Anda di halaman 1dari 18

1

Pajak Penghasilan Pasal 23


Bab 7
2

Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 23


(Objek Pajak)

• Dividen • Sewa harta selain


• Royalti tanah dan bangunan
• Bunga • Jasa konsultan, jasa
• Hadiah, teknik, jasa
penghargaan, manajemen, jasa
bonus, dan konstruksi, jasa lain
sejenisnya selain yg selain yang dipotong
dipotong PPh 21 PPh Pasal 21
Su
WP paj bjek
Ba d ak
an

WP
OP
DN

Pe
penmoto
pem Bad pel yeto ng,
eri an apo r,
nt a
h r
S ub
je
Bad k paj
a n ak
DN
Pe n
ye l
e ng
keg gara
ia t a
Ben n
tuk
usa
tetaha
Per p
pe r w a k
i
LN u s a h a l a n
a
Ora lainny n
ng a
pri
di t ba
u n DN di
j uk y
KP g
P
3
4

Orang Pribadi yang Ditunjuk Sebagai Pemotong PPh


Pasal 23

▫ Akuntan, arsitek, dokter, Notaris, Pejabat Pembuat Akte Tanah


(PPAT) kecuali PPAT tersebut adalah Camat, pengacara, dan
konsultan, yang melakukan pekerjaan bebas;
▫ Orang pribadi yang menjalankan usaha yang menyelenggarakan
pembukuan atas pembayaran sewa
5

Dikecualikan dari pengenaan PPh Pasal 23

• Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank


• Sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa
dengan hak opsi
• Dividen yang diterima atau diperoleh PT dari badan usaha yang
didirikan dan berkedudukan di Indonesia dengan syarat:
• Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan.
• Kepemilikan saham paling rendah 25% dari jumlah yang disetor.
• Bagian laba dari persekutuan yang modalnya tidak terdiri atas
saham–saham
• SHU Koperasi yang dibagikan kepada anggotanya
• Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada badan usaha
atau jasa keuangan (penyalur pinjaman/pembiayaan sesuai
PMK)
6

PPh Pasal 23 =
15% x jumlah 2% x jumlah bruto
bruto

• Dividen • Sewa harta


• Bunga selain tanah
• Royalti dan/atau
• Hadiah, bangunan
penghargaan, • Jasa konsultan,
bonus, dll. selain jasa
yg dipotong PPh manajemen,
Pasal 21 jasa teknik, jasa
konstruksi, jasa
lain selain yg
Dalam hal penerima penghasilan tidak ber-NPWP, dipotong PPh
dikenakan tarif 100% (seratus persen) lebih tinggi Pasal 21,
7

Jumlah Bruto:
a. untuk jasa katering adalah seluruh jumlah penghasilan dengan nama dan dalam
bentuk apapun yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo
pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri,
penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri
lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap;
b. untuk jasa selain jasa katering adalah seluruh jumlah penghasilan dengan nama dan
dalam bentuk apapun yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh
tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri,
penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri
lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap, tidak termasuk:
1. pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain sebagai
imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dibayarkan oleh Wajib Pajak
penyedia tenaga kerja kepada tenaga kerja yang melakukan pekerjaan,
berdasarkan kontrak dengan pengguna jasa; (dibuktikan dgn kontrak kerja dan
daftar pembayaran);
2. pembayaran atas pengadaan/pembelian barang atau material (dibuktikan dgn
faktur pembelian barang atau material);
3. pembayaran kepada pihak ketiga untuk selanjutnya dibayarkan melalui penyedia
jasa (dibuktikan dgn faktur tagihan dari pihak ketiga disertai dengan perjanjian
tertulis);
4. pembayaran penggantian biaya (reimbursement) yaitu penggantian pembayaran
atas biaya yang telah dibayarkan penyedia jasa kepada pihak ketiga(dibuktikan dgn
faktur tagihan atau bukti pembayaran yang telah dibayarkan oleh penyedia jasa
kepada pihak ketiga).
c. Dalam hal tidak terdapat bukti sebagaimana dimaksud huruf b, jumlah bruto sebagai
dasar pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 adalah sebesar keseluruhan
pembayaran kepada penyedia jasa, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai.
8

Jenis jasa lain (PMK No. 141/PMK.03/2015


a. Jasa penilai (appraisal);
b. Jasa aktuaris;
c. Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan;
d. Jasa hukum;
e. Jasa arsitektur;
f. Jasa perancang kota dan arsitektur landscape;
g. Jasa perancang (design);
h. Jasa pengeboran (drilling)di bidang penambangan migas, kecuali yang dilakukan
oleh BUT;
i. Jasa penunjang di bidang usaha panas bumi dan penambangan migas;
j. Jasa penambangan dan jasa penunjang selain di bidang usaha panas bumi dan
penambangan migas;
k. Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara;
l. Jasa penebangan hutan;
m. Jasa pengolahan limbah;
n. Jasa penyedia tenaga kerja dan/atau tenaga ahli (outsourcing services)
o. Jasa perantara dan/atau keagenan;
9

p. Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yang dilakukan oleh


Bursa Efek, KSEI dan KPEI;
q. Jasa kustodian/penyimpanan/penitipan, kecuali yang dilakukan oleh KSEI;
r. Jasa pengisian suara (dubbing) dan/atau sulih suara;
s. Jasa mixing film;
t. Jasa pembuatan sarana promosi film, iklan, poster, foto, slide, klise, banner,
pamphlet, baliho, dan folder;
u. Jasa sehubungan dengan software atau hardware atau sistem komputer,
termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan;
v. Jasa pembuatan dan/atau pengelolaan website;
w. Jasa internet termasuk sambungannya;
x. Jasa penyimpanan, pengolahan, dan/atau penyaluran data informasi, dan/atau
program;
10

y. Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, dan/
atau TV kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di
bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/ a tau sertifikasi sebagai pengusaha
konstruksi;
z. Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik, telepon, air,
gas, AC, TV kabel, dan/ atau bangunan, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak
yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/ atau
sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;
aa. Jasa perawatan kendaraan dan/ atau alat transportasi darat, laut dan udara;
ab. Jasa maklon;
ac. Jasa penyelidikan dan keamanan;
ad. Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer;
ae. Jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa, media luar ruang
atau media lain untuk penyampaian informasi, dan/atau jasa periklanan;
11

af. Jasa pembasmian hama;


ag. Jasa kebersihan atau cleaning service;
ah. Jasa sedot septic tank;
ai. Jasa pemeliharaan kolam;
aj. Jasa katering atau tata boga;
ak. Jasa freight forwarding;
al. Jasa logistik;
am. Jasa pengurusan dokumen;
an. Jasa pengepakan;
ao. Jasa loading dan unloading;
ap. Jasa laboratorium dan/atau dilakukan oleh lembaga atau rangka penelitian akademis;
aq. Jasa pengelolaan parkir;
ar. Jasa penyondiran tanah;
as. Jasa penyiapan dan/ atau pengolahan lahan;
12

at. Jasa pembibitan dan/atau penanaman bibit;


au. Jasa pemeliharaan tanaman;
av. Jasa pemanenan;
aw. Jasa pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan/ atau
perhutanan;
ax. Jasa dekorasi;
ay. Jasa pencetakan/penerbitan;
az. Jasa penerjemahan;
ba. Jasa pengangkutan/ekspedisi kecuali yang telah diatur dalam Pasal 15 Undang-Undang
Pajak Penghasilan;
bb. Jasa pelayanan kepelabuhanan;
bc. Jasa pengangkutan melalui jalur pipa;
bd. Jasa pengelolaan penitipan anak;
be. Jasa pelatihan dan/ atau kursus;
bf. Jasa pengiriman dan pengisian uang ke ATM;
13

bg. Jasa sertifikasi;


bh. Jasa survey;
bi. Jasa tester, dan
bj. Jasa selain jasa-jasa tersebut di atas yang pembayarannya dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.
14

PPh atas Bunga


PPh final:
▫ Pasal 4 (2): Bunga deposito/tabungan (tarif pajak
20%); bunga obligasi di BEI (tarif pajak 15%)
▫ Pasal 4 (2): Bunga simpanan koperasi (tarif pajak 10%)
▫ Pasal 26: untuk WP LN (tarif pajak 20%)
PPh tidak final:
▫ Pasal 23: bunga diterima WP DN (tariff pajak 15%)
Bukan objek pajak:
▫ Pasal 4 (3): bunga yang diterima perusahaan reksa
dana; bunga dibayarkan kepada bank
15

PPh atas dividen


PPh final:
▫ Pasal 17 (2c): dividen diterima WP OP (tariff pajak 10%)
▫ Pasal 26: dividen diterima WP LN (tariff pajak 20%)
Bukan objek pajak:
▫ Pasal 4 (3): dividen diterima WP
PT/BUMN/D/Koperasi yg diambil dari cadangan saldo
laba dan penyertaannya > 25% dari modal disetor
PPh tidak final:
▫ Pasal 23: dividen diterima WP DN kecuali di atas (tariff
pajak 15%)
16

Penghasilan tidak dipotong PPh Pasal 23


1. Penghasilan dibayar/terutang kepada bank
2. Sewa yang dibayarkan/terutang sehubungan dengan
sewa guna usaha dengan hak opsi
3. Dividen yang diterima oleh PT, koperasi, BUMN/D
dengan syarat tertentu
4. Dividen yang diterima oleh orang pribadi
5. Bagian laba yg diterima oleh anggota CV, firma, kongsi,
persekutuan, perkumpulan dimana modalnya tidak
terbagi atas saham-saham
6. Penghasilan yang dibayar/terutang pada badan usaha
atas jasa keuangan yang berfungsi sebagai penyalur
pinjaman
17

Lain-lain
• Dipotong (bukti potong) oleh Pemotong pada
saat pembayaran;
• Disetor ke Bank (SSP) oleh Pemotong paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya;
• Dolaporkan ke KPP (SPT) oleh Pemotong paling
lambat tanggal 20 bulan berikutnya;
18

SPT DAN BUKTI POTONG

Anda mungkin juga menyukai