Anda di halaman 1dari 31

PENGERTIAN EMOSI, REAKSI EMOSI,

PERANAN EMOSI DALAM TINGKAHLAKU,


PERKEMBANGAN EMOSI
◦ J.P. CHAPLIN
 Emosi merupakan suatu reaksi kompleks yang
mengkaitkan satu tingkat tinggi kegiatan dan
perubahan –perubahan secara mendalam, serta
dibarengi perasaaaan yang kuat atau disertai keadaan
afektif. 
◦ ATKINSON, ATKINSON & HILGARD
 Emosi adalah kondisi organisme pada waktu terjadi
pengalaman penting yang bersifat afektif, apakah
yang ringan atau intens. 
◦ JAMES & LANGE
 Emosi adalah perubahan-perubahan dari dalam
tubuh atau fisiologi sebagai respon terhadap
stimulus atau situasi yang dihadapi.
 CANNON & BARD
Emosi adalah perubahan-perubahan fisiologi
yang terjadi pada tubuh yang tidak sama satu
dengan yang lain dan terjadinya perubahan-
perubahan yang timbal balik. Fungsi fisiologi
merupakan efek dari kondisi tertentu.
 Emosi dapat dirumuskan sebagai satu keadaan yang
terangsang dari organisme, mencakup perubahan-
perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dan
adanya perubahan perilaku.
 Emosi merupakan keadaan yang mempunyai intensitas
lebih kuat yang disertai perubahan menyeluruh dalam
fisiologi tubuh.
 Perasaan (feeling) merupakan keadaan afektif yang lebih
ringan.
 Emosi diarahkan pada stimulus dalam lingkungan yang
menimbulkan emosi.
 Pengalaman sadar tentang emosi melibatkan integrasi :
1. Informasi tentang situasi yang membangkitkan
emosi.
2. Informasi tentang keadaan tubuh.
1. EKSPRESIF
Inilah yang tertangkap dan terlihat dalam tingkah
laku seperti mimic muka, penuturan
bahasa/verbal, gesture atau gerakan badan/
tubuh.
2. SUASANA
Kaitan emosi dengan motif dalam pengertian
goal (tujuan), artinya perilaku yang ditampilkan
individu. Jika goal tersebut tercapai akan
dirasakan kepuasan yang mengandung suasana
emosi yang menyenangkan, namun apabila goal
tidak tercapai maka akan terjadi kecewa (suasana
emosi yang tidak menyenangkan).
 Reaksi emosional yang kuat, mencakup perasaan
subyektif penuh ketidaksenangan, agitasi dan
keinginan untuk melarikan diri atau beresmbunyi
disertai kegiatan penuh perhatian/kewaspadaan.
 Rasa takut merupakan reaksi saat individu
menyadari adanya perubahan badaniah seperti
detak jantung dan napas yang lebih cepat, mulut
dan tenggorokan yang kering, ketegangan otot
meningkat, keringat bercucuran, kaki dan tangan
gemetar, perasaan ‘tertekan’ pada perut. Kondisi
fisiologi tersebut diaktifkan oleh sistem syaraf
simpatis, apabila rasa takut berangsur-angsur
hilang maka kondisi fisiologi kembali keadaan
normal yang merupakan sistem syaraf
parasimpatis.
Suatu reaksi emosi dengan ciri khas adanya
perasaan bersalah, hal yang memalukan
dan penghindaran.
Perasaan emosional yang berasosiasi
dengan realisasi bahwa individu telah
melanggar peraturan sosial, moral
atau etika/susila.
Suatu keadaan emosional yang sangat tidak
menyenangkan disertai rasa menderita atau
rasa kehilangan yang mendalam dan seringkali
disertai sedu-sedan serta tangisan.
 Pengaruh emosi pada perilaku tergantung
usia dan tahap perkembangan.
 Emosi memiliki peran terhadap tingkah laku,

yaitu :
◦ Mengaktifkan dan mengarahkan perilaku dengan
cara yang sama seperti yang dilakukan motif
biologis atau motif psikologis.
◦ Menyertai perilaku yang termotivasi.
◦ Tujuan dari tingkahlaku, artinya dapat bergabung
bersama-sama dengan motif dengan tujuan yang
diharapkan adalah emosi yang menyenangkan.
1. Tingkat kematangan emosi menurut
Salovey & Mayer adalah sejumlah
keterampilan yang dimiliki individu dalam
memberikan respon atau reaksi didalam
penyesuaian diri di lingkungan.
1. BERHUBUNGAN MENGENAL EMOSI DIRI
2. MENGELOLA EMOSI
3. MEMOTIVASI DIRI SENDIRI
4. MENGENAL EMOSI ORANG LAIN
5. MEMBINA HUBUNGAN
 Berhubungan dengan mengenal emosi diri
 Adanya kesadaran diri mengenai emosi

sendiri sewaktu emosi tersebut muncul, juga


kemampuan untuk memantau emosi dari
waktu ke waktu. Ketidakmampuan untuk
mencermati emosi yang sesungguhnya atau
kurang mengenal emosi sendiri dapat
membuat individu larut dalam emosi.
  
 Mengelola emosi
 Menangani emosi agar dapat diekspresikan dengan
tepat sangat tergantung pada kesadaran diri.
Kemampuan ini berguna untuk menghibur diri sendiri,
melepaskan kecemasan, kemurungan atau
ketersinggungan, mampu lebih cepat menguasai emosi
dan cepat kembali ke kehidupan emosi yang normal.
Sementara individu yang memiliki keterampilan yang
rendah pada wilayah ini cenderung pesimis, murung
terus menerus, mudah dikuasai emosi atau tahu apa
yang harus dilakukan tapi tidak mampu melepaskan
diri dari ikatan emosi yang menimpanya.
 Memotivasi diri sendiri
 Menata emosi sebagai alat mencapai tujuan adalah

hal yang sangat penting dalam kaitannya untuk


memberi perhatian, untuk memotivasi diri dan
menguasai diri. Kendali emosional adalah
kemampuan menahan kepuasan & mengendalikan
dorongan hati. Orang yang baik dalam wilayah ini
akan cenderung jauh lebih produktif dan efektif
dalam hal apapun yang dikerjakannya, jauh lebih
baik dalam lingkungan sosialnya, lebih mampu
mengatasi kekecewaan hidup, tidak mudah
menyerah atau berlarut-larut dalam stress.
 Mengenal emosi orang lain
 Individu yang memiliki emphaty lebih mampu

menangkap sinyal sosial yang tersembunya


yang mengisyaratkan apa yang dibutuhkan
dan dikehendaki orang lain, merasakan
kesulitan atau penderitaan, juga memahami
perasaaan dan berkeinginan untuk menolong.
Individu yang memiliki keterampilan baik di
wilayah ini cenderung lebih tenang dan tidak
agresif.
 Membina hubungan
 Keterampilan membina hubungan dengan

orang lain memerlukan keterampilan


mengenal dan mengelola emosi orang lain
dan untuk itu dibutuhkan keterampilan
mengendalikan emosi diri yang mungkin
mempunyai pengaruh buruk dalam
lingkungan sosial.
  
 Merupakan gangguan pada afeksi
atau suasan hati (mood) orang
yang terganggu ini (gangguan
afeksi), dapat mengalami depresi
atau manik (girang yang tidak
wajar) yang parah atau dapat
berganti-ganti antara saat depresi
atau saat-saat manik.
 DEPRESI
 GANGGUAN MANIK
 GANGGUAN DEPRESI MANIK
 Depresi merupakan respon normal terhadap
berbagai stress kehidupan.
 Depresi dianggap normal apabila depresi itu

