Sudarma
STIKES PERTAMEDIKA JAKARTA
DEFINISI
Evaluasi dan manajemen awal pasien dengan cedera ginjal akut (AKI)
harus mencakup:
1) sebuah assessment penyebab yang berkontribusi dalam cedera ginjal,
2) penilaian terhadap perjalanan klinis termasuk komorbiditas,
3) penilaian yang cermat pada status volume, dan
4) langkah-langkah terapi yang tepat yang dirancang untuk mengatasi atau
mencegah memburuknya fungsional atau struktural abnormali ginjal.
Penilaian awal pasien dengan AKI klasik termasuk perbedaan antara
prerenal, renal, dan penyebab pasca-renal
Cedera ginjal akut didefinisikan ketika salah satu
dari kriteria berikut terpenuhi :
Serum kreatinin naik sebesar ≥ 0,3 mg/dL atau ≥
26μmol /L dalamwaktu 48 jam atau
Serum kreatinin meningkat ≥ 1,5 kali lipat dari
nilai referensi, yang diketahui atau dianggap telah
terjadi dalam waktu satu minggu atau
Output urine <0.5ml/kg/hr untuk> 6 jam berturut-
turut
KLASIFIKASI AKI
KLASIFIKASI AKI
KRITERIA RIFLE DIMODIFIKASI
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
FAKTOR RISIKO AKI
FATOFISIOLOGI AKI
PRA RENAL
INTRA RENAL
Gagal ginjal akut intra renal yang sering terjadi adalah nekrosi tubular akut
disebabkan oleh keadaan iskemia dan nefrotoksin. Pada gagal ginjal renal terjadi
kelainan vaskular yang sering menyebabkan nekrosis tubular akut. Dimana pada NTA
terjadi kelainan vascular dan tubular. Pada kelainan vaskuler terjadi:
AKI INTRA RENAL
POST RENAL
ETIOLOGI
ETIOLOGI
ETIOLOGI
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN NUTRISI
TERAPI PENGGANTI GINJAL
Oliguria : produksi urin < 2000 ml dalam 12 jam
Anuria : produksi urin < 50 ml dalam 12 jam
Hiperkalemia : Kadar potassium > 6.5 mmol/L
Asidemia (keracunan asam) yang berat : pH < 7.0
Azotemia : kadar urea > 30 mmol/L
Ensefalopati uremikum
Neuropati / miopati uremikum
Pericarditis uremikum
Natrium abnormalitas plasma : konsentrasi > 155 mmol/L atau <120
mmol/L
Hipertermia
Keracunan obat
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Kelebihan volume cairan b/d gagal ginjal dengan kelebihan air.
Resiko tinggi terhadap menurunnya curah jantung berhubungan dengan
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, gangguan frekuensi, irama, konduksi jantung,
akumulasi/penumpukan urea toksin, kalsifikasi jaringan lunak.
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
katabolisme protein
Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik/pembatasan diet,
anemia.
Resiko tinggi terhadap infeksi b/d depresi pertahanan imunologi.
Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan
TERIMA KASIH