Anda di halaman 1dari 11

ExxonMobil

Kelompok 3:
1. Erning Ditta Diah S (NPM 2106671990)
2. Fatiha Fitriana Fathonah (NPM 2106792354)
3. Rochiyatun (NPM 2106792764)
4. Vitra Puspita Dewi Hamzah (NPM 2106792890)
5. Alya Khaira Nazhifa (NPM 2106792096)
Overview dan Governance ExxonMobil
● Perusahaan ExxonMobil berdiri pada tahun 1999. Merupakan salah satu perusahaan minyak dan gas terbesar yang
diperdagangkan secara publik, menggunakan teknologi dan inovasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan energi
dunia yang terus berkembang.

● Di dalam Manajemen Komite termasuk terdapat Chief Executive Officer yang melakukan pengawasan pada risiko
strategis dan meningkatkan pemahaman dan penilaian pilihan atas perlindungan dan mitigasi.
Identified Risks

No Risk Factors Risk

1. Supply and Demand Naik turunnya komoditi harga dipengaruhi oleh supply dan
demand. Kenaikan harga komoditi berisiko pada kerugian
perusahaan di segmen hilir dan chemical. Sedangkan
penurunan harga berakibat pada kerugian perusahaan di
segmen hulu, kondisi keuangan, dan proved reserves.

2. Climate change and Kebijakan yang dibuat oleh tiap negara untuk mengurangi
greenhouse gas restrictions emisi rumah kaca dapat berisiko terhadap penurunan
pendapatan yang membuat produk ExxonMobil lebih
mahal atau kurang kompetitif.
Risk Appetite atas Risk No. 1
Laporan Laba Rugi ExxonMobil
Analisis berdasarkan asumsi kelompok

● Risk appetite ExxonMobil atas kerugian yang terjadi akibat


penurunan maupun kenaikan harga komoditi misalnya
ditentukan sebesar 35%. Asumsi ini berdasarkan data
historis penurunan laba bersih sebelum pajak yang pernah
terjadi pada tahun 2018-2019. Artinya jika ExxonMobil
mengalami penurunan laba bersih sampai dengan 35%,
maka ExxonMobil masih dapat menerima risiko tersebut.
● Simulasi: Laba bersih sebelum pajak tahun 2020 turun
sebesar 224% dari tahun 2019. Hal ini menunjukkan risiko
yang terjadi sudah melebihi risk appetite yang ditentukan
oleh ExxonMobil.
● Adanya pengeluaran luar biasa karena pandemi COVID-19,
menyebabkan penurunan signifikan pada laba bersih.

Sumber: https://id.investing.com/equities/exxon-mobil-ratios
Risk Appetite atas Risk No. 2

Analisis berdasarkan asumsi kelompok Laporan Laba Rugi ExxonMobil

● Risk appetite ExxonMobil atas penurunan pendapatan


akibat penerapan kebijakan pemerintah untuk mengatasi
climate changes karena efek rumah kaca misalnya
ditentukan sebesar 8,5%. Asumsi ini berdasarkan data
historis penurunan pendapatan yang pernah terjadi pada
tahun 2018-2019. Artinya jika ExxonMobil mengalami
penurunan pendapatan sampai dengan 8,5%, maka Sumber: https://id.investing.com/equities/exxon-mobil-ratios
ExxonMobil masih dapat menerima risiko tersebut.
● Simulasi: Pendapatan tahun 2020 turun sebesar 30,1%
dari tahun 2019. Hal ini menunjukkan risiko yang terjadi
sudah melebihi risk appetite yang ditentukan oleh
ExxonMobil.
Risk Tolerance, Risk Appetite, Risk Capacity, Risk Limit (1)

Risk Limit

Risk Tolerance Treatment

Risk Appetite

Risk Capacity
Risk Tolerance, Risk Appetite, Risk Capacity, Risk Limit (2)

