Anda di halaman 1dari 41

TEORI

PROBABILITAS
Probabilitas
Apa Itu Probabilitas ?
Probabilitas : ialah suatu ukuran tentang
kemungkinan suatu peristiwa (event) akan
terjadi dimasa mendatang.

Rumus Probabilitas : P (E) = X/N


– P = Probabilitas
– E = Event (Kejadian)
– X = Jlh Kejadian yg diinginkan (peristiwa)
– N = Keseluruhan kejadian yg mungkin terjadi
Manfaat Probabilitas dalam penelitian

Membantu kita dalam mengambil suatu keputusan.


Meramalkan suatu kejadian yang mungkin terjadi.
Fungsinya sbb :
 Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yg
lebih tepat
 Dgn teori Prob. Kita dapat menarik kesimpulan
secara tepat atas hipotesis yg terkait ttg karakteristik
populasi.
 Mengukur derajat ketidakpastian dari analisissampel
hasil penelitian dari suatu populasi.
Pendekatan Probabilitas
Ada 3 pendekatan konsep untuk mendefinisikan
probabilitas dan menentukan nilai2 probabilitas yt :

1. Pendekatan Klasik  memp. Kemptn sama

2. Pendekatan Frekuensi Relatif  tdk sama

3. Pendekatan Subyektif  Brdskan Keyakinan


Manfaat & Pendekatan
Probabilitas Untuk Sampel
Non probabilitas sampling :
1. quota sampling
2. purposive sampling
3. convenience sampling
4. dll.

Probabilitas sampling :
1. Simple random sampling
2. stratified sampling
3. systematic sampling
4. cluster sampling
5. multistage sampling
Populasi, Sampel,
Variabel & D.O
Populasi Dan Sampel
Apa Itu Populasi
Populasi: kumpulan individu atau obyek yang mempunyai kateristik yang
akan dihitung/diukur
Misal: penduduk Kota Ktg, pasien poli kandungan, dll
Macam Populasi:
– Populasi Finit (terhingga): diketahui jumlahnya
– Populasi Infinit (tak terhingga): tidak diketahui jumlahnya, dapat
diubah menjadi terhingga dengan cara membatasi wilayah atau
jumlah
Apa Itu Sampel
Sampel: adalah perwakilan dari populasi, yang dapat menggambarkan
keadaan populasi yang sebenarnya
Pengambilan sample dilakukan dengan cara acak/random →agar semua
anggota pupolasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
Sampel
Apa Itu Sampling
– Sampling adalah cara memperoleh sample dari
populasi
– Sampling dibedakan menjadi dua, yaitu : random dan
non random
Random Sampling
1. Simple Random Sampling
2. Systematic Sampling
3. Stratified Sampling
4. Cluster Sampling
5. Multistage Sampling
Non Random Sampling
1. Asidentil sampling
2. Kuota sampling
3. Purpose sampling
Contoh
Simple Random Sampling
– Pengambilan sample dengan menggunakan tabel random atau
diundi
– Tabel Random Sampling: 88, 00, 23, 67, 14, 45, 17, 48, 79, 59,
42, 08, 54, 65, 61, 84, 86, 33, 64, 90, 15, 69, 97, 58, 80, 25, 72,
52, 35, 40, 98, 24, 21, 66, 01, 08, 23, 15, 55, 02, 32, 83, 24, 54,
52, 07, 44, 53, 64, 33, 80, 87, 18, 01, 39, 84, 62, 25, 72, 07, 17,
52, 86, 14, 06, 33, 70, 75, 89, 10, 22, 91 dst
Sistematic Random Sampling
– Populasi diurutkan terlebih dahulu
– Pemilihan random diperoleh dengan cara mencari angka
kelipatan
– Angka kelipatan diperoleh dari: populasi/sample → misal:
100/50=2
– Hasil pemilihan sample dengan angka kelipatan 2 adalah: 00,
02, 04, 06, 08, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22 dst
Contoh
Stratified Random Sampling
– Populasi dibagi menjadi beberapa kelompok atau strata
→ baru dilakukan random sampling
– Misal penelitian IQ siswa SD →dikelompokan dulu per
kelas → lalu masing2 kelas dilakukan random sampling
– Misal jumlah sample 60 siswa → maka masing2 kelas
diambil 10 sample dipilih secara random
Cluster Random Sampling
– Cluster sampling dipergunakan saat unit samplingnya
terdiri lebih dari satu elemen populasi
– Misalnya: survey kualitas air minum penduduk didesa
– Penduduk kita kelompokan dulu → dapat berdasar
RT/RW, jalan, sungai
Contoh
Multistage Random Sampling
– Teknik pemilihan sample yang dilakukan secara bertingkat
dan biasanya berdasarkan pembagian wilayah kerja suatu
pemerintahan.
– Misal: survey jamban di jawa timur → kita tentukan dulu
berapa kabupaten/kota yang disampling →berapa kecamatan
→ berapa desa → berapa dusun → berapa RW → berapa RT.
Asidentil Sampling
– Pengambilan saple secara kebetulan
– Misalnya, pada hari dan jam kapan peneliti sempat atau
pengunjung puskesmas yang saat itu datang.
Kuota sampling
– Pengambilan sample yg Jlhnya telah ditentukan oleh peneliti.
Purpose sampling
– Pengambilan sample yang kriterianya sesuai dengan
keinginan atau tujuan peneliti.
?

VARIABEL
Variabel
Apa Itu Variabel ?
Variabel: adalah suatu sifat atau fenomena yang
menunjukan sesuatu yang dapat diamati dan nilainya
berbeda-beda
Sesuatu dikatakan variabel, jika:
– Mempunyai nama
– Dapat diamati atau diukur
– Nilainya berbeda-beda
– Memiliki definisi verbal
– Ada kelompok penggolongan atau satuan
Contoh variabel
Contoh variabel tinggi badan:
– Nama : tinggi badan
– Dapat diukur : dapat
– Nilai pengukuran : berbeda
– Definisi verbal : jarak antara kepala – kaki
– Satuan : centimeter

Bagian dari variabel disebut : atribut


– Variabel : jenis kelamin, tingkat pendidikan
– Atribut : laki, perempuan → atribut dari var. jenkel
– Atribut : SD, SMP, SMA, PT → atribut dari
variabel tingkat pendidikan
Subyek dan Obyek Penelitian

Jika kita akan meneliti tingkat


pengetahuan ibu hamil → maka ibu hamil
disebut subyek penelitian →sedangkan
tingkat pengetahuan disebut obyek
penelitian
Meneliti jumlah kunjungan Puskesmas →
Puskesmas : subyek, sedangkan
kunjungan : obyek
Meneliti kemanjuran obat → obat : subyek,
sedangkan kemanjuran : obyek
Macam2 Variabel Penelitian

Macam2 Variabel Penelitian :


1. Variabel Tergantung/ Akibat / Terpengaruh/
Dependen adalah : variabel yang dipengaruhi
oleh variabel lain.
2. Variabel Bebas/ Sebab/ mempengaruhi/
Independen adalah : variabel yang
mempengaruhi variabel lain.
3. Contoh: variabel pendidikan dan pekerjaan →
variabel pendidikan (variabel bebas), variabel
pekerjaan (tergantung) → sebab pendidikan
mempengaruhi pekerjaan
Jenis2 Hubungan Antar Variabel
Hubungan Antar Variabel :
1. Hubungan Asimetris
2. Hubungan Simetris
3. Hubungan Timbal Balik
Hubungan Variabel Asimetris
1. Hubungan variabel Asimetris adalah hubungan suatu
variabel yang mempengaruhi variabel lainnya.
2. X → Y (X1, X2, X3, X… : Var. bebas)
X = var. bebas, independent, pengaruh, prediktor

Y = var. tergantung, dependent, terpengaruh,


kriterium
Lanjutan
Hubungan Variabel Simetris
– Hubungan simetris artinya kedua variabel ada hubungan
tetapi tidak saling mempengaruhi.
– Contoh: variabel Tinggi badan (Y1) dan Berat Badan (Y2)
dipengaruhi oleh variabel pertumbuhan (X)
– Antara Y1 dan Y2 ada hubungan, tetapi tidak saling
mempengaruhi.

Hubungan Variabel Timbal Balik


– Hubungan antar dua variabel yang saling mempengaruhi
– Misal: hub. antara var. malnutrisi dan var. malabsorbsi
– Malabsorbsi akan menyebabkan malnutrisi
– Malnutrisi akan menyebabkan atropi mukosa usus halus
→ malabsorbsi
Lanjutan
Variabel Perantara
– Variabel perantara atau penghubung: variabel yang menjadi
penghubung antara variabel bebas dan variabel tergantung
– Misal: modernisasi (status wanita) dapat mempengaruhi
fertilitas, tetapi tidak secara langsung, namun melalui
kontrasepsi atau penundaan usia perkawinan → variabel
kontrasepsi dan penundaan usia perkawinan disebut: Variabel
Perantara.

Variabel Penekan/ Pra Kondisi


– Variabel penekan atau prakondisi adalah variabel yang
merupakan prasyarat bekerjanya variabel bebas dan variabel
tergantung
– Contoh: Kuman M. TB (variabel bebas) menyebabkan penyakit
TB (varibel tergantung) → proses diatas dapat berlangsung
pada saat kondisi tubuh lemah ( variabel penekan/ prakondisi)
Lanjutan
Variabel Pengganggu/ Distorter
– Variabel pengganggu / distorter adalah variabel
yang mengganggu bekerjanya variabel bebas
dan variabel tergantung
– Contoh : Hipotesis: akseptor KB ekonomi lemah
akan lebih banyak dari pada ekonomi tinggi →
ternyata hipotesis tersebut salah, hal ini
disebabkan ada variabel pengganggu yaitu
variabel status pekerjaan : PNS dan Non PNS
→ ternyata hipotesis tsb benar pada pegawai
non PNS
METODE PENELITIAN
Contoh : Kerangka konsep penelitian disusun berdasarkan teori
Andersen R (1968) dalam Behavioral model of families use of health
services (perilaku orang sakit berobat ke pelayanan kesehatan) secara
bersama dipengaruhi oleh faktor 2 sbb :
– predisposisi (predisposing factors),

– faktor pemungkin (enabling factors), dan

– faktor kebutuhan (need factors).

Faktor predisposisi adalah faktor internal yang ada pada orang tsb.
seperti penget., sikap, motivasi, yg mendorong utk berobat ke yankes.

Faktor pemungkin adalah ketersediaan prasarana dan sarana yang


memungkinkan untuk berobat ke yankes, dan

faktor kebutuhan adalah keparahan sakit yg dirasakan sehingga


membutuhkan pengobatan.
Kerangka Konsep Penelitian

Hipotesis penelitian adalah: secara bersama2 jenis kelamin, umur,


status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, dan lokasi tinggal
berhubungan dengan perilaku memilih pengobatan di rumah.
Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional (D.O) adalah seperangkat instruksi
yang lengkap untuk menetapkan apa yang akan diukur
dan bagaimana cara mengukur variable.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun definisi
operasional sebuah variable adalah:
Nama variable
Definisi verbal variable
Kelompok penggolongan variable
suatu cara untuk menggolongkannya
Agar variabel dapat diamati dan diukur, maka setiap
konsep yang ada dalam permasalahan atau yang ada
dalam hipotesis harus disusun Definisi Operasional (DO).
Contoh D.O Variabel berdsrkan kerangka konsep diatas

Jenis kelamin pddk dibuat skala nominal; laki-laki dan perempuan.


Umur penduduk dihitung sejak tahun lahir s/d ultah terakhir, dibuat
skala ordinal; dws, pra-lansia dan lansia
Status perkawinan pddk dibuat skala nominal: belum kawin,
kawin, cerai hidup/mati.
Pendidikan pddk dinilai berdasarkan ijazah terakhir yang dimiliki,
dibuat skala ordinal, tdk pernah sekolah, tdk tamat SD, tamat SD,
tamat SLTP, tamat SLTA, dan tamat PT.
Pek. pddk adalah kegiatan rutin setiap hr untuk mendptkan uang,
dibuat skala nominal; bekerja dan tdk bekerja.
Lokasi tinggal pddk dibuat skala nominal; perkotaan dan
pedesaan.
Perilaku berobat jalan setahun terakhir : Perilaku penduduk dalam
kurun waktu setahun terakhir melakukan berobat jalan, dibuat
skala nominal; memilih pengobatan di rumah dan tidak.
Contoh Definisi Operasional Variabel Lainnya

Definisi operasional dari variabel sangat diperlukan,


terutama untuk menentukan alat atau instrumen yang akan
digunakan dalam pengumpulan data.
Sebagai contoh : “konsep orang lapar”
Orang lapar dapat didefinisikan sebagai berikut :
– Orang yang dapat menghabiskan sepiring nasi dalam
waktu kurang dari dua menit.
– Orang yang kelihatan mengantuk, tidak suka berbicara
dan kelihatan lesu.
– Untuk menentukan seseorang lapar atau tidak,
berdasarkan definisi 1 diperlukan sepiring nasi dan
sebuah pencatat waktu, sedangkan berdasar definisi 2
tidak diperlukan alat, kecuali indera pengamatan.
Tugas Perorangan
1. Tuliskan Definisi Operasional (D.O) dan Skala
pengukuran dari Variabel Berikut ini :
1. Pengetahuan 2. Persepsi
3. Sikap 4. Perilaku
5. Kinerja 6. Adat
7. Tradisi 8. Budaya

2. Sebutkan, mana yang termasuk variabel bebas dan


variabel tergantung :
– Jenis olah raga dan bakat
– Pekerjaan dan jenis kelamin
– Kepribadian, pendidikan, dan keturunan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai