Bab Ii
Bab Ii
Pada teori tersebut, Islam masuk di Nusantara dipercaya datang dari wilayah
Gujarat, India. Di mana melalui peran para pedagang muslim yang datang ke
Nusantara lewat jalur perdagangan Selat Malaka. Masuknya Islam dari
Gujarat
dikemukakan oleh Snouck Hurgronje dari Belanda. Ia berpendapat jika
Islam masuk ke Nusantara buka dari Arab tapi Gujarat, India. Hubungan
langsung antara Nusantara dan Arab baru terjadi pada masa kemudian.
Seperti utusan dari Mataram dan Banten ke Mekah pada abad ke-7. Ia juga
berpendapat adanya persamaan unsur-unsur Islam Nusantara dengan India.
Islam dari Arab (teori Mekah)
Teori bahwa ajaran Islam masuk ke Nusantara dari bangsa Persia (atau wilayah yang kemudian menjadi
negara Iran) pada abad ke-13 Masehi didukung oleh Umar Amir Husen dan Husein Djajadiningrat.
Abdurrahman Misno dalam Reception Through Selection-Modification: Antropologi Hukum Islam di
Indonesia (2016) menuliskan, Djajadiningrat berpendapat bahwa tradisi dan kebudayaan Islam di
Indonesia memiliki persamaan dengan Persia. Salah satu contohnya adalah seni kaligrafi yang terpahat
pada batu-batu nisan bercorak Islam di Nusantara. Ada pula budaya Tabot di Bengkulu dan Tabuik di
Sumatera Barat yang serupa dengan ritual di Persia setiap tanggal 10 Muharam. Akan tetapi, ajaran Isla
m yang masuk dari Persia kemungkinan adalah Syiah. Kesamaan tradisi tersebut serupa dengan ritual
Syiah di Persia yang saat ini merujuk pada negara Iran. Teori ini cukup lemah karena mayoritas pemeluk
Islam di Indonesia adalah bermazhab Sunni.
Teori Cina
Penyebaran Islam di Indonesia juga diperkirakan masuk dari Cina. Ajaran Islam berkembang di
Cina pada masa Dinasti Tang (618-905 M), dibawa oleh panglima muslim dari kekhalifahan di
Madinah semasa era Khalifah Ustman bin Affan, yakni Saad bin Abi Waqqash. Diyakini bahwa
Islam memasuki Nusantara bersamaan migrasi orang-orang Cina ke Asia Tenggara. Mereka
dan memasuki wilayah Sumatera bagian selatan Palembang pada 879 atau abad ke-9 M. Bukti
lain adalah banyak pendakwah Islam keturunan Cina yang punya pengaruh besar di Kesultanan
Demak, kerajaan Islam pertama di Jawa, seiring dengan keruntuhan Kemaharajaan Majapahit
pada perjalanan abad ke-13 M. Sebagian dari mereka disebut Wali Songo.
Proses Perkembangan Islam Di Nusantara
Perdagangan Perkawinan
Kekayaan alam Indonesia yang melimpah telah menarik perhatian bangsa barat
untuk datang ke Nusantara. Bahkan hampir di setiap daerah memiliki rempah
pilihan serta mempunyai karakteristik dan cita rasa yang khas. Hal inilah yang
menjadikan bangsa barat berbondong-bondong untuk masuk ke Indonesia
dengan alasan berdagang.
Kendati demikian, tujuan awal untuk berdagang nampaknya pupus lantaran
melimpahnya kekayaan alam di Indonesia yang mendorong adanya penjajahan
bangsa Eropa terhadap pribumi, sehingga menimbulkan kesengsaraan dan
penderitaan rakyat Indonesia.
Selain karena daya tarik Indonesia merupakan penghasil rempah-rempah terbaik
dan terbesar, ada beberapa faktor lainnya yang mendorong bangsa barat untuk
datang ke Indonesia yaitu, motivasi 3 G (Gold, Gospel, dan Glory), Revolusi
industry, dan dikuasainya Konstantinopel oleh kekaisaran Turki Usmani.
Thank you