Taenia
Taenia
CACING PIPIH
• Pengobatan
– Praziquantel 5-10 mg/kg secara oral untuk sekali
minum
– Yomesan
– Atebrin
Epidemiologi
Habitat : Hospes definitif, cacing dewasa dlm usus halus (Jejunum bg atas)
manusia, hospes perantara babi, larva sistiserkus selulosa .
Batil isap
Proglotid gravid
Taenia solium
Gambar Morgologi T solium
SIKLUS HUDUP Taenia solium
Proglotid grafid bersama tinja manusia 30 .000 -50.000 telur keluar lewat robekan proglotid
sistiserkosis
(otot mata, otak)
dinding kista pecah larva oncospher/ embrio heksakan (6 kait)
kista/ cacing gelembung/ sistiserkus selulosa otot babi ( lidah, punggung, pundak)
Gambar Siklus Hudup Taenia
Aspek Klinik
4. Ayan/epilepsi
5. Meningoensefalitis
Cysticercus cellulosae di
jaringan subkutan manusia,
berupa benjolan
DIAGNOSIS
Teniasis : Menemukan telur dan proglotid pada tinja
Prognosis sistiserkosis tergantung berat ringannya infeksi dan alat tubuh yang
diinfeksinya. Bila yang diinfeksi alat tubuh yang penting, prognosis kurang baik.
EPIDEMIOLOGI
Kebiasaan hidup yang dipengaruhi tradisi kebudayaan dan agama sangat
berpengaruh terhadap penyebaran penyakit teniasis.
Cara menyantap daging (matang, ½ matang, mentah) mempengaruhi penularan
teniasis dan sistiserkosis.
Kebersihan dan pendidikan kesehatan, cara beternak babi agar tidak ada kontak
dengan tinja manusia.
Pencegahan : memasak daging sampai matang, mendinginkan daging suhu -10⁰C
Perbedaan T solium dg T saginata
Pembeda Taenia solium Taenia saginata
Larva Cysticercus cellulosae (di bwah kulit, otak, Cysticercus bovis ( di jaringan otot)
mata, jantung).