diluar kewajaran, dan berlanjut sampai saat


dimana kebanyakan orang sudah pulih
kembali.
 Ciri-ciri depresi yang utama adalah akan merasa
tidak adanya harapan dan patah hati.
 Orang yang mengalami depresi akan mengalami
ketidakberdayaan yang berlebih-lebihan, serta
tidak mampu mengambil keputusan, memulai
suatu kegiatan, atau memusatkan perhatian pada
sesuatu yang menarik.
 Depresi kadang-kadang disertai kecemasan :
depresi yang tidak tenang. Cirinya, orang tersebut
merasa jenuh dan tidak mempunyai semangat
hidup, selalu merasa tegang, resah dan tidak dapat
santai.
 Orang yang mengalami episode manik dalam
beberapa hal berperilaku berlawanan dengan
depresi. Dalam episode manik ringan
(hipomania), orangnya penuh dengan energi,
antusias dan percaya diri.
 Berbicara terus menerus, berpindah dari satu
kegiatan ke kegiatan lain tanpa memikirkan waktu
tidur yang cukup, serta membuat rencana-rencana
yang besar tetapi tidak diimbangi dengan
pelaksanaannya. Berbeda dengan kegembiraan
umum yang dialami oleh orang-orang normal,
perilaku manik bersifat mendesak dan lebih
seringkali mengekspresikan rasa kebencian daripada
kegembiraan. Sedangkan orang yang mengalami
episode manik yang parah (mania) berperilaku
sangat bersemangat dan harus selalu aktif.
 melangkah bolak-balik, menyanyi, berteriak,
memukul-mukul dinding selama berjam-jam,
dan merasa akan marah bila ada orang yang
mengganggu kegiatan mereka dan akan
menjadi ganas. Impuls (termasuk impuls
seksual) akan segera diekspresikan dalam
bentuk tindakan dan kata-kata. Orang ini
bersifat rancu, dan tidak terorientasi, serta
mungkin mengalami delusi tentang kekayaan,
pekerjaan, atau kekuatan yang besar.
 Kebanyak orang yang mengalami episode
manik juga engalami saat-saat depresi. Dalam
beberpa kasus, siklus episodenya berganti-
ganti antara episode manik dan depresi, dan
sering menunjukkan saat berperilaku normal.
 Diantara kedua episode tersebut kondisi

tersebut dinamakan sebagai gangguan bipolar,


yaitu individu tersebut beralih dari satu kutub
perasaanke kutub perasaan yang lain.
 Gangguan manik depresi atau gangguan
bipolar, cenderung terjadi pada usia yang lebih
muda, lebih mungkin terjadi dalam keluarga,
memberi respon pada beberapa pengobatan
terapis yang berbeda, dan mudah terjadi lagi
bila tidak diobati. Fakta menunjukkan bahwa,
variabel-variabel biologis memainkan peran
lebih penting dibanding dengan variabel
psikologis.
J.P CHAPLIN
 Pada orang normal, merupakan keadaan
kemurungan (kesedihan, patah semangat)
yang ditandai dengan perasaan tidak pas,
menurunnya kegiatan dan pesimistis
menghadapi masa yang akan dating.
 Pada kasus patologis, merupakan
ketidakmampuan ekstrim untuk mereaksi
terhadap stimulus, disertai menurunnya
nilai diri, delusi ketidakpasan, tidak
mampu dan putus asa.
  
ATKINSON,ATKINSON & HILGARD
 Depresi merupakan respon normal terhadap
berbagai stress kehidupan dan berubah
menjadi abnormal hanya depresi itu diluar
kewajaran dan berlanjut sampai saat-saat
dimana kebanyakan orang sudah dapat pulih
kembali.
Gangguan afeksi/perasaan karena
bergejolak berbentuk emosi jenis murung,
susah ,sedih dan tidak punya semangat
serta tidak bahagia.
Beck mengatakan bahwa depresi
menyebabkan seseorang mengalami
masalah untuk melakukan sesuatu bahkan
untuk makan dan eliminasi
Dalam keadaan genting atau terancam
mereka tidak melihat dapat
membangkitkan keinginan untuk
melakukan hal tersebut (kelumpuhan
harapan).
 Becker menjelaskan beberapa gejala yang
paling sering muncul dalam kondisi depresi
seperti :
 Sedih, kesepian, apatis dan suasana hati yang
tidak stabil.
 Konsep diri yang negative
 Mereka terganggu pada fungsi tubuhnya diikuti
dengan penurunan selera makan dan kurang
tidur, dan penurunan minat seksual.
 Keluhan-keluhan fisik, kelmbanan dan agitasi
 Kerusakan proses fisik dengan konentrasi yang
mudah pecah, bimbang, tidak berminat dan
dihantui ketidakberdayaan serta keputusasaan.
Memiliki kebutuhan afeksi dan
ketergantungan pada orang lain
Penurut, melepaskantanggung jawab
bergantung pada orang lain (merasa tidak
mampu, lemah, tidak bersemangat)
Ragu-ragu dan mencari perhatian (pesimis,
dan mengeluh)
Menghindari anxiety (kecemasan) dan
konflik, ketaatan yang kaku.
Memanipulasi untuk mendapatkan
persetujuan dan kasih sayang (labil,
berpikiran dangkal).
Terimakasih wassalamu’alaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai