Anda di halaman 1dari 9

M ALIP MERUZA S 1608260009 SGD 5

DEFINISI PPAK DAN FAKTOR


TERJADINYA PPAK
• Penyakit paru akibat kerja merupakan penyakit atau kelainan paru yang terjadi akibat terhirupnya partikel,
kabut, uap atau gas yang berbahaya saat seseorang sedang bekerja. Tempat tertimbunnya bahan-bahan
tersebut pada saluran pernafasan atau paru dan jenis penyakit paru yang terjadi tergantung pada ukuran dan
jenis yang terhirup. Beberapa jenis partikel yang di antaranya bisa menyebabkan penyakit paru yaitu partikel
organik dan anorganik.
• Faktor terjadinya PPAK

1. Tidak ada ventilasi, yaitu mengalirkan udara ke ruang kerja untuk menurunkan kadar lebih rendah dari nilai
batas ambang. maupun untuk mengalirkan keluar bahan berbahaya dari ruang kerja.
2. Tidak memakai alat pelindung diri.
3. Tidak ada penyuluhan sebelum bekerja, agar pekerja mengetahui dan mematuhi segala peraturan, serta lebih
hati-hati.
4. Usia pekerja saat paparan debu pertama kali dan Lama berada di tempat kerja.
DEFINISI, ETIOLOGI DAN
KLASIFIKASI
PNEUMOKONIASIS
• Definisi
Penyakit pernafasan yang timbul dalam lingkungan pekerjaan.
• Etiologi
Debu industri terutama dalam kadar tinggi.
• Klasifikasi
1. Pneumokoniosis
2. Coal worker Pneumokoniosis
3. Asbestosis
4. Silicosis
5. Hemosiderosis
6. Bisinosis
CMD PNEUMOKONIASIS
EDCAUSE CWP
Anamnesis
• KU : Keluhan sesak nafas, batuk berdahak yang menetap, dahak berwarna hitam.
• Riwayat : Merokok, bekerja di industry pertambangan selama 10-20 tahun tanpa alat
pelindung diri.
Pemeriksaan Fisik : Clubbing finger, bengkak kaki dan tungkai
Pemeriksaan Penunjang
• Foto thrax/ CT Scan
• Uji tes BTA
• Spirometri dijumpai penururnan nilai fungsi paru.
TATALAKSANA CWP
•Farmako:
SIMPTOMATIK (tidak ada pengobatan yang efektif yang dapat menginduksi regresi kelainan
atau menghentikan progressivitasnya)
1. Oksigen
2. Bronchodilator
3. kortikosteroid
•Non farmako:
1. Menghindarimerokok.
2. Menggunakan APD seperti masker.
3. Pemeliharaan kesehatan pribadi.
KEDOKTERAN KOMUNITAS
Kedokteran komunitas (community medicine) adalah cabang kedokteran yang memusatkan
perhatian kepada kesehatan anggota-anggota komunitas, dengan menekankan diagnosis dini penyakit,
memperhatikan faktor-faktor yang membahayakan (hazard) kesehatan yang berasal dari lingkungan dan
pekerjaan, serta pencegahan penyakit pada komunitas (The Free Dictionary, 2010).

Fokus perhatian kedokteran komunitas adalah masalah kesehatan dan penyakit yang terjadi pada
komunitas di mana individu tersebut tinggal, bekerja, atau bersekolah. Implikasinya, kedokteran
komunitas memberikan prioritas perhatian kepada penyakit-penyakit yang menunjukkan angka kejadian
yang tinggi pada populasi, yang disebut “public health importance”. Untuk itu seorang dokter yang
berorientasi kedokteran komunitas diharapkan memiliki kemampuan untuk menghitung frekuensi
penyakit dan angka kejadian penyakit pada populasi, mendiagnosis masalah penyakit pada populasi
(community diagnosis), membandingkan distribusi penyakit pada populasi-populasi, lalu menarik
kesimpulan tentang penyebab perbedaan distribusi penyakit pada populasi, dan mengambil langkah-
langkah yang tepat untuk mencegah penyakit, melindungi, memulihkan, dan meningkatkan kesehatan
populasi.
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Filosofi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah melindungi keselamatan
dan kesehatan parapekerja dalam menjalankan pekerjaannya, melalui upaya-upaya
pengendalian semua bentuk potensi bahaya yang ada di lingkungan tempat kerjanya.
K3 diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 1/1970 tentang
keselamatan kerja yang mendefinisikan tempat kerja sebagai ruangan atau lapangan,
tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja. Termasuk
tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang
merupakan bagian-bagian atau berhubungan dengan tempat kerja tersebut.

Anda mungkin juga menyukai