Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP KOMUNITAS

SASARAN [BALITA]

 FLORENDA DEVARA [18.013]


 TITIS AISYAH [18.036]
 ATTALA ENRICO P [19.005]
 BAYU FERDIANTO [19.007]
 FITRI POMALIA [19.009]
 INTAN ALIFATUS D [19.011]
 KHOLIFAH MUJI FITRI A [19.012]
 MELINDA APRILIA EKA M [19.014]
 SYIFA SALSABILA [19.017]
 MAYA RAHMAWATI [19.021]
 KONSEP KOMUNITAS

• Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu sama
lain, saling mengenal serta mempunyai minat yang sama. Komunitas adalah kelompok dari
masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area
atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai minat yang sama
(Riyadi, 2007).
• Perawatan komunitas adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu
keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang
sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. (Elisabeth, 2007).
• Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/ kelompok dan masyarakat
dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat
tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan membantu masyarakat dalam mendorong semangat
untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan
derajat kesehatan yang optimal (Elisabeth, 2007).
 KONSEP BALITA

• Balita atau anak bawah umur lima tahun adalah anak usia kurang dari lima tahun sehingga bagi usia
di bawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini. Namun faal (kerja alat tubuh semestinya)
bagi usia di bawah satu tahun berbeda dengan anak usia di atas satu tahun, maka anak di bawah satu
tahun tidak termasuk ke dalam golongan yang dikatakan balita
• Anak usia 1-5 tahun dapat pula dikatakan mulai disapih atau selepas menyusu sampai dengan
pra-sekolah
• Sesuai dengan pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasannya, faal tubuhnya juga
mengalami perkembangan sehingga jenis makanan dan cara pemberiannya pun harus disesuaikan
dengan keadaannya. Berdasarkan karakteristiknya balita usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu anak yang berumur 1-3 tahun yang dikenal dengan Batita merupakan konsumen pasif.
Sedangkan usia prasekolah lebih dikenal sebagai konsumen aktif (Uripi, 2004).
• Pada masa toddler (1 s.d. 3 tahun), pertumbuhan fisik anak lebih lambat dibandingkan dengan masa
bayi, tetapi perkembangan motoriknya berjalan lebih cepat. Anak sering mengalami penurunan nafsu
makan sehingga tampak langsing dan berotot, dan anak mulai berjalan jalan. Anak perlu diawasi
dalam beraktivitas karena anak tidak memperhatikan bahaya (Nursalam, 2005).
 TUMBUH KEMBANG BALITA

• Secara umum tumbuh kembang setiap anak berbeda-beda, namun prosesnya senantiasa melalui tiga
pola yang sama, yakni:
• 1. Pertumbuhan dimulai dari tubuh bagian atas menuju bagian bawah (sefalokaudal).
Pertumbuhannya dimulai dari kepala hingga ke ujung kaki, anak akan berusaha menegakkan
tubuhnya, lalu dilanjutkan belajar menggunakan kakinya.
• 2. Perkembangan dimulai dari batang tubuh ke arah luar. Contohnya adalah anak akan lebih dulu
menguasai penggunaan telapak tangan untuk menggenggam, sebelum ia mampu meraih benda
dengan jari.
• 3. Setelah dua pola di atas dikuasai, barulah anak belajar mengeksplorasi keterampilan-
keterampilan lain. Seperti melempar, menendang, berlari dan lain-lain.
 Lanjutan
Menurut Sigmun Freud tahap perkembangan manusia terdiri dari lima fase, yaitu fase oral, fase anal,
fase phallic, fase laten, dan fase genital. Dari kelima fase ini, tiga fase awal yaitu fase oral, anal dan
laten dilalui saat masa balita. (Wong, 2009)
1. Fase Oral
Fase oral dimulai dari saat dilahirkan sampai dengan 1-2 tahun. Pada fase ini bayi merasa dipuaskan
dengan makan dan menyusui dan terjadi kelekatan dan hubungan yang emosional antara anak dan ibu.
2. Fase Anal
Fase anal berkembang pada saat balita menginjak umur 15 bulan sampai dengan umur 3 tahun. Pada
fase ini balita merasa puas dapat melakukan aktivitas buang air besar dan buang air kecil.
3. Fase Phallic
Fase phallic disebut juga sebagai fase erotik, fase ini berkembang pada anak umur 3 sampai 6 tahun.
Yang paling menonjol adalah pada anak laki-laki dimana anak ini suka memegangi penisnya, dan ini
seringkali membuat marah orangtuanya
 MASALAH KESEHATAN PADA KELOMPOK BALITA DI INDONESIA
• 1. Gizi kurang dan Gizi buruk
Hampir lebih dari 2 juta anak anak balita mengalami gizi buruk (Atmaria, 2005). Prevalensi gizi kurang dan gizi
buruk berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari tahun 2007 ke 2010 untuk gizi kurang tetap 13,0 dan
untuk gizi buruk dari 5,4 menjadi 4,9.
Pada saat ini masalah terbesar yang disebabkan oleh gizi buruk yang banyak dijumpai di kalangan anak-anak
Indonesia adalah penghambatan pertumbuhan intra-uterin, malnutrisi protein energi, defisiensi yodium, defisiensi
vitamin A, anemia defisiensi zat besi dan obesitas (Atmaria, 2005).
2. Diare
Diare masih merupakan problema kesehatan utama pada anak terutama di negara berkembang seperti Indonesia.
Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2009, diare adalah penyebab kematian kedua pada
anak dibawah 5 tahun. Penyakit diare sering menyerang bayi dan balita, bila tidak diatasi lebih lanjut akan
menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematian.
3. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan sekelompok penyakit kompleks dan heterogen yang disebabkan oleh
berbagai penyakit dan dapat mengenai setiap lokasi de sepanjang saluran nafas (WHO, 1986). ISPA merupakan
salah satu penyebab utama dari tingginya angka kematian dan angka kesakitan pada balita dan bayi di Indonesia.
 INDIKATOR KESEHATAN KELOMPOK BALITA

