Anda di halaman 1dari 9

UJI STATISTIK T-TEST DEPENDEN DAN WILCOXON

Kelompok 7A
 
Yeri Nibenia Zega (032018039)
Monica Novyanti Br Surbakti (032018025)
Praska Indah Br Saragih (032018021)
Imelda Br Sembiring (032018053)
Aperida Giawa (032018033)
Arman Tafonao (032018010)
Uji Statistik T-Test

Teknik “t” test pertama sekali dikembangkan oleh William S. Gosset


pada tahun 1915. Pada waktu itu Gosset menggunakan nama samaran
student t. Huruf “t” yang terdapat pada istilah t-test diambil dari nama
samaran tersebut. Teknik analisa t-test sering juga disebut dengan nama
“student test”.

t-test untuk dua kelompok data dari satu kelompok sampel


(berpasangan).

Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian


hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-
ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah
satu individu (objek penelitian) mendapat 2 buah perlakuan yang
berbeda (Montolalu dan Langi, 2018).
Lanjutan

Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu
individu
(objek penelitian) mendapat 2 buah perlakuan yang berbeda. Walaupun
menggunakan
individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel,
yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua.

Keterangan:
D = Selisih x1 dan x2 (x1-x2)
n = Jumlah Sampel
X bar = Rata-rata
S d = Standar Deviasi dari d.
1.t-test untuk dua kelompok data dari dua kelompok sampel
(tidak berpasangan).

Jika analisis data dalam penelitian dilakukan dengan cara membandingkan data
dua kelompok sampel atau membandingkan data antara kelompok eksperimen
dengan kelompok kontrol atau membandingkan peningkatan data kelompok
eksperimen dengan peningkatan data kelompok control. Rumus yang dapat
digunakan adalah:
Soal Kasus

•Data hasil belajar matematika yang diajar dengan strategi kooperatif number head together.
Hipotesis yang dibangun adalah; “terdapat peningkatan hasil belajar matematika siswa yang
diajar dengan strategi kooperatif number head together”
1. Pembahasan Kasus
Membuat tabel penolong sebagai berikut:
a. Langkah penyelesaian:

 
Berdasarkan data pada tabel di atas maka
dapat dilakukan penghitungan sebagai berikut:
MD =
=
= 1,4
•Mencari standar deviasi sebagai berikut:
•Mencari standar error deviasi sebagai berikut: •Mencari harga t-test sebagai berikut:
Lanjutan

Membandingkan nilai koefisien t-testhitung dengan t-testtabel Pedoman dalam


membandingkan t-testhitung dengan t-testtabel adalah:
Jika harga t-testhitung sama atau lebih besar dari t-testtabel berarti perbedaan
perhitungan signifikan. Jika perbedaan perhitungan signifikan, maka hipotesis
nihil ditolak dan hipotesis alternatif diterima.
Jika harga t-testhitung lebih kecil dari t-testtabel berarti perbedaan perhitungan
tidak signifikan. Jika perbedaan perhitungan tidak signifikan, maka hipotesis
nihil diterima dan hipotesis alternatif ditolak.
Dari hasil kerja di atas diperoleh t-testhitung = 3,5 dan t-testtabel pada taraf signifikansi
5% dengan d.b = N – 1 = 5 – 1 = 4 yaitu 2,78. Dengan demikian harga t-test hitung = 3,5
lebih besar dari harga t-test tabel = 2,78. Oleh karena harga t-test hitung lebih besar dari
harga ttesttabel maka hipotesis nihil ditolak dan hipotesis alternatif diterima.
Berdasarkan kenyataan seperti ini, maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa
hipotesis yang diajukan “terdapat peningkatan hasil belajar matematika siswa yang
diajar dengan strategi kooperatif number head together“ dapat diterima.

Anda mungkin juga menyukai