Disertai dengan alat pengingat, gerak, isyarat, musik, irama, dan sebagainya. Alat bantu: benda-benda alam, gejala orang, persorangan, bangunan, dan sebagainya. Pitutur becik iku Sayektine apantes tiniru Nadyan seka wong sudra pepeki Lamun becik nggone muwuh Iku pantes siro anggo Tradisional Disebarkan dalam bentuk relatif tetap/ standar. Dalam waktu cukup lama di kalangan masyarakat tertentu. Minimal dua generasi. Ritual untuk revitalisasi. Memiliki versi/ varian Ada beberapa unsur yang berbeda dalam penyajian, tetapi substansinya. Ande-ande Lumut: Kleting Merah, Kuning, Hijau, Coklat, Pink, Ireng, Wungu. Mudah mengalami perubahan karena disampaikan secara lisan berdasar ingatan manusia yang terbatas. Kepengarangan Bersifat anonim, milik bersama, tidak jelas pengarangnya. Bentuk Memiliki rumus, berpola Berguna untuk membantu menceritakan Kadang-kadang bersifat klise. Kegunaan Folkor memiliki fungsi dimasyarakat, misalnya sebagai: Hiburan Kritik masyarakat/ alat protes Katub mengeluarkan pandangan Legitimasi penguasa Pengendali sosial Pitutur becik iku (nasihat baik itu) Sayektine apantes tiniru (sepantasnya adalah ditiru) Nadyan teka saka wong sudra pepeki (meski datang dari porang hina dina) Lamun becik nggone muwus (Asal baik ajarannya) Iku pantes siro anggo (Ituy pantas kamu pakai) Pralogis Memiliki logika sendiri yang berbeda dengan logika masyarakat modern. Sesuai perkembangan masyarakat. Miliki Bersama Milik kolektif. Tugas Tulis satu halaman kuarto, folklor yang saudara kenal. Kirimkan ke email: banisudardi@uns.ac.id. Subjek: folklor I. Ditungu satu miggu (Kamis, besok).