1. Angka Kematian Bayi


Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak (WHO,
2002) karena merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini. Tingginya angka kematian bayi di
Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah faktor penyakit infeksi dan kekurangan
gizi.
2. Angka Kesakitan Bayi
Angka kesakitan bayi menjadi indikator kedua dalam menentukan derajat kesehatan anak, karena nilai
kesakitan merupakan cerminan dari lemahnya daya tahan tubuh bayi dan anak balita.
3. Status Gizi
Status gizi menjadi indikator ketiga dalam menentukan derajat kesehatan anak. Status gizi yang baik
dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mencapai kematangan yang
optimal
 FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI KESEHATAN

1. Faktor Kesehatan
Faktor kesehatan merupakan faktor utama yang dapat menentukan status kesehatan anak secara umum.
2. Faktor Kebudayaan
Pengaruh budaya juga sangat menentukan status kesehatan anak, dimana terdapat keterkaiatan secara
langsung antara budaya dengan pengetahuan
3. Faktor Keluarga
Faktor keluarga dapat menentukan keberhasilan perbaikan status kesehatan anak. Pengaruh keluarga
pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak sangat besar melalui pola hubungan anak dan keluarga
serta nilai-nilai yang ditanamkan.
 PROGRAM DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH UNTUK KESEHATAN BALITA

1. Meningktakan mutu pelayanan kesehatan dan pemerataan pelayanan kesehatan.


Untuk meningkatkan mutu pelayanan serta pemerataan pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat
telah dilakukan berbagai upaya, salah satunya adalah dengan meletakkan dasar pelayanan kesehatan
pada sektor pelayanan dasar.
2. Meningkatkan status gizi masyarakat
Peningkatan status gizi masyarakat merupakan bagian dari upaya untuk mendorong terciptanya
perbaikan status kesehatan. Dengan pemberian gizi yang baik untuk mendorong terciptanya perbaikan
status kesehatan.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat
Peningkatan peran serta masyarakat dalam membantu perbaikan status kesehatan ini penting, sebab
upaya pemerintahan dalam rangka menurunkan kematian bayi dan anak tidak dapat dilakukan hanya
oleh pemerintah, melainkan peran serta masyarakat dengan keterlibatan atau partisipasi secara
langsung.
 RUANG LINGKUP ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS BALITA

1. Upaya Promotif
a. Penyuluhan untuk memberikan informasi kepada orangtua, terutama ibu tentang pemenuhan dan
peningkatan gizi bayi dan balita sesuai usia tumbuh kembangnya. Bayi usia 1 sampai 6 bulan hanya
boleh diberikan ASI, lebih dari 6 bulan diperbolehkan untuk diberikan makanan pendamping ASI.
b. Memberikan informasi tentang kebersihan diri bayi meliputi cara memandikan bayi yang benar,
cara perawatan tali pusat, cara mengganti popok bayi, dsb
2. Upaya Preventif
a. Imunisasi terhadap bayi dan balita.
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah
3. Upaya Kuratif
a. Melakukan pelayanan kesehatan dan keperawatan.
b. Melakukan rujukan medis dan kesehatan. Bayi atau balita dengan penyakit tertentu perlu diberikan
perawatan lebih lanjut.
 Lanjutan
4. Upaya Rehabilitatif
Bayi dan balita pasca sakit, perlu waktu untuk masa pemulihan. Upaya pemulihan yang dapat dilakukan
yaitu latihan fisik dan fisioterapi.
5. Resosialitatif
Upaya mengembalikan ke dalam pergaulan masyarakat. Misal: kelompok balita yang diasingkan karena
autis, ADHD.
 PERAN PERAWAT KOMUNITAS PADA KELOMPOK KHUSUS BALITA

1. Pelaksana Pelayanan Keperawatan (care provider)


Peranan utama perawat komunitas yaitu sebagai pelaksana asuhan keperawatan kepada balita, baik itu
balita dalam kondisi sehat maupun yang sedang sakit.
2. Pendidik (health educator)
Perawat sebagai pendidik atau penyuluh, memberikan pendidikan atau informasi kepada keluarga yang
berhubungan dengan kesehatan balita.
3. Konselor
Perawat dapat menjadi tempat bertanya atau konsultasi oleh orangtua yang mempunyai balita untuk
membantu memberikan jalan keluar berbagai permasalahan kesehatan balita dalam kehidupan sehari-hari
4. Pemantau Kesehatan (health monitor)
Perawat ikut berperan memantau kesehatan balita melalui posyandu, puskesmas, atau kunjungan rumah.
Pemantauan ini berguna mengetahui dinamika kesehatan balita terutama pertumbuhan dan
perkembangannya, sehingga jika terjadi masalah kesehatan dapat dideteksi sejak dini dan diatasi secara
tepat dengan segera.
 Lanjutan
5. Koordinator Pelayanan Kesehatan (coordinator of service)
Pelayanan kesehatan merupakan kegiatan yang bersifat menyeluruh dan tidak terpisah-pisah. Perawat juga dapat
berperan sebagai pionir untuk mengkoordinir berbagai kegiatan pelayanan di masyarakat terutama kesehatan balita
dalam mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan tim kesehatan lainnya.
6. Pembaharu (inovator)
Tidak seluruhnya masyarakat mempunyai bekal pengetahuan mengenai kesehatan balita. Perawat disamping
memberikan penyuluhan juga dapat menjadi pembaharu untuk merubah perilaku atau pola asuh orangtua terhadap
balita di suatu wilayah, misalnya budaya yang tidak sesuai dengan perilaku sehat.
7. Panutan (role model)
Perawat sebagai salah satu tenaga medis dipandang memiliki ilmu kesehatan yang lebih dari profesi lainnya di luar
bidang kesehatan. Oleh sebab itu akan lebih mulia bagi perawat untuk mengamalkan ilmunya dalam kehidupan
sehari-hari sehingga dapat memberikan contoh baik, misalnya memberi contoh tata cara merawat balita
8. Fasilitator
Perawat menjadi penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan kesehatan dan instansi terkait,
melaksanakan rujukan.

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA WARGA DUSUN RANDURANCANG DESA RANDUHARJO RT 22 RW
07 KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO
A. DATA INTI
1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas, meliputi :
a. Luas wilayah dan batas-batas wilayah
Batas sebelah selatan : Rumah warga dusun Ndurjo dibatasi jalan raya
Batas sebelah utara : Rumah warga Randurancang RT 24
Batas sebelah barat : Rumah warga Randurancang RT 03
Batas timur :Rumah warga dusun Rungkut dibatasi sungai
b. Iklim :Tropis
c. Cuaca : Pancaroba(panas/hujan)
d. Sejarah : Terbentuknya Dusun Kasak adalah
Pada alwanya daerah setempat ialah hutan serta sungai, Lalu suatu ketika di bangun rumah rumah warga.
e. Type masyarakat : Urban
f. Keadaan demografi : Tidak terkaji
g. Struktur Politik :
Pemilihan kepala desa dipilih melalui pemilu,pemilihan RT dipilih secara musyawarah oleh masyarakat setempat.
h. Distribusi kekuatan komunitas:
Posyandu balita bekerja sama dengan kader kesehatan setempat.
i. Pola perubahan komunitas: tidak terkaji
j. Angka kematian kasar :tidak terkaji
2. Data Demografi, meliputi :
a. Usia penduduk
Usia penduduk Frekuensi Persentase

0-5 tahun 30 9%

6-12 tahun 37 10%

13-19 tahun 39 11%

20-30 tahun 68 19%

31-40 tahun 46 13%

41-59 tahun 100 29%

>60 30 9%

Jumlah 350 100%

b. Jenis kelamin
L : 175
P : 175
c. Status perkawinan

Status perkawinan Frekuensi Presentase

Kawin 198 57%

Belum kawin 130 37%

Cerai mati 12 3%

Janda / duda 10 3%

Jumlah 350 100%

d. Ras atau suku : Jawa


e. Bahasa yang digunakan sehari-hari : Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa
f. Tingkat pendapatan :
g. Pendidikan masyarakat :
Pendidikan di Frekuensi Persentase
masyarakat

Belum sekolah 18 5%
SD 110 32%
SMP 70 20%
SMA 127 36%
PERGURUAN TINGGI 25 7%

JUMLAH 350 100%

h. Pekerjaan: Pekerjaan Frekuensi Persentase

Karyawan swasta 130 37%

PNS 14 4%

Tidak bekerja 54 16%

Petani 152 43%

Jumlah 350 100%

b. Agama : Islam 98%, 2 % Kristen


3. Vital Statistik, meliputi :
1) Angka kematian kasar / CDR
CDR= m x 1000= 3 x1000= 40
p 75
M= jumlah kematian selama 1 tahun
P= jumlah penduduk pertengahan tahun 1000 konsisten
Jadi CDR 40 termasuk kriteria sedang
2) Penyebab kematian
Kebanyakan sakit
3) Angka pertambahan anggota penduduk
T= L-MT= I – E T= (L+M)+(I-E)
=2-1=1 =0–0=0 = 1 + 0 =1
Ket: Sedang pertumbuhan penduduk 1% - 2%
4) Angka kelahiran
1-2 bayi yang lahir pertahun
FOMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
B. DATA EKONOMI
B.1 Penghasilan keluarga
1. Bila digabung pendapatan keluarga sebulan :
Penghasilan keluarga Frekuensi Presentase

Kurang dari 1 juta 2 20%

1-3 juta 4 40%


> 3 juta 4 40%
Jumlah 10 100%

2. Apakah keluarga dapat menabung?


Apakah keluarga dapat Frekuensi Persentase
menabung

Ya 2 20%

Tidak 8 80%

Jumlah 108 100%


3. Apakah ada dana khusus untuk berobat?
a. Ya : 8 = %
b. Tidak : 2 = %
4. Jika ya, dalam bentuk apa ?
Apakah ada dana khusus untuk berobat Frekuensi Persentase

BPJS 8 80%
Tabungan pribadi 0 0%
Asuransi kesehatan lainnya(KIS) 1 10%
Penggunaan kartu miskin 1 10%
Jumlah 10 100%

5. Jika ada anggota keluarga yang sakit biasanya dibawa ke


Jika ada anggota keluarga yang sakit Frekuensi Persentase
biasanya dibawa ke:

Dukun 0 0%
Bidan 4 40%
Dokter/ Klinik swasta 4 40%
Puskesmas 2 20%
Jumlah 10 100%
C.DATA KELOMPOK KHUSUS
C.1. PASANGAN USIA SUBUR (Bila di Keluarga terdapat PUS) :
1. Saat ini apakah PUS menggunakan alat kontrasepsi :
( ) Ya: 9 ( ) Tidak: 1
2. Bila ya, alat kontrasepsi apa yang digunakan :

Bila PUS menggunakan alat kontrasepsi Frekue Persentase


apa yang di gunakan nsi

IUD  1 10%

Pil                     1 10%

Suntik 8 80%

Implant (susuk)     0 0%

Jumlah 10 100%

3. Bila tidak apa alasan PUS tidak menggunakan alat kontrasepsi : alasan umur yang sudah tua
4. Dari mana PUS mendapatkan informasi tentang KB
4. Dari mana PUS mendapatkan informasi tentang KB
Dari mana PUS mendapatkan informasi tentang Frekuensi Persentase
KB

petugas kesehatan                 7 78%

Media elektronik                   1 11%

media massa 1 11%

orang lain 0 0%

Jumlah 9 100%
C3. DATA IBU MENYUSUI (Jika didalam keluarga ada ibu menyusui)
1. Apakah ibu menyusui bayinya ?
Apakah ibu menyusui Frekuensi Persentase
bayinya?
Ya 0 0%
Tidak 10 100%
Jumlah 10 100%

2. Jika ya, sejak kapan ?


Jika ya, sejak kapan? Frekuensi Persentase
0 - Kurang dari 2 tahun 0 0%
0 - Lebih dari 2 0 0%
tahun
Jumlah 10 100%
3. Berapa kali ibu menyusui bayinya dalam sehari semalam?
Berapa kali ibu menyusui Frekuensi Persentase
bayinya dalam sehari semalam?
3 – 5 kali 0 0%
5 – 7 kali 0 0%
Sebanyak yang 0 0%
diinginkan bayi
Jumlah 0 100%

4. Menurut ibu apa itu ASI ekslusif?


Menurut ibu apa itu ASI eksklusif Frekuensi Presentase

Memberi ASI saja sampai usia bayi 3 bulan 0 0%

Memberi ASI saja sampai usia bayi 4 bulan 0 0%

Memberi ASI saja sampai usia bayi 6 bulan 9 100%

Jumlah 9 100%
5.
Berapa lama rencana ibu untuk menyusui bayinya Frekuensi Presentase

Sampai usia anak 6 bulan 0 0%


Sampai usia anak 2 tahun 7 78%
Semaunya anak sampai berhenti sendiri 2 22%

Jumlah 9 100%

6. 100% ibu memberikan susu jolong (colostrums) pada bayi ( 0 )


C.6. DATA BALITA 1 – 5 tahun (Jika dalam keluarga ada balita)

Usia balita sekarang Berat badan Berat badan balita Bila ada KMS
waktu lahir saat ini (21) kg. tinggi berat badan balita
badan (115) cm berada pada warna
apa saat ini

1 th 6 bln 3,5 8,4 kg / 75,9 cm Hijau


2 th 3,5 10 kg / 75 cm Hijau
2 th 9 bln 3,2 8,2 kg /79,2 cm Kuning
3 thn 2,2 11,7 kg / 75 cm Hijau
4 thn 2,5 11,5 kg / 90 cm Kuning
4 th 3,5 11,6 kg / 95 cm Hijau
4 th 5 bln 2,8 12,3 kg / 80 cm Kuning
5 th 3,0 20 kg / 85,3 cm Hijau
5 th 3,0 15kg/ 96,7 cm Hijau
5 th 4,0 15 kg/ 80 cm Hijau
1. 100%   balita ditimbang setiap bulan di posyandu :

Berapa kali balita makan setiap hari Frekuensi Presentasi

Satu kali 0 0%
Dua kali 5 50%
Tiga kali/ lebih 5 50%
Jumlah 10 100%

2. 100% ibu membawa anak ke posyandu setiap bulan

Menurut ibu apa manfaat posyandu Frekuensi

Tempat menimbang balita 10

Tempat penyuluhan kesehatan 8

Tempat mendapatkan imunisasi 10

Tempat mendapatkan PMT 8

Tidak tahu 0

Jumlah 36
100% menurut ibu manfaat posyandu tempat menimbang balita,tempat penyuluhan kesehatan.dan tempat imunisasi

3. Sampai usia berapa balita diberi ASI?

a.   Kurang dari 2 tahun (7)

b.  Lebih dari 2 tahun(3)

4. 100% balita mendapat makanan tambahan

lebih dari 6 bulan (10) 

5.  100% pola makanan yang diberikan sehari-hari (Sesuai dengan menu seimbang)
6. Apakah anak sudah mendapatkan tambahan kapsul vitamin A :

Apakah anak sudah mendapatkan tambahan kapsul vitamin A Frekuensi Presentase

Ya 10 100%

Tidak 0 0%

Jumlah 10 100%
C.7.    USIA SEKOLAH :6 – 12 tahun( Bila anggota keluarga memiliki anak usia sekolah) :

Berapa kali anak ibu makan dalam sehari Frekuensi Presentase


Satu kali 0 0%
dua kali 0 0%
tiga kali 2 100%
lebih tiga kali 0 0%
Jumlah 2 100%

1. 100% porsi makan yang dihabiskan dalam sekali makan Satu porsi

2. 100% Jenis makanan yang biasa diberi sehari-hari Nasi, sayur, lauk-pauk

3. 75% anak menggosok gigi dalam sehari lebih dari 2 kali

4. 70% anak pernah tidak memeriksakan gigi ke pelayanan kesehatan 6 bulan sekali
1.
Kegiatan apa yang dilakukan anak ibu diluar waktu sekolah Frekuensi Presentase

Bermain 2 29%

Mengaji 2 29%

Les tambahan 1 13%

Menonton tv 2 29%

Jumlah 7 100%
C.8.       DATA REMAJA (13-19 TH) (bila ada anggota keluarga usia remaja)
1.
Apa kegiatan yang anda lakukan saat ini Frekuensi Presentase

Sekolah/ kursus 36 92%

Bekerja 1 3%

Sekolah sambil kerja 2 5%

Pengangguran 0 0%

Jumlah 39 100%

2.
Apa yang anda lakukan saat waktu luang Frekuensi Presentase

Kumpul dengan temam-teman 1 33%

Nonton TV 2 67%

Ikut olahraga 0 0%

Organisasi 0 0%

Jumlah 3 100%
3. Apakah penyebab utama remaja menggunakan narkoba?

Jawaban Frekuensi Presentase


Coba. Coba 1 25%
Mengatasi masalah 1 25%
Ingin dianggap orang hebat 0 0%
Pengaruh lingkungan 2 50%
Lain-lain 0 0%
Jumlah 4 100%

4. Bagaimana efek samping dari narkoba ?

Efek samping narkoba Frekuensi Presentase


Sukar tidur 2 50%
Malas melakukan aktivitas 0 0%
Kehilangan nafsu makan 0 0%
Menambah semangat 0 0%
Mudah marah 2 50%
Lain-lain 0 0%

Jumlah 4 100%
5. Apakah remaja perokok ?
Apakah remaja perokok Frekuensi Presentase

Ya 0 0%
Tidak 2 100%
Jumlah 2 100%
Jika ya :
Berapa banyak  
Sejak umur

6. Apakah saudara pernah cepat merasa bosan, tertekan dan tidak berarti dalam hidup

a. Ya (0) b. Kadang-kadang (1) c. Tidak (1)


Remaja cepat bosan, tertekan dan tidak berarti? Frekuensi Presentase

Ya 0 0%

Kadang-kadang 1 50%

Tidak 1 50%

Jumlah 2 100%

7. Organisasi Diwilayah Remaja


Organisasi di wilayah remaja Frekuensi Presentase

Ya 0 0%

Tidak 2 100%
Jumlah 2 100%
Jika ya:
Remaja masjid 0 0%

Perkumpulan pemuda 0 0%

Perkumpulan olahraga 0 0%
Lain-lainn (karang taruna ) 0 0%
Jumlah 0 100%
8. Apakah organisasi masiih aktif ?
Apakah masih aktif Frekuensi Presentase
Ya 0 0%
Tidak 0 0%
Jumlah 0 100%

Remaja Dalam Keluarga (ditanyakan ke orang tua remaja)

1. 100% Sikap remaja terhadap aturan yang ada dirumah atau yang telah disepakati bersama :

(Kadang-kadang melanggar)

2.  70% menjawab Sikap remaja terhadap kegiatan orang tua(Kadang-kadang melanggar)

3.  100% menjawab Sikap remaja dalam pergaulannya (Berteman dengan siapa saja)

4.  35% menjawab Kebiasaan remaja (Malam suka begadang, pagi susah dibangunkan)


C.10.      LANSIA (USIA 60 TAHUN KEATAS ) (jika dalam keluarga memiliki lansia)
1.
Berapakah usia lansia saat ini Frekuensi Presentase

0 th 0 0%

Jumlah 0 100%

2. 70% lansia pernah mendengar tentang posyandu lansia

Darimana bapak /ibu tahu tentang posyandu Frekuensi Presentase


lansia

Tetangga 0 0%

Petugas kesehatan 0 0%

Televisi/radio 0 0%

Media cetak 0 0%

Jumlah 0 100%

3.   0% lansia berkeinginan dibentuknya posyandu lansia

4.   0% yang di inginkan lansia pada posyandu lansia adalah pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, dan konsultasi kesehatan
1.
Keluhan/ Penyakit apa yang diderita lansia Frekuensi Presentase
Darah tinggi 0 0%
Jantung 0 0%
Diabetes / kencing manis 0 0%
Nyeri sendi/rematik 0 0%
Sesak nafas 0 0%
Kurang darah 0 0%
Gangguan tidur 0 0%
Stroke 0 0%
Kolesterol 0 0%
Jumlah 0 100%

5.
Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi Frekuensi Presentase
keluhan/penyakit diatas
berobat kerumah sakit 0 0%
berobat ke praktek dokter 0 0%
berobat ke puskesmas 0 0%
dibiarkan saja 0 0%
Lain-lain 0 0%
Jumlah 0 100%
6. 0% tindakan yang dilakukan untuk mengatasi keluhan/penyakit diatas adalah di bawa kepelayanan Kesehatan

Pemeriksaan secara teratur Frekuensi Presentase

Dua minggu sekali 0 0%


Setiap bulan 0 0%
Dua bulan sekali 0 0%
Tiga bulan sekali 0 0%
Lain-lain 0 0%
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 0 100%

7. 55% lansia tidak melakukan pemeriksaan secara teratur

Apa kegiatan yang dilakukan setiap Frekuensi Persentase


hari dirumah

Duduk-duduk 0 0%
Mengasuh cucu 0 0%
Kegiatan rumah tangga 0 0%
Membaca/menonton tv 0 0%
Jumlah 0 100%
D.  PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

1. Apakah dalam keluarga ada yang mengalami gangguan jiwa :

(   ) Ya: 0                                  (   ) Tidak: 10

2. Bila ya, kondisinya saat ini :

3. Apa yang telah dilakukan untuk mengatasinya :


E.    KESEHATAN LINGKUNGAN (FISIK)

1.   Apakah cahaya matahari dapat langsung masuk kedalam rumah bapak/ibu?


Apakah cahaya matahari dapat masuk kedala Frekuensi presentase
rumah?

Ya 10 100%
Tidak 0 0%
Jumlah 100 100%

2. .   Apakah setiap ruangan dibawah ini mempunyai ventilasi?

Apakah setiap ruangan mempunyai ventilasi Frekuensi

Kamar tidur ya: 10 tidak :0

Ruang tamu ya: 10 tidak : 0

Dapur ya: 10 tidak : 0

Kamar mandi ya: 10 tidak : 0

Jumlah Ya: 40 tidak : 0


5. Darimana sumber air yang keluarga gunakan ?

Darimana sumber air yang keluarga gunakan Frekuensi Presentase


Sumur gali 10 100%
Sumur bor 0 %
PDAM 0 %
Sumur tadah hujan 0 0%
Jumlah 10 100%

6. Berapa jaraknya sumur gali/bor dengan septic tank?

a.  > 10 meter : 10 b. < 10 meter : 0

7. Bagaimana keadaan air bersih atau air minum keluarga?


Bagaimana keadaan air bersih atau air minum Frekuensi Presentase
keluarga
 Berbau 0 0%
Berwarna 0 0%
Berasa 0 0%
Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak 10 100%
berwarna
Jumlah 10 100%
8. Bagaimana tempat penampungan air tersebut ?
Bagaimana tempat penampungan air tersebut Frekuensi Persentase

 Tertutup 8 80%

Tidak tertutup 2 20%

Jumlah 10 100%

9. 100% sumber air untuk mandi dan mencuci menggunakan SUMUR GALI : 10
8. 100% keadaan air untuk mandi dan mencuci : Tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa (10)
9. 100% mempunyai kamar mandi (10)
10.100% menggunakan bak mandi (10)
11. Berapa kali bak mandi dikuras ?

Berapa kali bak mandi dikuras Frekuensi Presentase

1 x seminggu 3 30%

2 x seminggu 7 70%

Tidak pernah 0 0%

Jumlah 10 100%

12. 100% mempunyai wc/jamban YA (18)


13. 100% anggota keluarga buang air besar di WC (10)
14. 100% pengolahan sampah rumah tangga dirumah Dibakar dan ditimbun (10)
15. 100% mempunyai tempat pembuangan sampah bagaimana kondisinya terbuka (10)
16. 74% Jika ada kaleng bekas dan barang-barang yang tidak dipakai dirumah biasanya di manfaatkan di
berikan ke tukang sampah (8)
17. 100% ada kegiatan gotong royong, ada tapi jarang di laksanakan (10) 3 bulan sekali
18. 100 % berapa kali dalam 6 bulan terakhir ini kurang dari 3 kali (10)
19. 69% Apa sarana pembuangan air limbah (SPAL) dirumah bapak/ibu Got/ selokan (7
20.

Apa sarana pembuangan air limbah SPAL Frekuensi Persentase

Got/selokan 7 70%

Sungai 0 %

Resapan 3 30%

Tidak ada (dibuang sembarang tempat) 0 0%

Jumlah 10 100%

21. 75% keadaan sarana pembuangan air limbah tersebut terbuka mengalir (6), tertutup mengalir (30),
terbuka tergenang (1), tertutup tergenang (0)
22. 82% sarana pembuangan air limbah dibersihkan 1 minggu sekali
23. Apakah ada pekarangan keluarga ?
a. Ya: 8
b. Tidak: 2
24.
Bagaimana keluarga memanfaatkan pekarangan Frekuensi Presentase

Ditanami tanaman obat-obatan 1 10%

Ditanami bunga 1 10%

Ditanami pohon pelindung 6 60%

Dibiarkan saja 2 20%

Jumlah 10 100%

25. Jika ada kolam /akuarium dirumah, berapa kali bapak/ibu membersihkannya
Jika ada kolam /akuarium dirumah, berapa kali bapak/ibu Frekuensi Presentase
membersihkannya

1 kali seminggu 0 0%

1 kali sebulan 0 0%

Tidak pernah 0 0%

Jumlah 0 0%
26.
Cara keluarga mengolah sayuran sebelum dimasak Frekuensi Presentase

Dipotong baru dicuci 5 50%

Dicuci baru dipotong 5 50%

Jumlah 10 100%

27. 100% Cara keluarga menyajikan makanan yang telah dimasak adalah Tertutup (10)
28. 50% kebiasaan keluarga menggantung pakaian setelah dipakai YA (5) TIDAK (5)
F. DATA PERILAKU KESEHATAN
1. Adakah anggota keluarga yang mempunyai perilaku Merokok

Apakah anggota keluarga ada yang mempunyai perilaku Frekuensi Persentase


merokok?

Ya 5 50%

Tidak 5 50%

Jumlah 10 100%

Jika Ya sebutkan siapa : bapak dan anak laki-laki


2. Adakah anggota keluarga yang mempunyai perilaku minum minuman keras

Adakah anggota keluarga yang mempunyai perilaku minum Frekuensi Persentase


minuman keras

Ya 0 0%

Tidak 10 100%

Jumlah 10 100%
3. Apakah keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah ada
Apakah keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah Frekuensi Persentase
ada

Ya 10 100%
Tidak 0 0%
Jumlah 10 100%

4. Apakah keluarga terbiasa melakukan olah raga


Apakah keluarga terbiasa melakukan olah raga Frekuensi Presentase

Ya 3 30%

Tidak 7 70%

Jumlah 10 100%
5. Apakah keluarga selalu memanfaatkan waktu luang untuk berekreasi

Apakah keluarga selalu memanfaatkan waktu luang untuk berekreasi Frekuensi Presentase

Ya 4 40%

Tidak 6 60%

Jumlah 10 100%

6. Apakah keluarga selalu mengkonsumsi garam beryodium

Apakah keluarga selalu mengkonsumsi garam beryodium Frekuensi Presentase


 

Ya 10 100%

Tidak 0 0%

Jumlah 10 100%

100% keluarga mengkonsumsi gula, garam, bumbu masak (MSG) , 0% tidak mengkonsumsi
STATUS KESEHATAN

No Nama Keluhan saat ini Keluhan 1 tahun Penyakit saat ini Penyakit 1
terakhir tahun terakhir
1. An.Azkia Elvareta Ibu balita Ibu balita Ibu balita Ibu balita
(An.A) 2Th/9Bln mengatakan bahwa mengatakan selama mengatakan anaknya mengatakan
anaknya mengalami 1 tahun terakhir mengalami sakit anaknya tidak
sakit perut , nafsu anaknya beberapa diare dengan BAB memiliki
makan anaknya kali mengalami sakit sebanyak 6x24 jam penyakit 1 tahun
menurun, serta perut sampai harus pada hari terakhir namun
anaknya lemah diopname ke klinik sebelumnya dan anak sering
hanya bebaring terdekat karena 4x9jam pada pagi terkena diare
dikasur dari pagi hari kekurangan cairan hari dikarenakan anak
suka memakan
makanan ringan
No Nama Keluhan saat ini Keluhan 1 tahun Penyakit saat ini Penyakit 1 tahun
terakhir terakhir
2 An.Ayunda Nur Ibu balita Ibu balita Ibu balita Ibu balita
R mengatakan mengatakan tidak mengatakan bahwa mengatakan
(An.AR) 4Th anaknya ada keluhan dalam anaknya yang anaknya tidak ada
mengalami nyeri 1 tahun terakhir berumur 4 tahun penyakit pada 1
pada perut dan mengeluh nyeri tahun terakhir
sudah 1 minggu pada perutbagian
belum BAB bawah. Sang ibu
mengatakan bahwa
sudah seminggu
belum BAB.
Biasanya anaknya
bisa BAB tiga hari
sekali
No Nama Keluhan saat ini Keluhan 1 tahun terakhir Penyakit saat ini Penyakit 1 tahun
terakhir
3 An.Dewi Ibu balita Ibu balita mengatakan selama Ibu balita Ibu balita mengatakan
Ratna mengatakan anaknya 1 tahun terakhir tidak ada mengatakan anaknya dalam 1
(An.D) demam sejak 3 hari keluhan apapun sebelumnya anaknya sering tahun terakhir pernah
4Th/5Bln yang lalu mengalami maag / opname di salah satu
, nyeri pada perut, asam lambung naik RS karena penyakit
disertai mual dan saat kelelahan thypoid
muntah beraktivitas
ANALISA DATA
 An.A

No Data Fokus Masalah

1. Ds: Ibu balita mengatakan anaaknya mengalami sakit perut Diare

Do:Defekasi 4x dalam 24 jam, Feses cair, Bising usus hiperaktif

2. Ds: Ibu Balita mengatakan Nafsu makan anaknya menurun dari 3x sehari Defisit Nutrisi
menjadi 1-2x sehari

Do:Bising usus hiperaktif, Diare, Membran mukosa pucat

3. Ds: Ibu balita mengatakan anaknya merasa lemah dan tidak aktif seperti Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
teman-teman yang seumurannya

Do: Turgor kulit menurun, Nadi teraba lemah, Suhu tubuh meningkat
 An.M

No Data Fokus Masalah


1. Ds : Seminggu tidak BAB, kebiasaan BAB tiga kali sehari Konstipasi

Do:

Inspeksi :pembesaran abdomen.

Palpasi :perut terasa keras, ada impaksi feses.

Perkusi :redup.

Auskultasi :bising usus tidak terdengar

 
2. Ds: Ibu baita mengatakan nafsu makan anaknya menurun Defisit nutrisi

Do: Bising usus tidak terdengar

3. Ds: Ibu balita mengatakan anaknya mengalami nyeri pada bagian perut bawah Nyeri Akut

Do: Nafsu makan menurun


 An.D

No Data Fokus Masalah


1. Ds:Ibu balita mengatakan bahwa anaknya susah makan, sering terkena Defisit Nutrisi
maag

Do: Balita tampak lemah, Balita muntah-muntah

2. Ds: Ibu balita mengatakan anaknya mudah capek dan langsung demam Hipertermia
kalau kecapekan

Do: TD : 110 mmHg

Nadi : 60x/menit

RR : 20x/menit

Suhu : 38
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

No DIAGNOSA TTD

1. Defisit Nutrisi (D.0019) @

2. Diare (D.0020) @

3. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (D.0117) @

PRIORITAS MASALAH
No Dx.Keperawatan Pentingnya peny.masalah Perubahan positif untuk Penyelesaian untuk peningkatan Total score
penyelesaian masalah di kualitas hidup
1: rendah komunitas
0: tidak ada
2: sedang 0: tidak ada
1: rendah
3: tinggi 1: rendah
2: sedang
2: sedang
3: tinggi
3: tinggi

1. Defisit nutrisi 3 3 3 9
2. Diare 2 2 2 6
3. Pemeliharaan 3 2 3 8
Kesehatan Tidak Efektif
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Dx Kep Tujuan Sasaran Strategi Rencana Hari/ Tanggal Tempat


Kegiatan
1. Defisit Nutrisi Status Nutisi Komunitas Manajemen Mengidentifik Kamis/10 Rumah
membaik Balita Nutrisi asi intoleransi Desember 2020 Balita
(L.03030) (I.03119) makanan

Memberikan
makanan
berserat tinggi
(pisang)

Memberikan
makanan
berkalori
tinggi (telur)
No Dx Kep Tujuan Sasaran Strategi Rencana Hari/ Tanggal Tempat
Kegiatan
2 Pemeliharaan Pemeliharaan Komunitas Edukasi Menyediakan Kamis/10 Rumah Balita
Kesehatan tidak Kesehatan Balita Kesehatan materi dan Desember
Efektif meningkat (I.12383) media 2020
(L.12106) pendidikan
kesehatan
Memberikan
kesempatan
bertanya
Menjelaskan
faktor risiko
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
No Dx Kep Tujuan Sasaran Strategi Rencana Hari/ Tanggal Tempat
Kegiatan
3 Diare Eliminasi fekal Komunitas Manajemen Mengidentifkasi Kamis/10 Rumah
membaik Balita Diare riwayat Deesember Balita
(L.04033) (I.03010) pemberian 2020
makanan

Menganjurkn
pada ibu balita
supaya tidak
memberikan
anaknya
makanan
mengandung
laktosa dan
pedas

Memberikan
asupan cairan
oral (oralit)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Dx.Keperawatan Tanggal Implementasi

1. Defisit Nutrisi 10 Desember 2020 Mengedukasi ibu balita tentang intolerasi makanan yang
harus dihindari untuk mendukung status nutrisi membaik

2. Pemeliharaan kesehatan 10 Desember 2020 Menyediakan peralatan atau media pendidikan untuk
tidak efektif keluarga agar pemeliharaan kesehatan keluarga menjadi
baik
3. Diare 10 Desember 2020 Mengedukasi ibu balita tentang makanan yang boleh
diberikan dan yang tidak boleh diberikan
4. Defisit nutrisi 11 Desember 2020 Memberikan makanan yang berserat tinggi kepada balita
seperti pisang dan lain-lain
5. Diare 11 Desember 2020 Mengedukasi ibu balita tentang intoleransi makanan agar
balita tidak memakan makanan yang mengandung laktosa
dan pedas
6. Defisit nutrisi 12 Desember 2020 Memberikan makanan yang berkalori tinggi kepada balita
seperti telur dan lain-lain supaya balita tumbuh
kembangnya baik
 
7. diare 12 Desember 2020
EVALUASI KEPERAWATAN

No Dx Keperawatan Evaluasi

1. Defisit Nutrisi Status nutrisi membaik

2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif Pemahaman tentang pemeliharaan kesehatan meningkat

3. Diare Eliminasi fekal membaik

Anda mungkin juga menyukai