Anda di halaman 1dari 27

GAS BERACUN

Apt. Parhan, S.Farm, M.Farm.


PERBEDAAN GAS DENGAN UAP

• Uap : adalah istilah teknis untuk uap air, fase gas dari air, yang terbentuk ketika
air mendidih. Secara teknis uap tidak terlihat dan tidak dapat dilihat, namun,
dalam bahasa umum sering merujuk pada kabut, yang terlihat tetesan air ketika
diembunkan.
• Gas merupakan wujud benda yang pada temperatur kamar sudah berupa gas.
PENGENALAN SIMBOL
BAHAN BERBAHAYA
CLASSIFICATION
1. Toxic substance
2. Corrosive substance
3. Flammable substance
4. Explosive
5. Oxidation agent
6. Water sensitive substance
7. Acid sensitive substance
8. Compressed gases
9. Radioactive substance
CLASSIFICATION OF TOXIC
SUBSTANCES
1. Metal and metaloid
2. Solvent
3. Toxic gas
4. Cartiogenic substance
5. Pesticide
TOXIC (BERACUN)
• Simbol bahan kimia disamping mengunjukan bahwa bahan tersebut
adalah bahan beracun. Keracunan yang bisa diakibatkan bahan kimia
tersebut bisa bersifat akut dan kronis, bahkan bisa hingga menyebabkan
kematian pada konsentrasi tinggi. Keracunan karena bahan dengan
simbol di atas bukan hanya terjadi jika bahan masuk melalui mulut. Ia
juga bisa meracuni lewat proses pernafasan (inhalasi) atau melalui
kontak dengan kulit. Beberapa contoh bahan kimia bersifat racun
misalnya arsen triklorida dan merkuri klorida. Bekerja dengan bahan-
bahan tersebut harus memperhatikan keselamatan diri. Hindari kontak
langsung dengan kulit, menelan, serta gunakan selubung masker untuk
mencegah uapnya masuk melalui pernafasan
KOROSIF
• Simbol bahan kimia di samping menunjukan bahwa suatu bahan
tersebut bersifat korosif dan dapat merusak jaringan hidup.
Karakteristik bahan dengan sifat ini umumnya bisa dilihat dari
tingkat keasamaannya. pH dari bahan bersifat korosif lazimnya
berada pada kisaran < 2 atau >11,5. Beberapa contoh bahan dengan
simbol ini misalnya belerang oksida dan klor. Jangan menghirup uap
dari bahan ini, jangan pula membuatnya kontak langsung dengan
mata dan kulit Anda
• Korosif adalah sifat suatu subtantsi yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau
memperoleh dampak negatif
MUDAH TERBAKAR (FLAMMABLE)
• Simbol bahan kimia di samping menunjukan bahwa bahan tersebut besifat
mudah terbakar (flammable).
• Adapun beberapa contoh bahan bersifat flammable dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:Zat terbakar langsung. Contohnya : aluminium alkil fosfor.
Keamanan : hindari kontak bahan dengan udara.
• Gas amat mudah terbakar. Contohnya : butane dan propane. Keamanan :
hindari kontak bahan dengan udara dan sumber api.
• Cairan mudah terbakar. Contohnya: aseton dan benzene. Keamanan :
jauhkan dari sumber api atau loncatan bunga api.
• Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar
bila kena air atau api.
EKSPLOSIF SUBSTANCE

• Bahan kimia eksplosif adalah bahan kimia yang mudah meledak


EXPLOSIVE (MUDAH MELEDAK)
• Bahan kimia yang diberi simbol seperti gambar disamping
adalah bahan yang mudah meledak (explosive). Ledakan pada
bahan tersebut bisa terjadi karena beberapa penyebab,
misalnya karena benturan, pemanasan, pukulan, gesekan,
reaksi dengan bahan kimia lain, atau karena adanya sumber
percikan api. Ledakan pada bahan kimia dengan simbol ini
kadang kali bahkan dapat terjadi meski dalam kondisi tanpa
oksigen. Beberapa contoh bahan kimia dengan sifat explosive
misalnya TNT, ammonium nitrat, dan nitroselulosa. Bekerja
dengan bahan kimia yang mudah meledak membutuhkan
pengalaman praktis sekaligus pengetahuan. Menghindari hal-
hal yang dapat memicu ledakan sangat penting dilakukan
untuk mencegah risiko fatal bagi keselamatan diri.
OXIDIZING (MUDAH TEROKSIDASI)
• Bahan kimia yang diberi simbol seperti gambar di samping adalah bahan
kimia yang bersifat mudah menguap dan mudah terbakar melalui oksidasi
(oxidizing). Penyebab terjadinya kebakaran umumnya terjadi akibat reaksi
bahan tersebut dengan udara yang panas, percikan api, atau karena raksi
dengan bahan-bahan yang bersifat reduktor. Bekerja dengan bahan kimia
oxidizing membutuhkan pengetahuan dan pengalaman praktis. Jika tidak,
risiko kebakaran akan sangat mungkin terjadi. Adapun beberapa contoh
bahan kimia dengan sifat ini misalnya hidrogen peroksida dan kalium
perklorat. Bila suatu saat Anda bekerja dengan kedua bahan tersebut,
hindarilah panas, reduktor, serta bahan-bahan mudah terbakar lainnya.
HARMFUL IRRITANT (IRITAN BERBAHAYA)
• Simbol bahan kimia disamping sebetulnya terbagi menjadi 2 kode, yaitu
kode Xn dan kode Xi. Kode Xn menunjukan adanya risiko kesehatan jika
bahan masuk melalui pernafasan (inhalasi), melalui mulut (ingestion), dan
melalui kontak kulit, contoh bahan dengan kode Xn misalnya peridin.
Sedangkan kode Xi menunjukan adanya risiko inflamasi jika bahan kontak
langsung dengan kulit dan selaput lendir, contoh bahan dengan kode Xi
misalnya ammonia dan benzyl klorida
DANGEROUS FOR ENVIROMENTAL (BAHAN
BERBAHAYA BAGI LINGKUNGAN)
• Simbol bahan kimia pada gambar di samping menunjukan bahwa bahan
tersebut berbahaya bagi lingkungan (dangerous for environment).
Melepasnya langsung ke lingkungan, baik itu ke tanah, udara, perairan,
atau ke mikroorganisme dapat menyebabkan kerusakan ekosistem.
Beberapa contoh bahan dengan simbol ini misalnya tetraklorometan,
tributil timah klorida, dan petroleum bensin.
PIKTOGRAM BAHAN KIMIA BERBAHAYA
COMPRESSED GASES

Bahaya yang ditimbulkan :Bila bocorakan mencemari lingkungan

Korosif

Bahaya yang terjadi


Mudah terbakar
tergantung jenis gas

Aspiksian*

*Bersifat aspiksian maksudnya mengganggu pernafasan dan


darah, contohnya : CO2, CO, hiodrgen sianida, argon,
helium, nitrogen
TABEL PENGGUNAAN GAS BERTEKANAN DAN BAHAYANYA

Gas Penggunaan Bahaya


asetilen Gas bakar Mudah terbakar, aspiksian
amoniak Bahan baku Beracun
etilen oksida Sterilisasi Beracun, mudah terbakar
hidrogen Hidrogenasi Mudah terbakar, aspiksian

Nitrogen Gas pencuci, Aspiksian


pembuatan udara inert

klor Klorinasi, oksidator Beracun, korosif


vinil klorida Produksi plastik Beracun, mudah terbakar
GAS BERACUN

Nitrogen dioksida
Karbon Karbon dioksida Hidrocarbon
(NO2) dan Ozone
monoksida (CO) (CO2) (HC)
(O3)

Sulfur dioksida
(SO2) & Sulfur Metan (CH4) Amonia (NH3) Klorin (Cl2)
trioksida (SO3)
1. KARBON MONOKSIDA (CO)

• Karbon monoksida adalah gas yang tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa.
• Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari senyawa
karbon
• Apabila gas CO darah (HbCO) cukup tinggi, maka akan mulai terjadi gejala
antara lain pusing kepala (HbCO 10%), mual dan sesak nafas (HbCO 20%),
gangguan penglihatan dan konsentrasi menurun (HbCO 30%) tidak sadar, koma
(HbCO 40-50%) dan apabila berlanjut akan dapat menyebabkan kematian.
2. KARBON DIOKSIDA (CO2)

• Karbon dioksida (CO2) atau dikenal juga asam arang adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua
atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon.
• Apabila jumlah CO2 meningkat melebihi batas normal akan menjadi racun untuk tubuh dengan
cara memblok aliran oksigen di pembuluh darah ke sel atau jaringan
• Jumlah CO2 lebih banyak dari pada oksigen pada suatu ruangan tertutup seperti dalam mobil
dapat menyebabkan kematian
3. NITROGEN DIOKSIDA (NO2) DAN OZONE (O3)

• Kedua gas ini bersifat iritan, yaitu dapat menyebabkan iritasi terhadap selaput
lendir alat pernafasan, mata dan dapat pula menyebabkan iritasi kulit
4. HIDROCARBON (HC)

• Gas ini mempunyai sifat carsinogenic yaitu dapat memicu terjadinya kanker,
terutama kanker darah.
5. SULFUR DIOKSIDA (SO2) DAN SULFUR
TRIOKSIDA (SO3)
• Sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) merupakan gas beracun dengan bau menyengat
yang dilepaskan oleh gunung berapi dan pemrosesan industri
• Efek terhadap kesehatan, akan mengganggu alat pernafasan mata dan paru-paru.
• Efek terhadap mata adalah terjadinya iritasi pada mata yang menyebabkan keluarnya air mata
dan mata menjadi memerah dan terasa pedas.
• Efek terhadap lingkungan dapat dilihat pada atmosfer. Apabila kadar di atmosfer cukup tinggi
dan ada hujan maka kemungkinan akan terjadi hujan asam yang bersifat local.
• Pada kondisi kelembaban udara tinggi maka gas SO2 akan bersifat korosif terhadap cat gedung.
6. AMONIA (NH3)

• Amonia adalah senyawa yang dapat merusak kesehatan.


• Menghirup senyawa ini pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan
pembengkakan saluran pernafasan dan sesak nafas.
• Terkena amonia pada konsentrasi 0.5% (v/v) selama 30 menit dapat
menyebabkan kebutaan.
7. METAN (CH4)

• Merupakan senyawa organik paling kecil dengan reaktifitas yang tidak terlalu tinggi
• Tidak memiliki sifat sebagai racun, namun dapat bersifat asfiksian (menggantikan oksigen)
sehingga dalam konsentrasi tinggi di udara terutama dalam gedung dapat menyebabkan
kematian.
• Keracunan metana terjadi bila senyawa tersebut tercampur dalam minuman
• Dalam jumlah sangat kecil dapat menyebabkan kebutaan.
8. KLORIN (CL2)

• Lebih dikenal sebagai senyawa pemutih yang berupa padatan atau cairan • Nama
klorin sebetulnya adalah Cl2 yang berbentuk gas. • Bahaya dari gas klorin
disebabkan sifatnya yang mudah beraksi dengan air membentuk asam klorida.

Anda mungkin juga menyukai