang sama
dan pengamatan yang berarti prinsip
(Nursalam, 2018). instrument yang
keandalan instrument dalam mengumpulkan digunakan telah reliable jika alpha atau
data (Nursalam, 2018). Instrumen personal koefisien reliabilitasnya lebih dari 0,06
hygiene genetalia pada saat mensturasi valid dengan nilai Alpha Cronbach dibandingkan
apabila r hitung > r tabel berarti valid dengan Cronbach’s Alpha if item deleted.
demikian sebaliknya, jika r hitung < r tabel Setelah didapatkan uji reliabilitas didapatkan
tidak valid nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60
namun jika Cronbach’s Alpha kkurang dari
0,06 maka intrumeny dinyatakan tidak
reliable.
Teknik analisa data

Uji Univariat Uji Bivariat

Analisis univariat yang akan di


Analisa bivariat pada penelitian ini
deskripsikan yaitu kemandirian
menggunakan uji wilcoxon untuk
personal hygiene anak tunagrahita
menguji beda mean dari 2 hasil
yang diisi oleh orang tua atau guru
pengukuran. Adapun keputusan uji
wilcoxon menurut Arikunto (2015)
yang menghasilkan niali p dengan a =
0,05
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai