Anda di halaman 1dari 44

FISIKA

TERAPAN
Silabi

Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


TUJUAN UMUM
• Memberikan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip dasar fisika yang
diperlukan untuk belajar fisika lebih
lanjut atau ilmu pengetahuan lainnya.
• Memberikan ketrampilan dalam
penyelesaian persoalan fisika dasar
terutama dalam pemakaian kalkulus
dasar sebagai alat bantu.
RENCANA KEGIATAN MINGGUAN
• PENDAHULUAN FISIKA, PENGUKURAN DAN PENGENALAN
VEKTOR
• KINEMATIKA BENDA : KECEPATAN DAN PERCEPATAN
BENDA
• GERAK 1 DIMENSI, GERAK LINEAR DAN GERAK ROTASI
• GERAK 2 DIMENSI, GERAK PELURU DAN GERAK MELINGKAR,
GERAK RELATIF
• DINAMIKA BENDA : HUKUM NEWTON
• USAHA DAN ENERGI, KEKEKALAN ENERGI
• MOMENTUM DAN IMPULS, KEKEKALAN MOMENTUM LINEAR
• KINEMATIKA DAN DINAMIKA ROTASI
• STATIKA DAN DINAMIKA FLUIDA
BUKU ACUAN
• Serway, Reymond A, “ Physics for Scientist and
Engineers with Modern Physics”, 2nd Ed.;
Saunders, 1986
• Nolan, Peter J., 1993, “Fundamentals of College
Physics, Wm. C. Brown Publisher, Melbourne,
Australia.
• Giancoli, Douglas C, “Physics for Scientist and
Engineers”, 2nd Ed., Prentice Hall, 1988.
• Ohanian, Hans C., “Physics”, 2nd Ed, Norton, 1989.
Apakah Fisika Itu ?
• Fisika merupakan ilmu pengetahuan
dasar yang mempelajari sifat-sifat dan
interaksi antar materi dan radiasi.
• Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang
didasarkan pada pengamatan
eksperimental dan pengukuran
kuantitatif (Metode Ilmiah).
RUANG LINGKUP ILMU
FISIKA

• Definisi Ilmu Fisika : Ilmu fisika adalah ilmu yang


mempelajari gejala alam yang tidak hidup serta interaksi
dalam lingkup ruang dan waktu.
• Dalam bahasa Yunani ilmu fisika disebut dengan physikos
yang artinya “alamiah”.
• Orang yang mempelajari ilmu fisika adalah mengamati
perilakudan sifat materi dalambidang yang
beragam,mulai dari partikel submikroskopis yang
membentuk segala materi (fisikapartikel) hingga perilaku
materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
• Ilmu Fisika juga berkaitan erat dengan
matematika karena banyak teori fisika
dinyatakan dalam notasi matematis.
Perbedaannya adalah fisika berkaitan dengan
pemerian dunia material, sedangkan
matematika berkaitan dengan pola-pola
abstrak yang tak selalu berhubungan dengan
dunia material.
• Aplikasi ilmu fisika banyak diterapkan pada
bidang lain, misalnya : Geofisika, Biofisika,
Fisika-kimia, Ekonofisika, dsb.
Teori utama dalam ilmu Fisika
1. Mekanika Klasik :Hukum Newton, Mekanika
Lagrangian, Mekanika Hamiltonian, Dinamika
fluida, Mekanika kontinuum.
2. Elektromagnetik :Elektrostatik, Listrik,
Magnetik, dan Persamaan Maxwell.
3. Mekanika Kuantum : Persamaan Schrodinger
dan Teori medan kuantum.
4. Relativitas : Relativitas khusus dan umum.
• Bidang utama dalam Fisika
1. Astrofisika : Kosmologi, Ilmu planet, Fisika
plasma, BigBang, Inflasi kosmik, Relativitas
umum, Hukum gravitasi universal.
2. Fisika atom, molekul dan optik
3. Fisika partikel :Fisika Akselerator dan Fisika
nuklir.
4. Fisika benda kondensasi :Fisika benda padat,
Fisika material, Fisika polimer dsb.
PERISITIWA ALAM
Perilaku partikel di dalam ruang dari waktu ke
waktu, termasuk bagaimana mereka berinteraksi
satu sama lain.

Interaksi Besaran Gaya


 Gravitasi
 Elektromagnet
 Lemah
 Kuat
Fisika

Klasik Kuantum
(sebelum 1920) (setelah 1920)
 Posisi dan Momentum Ketidak pastian Posisi
partikel dapat ditetapkan dan Momentum partikel
secara tepat ruang dan waktu
 ruang dan waktu merupakan merupakan satu kesatuan
dua hal yang terpisah

Dualisme
Hukum Newton Gelombang-Partikel
STRUKTUR KEILMUAN FISIKA
Teknik-Teknik Eksperimental

Zat padat Bumi Reaktor nuklir, dll.


Molekul Sistem Atmosfer
Atom Alam Kehidupan, dll. Sistem Rekayasa
Inti Sistem Lain
Partikel Elementer Cahaya
dll Gejala Akustik
Alam dll.
Interaksi Fundamental
Struktur materi
Kajian Keilmuan Fisika

Diskripsi Mekanika Kuantum


Mikroskopik Mekanika Statistik
Interaksi gravitasi
Mekanika Interaksi elektromagnetik
Diskripsi Termodinamika Interaksi kuat
Makroskopik Gelombang Interaksi lemah

Diskripsi keadaan dan Interaksi Model Interaksi


Perangkat Keilmuan Fisika jalinan
Metode Ilmiah
Pengamatan terhadap
Peristiwa alam

Hipotesa

TidakCocok
Eksperimen
Uji prediksi
Perbaiki teori
Teori

Hasil Hasil negatif


positif
Prediksi
BESARAN FISIKA
DAN
SISTEM SATUAN
Apakah yang diukur ?
Pengukuran Besaran Fisika

Pengamatan
Peristiwa Alam

Model

Eksperimen
Pengukuran

Alat Ukur

Kuantitas
(Hasil Pengukuran)
Kalibrasi
Sistem Matrik SI
Penyajian
Harga Satuan

Standar ukuran Sistem satuan


Besaran Pokok
: besaran yang ditetapkan
Konseptual dengan suatu standar ukuran

Besaran Turunan
: Besaran yang dirumuskan
Besaran dari besaran-besaran pokok
Fisika
Besaran Skalar
: hanya memiliki nilai
Matematis

Besaran Vektor
: memiliki nilai dan arah
Besaran Pokok Satuan
(dalam SI) (dalam SI)

Massa kilogram (kg)


Panjang meter (m)
Waktu sekon (s)
Arus listrik ampere (A)
Suhu kelvin (K)
Jumlah Zat mole (mol)
Intensitas kandela (cd)
SISTEM MATRIK
DALAM SI
Faktor Awalan Simbol Faktor Awalan Simbol
1018 exa- E 10-1 desi- d
1015 peta- P 10-2 senti- c
1012 tera- T 10-3 mili- m
109 giga- G 10-6 mikro- 
106 mega- M 10-9 nano- n
103 kilo- k 10-12 piko- p
102 hekto- h 10-15 femto- f
101 deka- da 10-18 ato- a
Definisi standar besaran pokok

 Panjang - meter :
 Satu meter adalah panjang lintasan di dalam ruang hampa yang
dilalui oleh cahaya dalam selang waktu 1/299,792,458 sekon.
 Massa - kilogram :
 Satu kilogram adalah massa silinder platinum iridium dengan
tinggi 39 mm dan diameter 39 mm.
 Waktu - sekon
 Satu sekon adalah 9,192,631,770 kali periode (getaran) radiasi
yang dipancarkan oleh atom cesium-133 dalam transisi antara
dua tingkat energi (hyperfine level) yang terdapat pada aras dasar
(ground state).
Besaran Turunan
 Contoh :
 Kecepatan
• pergeseran yang dilakukan persatuan waktu
• satuan : meter per sekon (ms-1)
 Percepatan
• perubahan kecepatan per satuan waktu
• satuan : meter per sekon kuadrat (ms-2)
 Gaya
• massa kali percepatan
• satuan : newton (N) = kg m s-2
Dimensi
• Dimensi menyatakan esensi dari suatu besaran fisika
yang tidak bergantung pada satuan yang digunakan.
 Jarak antara dua tempat dapat dinyatakan dalam meter, mil,
langkah,dll. Apapun satuannya jarak pada dasarnya adalah
“panjang”.

Besaran Simbol Besaran Simbol


Pokok Dimensi Pokok Dimensi

Massa M Suhu 
Panjang L Jumlah Zat N
Waktu T Intensitas J
Arus listrik I
Analisa Dimensi

 Suatu besaran dapat dijumlahkan atau


dikurangkan apabila memiliki dimensi yang
sama.
 Setiap suku dalam persamaan fisika harus
memiliki dimensi yang sama.
Contoh :
Perioda ayunan sederhana T dinyatakan dengan rumus
berikut ini :
T 2 gl
yang mana l panjang tali dan g percepatan gravitasi dengan
satuan panjang per kwadrat waktu. Tunjukkan bahwa per-
samaan ini secara dimensional benar !
Jawab :
L
Dimensi perioda [T] : T T
LT 2
Dimensi panjang tali [l] : L
Dimensi percepatan gravitasi [g] : LT-2
T
 : tak berdimensi
VEKTOR

2.1
2.1 BESARAN SKALAR DAN VEKTOR

Sifat besaran fisis :  Skalar


 Vektor

 Besaran Skalar
Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar
dinyatakan oleh bilangan dan satuan).

Contoh : waktu, suhu, volume, laju, energi


Catatan : skalar tidak tergantung sistem koordinat

 Besaran Vektor
z
Besaran yang dicirikan oleh besar dan arah.

Contoh : kecepatan, percepatan, gaya


Catatan : vektor tergantung sistem koordinat
y

x
2.2
2.2 PENGGAMBARAN DAN PENULISAN (NOTASI)
VEKTOR
Gambar :
P Q

Titik P : Titik pangkal vektor


Titik Q : Ujung vektor
Tanda panah : Arah vektor
Panjang PQ = |PQ| : Besarnya (panjang) vektor

Notasi Vektor Besar vektor A = A = |A|

A Huruf tebal (pakai tanda mutlak)



A Pakai tanda panah di atas
A Huruf miring

Catatan :
Untuk selanjutnya notasi vektor yang digunakan huruf tebal
2.3
a. Dua vektor sama jika arah dan besarnya sama
A B A=B

b. Dua vektor dikatakan tidak sama jika :


1. Besar sama, arah berbeda

B
B
A A

2. Besar tidak sama, arah sama


A B
A B
3. Besar dan arahnya berbeda
A B A B
2.4
2.3 OPERASI MATEMATIK VEKTOR

1. Operasi jumlah dan selisih vektor


2. Operasi kali

2.3.1 JUMLAH DAN SELISIH VEKTOR


1. Jajaran Genjang
2. Segitiga
Metode:
3. Poligon
4. Uraian

1. Jajaran Genjang
B A+
B
R =
B

A = R = A+ B
+ A
S
=

-B
A-
B

Besarnya vektor R = | R | = A 2  B 2  2 AB cos 


Besarnya vektor A+B = R = |R| = A 2+ B 2 + 2 AB cosθ
Besarnya vektor A-B = S = |S| = A 2 + B 2 - 2 AB cos θ 2.5
 Jika vektor A dan B searah  θ = 0o : R = A + B
 Jika vektor A dan B berlawanan arah  θ = 180o : R = A - B
 Jika vektor A dan B Saling tegak lurus  θ = 90o : R = 0
Catatan : Untuk Selisih (-) arah Vektor di balik

2. Segitiga
B B
A+

B
A =
+
A

3. Poligon (Segi Banyak)


D
A C
C
B

+ + + = A+B+C+D
D
B
A

2.6
4. Uraian

Vektor diuraikan atas komponen-komponennya (sumbu x dan sumbu y)

Y
A A = Ax.i + Ay.j ; B = Bx.i + By.j
Ay
By B Ax = A cos θ ; Bx = B cos θ

Ay = A sin θ ; By = B sin θ
Ax Bx X

Besar vektor A + B = |A+B| = |R| Rx = A x + B x Ry = Ay + By

|R| = |A + B| = Rx 2  R y 2
Ry
Arah Vektor R (terhadap sb.x positif) = tg θ =
Rx Ry
θ = arc tg
Rx
2.7
2.3.2 PERKALIAN VEKTOR

1. Perkalian Skalar dengan Vektor


2. Perkalian vektor dengan Vektor
a. Perkalian Titik (Dot Product)
b. Perkalian Silang (Cross Product)

1. Perkalian Skalar dengan Vektor Hasilnya vektor

C=kA k : Skalar
A : Vektor

Vektor C merupakan hasil perkalian antara skalar k dengan vektor A

Catatan :  Jika k positif arah C searah dengan A


 Jika k negatif arah C berlawanan dengan A

A C = 3A
k = 3,

2.8
2. Perkalian Vektor dengan Vektor

a. Perkalian Titik (Dot Product) Hasilnya skalar

AB =C C = skalar

Besarnya : C = |A||B| Cos θ


A = |A| = besar vektor A
θ B = |B| = besar vektor B
cos A Θ = sudut antara vektor A dan
B
B
θ
B
A cos θ

2.9
1. Komutatif : A  B = B  A
2. Distributif : A  (B+C) = (A  B) + (A  C)

Catatan :

1. Jika A dan B saling tegak lurus  A  B = 0


2. Jika A dan B searah AB=AB
3. Jika A dan B berlawanan arah  A  B = - A  B

2.10
b. Perkalian Silang (Cross Product) Hasilnya vektor
C=AxB
B
θ
A
B
θ
A
C=BxA

Catatan :
Arah vektor C sesuai aturan tangan kanan
Besarnya vektor C = A x B = A B sin θ
Sifat-sifat :
1. Tidak komutatif  A x B =B x A
2. Jika A dan B saling tegak lurus  A x B = B x A
3. Jika A dan B searah atau berlawan arah  A x B = 0
2.11
2.4 VEKTOR SATUAN

Vektor yang besarnya satu satuan

A A
Notasi Aˆ  Aˆ  Aˆ  1 Besar Vektor
A A

Dalam koordinat Cartesian (koordinat tegak)


Z


k A Arah sumbu x :

j Arah sumbu y : ĵ
Y
i Arah sumbu z : k̂
X

A  Ax iˆ  Ay ˆj  Az kˆ
2.12
 Sifat-sifat Perkalian Titik (Dot Product) Vektor Satuan

i  i = j  j = kk = 1

i  j = j k = k i = 0

 Sifat-sifat Perkalian silang (Cross Product) Vektor Satuan

ixi = jxj = kxk = 0

ixj = k k

jxk = i i

kxi = j

2.13
Contoh Soal
1. Lima buah vektor digambarkan sebagai berikut :
X Besar dan arah vektor pada gambar di samping :

Vektor Besar (m) Arah (o)


C B
A 19 0
A B 15 45
D Y
C 16 135
D 11 207
E
E 22 270
Hitung : Besar dan arah vektor resultan.

Jawab : Vektor Besar (m) Arah(0) Komponen X(m) Komponen Y (m)


A 19 0 19 0
B 15 45 10.6 10.6
C 16 135 -11.3 11.3
D 11 207 -9.8 -5
E 22 270 0 -22
RX = 8.5 RY = -5.1
R
Besar vektor R :
=
R 2+=
R 2 8.52+ ( - 5 .1)2 = 94.
. 01
= 9.67 m
X y
Arah vektor R terhadap sumbu x positif :
- 5.1
tg  = = - 0,6
8.5
2.14
 = 329.03 (terhadap x berlawanan arah jarum jam )
0
2. Diketahui koordinat titik A adalah (2, -3, 4). Tuliskan dalam bentuk vektor dan berapa
besar vektornya ?
Jawab :

Vektor A = 2i – 3j + 4k

A = = 2 2 2 = satuan
A 2 + (-3) + 4 29

3. Tentukanlah hasil perkalian titik dan perkalian silang dari dua buah vektor berikut ini :
A = 2i – 2j + 4k
B = i – 3j + 2k
Jawab :

Perkalian titik : Perkalian silang :


A . B = 2.1 + (-2)(-3) + 4.2 i j k
= 16 AxB = 2 - 2 4
1 - 3 2
= { (-2).2 – 4.(-3)} i – {2.2 – 4.1} j + {2.(-3) – (-2).1} k
= (-4+12) i – (4-4) j + (-6+4) k
= 8i – 0j – 2j
= 8i – 2k
Besaran Vektor:
Besaran yang memiliki besar (nilai/angka) dan arah
Contoh besaran Vektor: Perpindahan, kecepatan, percepatan,
gaya,dll
Besaran Skalar:
Besaran yang hanya memiliki besar (nilai/angka) saja

Gambar Vektor
Garis kerja Vektor
Arah Vektor

Besar Vektor

Titik tangkap/titik pangkal Vektor

Garis kerja Vektor


PENULISAN VEKTOR
A
= Vektor A

AB
= Vektor AB
A B

PENJUMLAHAN & PENGURANGAN VEKTOR


Vektor hasil penjumlahan & pengurangan = Vektor Resultan ( R )

Cara Poligon

Penjumlahan & Pe
ngurangan Vektor

Cara Jajaran Genjang


Soal-soal
Nilai dan Arah Resultan Dua Buah Vektor Yang
Membentuk Sudut α
a. α ≠ 90º

A + B
A
R=
α
R A2  B 2  2 AB cos 
B

a. α = 90º
R  A2  B 2  2 AB cos 90
cos 90  0
A +B
=A
R
R A2  B 2
B
Penguraian Vektor Menjadi Komponen-
Komponennya
Y

Ay Besar Sudut   ....?


Ay
Tg  
Ax
R  Ay 
  arc tg  
 Ax 
α X
Ax

Ax  A cos 
Ay  A sin  ??? Dari Mana
Kesimpulan Dari Beberapa Kasus
Besar Resultan yang mungkin dari dari dua buah vektor
A dan B adalah:

ΙA–BΙ≤R≤ΙA+BΙ

Ι3Ι= 3 Ι5Ι= 5 Ι 100 Ι = 100


Ι-3Ι= 3 Ι-5Ι= 5 Ι - 100 Ι = 100

Keterangan:
Bila sebuah bilangan diberi tanda mutlak ( Ι …. Ι ), maka diambil
nilai yang positif

Anda mungkin juga menyukai