Risk Appetite Strategy Objectives-Setting

- Penentuan risk appetite akan mempengaruhi strategi/ treatment yang akan diambil disesuaikan dengan
tujuan yang akan dicapai oleh ExxonMobil.
- Pada Risk No.1 diasumsikan perusahaan memiliki risk appetite sebesar 35%, risk tolerance yang masih
dapat diterima perusahaan adalah sampai dengan risk limit sebesar 5%. Risk capacity ditetapkan
sebesar 50%. Jika besarnya risiko diatas 5%, Exxon perlu melakukan treatment berupa tindakan
pengendalian untuk meminimalisir penurunan laba akibat naik turunnya harga minyak. Pada tahun 2020
penurunan laba terjadi sebesar 224%, artinya penurunan tersebut lebih besar 4 kali lipat diatas risk
capacity yang ditentukan Exxon. Exxon perlu melakukan strategi ekstrim untuk menjaga agar dapat
mencapai tujuan. Tujuan yang ditetapkan Exxon adalah mengembalikan kondisi keuangan agar tidak
lagi mengalami kerugian. Strategi yang bisa dilakukan salah satunya dengan melakukan efisiensi
atas biaya operasional. Dilihat dari laporan keuangan ExxonMobil 2020, kerugian hanya terjadi pada
upstream segment dan downstream segment, sementara di chemical tidak ada kerugian, sehingga strategi
dapat dipertimbangkan untuk dilakukan di 2 segmen tersebut.
Risk Tolerance, Risk Appetite, Risk Capacity, Risk Limit (3)

- Pada Risk No.2 diasumsikan perusahaan memiliki risk appetite sebesar 8,5%, risk tolerance yang
masih dapat diterima perusahaan adalah sampai dengan risk limit sebesar 5%. Risk capacity
ditetapkan sebesar 15%. Jika besarnya risiko diatas 5%, Exxon perlu melakukan treatment berupa
tindakan pengendalian untuk meminimalisir penurunan pendapatan akibat climate changes. Pada
tahun 2020 terjadi penurunan pendapatan sebesar 30,1%, artinya penurunan tersebut lebih besar 2
kali lipat diatas risk capacity yang ditentukan Exxon. Exxon perlu melakukan strategi ekstrim untuk
menjaga agar dapat mencapai tujuan. Tujuan yang ditetapkan Exxon adalah menyediakan produk
yang lebih ramah lingkungan. Strategi yang bisa dilakukan salah satunya dengan melakukan
research and development untuk dapat menciptakan produk baru yang dapat mengurangi emisi gas,
seperti natural gas, lightweight materials dan packaging, dan advance fuels and lubricant. Dengan
adanya produk ramah lingkungan tersebut, diharapkan mampu meningkatkan kembali jumlah
pendapatan ExxonMobil.
Review and Revision

- Boards of Director telah melaksanakan fungsi oversight kepada manajemen dengan melakukan
reviu rutin atas risiko di seluruh lini di bawahnya dan mempertimbangkan interaksi dari risiko
antar unit. Risiko climate change tidak hanya menjadi risiko finansial, tetapi juga menjadi risiko
strategik, reputasi, operasional, keamanan, kesehatan dan lingkungan, kepatuhan atas hukum.
Information, Communication and Reporting

Informasi dan komunikasi dilakukan secara berjenjang dari Board of Director sampai ke lini terbawah
(top down) dan pelaporan dilakukan secara berjenjang secara bottom up. Adapun pola komunikasi
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Pola informasi dan komunikasi risiko dilakukan oleh Board of Director kepada Manajemen
Committee dengan memberikan oversight.
- Selanjutnya manajemen committee melakukan analisis risiko dan analisis mitigasi risiko untuk
disampaikan ke lini bisnis yang ada di bawahnya.
- Lini bisnis menentukan akibat dari risiko dan potensial mitigation dari risiko yang telah
diidentifikasi.
- Fungsi operasi mengevaluasi pengaruh dari risiko dan mitigasinya serta melaksanakan
tindakan mitigasi yang sudah direncanakan jika risiko tersebut terjadi. Fungsi operasi
melaporkan hasil evaluasi atas pengaruh risiko, mitigasi dan pelaksanaan tindakan
pengendaliannya kepada manajemen di atasnya yang selanjutnya akan terus dikomunikasikan
sampai level Board of Director untuk di reviu kembali sebagai bahan pemberian oversight
kepada manajemen.
Referensi

ExxonMobil Update 2021, Energy and Carbon Summary

2020 Annual Report ExxonMobil

https://wentzwu.com/2019/11/06/risk-capacity-and-risk-appetite/

https://id.investing.com/equities/exxon-mobil-income-statement

Anda mungkin juga menyukai