Anda di halaman 1dari 19

FARMAKOTERAFI III

SIROSIS HATI
KELOMPOK 9

LUSYANA ALVIONITA (1801165)


ULFA ESA FANIA (1801169)
KRISSA SUNASTI (1801171)
RENI AL-FIAH (1801171)
AULIA HIKMAH SAMSYURIZAL (1801178)
MONIC ATIKA (1801187)
MAYA (19011133

DOSEN PEMBIMBING :
REZLIE BELLATESIE, M. FARM
SIROSIS HATI
DEFINISI SIROSIS HATI

 Hati adalah salah satu organ dalam tubuh yang memiliki banyak
fungsi penting. Antara lain adalah untuk membersihkan darah dari
racun dan zat berbahaya seperti alkohol dan obat-obatan,
menghasilkan empedu yang membantu mencerna nutrisi bagi tubuh
seperti lemak, serta mengontrol pembekuan darah.

 Sirosis adalah komplikasi atau stadium lanjut dari berbagai penyakit


hati, berupa terjadinya kerusakan sel-sel hati yang membentuk
jaringan parut (fibrosis) dan bersifat ireversibel. Perubahan struktur
yang terjadi pada sirosis mengakibatkan fungsi hati menjadi tidak
normal. Sirosis terjadi sebagai respons terhadap kerusakan pada
hati, ketika sel-sel hati berusaha memperbaiki diri dan dalam
prosesnya membentuk jaringan parut.
Sujono, 2002
ETIOLOGI SIROSIS HATI
Penyebab pasti dari Sirosis Hepatis sampai sekarang belum
jelas. Adapun faktor predisposisinya:

 Alkohol
Perkembangan sirosis tergantung pada jumlah dan
keteraturan mengonsumsi alkohol. Mengonsumsi alkohol
pada tingkat yang tinggi dan kronis dapat melukai sel-sel
hati.
 Faktor keturunan dan malnutrisi
WATERLOO (1997) mengemukakan faktor kekurangan
nutrisi terutama protein hewani menjadi penyebab
timbulnya Sirosis Hepatis.

Tarigan,2002
ETIOLOGI SIROSIS HATI
 Virus hepatitis
Secara klinis klinik tersebut telah dikenal sebagai virus hepatitis
B. Lebih banyak memiliki kecenderungan untuk lebih menetap
dan memberi tanggapan tetap yang berkaitan dengan virus
hepatitis A.
 Obat-obatan hepatotoksik

Beberapa obat-obatan ( pembunuh rasa sakit ) dan zat kimia


dapat menyebabkan kerusakan sel hati dan kronik.

Tarigan,2002
ETIOLOGI SIROSIS HATI

 Kelainan-kelainan genetik yang diturunkan / diwariskan


Berakibat pada penyelesaian tidak-membantah dalam
hati yang menjurus pada kerusakan jaringan dan sirosis.
 Kolestasis, Atresia bilier

Saluran empedu membawa empedu yang dihasilkan oleh


hati ke usus, sedangkan empedu membantu mencerna
lemak.

Tarigan,2002
FAKTOR RESIKO SIROSIS HATI
PATOFISIOLOGI SIROSIS HATI

Patofisiologi sirosis diketahui berdasarkan etiologinya.


Berdasarkan penyebabnya, paling sering sirosis
disebabkan oleh virus dan konsumsi alkohol. Walaupun
berbeda, keduanya menyebabkan fibrosis berulang pada
hepar yang berakhir dengan terjadinya sirosis

 Sirosis yang disebabkan oleh virus


 Sirosis yang disebabkan oleh alkohol

Ganong, 2008
PATOFISIOLOGI SISOSIS HATI

Proses fibrosis pada sirosid yang disebabkan virus


dan konsumsi alkohol terjadi secara kronis sehingga
hepar kontraksi mengecil. Walau demikian, seiring
perkembangan fibrosis menjadi sirosis ukuran hepar
akan kembali membesar. Hipertensi portal
menyebabkan pembentukan veries pada esofagus dan
gaster

Ganong, 2008
MANIFESTASI KLINIS
Sirosis Hati Sirosis hati memberikan gambaran klinis terutama
akibat gangguan metabolik dan hipertensi portal. Agar dapat
melakukan penegakan diagnosis sirosis maka harus mengenali
manifestasi klinis ini baik dari anamnesis, pemeriksaan fisis
maupun pemeriksaan penunjang.
Anamnesis
Banyak pasien yang tidak menyadari bahwa dirinya
mengalami sirosis. Terkadang pasien terdiagnosis sirosis karena
temuan tidak sengaja misalnya saat pemeriksaan USG. Oleh
sebab itu, banyak pasien yang datang saat sudah terjadi sirosis
dekompensata misalnya adanya perdarahan saluran cerna,
asites, dan ensefalopati.

Ganong, 2008
MANIFESTASI KLINIS

Pemeriksaan Fisis
 Ikterik, yaitu tampak kuning terutama di kulit, sklera
mata, dan membran mukosa. Penyebabnya adalah
gangguan fungsi sekresi hati dan tampak jelas jika kadar
bilrubin >2 mg/dL
 Spider nevi, yaitu arteriole sentral yang tampak
penyebaran pembuluh darah di sekitarnya, banyak
didapat di badan, dada, dan wajah. Penyebabnya adalah
peningkatan estradiol karena degradasi estradiol di hati
berkurang

Ganong, 2008
MANIFESTASI KLINIS

 Nodul di hati, hati teraba ireguler pada saat palpasi.


Penyebabnya adalah fibrosis dan regenerasi noduler.
 Splenomegali, pembesaran limpa saat palpasi maupun
USG. Akibat hipertensi portal yang menyebabkan
kongesti limpa
 Asites, cairan
DIAGNOSIS SIROSIS HATI
PENATALAKSANAAN NON FARMAKOLOGI
SIROSIS HATI
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGI
SIROSIS HATI
DAFTAR PUSTAKA

 Akil, H.A.M. 2007.Asites dalam Buku Ajar Ilmu


Penyakit Hati Ed. 1. Jakarta: Jayabadi.

 Ganong, William F., 2008. Buku Ajar Fisiologi


Kedokteran.Jakarta : EGC

 Sujono, Hadi. 2002. Sirosis hati . Bandung : ITB

 Tarigan, Pangarepan.2002. Penyakit Hati. Jakarta:


Fakultas Kedokteran Universitas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai