Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 3

“KONSEP SEKSUALITAS”
DISUSUN OLEH :
1. AGUNG WIBOWO : 1714201110001
2. AZIZAH : 1714201110006
3. FARID AL MA’RUF : 1714201110012
4. FITRI KHUROTUL A’YUN: 1714201110014
5. JUHAIRIYAH : 1714201110017
6. MUHAMMAD LUTFI 1714201110031
7. NADA AFIFAH : 1714201110032
8. NORBAITI RIDHATILLAH: 1714201110037
9. NORLAILA : 1714201110038
Seksualitas bersifat holistik yang
melibatkan aspek biologis, sosial,
psikologis, dan kultural. Perilaku
seksual seseorang sangat
• A. Pengertian ditentukan oleh berbagai
Seksualitas kebutuhan, antara lain kebutuhan
akan cinta dan kasih sayang, rasa
aman psikologis, serta harga diri
sebagai wanita atau pria.
B.Pengertian Seks dan Seksualitas

Seks adalah perbedaan badani atau biologis


perempuan dan laki-laki, yang sering disebut
jenis kelamin. Sedangkan Seksualitas adalah
bagaimana seseorang merasa tentang diri
mereka dan bagaimana mereka
mengkomunikasikan perasaan tersebut kepada
orang lain melalui tindakan yang dilakukannya
seperti sentuhan, pelukan, ataupun perilaku.
C.Aspek yang Mempengaruhi Seks
dan Seksualitas Manusia
Aspek Biologis : memandang dari segi biologi
seperti pandangan anatomi dan fisiologi dari
sistem reproduksi (seksual), kemampuan organ
seks.

Aspek Psikologis : pandangan terhadap


identitas jenis kelamin

Aspek Sosial Budaya : pandangan budaya atau


keyakinan yang berlaku di masyarakat .

Aspek Agama dan etik : pandangan tentang


hubungan seks yang hanya dalam perkawinan sampai
sikap yang memperbolehkan individu menentukan
apa yang benar bagi dirinya.
Tahap perkembangan seksual
Bayi (0 – 12 bulan )
• komponen fisik atau biologis sudah mulai berkembang
• Genital eksternal sensitif terhadap sentuhan
• Bayi laki-laki mengalami ereksi penis; bayi perempuan
mangalami lubrikasi vagina
• Bayi laki-laki mengalami ereksi nokturnal spontan
• Stimulasi taktil (sentuhan, menyusu, memeluk, membuai)
senang & nyaman berinteraksi dengan manusia
Lanjutan tahap perkembangan seksualitas
Masa Kanak-kanak (TODLER (1-3 tahun)

1. Identitas jender berkembang secara kontinyu


2. Kepuasan pada tahap ini terjadi pada saat pengeluaran
feses.
3. Mampu mengidentifikasi jender diri sendiri
4. Mulai menirukan tindakan orang tua yang berjenis
kelamin sama ,misal berinteraksi dengan boneka,
pakaian yang dipakai
Lanjutan tahap perkembangan seksualitas
Masa kanak kanak (prasekolah 4-5 tahun)
1. Kesadaran terhadap diri sendiri meningkat
2. Mengeksplorasi anggota tubuh sendiri dan teman bermain
3. Mempelajari nama anggota tubuh dengan benar
4. Belajar mengendalikan perasaan dan tingkah laku
5. Menyukai orang tua yang berbeda jenis
6. Mempertanyakan mengenai bagaimana seorang bayi bisa
ada
7. Anak mulai dapat mengidentifikasikan jenis kelamin
dirinya
Lanjutan tahap perkembangan seksualitas
Masa kanak-kanak (sekolah 6-12 tahun)
1. Mempunyai identifikasi yang kuat dengan orang tua
yang berjenis kelamin sama (misalnya anak perempuan
dengan ibu)
2. Senang berteman dengan sesama jenis/sebaya
3. Kesadaran diri meningkat
4. Mulai menyukai hal yang bersifat pribadi, modis
5. Sekitar usia 8-9 tahun mulai memikirkan tentang perilaku
seksual, menstruasi, reproduksi, seksualitas
Lanjutan tahap perkembangan seksualitas

Remaja (12-18 tahun )


1. Karakteristik seks mulai berkembang
2. perubahan secara psikologis ini ditandai dengan adanya
perubahan citra tubuh (body image)
3. Mengembangkan hubungan yang menyenangkan
4. Kepuasaan anak pada tahap ini akan kembali bangkit
dan mengarah pada perasaan cinta yang matang
terhadap lawan jenis.
5. Mencari perawatan kesehatan tanpa ditemani orang tua
Lanjutan tahap perkembangan seksualitas

Dewasa Awal (18-40 tahun)

1. Terjadi aktivitas seksual


2. Gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut telah kuat
3. Beberapa pasangan berbagi tugas : keuangan, pekerjaan
rumah tangga
4. Mengalami ancaman terhadap body image akibat
penuaan
Lanjutan tahap perkembangan seksualitas

Dewasa tengah (40-65 tahun )


1. Penurunan produksi hormon
2. Wanita mengalami menopause (umumnya usia 40-55
tahun)
3. Penurunan kadar estrogen juga menyebabkan
menurunnya keinginan untuk melakukan aktivitas
seksual
4. Penurunan kadar estrogen pada wanita perimenopause
menyebabkan kurangnya lubrikasi dan elastisitas vagina
5. Laki-laki mengalami klimakterik secara bertahap
6. Mulai memperkokoh stándar moral dan etik
Lanjutan tahap perkembangan seksualitas

Dewasa akhir (65 tahun keatas)

1. Aktivitas seksual lebih berkurang


2. Sekresi vagina berkurang, payudara mengalami atrofi
3. Laki-laki menghasilkan sperma lebih sedikit dan
memerlukan waktu lebih lama untuk dapat ereksi dan
ejakulasi.
4. Laki-laki dan perempuanakan mengalami berkurangnya
intensitas orgasme
Asuhan kebutuhan Dasar Seksualitas
1. Pengkajian Keperawatan
 Riwayat seksual : lakukan anamnesa apakah pasien memiliki
penyakit seksual dll.
 Pengkajian seksual :
– Riwayat Kesehatan seksual :tanyakan apakah pasien memiliki
masalah dalam seksualitas.
 Pengkajian fisik :
– Inspeksi dan palpasi
 Identifikasi klien yang berisiko
 Riwayat penganiayaan seksual, penyalahgunaan seksual
Lanjutan Asuhan kebutuhan dasar seksualitas

2. Diagnosa Keperawatan

 Perubahan pola seksualitas b.d :

• Ketakutan tentang kehamilan, Efek antihipertensi, Depresi terhadap kematian


atau perpisahan dengan pasangan

 Disfungsi seksual b.d :

• Cedera medulla spinalis, Penyakit kronis. Nyeri. Ansietas mengenai


penempatan di rumah perawatan atau panti

 Kurang pengetahuan (mengenai konsepsi, perubahan seksual normal)


berhubungan dengan salah informasi dan mitos-mitos
seksual.
Lanjutan Asuhan kebutuhan dasar seksualitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nyeri berhubungan dengan tidak adekuatnya lubrikasi


vagina atau efek pembedahan genita.
Cemas berhubungan dengan kehilangan fungsi seksual
Gangguan harga diri b.d :
• Cedera medulla spinalis, penyakit kronik, nyeri
Lanjutan Asuhan kebutuhan dasar seksualitas

3. Perencanaan Keperawatan
Mempertahankan, memperbaiki atau meningkatkan
kesehatan seksual.
Meningkatkan pengetahuan seksualitas dan kesehatan
seksual.
Mencegah terjadinya/menyebarnya PMS.
Memperbaiki konsep seksual diri.
Lanjutan Asuhan kebutuhan dasar seksualitas

4. Implementasi
Promosi kesehatan seksual, seperti penyuluhan /
pendidikan kesehatan.
Perawat : keterampilan komunikasi yang baik, lingkungan
dan waktu yang mendukung privasi dan kenyamanan
klien.
Lanjutan Asuhan kebutuhan dasar seksualitas

5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi tujuan yang telah ditentukan dalam
perencanaan. Jika tidak tercapai, perawat seharusnya
mengeksplorasi alasan-alasan tujuan tersebut tidak
tercapai.

Anda mungkin juga menyukai