Anda di halaman 1dari 25

CESTODA / CACING PITA /

CACING PIPIH

Dra. MARHAMAH, M.Kes


Taenia saginata
Taenia solium
• Kingdom : Animalia
• Phylum : Platyhelminthes
• Class : Cestoda
• Sub Class : Cestoidea
• Ordo : Cyclophyllidea
• Family : Taeniidae
• Genus : Taenia
• Species : Taenia saginata
Taenia solium
MORFOLOGI UMUM

1. Tubuh memanjang , pipih menyerupai pita.

2. Tidak punya alat cerna/saluran vaskular.

3. Strobila yaitu badan yang terdiri dari sekmen-sekmen


/proglotid, bila dewasa berisi alat reproduksi ♀ dan ♂.

4. Ujung anterior ada kepala / skoleks yang mempunyai


alat isap/batil isap /sucker dan kait-kait.
Gambar Morfologi Taenia
SIFAT-SIFAT UMUM
1.Manusia merupakan hospes dlm bentuk :
a. Cacing dewasa : T solium, T saginata, .
b. Larva : T solium, T saginata,
2. Leher yaitu tempat tumbuhnya badan.
3. Hermafrodit.
4. Skoleks
5.Telur dilepas bersama proglotid atau tersendiri memalui
lubang uterus.
6.Embrio heksakan dlm telur/onkosfer, menjadi infektif
dlm hosper perantara
7. Infeksi, karena menelan larva yg infektif atau menelan
telur.
8. Cacing dewasa biasanya 1 ekor dlam hospes definitif
MORFOLOGI Taenia saginata :

1.Cacing dewasa mempunyai panjang 5 – 10 meter


2.Cacing ini terdiri dari scolex, leher, dan strobila
3.Scolex berbentuk piriform berukuran 1 – 2 mm dilengkapi dg
4 batil isap yang menonjol
4.Strobila terdiri dari 1000 – 2000 proglotid atau segmen dmn
makin ke distal proglotid semakin matang
5.Proglotid gravid berukuran 16 – 20 x 5 – 7 mm dgn cabang
uterus berjumlah 15 – 20 buah tiap sisi dimana uterus gravid
ini mengandung 80.000 – 100.000 telur
6.Lubang kelamin atau porus genitalis terletak disebelah lateral
dan letaknya berselang-seling di kanan dan kiri tidak teratur
Cacing dewasa Taenia saginata
4 buah batil isap

Scolex Taenia saginata

Proglotid gravid Taenia saginata


Ciri-ciri telur Taenia sp. :
1. Ukuran : panjang 30 – 40
μm dan lebar 20 – 30 μm
2. Berwarna coklat tengguli
3. Lapisan embriofore
bergaris-garis radier
4. Di dalamnya terdapat
hexacanth embrio
Telur Taenia sp
Siklus hidup T. saginata
Patogenesis dan Gejala Klinik
• Biasanya tidak menimbulkan gejala

• Keluhan yang mungkin dijumpai a/ rasa sakit di epigastrium. diare,


rasa tidak enak di perut yang tidak nyata

• Proglotid dapat bergerak aktif, kadang dapat ditemukan pada


pakaian dalam atau tempat tidur dan ini dapat menimbulkan
gangguan misalnya rasa bingung, jijik dan lain-lain

• Kemungkinan cysticercosis sangat kecil dan prognosanya


(prediksi) adalah taeniasis
Diagnosis
• Ditegakkan bila ditemukan proglotid yang
keluar secara aktif dari anus

• Diagnosis genus dengan menemukan telur


dalam tinja  karena tidak dapat dibedakan
telur T. saginata dan T. solium
Pencegahan & Pengobatan
• Pencegahan
– Memakan daging sapi yang dimasak diatas suhu 57°C atau
didinginkan sampai -10°C selama 5 hari
– Menghilangkan sumber infeksi dengan mengobati
dan mencegah kontaminasi tanah dengan tinja
manusia

• Pengobatan
– Praziquantel  5-10 mg/kg secara oral untuk sekali
minum
– Yomesan
– Atebrin
Epidemiologi

• Cacing ini dapat dijumpai di seluruh dunia


terutama di daerah yang banyak
mengkonsumsi daging sapi dan mem-
punyai sanitasi yang buruk
Taenia solium / Cacing pita babi
Distribusi Geografi : Terdapat diseluruh dunia (kosmopolit)

Habitat : Hospes definitif, cacing dewasa dlm usus halus (Jejunum bg atas)
manusia, hospes perantara babi, larva sistiserkus selulosa .

Penyakit : teniasis dan sistiserkosis

Morfologi : - Cacing dewasa 2 – 4 m /8m, dapat hidup selama 25 tahun.


- Skolek bulat Ѳ 1mm dng 4 batil hisap, punya lostelum
dan 2 baris kait-kait, leher 12mm x 10mm dan strobila
yg terdiri dari 800-1000 proglotid.
- proglotid imatur/belum dewasa/ alat kelamin tidak jelas,
proglitid matur/dewasa/alat kelamin jela, proglitid gravid /
mengandung telur.
- Proglotid gravid punya cabang uterus 7-12 buah pd satu sisi.
- Lobang kelamin selang-seling kiri-kanan strobila secara tdk
beraturan.
Rostellum dengan kait

Scolex Taenia solium

Batil isap

Proglotid gravid
Taenia solium
Gambar Morgologi T solium
SIKLUS HUDUP Taenia solium
Proglotid grafid bersama tinja manusia 30 .000 -50.000 telur keluar lewat robekan proglotid

termakan babi termakan manusia


Cacing dewasa

skolek di Jejunum 3 bulan dinding telur dicerna

sistiserkosis
(otot mata, otak)
dinding kista pecah larva oncospher/ embrio heksakan (6 kait)

menembus dinding usus

termakan oleh manusia aliran darah / getah bening

kista/ cacing gelembung/ sistiserkus selulosa otot babi ( lidah, punggung, pundak)
Gambar Siklus Hudup Taenia
Aspek Klinik

1. Nyeri ulu hati, diare, mual, obstipasi dan sakit kepala

2. Darah tepi dpt menunjukkan eosinofilia.

3. Akibat sistiseskosis, pengapuran/kalsifikasi pada otot yang mengakibatkan


pseudohipertrofi otot, miositis, demam tinggi eosinofilia.

4. Ayan/epilepsi

5. Meningoensefalitis

6. Hidrosefalus internus, akibat sumbatan cairan serebrospinal


• Biasanya tanpa gejala, namun terkadang menimbulkan rasa tidak
nyaman di perut yang diikuti diare dan sembelit

• Dapat juga menyebabkan nafsu makan berkurang, hingga


tubuh menjadi lemah

• Cysticercosis biasanya tanpa gejala

• Cysticercosis sering ditemukan sebagai benjolan di bawah


kulit
Cysticercus cellulosae
di jaringan subkutan pada manusia

Cysticercus cellulosae di
jaringan subkutan manusia,
berupa benjolan
DIAGNOSIS
Teniasis : Menemukan telur dan proglotid pada tinja

Sistiserkosis : - Ekstirpasi/pengangkatan benjolan, diperiksa secara histopatologi.

- Radiologi dengan CT cant atau Magnetic Resonance Imaging (MRI).

- Antibodi dengan ELISA, Western Blot (EIBT), uji hemaglutinasi,

Counter Immuno Electrophoresis (CIE).

- Deteksi coproantigen pada tinja

- Deteksi DNA dengan teknik PCR


PROGNOSIS
(ramalan tentang jalannya penyakit)

Prognosis teniasis cukup baik, dapat disembuhkan dengan pengobatan

Prognosis sistiserkosis tergantung berat ringannya infeksi dan alat tubuh yang
diinfeksinya. Bila yang diinfeksi alat tubuh yang penting, prognosis kurang baik.

EPIDEMIOLOGI
Kebiasaan hidup yang dipengaruhi tradisi kebudayaan dan agama sangat
berpengaruh terhadap penyebaran penyakit teniasis.
Cara menyantap daging (matang, ½ matang, mentah) mempengaruhi penularan
teniasis dan sistiserkosis.
Kebersihan dan pendidikan kesehatan, cara beternak babi agar tidak ada kontak
dengan tinja manusia.
Pencegahan : memasak daging sampai matang, mendinginkan daging suhu -10⁰C
Perbedaan T solium dg T saginata
Pembeda Taenia solium Taenia saginata

Morfologi -Bentuk batil isap bulat. -Bentuk batil isap globular


-Proglotid 800-1000. (1/2bulat dan menonjol).
-Punya rostellum dan 2 baris kait-kait -Proglotid 1000-2000.
berjumlah 25 s/d 30 -Tidak ada rosestellum dan kait-kait
-Panjang 2-4m -Panjan 4-10 m
-Proglotid gravid punya lubang kelamin -Proglotid gravid punya lubang kelamin
unilateral, bentuk persegi tidak sempurna lateral, letaknya kanan dan kiri dan tidak
Uterus punya 7-12 cabang lateral teratur, cabang lateral uterus 15-30

Hospes Definitif , manusia Definitif , manusia


Perantara , babi dan manusia Perantara , sapi (utama), kambing, domba

Larva Cysticercus cellulosae (di bwah kulit, otak, Cysticercus bovis ( di jaringan otot)
mata, jantung).

Telur 30.000-50.000 tiap segmen >100.000 tiap segmen

Anda mungkin juga menyukai