Anda di halaman 1dari 11

Ciri-ciri

1. Disebarkan secara lisan (oral).


Disertai dengan alat pengingat, gerak,
isyarat, musik, irama, dan sebagainya.
Alat bantu: benda-benda alam, gejala
orang, persorangan, bangunan, dan
sebagainya.
 Pitutur becik iku
 Sayektine apantes tiniru
 Nadyan seka wong sudra pepeki
 Lamun becik nggone muwuh
 Iku pantes siro anggo
Tradisional
 Disebarkan dalam bentuk relatif
tetap/ standar. Dalam waktu cukup
lama di kalangan masyarakat
tertentu. Minimal dua generasi.
 Ritual untuk revitalisasi.
Memiliki versi/ varian
 Ada beberapa unsur yang berbeda
dalam penyajian, tetapi
substansinya.
 Ande-ande Lumut: Kleting Merah,
Kuning, Hijau, Coklat, Pink, Ireng,
Wungu.
 Mudah mengalami perubahan karena
disampaikan secara lisan berdasar
ingatan manusia yang terbatas.
Kepengarangan
 Bersifat anonim, milik bersama, tidak
jelas pengarangnya.
Bentuk
 Memiliki rumus, berpola
 Berguna untuk membantu
menceritakan
 Kadang-kadang bersifat klise.
Kegunaan
 Folkor memiliki fungsi dimasyarakat,
misalnya sebagai:
 Hiburan
 Kritik masyarakat/ alat protes
 Katub mengeluarkan pandangan
 Legitimasi penguasa
 Pengendali sosial
 Pitutur becik iku (nasihat baik itu)
 Sayektine apantes tiniru (sepantasnya
adalah ditiru)
 Nadyan teka saka wong sudra pepeki
(meski datang dari porang hina dina)
 Lamun becik nggone muwus (Asal baik
ajarannya)
 Iku pantes siro anggo (Ituy pantas
kamu pakai)
Pralogis
 Memiliki logika sendiri yang berbeda
dengan logika masyarakat modern.
 Sesuai perkembangan masyarakat.
Miliki Bersama
 Milik kolektif.
Tugas
 Tulis satu halaman kuarto, folklor
yang saudara kenal. Kirimkan ke
email: banisudardi@uns.ac.id.
 Subjek: folklor I. Ditungu satu miggu
(Kamis, besok).

Anda mungkin juga menyukai