Buruh
Bangunan
Oleh Kelompok 9
Daftar Isi
01 Sejarah 02 Regulasi K3
Bagaimana Sejarah Regulasi di Indonesia
Buruh Bangunan? dan 5 Negara Lain
03 Permasalahan K3 04 Upaya K3
Faktor Fisik, Kimia, Biologis, Bagaiamana Upaya K3 yang
Ergonomik, Psikososial dan Direkomendasikan?
APD
01 Sejarah
Kuli adalah orang yang bekerja dengan
mengandalkan kekuatan fisiknya.
Sekitar 1600-an, kuli disebut juga
dengan pekerja kasar oleh orang Eropa.
China
Thailand
Inggris
Filipina
Australia
Regulasi Buruh Bangunan di Luar Negeri
Thailand Inggris
Undang -undang ketenagakerjaan Thailand Hukum kontrak - hukum yang mengatur perjanjian dan
pengaturan antar pihak
terjadi di bawah kerangka beberapa undang
Law of tort - hukum yang membahas & menyediakan
-undang dan keputusan parlemen, terutama
pemulihan untuk kesalahan sipil yang tidak timbul dari
Undang-Undang Perlindungan Tenaga kewajiban kontrak
Kerja, BE 2541 (1998), dan terutama diatur Legislasi - berbagai UU dan UU bawahan (peraturan, perintah,
oleh Kementerian Tenaga Kerja. dll) mengatur pelaksanaan operasi konstruksi
Memuat peraturan dasar terkait K3 namun Pelanggaran kewajiban hukum - kegagalan untuk
melaksanakan tugas atau untuk memenuhi kewajiban yang
tidak dirincikan untuk kuli bangunan.
diberlakukan oleh undang-undang.
Bahkan Thailand memperketat imigran yang Hukum restitusi - berkaitan dengan pemberian pemulihan yang
ingin bekerja di negaranya. memiliki satu fungsi yang sama - untuk mencabut keuntungan
dari tergugat, daripada memberi kompensasi kepada penggugat
Jika dibandingkan Indonesia, kualitas
atas kerugian yang dideritanya
pelaksanaan K3 untuk kuli bangunan di Hukum pidana - sanksi dijatuhkan untuk tindakan dan
sana masih lebih rendah dibandingkan di kelalaian yang merupakan kegiatan kriminal menurut hukum
Indonesia. Inggris
Regulasi Buruh Bangunan di Luar Negeri
China Filipina
Hukum utama yang mengatur dan mengatur kontrak Kebijakan ketenagakerjaan di Filipina
untuk desain dan pelaksanaan pekerjaan bangunan ditentukan terutama oleh Kode Perburuhan
adalah Undang-Undang Kontrak RRT (1999).
Filipina. Jika dikaji, tidak ada UU khusus
Memiliki prinsip sebagai berikut :
mengenai kuli bangunan atau jasa konstruksi.
Kesetaraan dan keadilan: Hak dan kewajiban
masing-masing pihak akan ditentukan atas dasar yang Peraturan di Filipina hanya memuat aturan
sama, misalnya alokasi risiko timbal balik dan umum seperti hak-hak hukum pekerja Filipina
penentuan kewajiban yang adil.
dan batasan mereka terkait dengan proses
Kebebasan kontrak: Setiap pihak berhak untuk perekrutan, kondisi kerja, tunjangan, pembuatan
menandatangani kontrak atas keinginannya sendiri
kebijakan tentang ketenagakerjaan di dalam
dan tidak akan terkena campur tangan yang
melanggar hukum oleh pihak lain. perusahaan, aktivitas, dan hubungan dengan
karyawan.
Itikad baik: Tidak akan ada unsur penipuan dalam
membuat kontrak.
Kebijakan publik dan kepentingan publik: Para
pihak harus menghormati kebijakan publik dan tidak
mengganggu tatanan sosial ekonomi atau merugikan
kepentingan publik.
Regulasi Buruh
Bangunan di
Luar Negeri
Australia
Menerapkan sistem work
compensation, melalui sistem yang
ada pada undang-undang ini setiap
kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja (PAK) yang diderita tenaga
kerja akan mendapat kompensasi
tinggi.
Penerapan Australian Standard (AS)
yang menyeluruh, sudah dijamin
keamanannya melalui standar dari
hasil uji penelitian.
Construction worker
Sumber : Australian Broadcasting Corporation
(ABC)
03 Permasalahan K3 Buruh Bangunan
Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi
Faktor Fisik Suhu udara panas Biang keringat, Dehidrasi Kelelahan
Jamur Infeksi
Faktor Kimia Logam berat yang terkandung dalam bahan bangunan Kerusakan kulit Luka, rusak alat pernapasan
Faktor Ergonomik Berdiri membungkuk lama pada saat memasang bata Otot tegang dan kaku Gangguan persendian dan tulang
sehingga menyebabkan kerja kurang
Mengangkat bahan-bahan bangunan dengan tangan efektif
Terkena serpihan besi saat memotong besi
Musculoskeletal
Faktor Psikososial Jam kerja yang tidak pasti Stress kurang konsentrasi ketika bekerja
Bahan-bahan yang tidak terpakai Semua paku yang menonjol harus Peralatan dan benda-benda kecil tidak boleh
dan tidak diperlukan lagi harus disingkirkan atau dibengkokkan untuk dibiarkan karena benda-benda tersebut dapat
dipindahkan ke tempat yang mencegah terjadinya kecelakaan menyebabkan kecelakaan
aman
Sisa-sisa barang alat-alat Tempat-tempat kerja Alat-alat yang mudah Pembuangan kotoran
dan sampah tidak boleh dan gang-gang yang dipindah-pindahkan limbah diatur
dibiarkan bertumpuk licin karena oli atau setelah dipakai harus perletakannya agar tidak
ditempat kerja. sebab lain harus dikembalikan pada menggangu kesehatan
dibersihkan atau tempat penyimpanaan
disiram pasir, abu atau semula.
sejenisnya
Peralatan Kerja
- Peralatan kerja harus lengkap, yaitu :
Safety Hat Safety Boots Safety Glasses Safety Mask Safety Gloves
Fisik Pekerja
Thanks! Kelompok 9