Anda di halaman 1dari 15

Disusun Oleh Kelompok 7:

Dinil Maulia (201091007)


Junaidah (201091020)
Rosalia Alberta Kartini (201091041)
Vinka Rizkika (201091052)
pengertian Issue
Moral, Issue Etik
Issue Etik dan Moral dalam Pelayanan Kebidanan

Issue etik dalam pelayanan kebidanan


merupakan topik yang penting yang
berkembang di masyarakat tentang
nilai manusia dalam menghargai suatu
tindakan yang berhubungan dengan
segala aspek kebidanan yang
menyangkut baik dan buruknya. Issue
moral adalah topik yang penting
berhubungan dengan benar dan salah
dalam kehidupan sehari-hari.
http://www.otoritas.co.id/wp-
content/uploads/2017/12/IMG_2561.jpg
Issue Etik Bidan

• Issue etik yang terjadi antara bidan dengan http://www.otoritas.co.id/wp-


klien, keluarga dan masyarakat. content/uploads/2017/12/IMG_256
1.jpg
• Issue etik yang terjadi antara bidan dengan
teman sejawat
• Issue etik bidan dengan team kesehatan
lainnya.
• Issue etik yang terjadi antara bidan dan
organisasi profesi https:///para-bidan-yang-tergabung-
dalam-ikatan-bidan-indonesia-ibi-_

https://i0.wp.com/kampushebat.co
m/wpcontent/uploads/2021/06/tena
ga-kesehatan-nakes
Contoh Issue Etik dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Persetujuan dalam Proses Melahirkan yaitu : 4. Biasanya beberapa contoh mengenai isu etik
a. Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan dalam pelayananan kebidanan adalah
b. Keagalan dalam proses persalinan berhubungan dengan masalah-masalah sebagai
c. Pelaksanaan USG dalam Kehamilan berikut:
d. Konsep normal pelayanan kebidanan a. Agama / kepercayaan
e. Bidan dan pendidikan seks b. Hubungan dengan pasien
2. Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi c. Hubungan dokter dengan bidan
yaitu perawatan intensif pada bayi, skreening bayi, d. Kebenaran
transplantasi organ, teknik reproduksi dan kebidanan. e. Pengambilan keputusan
3. Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi f. Pengambilan data
yaitu pengambilan keputusan dan penggunaan etik, g. Kematian Kerahasiaan
otonomi bidan dan kode etik professional, etik dalam h. Aborsi
penelitian kebidanan, penelitian tentang masalah i. AIDS
kebidanan yang sensitif j. In vitro fertilization
Dilema dan Konflik Moral dalam Pelayanan Kebidanan

Issue moral dalam pelayanan kebidanan merupakan topik


Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana yang penting yang berhubungan dengan benar dan salah
dihadapkan pada dua alternatif pilihan, yang kelihatanya sama dalam kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya dengan
atau hampir sama dan membutuhkan pemecahan masalah. Ketika pelayanan kebidanan. Beberapa contoh issue moral dalam
mencari solusi atau pemecahan masalah harus mengingat akan kehidupan sehari-hari yaitu Beberapa contoh isu moral dalam
tanggung jawab profesional yaitu: kehidupan sehari-hari:
1.Tindakan selalu ditunjukan untuk peningkatan a. Kasus abortus
kenyamanan, kesejahteraan pasien atau klien. b. Euthanasia
2. Menjamin bahwa tindakan yang menghilangkan sesuatu c. Keputusan untuk terminasi kehamilan
bagian (omission), disertai rasa tanggung jawab, d. Issue moral juga berhubungan dengan
memperhatikan kondisi dan keaamanan pasien atau kejadian luar biasa dalam kehidupan sehari-
klien. hari, seperti yang menyangkut konflik dan
peran
Teori-Teori Pengambilan Keputusan dalam Menghadapi Dilema Etik/Moral dalam
Pelayanan Kebidanan

PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG ETIS TEORI – TEORI ETIKA

Ciri keputusan yang etis, meliputi : 1. Teori Utilitarisme


1. Mempunyai pertimbangan benar salah. a. Utilitarisme berdasarkan tindakan
2. Sering menyangkut pilihan yang sukar. b. Utilitarisme beradsarkan aturan
3. Tidak mungkin diletakkan. 2. Teoti Deontology
4. Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman, 3. Teori Hedonisme
lingkungan sosial. 4. Teori Eudemonisme
Langkah-Langkah Penyelesaian Masalah yang Terjadi dalam Praktik
Kebidanan

Beberapa permasalahan pembahasan etik dalam


Etik berhubungan erat dengan profesi,
kehidupan sehari-hari adalah sebagai
yaitu:
berikut:
1.Pengambilan keputusan dan
1. Persetujuan dalam proses melahirkan.
penggunaan etik.
2. Memilih atau mengambil keputusan
2.Otonomi bidan dan kode etik
dalam persalinan.
profesional.
3. Kegagalan dalam proses persalinan.
3. Etik dalam penelitian kebidanan
4. Pelaksanaan USG dalam kehamilan.
4.Penelitian tentang masalah kebidanan
5. Konsep normal pelayanan kebidanan.
yang sensitif.
6. Bidan dan pendidikan sex
Inform Choice dan Informed Concent

International Confederation Of
Informed Choice yaitu membuat pilihan setelah Midwives (ICM)
mendapat penjelasan tentang alternatif 1993, bahwa bidan harus
asuhan yang akan dialaminya. menghormati hak wanita setelah
Hal yang harus diingat dalam Informed Choice : mendapatkan penjelasan dan
a. Informed choice bukan sekedar mendorong wanita untuk menerima
mengetahui berbagai pilihan namun mengerti tanggung jawab untuk hasil dari
pilihannya.
manfaat dan
risiko dari pilihan yang ditawarkan
b. Informed Choice tidak sama dengan
membujuk / memaksa klien mengambil
keputusan yang
menurut orang lain baik (meskipun dilakukan
secara halus)
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses
Informed Choice:
1. Bidan harus terus meningkatkan pengetahuan
Sebagai seorang bidan dalam memberikan dan keterampilan
Informed Choice kepada klien harus: 2. Bidan wajib memberikan informasi secara rinci
1. Memperlakukan klien dengan baik. dan jujur dan dimengerti klien
2. Berinteraksi dengan nyaman 3. Bidan harus belajar untuk membantu klien
melatih diri dalam menggunakan haknya dan
3. Memberikan informasi obyektif, mudah menerima tanggungjawab untuk keputusan yang
dimengerti mereka ambil
4. Membantu klien mengenali 4. Asuhan berpusat pada klien
kebutuhannya dan membuat pilihan 5. Tidak perlu takut pada konflik tetapi
5. Mendorong wanita memilih asuhannya menganggapnya sebagai suatu kesempatan untuk
saling memberi dan mungkin melakukan penilaian
ulang yang objektif, bermitra dengan klien dan
suatu tekanan positip terhadap perubahan
CONTOH INFORMED CHOICE DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN
Beberapa jenis pelayanan kebidanan yang dapat
dipilih oleh klien yaitu :
1. Tempat melahirkan dan kelas perawatan
2. Masuk kamar bersalin pada tahap awal persalinan
3. Pendamping waktu melahirkan
4. Metoda monitor denyut jantung janin
5. Percepatan persalinan / augmentasi
6. Diet selama proses persalinan
7. Mobilisasi selama proses persalinan
8. Pemakaian obat penghilang sakit
9. Metode pengurangan rasa sakit
10. Pemecahan ketuban secara rutin
11. Posisi ketika melahirkan https://ibu.sehati.co/wp-
content/uploads/2020/03/shutterstock_448888519.jpg
12. Episiotomi
13. Keterlibatan suami waktu bersalin
14. Pemeriksaan laboratorium dan screening antenatal
15. Pilihan pemakaian alat kontraseps
Tujuan Informed Consent yaitu untuk
melindungi pasien dari tindakan medis yang
Persetujuan/consent penting dilihat dari sudut pandang bidan, dilakukan tanpa sepengetahuannya,tindakan
karena berkaitan dengan aspek hukum yang memberikan medis yang sebenarnya tidak diperlukan dan
otoritas untuk semua prosedur yang akan dilakukan oleh secara medik tidak ada dasar pembenarannya,
tindakan medis yang bertentangan dengan hak
bidan. Ada beberapa pengertian informed consent yaitu : asasi pasien dan standar profesi medis,
1. Menurut D. Veronika Komalawati, SH , “Informed penyalahgunaan alat canggih yang berbiaya
Consent” dirumuskan sebagai “suatu kesepakatan/persetujuan tinggi yang sebenarnya tidak perlu. Melindungi
pasien atas upaya medis yang akan dilakukan dokter terhadap dokter / tenaga kesehatan terhadap suatu
dirinya setelah memperoleh informasi dari dokter mengenai kegagalan, karena prosedur medik modern tidak
upaya medis yang dapat dilakukan untuk menolong dirinya tanpa risiko dan pada setiap tindakan medik
melekat suatu risiko.
disertai informasi mengenai segala risiko yang mungkin
terjadi.
2. Persetujuan dari pasien atau keluarganya terhadap tindakan
medik yang akan dilakukan terhadap dirinya atau keluarganya
setelah mendapat penjelasan yang adekuat dari dokter/ tenaga
medis
Dasar hukum proses Informed Consent :
1. UUD RI tahun 1945
2. UU No.39/1999 tentang HAM
3. UU No.36/2009 tentang Kesehatan
4. UU No.44/2009 tentang Rumah Sakit
5. UU No. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran
6. Permenkes No.290/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran

Sedangkan aspek hukum persetujuan tindakan medis:


1. Pasal 1320 KUH Perdata syarat sahnya persetujuan
2. KUH Pidana pasal 351
3. UU No. 23/1992 tentang Kesehatan pasal 53
4. UU No. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran pasal 45
ayat 1-6 Informed Consent terdiri dari 2
bentuk yaitu :
1. Implied Consent
2 Expressed Consent
Fungsi Informed Consent yaitu :
1. Penghormatan terhadap harkat dan martabat pasien selaku
manusia
2. Promosi terhadap hak untuk menentukan nasibnya sendiri
3. Membantu kelancaran tindakan medis sehingga diharapkan
dapat mempercepat proses pemulihan
4. Untuk mendorong dokter melakukan kehati-hatian dalam
mengobati pasien (rangsangan pada
profesi medis untuk instrospeksi / evaluasi diri) sehingga dapat
mengurangi efek samping
pelayanan yang diberikan
5. Menghindari penipuan oleh dokter
6. Mendorong diambil keputusan yang lebih rasional
7. Mendorong keterlibatan publik dalam masalah kedokteran
dan kesehatan
8. Sebagai suatu proses edukasi masyarakat dalam bidang
kedokteran dan kesehatan (keterlibatan
masyarakat)
9. Meningkatkan mutu pelayanan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai