Askep Kom-1
Askep Kom-1
SASARAN [BALITA]
• Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu sama
lain, saling mengenal serta mempunyai minat yang sama. Komunitas adalah kelompok dari
masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area
atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai minat yang sama
(Riyadi, 2007).
• Perawatan komunitas adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu
keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang
sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. (Elisabeth, 2007).
• Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/ kelompok dan masyarakat
dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat
tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan membantu masyarakat dalam mendorong semangat
untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan
derajat kesehatan yang optimal (Elisabeth, 2007).
KONSEP BALITA
• Balita atau anak bawah umur lima tahun adalah anak usia kurang dari lima tahun sehingga bagi usia
di bawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini. Namun faal (kerja alat tubuh semestinya)
bagi usia di bawah satu tahun berbeda dengan anak usia di atas satu tahun, maka anak di bawah satu
tahun tidak termasuk ke dalam golongan yang dikatakan balita
• Anak usia 1-5 tahun dapat pula dikatakan mulai disapih atau selepas menyusu sampai dengan
pra-sekolah
• Sesuai dengan pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasannya, faal tubuhnya juga
mengalami perkembangan sehingga jenis makanan dan cara pemberiannya pun harus disesuaikan
dengan keadaannya. Berdasarkan karakteristiknya balita usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu anak yang berumur 1-3 tahun yang dikenal dengan Batita merupakan konsumen pasif.
Sedangkan usia prasekolah lebih dikenal sebagai konsumen aktif (Uripi, 2004).
• Pada masa toddler (1 s.d. 3 tahun), pertumbuhan fisik anak lebih lambat dibandingkan dengan masa
bayi, tetapi perkembangan motoriknya berjalan lebih cepat. Anak sering mengalami penurunan nafsu
makan sehingga tampak langsing dan berotot, dan anak mulai berjalan jalan. Anak perlu diawasi
dalam beraktivitas karena anak tidak memperhatikan bahaya (Nursalam, 2005).
TUMBUH KEMBANG BALITA
• Secara umum tumbuh kembang setiap anak berbeda-beda, namun prosesnya senantiasa melalui tiga
pola yang sama, yakni:
• 1. Pertumbuhan dimulai dari tubuh bagian atas menuju bagian bawah (sefalokaudal).
Pertumbuhannya dimulai dari kepala hingga ke ujung kaki, anak akan berusaha menegakkan
tubuhnya, lalu dilanjutkan belajar menggunakan kakinya.
• 2. Perkembangan dimulai dari batang tubuh ke arah luar. Contohnya adalah anak akan lebih dulu
menguasai penggunaan telapak tangan untuk menggenggam, sebelum ia mampu meraih benda
dengan jari.
• 3. Setelah dua pola di atas dikuasai, barulah anak belajar mengeksplorasi keterampilan-
keterampilan lain. Seperti melempar, menendang, berlari dan lain-lain.
Lanjutan
Menurut Sigmun Freud tahap perkembangan manusia terdiri dari lima fase, yaitu fase oral, fase anal,
fase phallic, fase laten, dan fase genital. Dari kelima fase ini, tiga fase awal yaitu fase oral, anal dan
laten dilalui saat masa balita. (Wong, 2009)
1. Fase Oral
Fase oral dimulai dari saat dilahirkan sampai dengan 1-2 tahun. Pada fase ini bayi merasa dipuaskan
dengan makan dan menyusui dan terjadi kelekatan dan hubungan yang emosional antara anak dan ibu.
2. Fase Anal
Fase anal berkembang pada saat balita menginjak umur 15 bulan sampai dengan umur 3 tahun. Pada
fase ini balita merasa puas dapat melakukan aktivitas buang air besar dan buang air kecil.
3. Fase Phallic
Fase phallic disebut juga sebagai fase erotik, fase ini berkembang pada anak umur 3 sampai 6 tahun.
Yang paling menonjol adalah pada anak laki-laki dimana anak ini suka memegangi penisnya, dan ini
seringkali membuat marah orangtuanya
MASALAH KESEHATAN PADA KELOMPOK BALITA DI INDONESIA
• 1. Gizi kurang dan Gizi buruk
Hampir lebih dari 2 juta anak anak balita mengalami gizi buruk (Atmaria, 2005). Prevalensi gizi kurang dan gizi
buruk berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari tahun 2007 ke 2010 untuk gizi kurang tetap 13,0 dan
untuk gizi buruk dari 5,4 menjadi 4,9.
Pada saat ini masalah terbesar yang disebabkan oleh gizi buruk yang banyak dijumpai di kalangan anak-anak
Indonesia adalah penghambatan pertumbuhan intra-uterin, malnutrisi protein energi, defisiensi yodium, defisiensi
vitamin A, anemia defisiensi zat besi dan obesitas (Atmaria, 2005).
2. Diare
Diare masih merupakan problema kesehatan utama pada anak terutama di negara berkembang seperti Indonesia.
Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2009, diare adalah penyebab kematian kedua pada
anak dibawah 5 tahun. Penyakit diare sering menyerang bayi dan balita, bila tidak diatasi lebih lanjut akan
menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematian.
3. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan sekelompok penyakit kompleks dan heterogen yang disebabkan oleh
berbagai penyakit dan dapat mengenai setiap lokasi de sepanjang saluran nafas (WHO, 1986). ISPA merupakan
salah satu penyebab utama dari tingginya angka kematian dan angka kesakitan pada balita dan bayi di Indonesia.
INDIKATOR KESEHATAN KELOMPOK BALITA
1. Faktor Kesehatan
Faktor kesehatan merupakan faktor utama yang dapat menentukan status kesehatan anak secara umum.
2. Faktor Kebudayaan
Pengaruh budaya juga sangat menentukan status kesehatan anak, dimana terdapat keterkaiatan secara
langsung antara budaya dengan pengetahuan
3. Faktor Keluarga
Faktor keluarga dapat menentukan keberhasilan perbaikan status kesehatan anak. Pengaruh keluarga
pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak sangat besar melalui pola hubungan anak dan keluarga
serta nilai-nilai yang ditanamkan.
PROGRAM DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH UNTUK KESEHATAN BALITA
1. Upaya Promotif
a. Penyuluhan untuk memberikan informasi kepada orangtua, terutama ibu tentang pemenuhan dan
peningkatan gizi bayi dan balita sesuai usia tumbuh kembangnya. Bayi usia 1 sampai 6 bulan hanya
boleh diberikan ASI, lebih dari 6 bulan diperbolehkan untuk diberikan makanan pendamping ASI.
b. Memberikan informasi tentang kebersihan diri bayi meliputi cara memandikan bayi yang benar,
cara perawatan tali pusat, cara mengganti popok bayi, dsb
2. Upaya Preventif
a. Imunisasi terhadap bayi dan balita.
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah
3. Upaya Kuratif
a. Melakukan pelayanan kesehatan dan keperawatan.
b. Melakukan rujukan medis dan kesehatan. Bayi atau balita dengan penyakit tertentu perlu diberikan
perawatan lebih lanjut.
Lanjutan
4. Upaya Rehabilitatif
Bayi dan balita pasca sakit, perlu waktu untuk masa pemulihan. Upaya pemulihan yang dapat dilakukan
yaitu latihan fisik dan fisioterapi.
5. Resosialitatif
Upaya mengembalikan ke dalam pergaulan masyarakat. Misal: kelompok balita yang diasingkan karena
autis, ADHD.
PERAN PERAWAT KOMUNITAS PADA KELOMPOK KHUSUS BALITA
0-5 tahun 30 9%
>60 30 9%
b. Jenis kelamin
L : 175
P : 175
c. Status perkawinan
Cerai mati 12 3%
Janda / duda 10 3%
Belum sekolah 18 5%
SD 110 32%
SMP 70 20%
SMA 127 36%
PERGURUAN TINGGI 25 7%
PNS 14 4%
Ya 2 20%
Tidak 8 80%
BPJS 8 80%
Tabungan pribadi 0 0%
Asuransi kesehatan lainnya(KIS) 1 10%
Penggunaan kartu miskin 1 10%
Jumlah 10 100%
Dukun 0 0%
Bidan 4 40%
Dokter/ Klinik swasta 4 40%
Puskesmas 2 20%
Jumlah 10 100%
C.DATA KELOMPOK KHUSUS
C.1. PASANGAN USIA SUBUR (Bila di Keluarga terdapat PUS) :
1. Saat ini apakah PUS menggunakan alat kontrasepsi :
( ) Ya: 9 ( ) Tidak: 1
2. Bila ya, alat kontrasepsi apa yang digunakan :
IUD 1 10%
Pil 1 10%
Suntik 8 80%
Implant (susuk) 0 0%
Jumlah 10 100%
3. Bila tidak apa alasan PUS tidak menggunakan alat kontrasepsi : alasan umur yang sudah tua
4. Dari mana PUS mendapatkan informasi tentang KB
4. Dari mana PUS mendapatkan informasi tentang KB
Dari mana PUS mendapatkan informasi tentang Frekuensi Persentase
KB
orang lain 0 0%
Jumlah 9 100%
C3. DATA IBU MENYUSUI (Jika didalam keluarga ada ibu menyusui)
1. Apakah ibu menyusui bayinya ?
Apakah ibu menyusui Frekuensi Persentase
bayinya?
Ya 0 0%
Tidak 10 100%
Jumlah 10 100%
Jumlah 9 100%
5.
Berapa lama rencana ibu untuk menyusui bayinya Frekuensi Presentase
Jumlah 9 100%
Usia balita sekarang Berat badan Berat badan balita Bila ada KMS
waktu lahir saat ini (21) kg. tinggi berat badan balita
badan (115) cm berada pada warna
apa saat ini
Satu kali 0 0%
Dua kali 5 50%
Tiga kali/ lebih 5 50%
Jumlah 10 100%
Tidak tahu 0
Jumlah 36
100% menurut ibu manfaat posyandu tempat menimbang balita,tempat penyuluhan kesehatan.dan tempat imunisasi
5. 100% pola makanan yang diberikan sehari-hari (Sesuai dengan menu seimbang)
6. Apakah anak sudah mendapatkan tambahan kapsul vitamin A :
Ya 10 100%
Tidak 0 0%
Jumlah 10 100%
C.7. USIA SEKOLAH :6 – 12 tahun( Bila anggota keluarga memiliki anak usia sekolah) :
1. 100% porsi makan yang dihabiskan dalam sekali makan Satu porsi
2. 100% Jenis makanan yang biasa diberi sehari-hari Nasi, sayur, lauk-pauk
4. 70% anak pernah tidak memeriksakan gigi ke pelayanan kesehatan 6 bulan sekali
1.
Kegiatan apa yang dilakukan anak ibu diluar waktu sekolah Frekuensi Presentase
Bermain 2 29%
Mengaji 2 29%
Menonton tv 2 29%
Jumlah 7 100%
C.8. DATA REMAJA (13-19 TH) (bila ada anggota keluarga usia remaja)
1.
Apa kegiatan yang anda lakukan saat ini Frekuensi Presentase
Bekerja 1 3%
Pengangguran 0 0%
Jumlah 39 100%
2.
Apa yang anda lakukan saat waktu luang Frekuensi Presentase
Nonton TV 2 67%
Ikut olahraga 0 0%
Organisasi 0 0%
Jumlah 3 100%
3. Apakah penyebab utama remaja menggunakan narkoba?
Jumlah 4 100%
5. Apakah remaja perokok ?
Apakah remaja perokok Frekuensi Presentase
Ya 0 0%
Tidak 2 100%
Jumlah 2 100%
Jika ya :
Berapa banyak
Sejak umur
6. Apakah saudara pernah cepat merasa bosan, tertekan dan tidak berarti dalam hidup
Ya 0 0%
Kadang-kadang 1 50%
Tidak 1 50%
Jumlah 2 100%
Ya 0 0%
Tidak 2 100%
Jumlah 2 100%
Jika ya:
Remaja masjid 0 0%
Perkumpulan pemuda 0 0%
Perkumpulan olahraga 0 0%
Lain-lainn (karang taruna ) 0 0%
Jumlah 0 100%
8. Apakah organisasi masiih aktif ?
Apakah masih aktif Frekuensi Presentase
Ya 0 0%
Tidak 0 0%
Jumlah 0 100%
1. 100% Sikap remaja terhadap aturan yang ada dirumah atau yang telah disepakati bersama :
(Kadang-kadang melanggar)
3. 100% menjawab Sikap remaja dalam pergaulannya (Berteman dengan siapa saja)
0 th 0 0%
Jumlah 0 100%
Tetangga 0 0%
Petugas kesehatan 0 0%
Televisi/radio 0 0%
Media cetak 0 0%
Jumlah 0 100%
4. 0% yang di inginkan lansia pada posyandu lansia adalah pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, dan konsultasi kesehatan
1.
Keluhan/ Penyakit apa yang diderita lansia Frekuensi Presentase
Darah tinggi 0 0%
Jantung 0 0%
Diabetes / kencing manis 0 0%
Nyeri sendi/rematik 0 0%
Sesak nafas 0 0%
Kurang darah 0 0%
Gangguan tidur 0 0%
Stroke 0 0%
Kolesterol 0 0%
Jumlah 0 100%
5.
Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi Frekuensi Presentase
keluhan/penyakit diatas
berobat kerumah sakit 0 0%
berobat ke praktek dokter 0 0%
berobat ke puskesmas 0 0%
dibiarkan saja 0 0%
Lain-lain 0 0%
Jumlah 0 100%
6. 0% tindakan yang dilakukan untuk mengatasi keluhan/penyakit diatas adalah di bawa kepelayanan Kesehatan
Duduk-duduk 0 0%
Mengasuh cucu 0 0%
Kegiatan rumah tangga 0 0%
Membaca/menonton tv 0 0%
Jumlah 0 100%
D. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Ya 10 100%
Tidak 0 0%
Jumlah 100 100%
Tertutup 8 80%
Jumlah 10 100%
9. 100% sumber air untuk mandi dan mencuci menggunakan SUMUR GALI : 10
8. 100% keadaan air untuk mandi dan mencuci : Tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa (10)
9. 100% mempunyai kamar mandi (10)
10.100% menggunakan bak mandi (10)
11. Berapa kali bak mandi dikuras ?
1 x seminggu 3 30%
2 x seminggu 7 70%
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 10 100%
Got/selokan 7 70%
Sungai 0 %
Resapan 3 30%
Jumlah 10 100%
21. 75% keadaan sarana pembuangan air limbah tersebut terbuka mengalir (6), tertutup mengalir (30),
terbuka tergenang (1), tertutup tergenang (0)
22. 82% sarana pembuangan air limbah dibersihkan 1 minggu sekali
23. Apakah ada pekarangan keluarga ?
a. Ya: 8
b. Tidak: 2
24.
Bagaimana keluarga memanfaatkan pekarangan Frekuensi Presentase
Jumlah 10 100%
25. Jika ada kolam /akuarium dirumah, berapa kali bapak/ibu membersihkannya
Jika ada kolam /akuarium dirumah, berapa kali bapak/ibu Frekuensi Presentase
membersihkannya
1 kali seminggu 0 0%
1 kali sebulan 0 0%
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 0 0%
26.
Cara keluarga mengolah sayuran sebelum dimasak Frekuensi Presentase
Jumlah 10 100%
27. 100% Cara keluarga menyajikan makanan yang telah dimasak adalah Tertutup (10)
28. 50% kebiasaan keluarga menggantung pakaian setelah dipakai YA (5) TIDAK (5)
F. DATA PERILAKU KESEHATAN
1. Adakah anggota keluarga yang mempunyai perilaku Merokok
Ya 5 50%
Tidak 5 50%
Jumlah 10 100%
Ya 0 0%
Tidak 10 100%
Jumlah 10 100%
3. Apakah keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah ada
Apakah keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah Frekuensi Persentase
ada
Ya 10 100%
Tidak 0 0%
Jumlah 10 100%
Ya 3 30%
Tidak 7 70%
Jumlah 10 100%
5. Apakah keluarga selalu memanfaatkan waktu luang untuk berekreasi
Apakah keluarga selalu memanfaatkan waktu luang untuk berekreasi Frekuensi Presentase
Ya 4 40%
Tidak 6 60%
Jumlah 10 100%
Ya 10 100%
Tidak 0 0%
Jumlah 10 100%
100% keluarga mengkonsumsi gula, garam, bumbu masak (MSG) , 0% tidak mengkonsumsi
STATUS KESEHATAN
No Nama Keluhan saat ini Keluhan 1 tahun Penyakit saat ini Penyakit 1
terakhir tahun terakhir
1. An.Azkia Elvareta Ibu balita Ibu balita Ibu balita Ibu balita
(An.A) 2Th/9Bln mengatakan bahwa mengatakan selama mengatakan anaknya mengatakan
anaknya mengalami 1 tahun terakhir mengalami sakit anaknya tidak
sakit perut , nafsu anaknya beberapa diare dengan BAB memiliki
makan anaknya kali mengalami sakit sebanyak 6x24 jam penyakit 1 tahun
menurun, serta perut sampai harus pada hari terakhir namun
anaknya lemah diopname ke klinik sebelumnya dan anak sering
hanya bebaring terdekat karena 4x9jam pada pagi terkena diare
dikasur dari pagi hari kekurangan cairan hari dikarenakan anak
suka memakan
makanan ringan
No Nama Keluhan saat ini Keluhan 1 tahun Penyakit saat ini Penyakit 1 tahun
terakhir terakhir
2 An.Ayunda Nur Ibu balita Ibu balita Ibu balita Ibu balita
R mengatakan mengatakan tidak mengatakan bahwa mengatakan
(An.AR) 4Th anaknya ada keluhan dalam anaknya yang anaknya tidak ada
mengalami nyeri 1 tahun terakhir berumur 4 tahun penyakit pada 1
pada perut dan mengeluh nyeri tahun terakhir
sudah 1 minggu pada perutbagian
belum BAB bawah. Sang ibu
mengatakan bahwa
sudah seminggu
belum BAB.
Biasanya anaknya
bisa BAB tiga hari
sekali
No Nama Keluhan saat ini Keluhan 1 tahun terakhir Penyakit saat ini Penyakit 1 tahun
terakhir
3 An.Dewi Ibu balita Ibu balita mengatakan selama Ibu balita Ibu balita mengatakan
Ratna mengatakan anaknya 1 tahun terakhir tidak ada mengatakan anaknya dalam 1
(An.D) demam sejak 3 hari keluhan apapun sebelumnya anaknya sering tahun terakhir pernah
4Th/5Bln yang lalu mengalami maag / opname di salah satu
, nyeri pada perut, asam lambung naik RS karena penyakit
disertai mual dan saat kelelahan thypoid
muntah beraktivitas
ANALISA DATA
An.A
2. Ds: Ibu Balita mengatakan Nafsu makan anaknya menurun dari 3x sehari Defisit Nutrisi
menjadi 1-2x sehari
3. Ds: Ibu balita mengatakan anaknya merasa lemah dan tidak aktif seperti Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
teman-teman yang seumurannya
Do: Turgor kulit menurun, Nadi teraba lemah, Suhu tubuh meningkat
An.M
Do:
Perkusi :redup.
2. Ds: Ibu baita mengatakan nafsu makan anaknya menurun Defisit nutrisi
3. Ds: Ibu balita mengatakan anaknya mengalami nyeri pada bagian perut bawah Nyeri Akut
2. Ds: Ibu balita mengatakan anaknya mudah capek dan langsung demam Hipertermia
kalau kecapekan
Nadi : 60x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 38
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
No DIAGNOSA TTD
2. Diare (D.0020) @
PRIORITAS MASALAH
No Dx.Keperawatan Pentingnya peny.masalah Perubahan positif untuk Penyelesaian untuk peningkatan Total score
penyelesaian masalah di kualitas hidup
1: rendah komunitas
0: tidak ada
2: sedang 0: tidak ada
1: rendah
3: tinggi 1: rendah
2: sedang
2: sedang
3: tinggi
3: tinggi
1. Defisit nutrisi 3 3 3 9
2. Diare 2 2 2 6
3. Pemeliharaan 3 2 3 8
Kesehatan Tidak Efektif
INTERVENSI KEPERAWATAN
Memberikan
makanan
berserat tinggi
(pisang)
Memberikan
makanan
berkalori
tinggi (telur)
No Dx Kep Tujuan Sasaran Strategi Rencana Hari/ Tanggal Tempat
Kegiatan
2 Pemeliharaan Pemeliharaan Komunitas Edukasi Menyediakan Kamis/10 Rumah Balita
Kesehatan tidak Kesehatan Balita Kesehatan materi dan Desember
Efektif meningkat (I.12383) media 2020
(L.12106) pendidikan
kesehatan
Memberikan
kesempatan
bertanya
Menjelaskan
faktor risiko
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
No Dx Kep Tujuan Sasaran Strategi Rencana Hari/ Tanggal Tempat
Kegiatan
3 Diare Eliminasi fekal Komunitas Manajemen Mengidentifkasi Kamis/10 Rumah
membaik Balita Diare riwayat Deesember Balita
(L.04033) (I.03010) pemberian 2020
makanan
Menganjurkn
pada ibu balita
supaya tidak
memberikan
anaknya
makanan
mengandung
laktosa dan
pedas
Memberikan
asupan cairan
oral (oralit)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Dx.Keperawatan Tanggal Implementasi
1. Defisit Nutrisi 10 Desember 2020 Mengedukasi ibu balita tentang intolerasi makanan yang
harus dihindari untuk mendukung status nutrisi membaik
2. Pemeliharaan kesehatan 10 Desember 2020 Menyediakan peralatan atau media pendidikan untuk
tidak efektif keluarga agar pemeliharaan kesehatan keluarga menjadi
baik
3. Diare 10 Desember 2020 Mengedukasi ibu balita tentang makanan yang boleh
diberikan dan yang tidak boleh diberikan
4. Defisit nutrisi 11 Desember 2020 Memberikan makanan yang berserat tinggi kepada balita
seperti pisang dan lain-lain
5. Diare 11 Desember 2020 Mengedukasi ibu balita tentang intoleransi makanan agar
balita tidak memakan makanan yang mengandung laktosa
dan pedas
6. Defisit nutrisi 12 Desember 2020 Memberikan makanan yang berkalori tinggi kepada balita
seperti telur dan lain-lain supaya balita tumbuh
kembangnya baik
7. diare 12 Desember 2020
EVALUASI KEPERAWATAN
No Dx Keperawatan Evaluasi