Preseptor Akademik:
Dessy Hadrianti, Ns., M.Kep
Oleh:
1.2 Etiologi
1.2.1 Prarenal masalah aliran darah akibat hipoperfusi ginjal dan
turunnya laju filtrasi glomerulus.
1.2.2 Renal akibat dari kerusakan struktur glomerulus atau tubulus
injal.
1.2.3 Pascarenal terutama obstruksi aliran urine pada bagian distal
ginjal. Ciri unik pascal renal adalah terjadinya anuria, yang tidak
terjadi pada gagal renal atau pre-renal.
1.4 Patofisiologi
Umumnya gagal ginjal akut terjadi disebabkan oleh penurunan dan
kerusakan nefron yang mengakibatkan fungsi ginjal yang progresif
menghilang. Total laju filtrasi glomerolus (GFR) dan klirens mengalami
penurunan sedangkan terjadi peningkatan pada Blood urea nitrogen dan
kreatin. Kemudian nefron yang masih ada menjadi hipertrofi karena 8
fungsinya untuk menyaring menjadi lebih banyak. Hal ini berakibat
pada ginjal, dimana ginjal kehilangan kemampuan dalam mengentalkan
urine. Ditahap ekskresi urine dikeluarkan dalam jumlah besar sehingga
pasien mengalami kehilangan cairan. Tubulus pada akhirnya akan
kehilangan kemampuan dalam menerima elektrolit dan urine yang
dibuang mengandung banyak sodium yang mengakibatkan terjadinya
poliuri (Bayhakki,2013) dalam (Khanmohamadi, 2014)
1.6 Komplikasi
Pada kasus yang datang terlambat gejala komplikasi GGA ditemukan
lebih menonjol yaitu gejala kelebihan cairan berupa gagal jantung
kongestif, edema paru, perdarahan gastrointestinal berupa hematemesis,
kejang-kejang dan kesadaran menurun sampai koma.
1.7 Penatalaksanaan
Menurut Muttaqin (2012: 161), tujuan penatalaksanaan adalah menjaga
keseimbangan dan mencegah komplikasi meliputi :
1.7.1 Dialisis dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi gagal
ginjal akut yang serius, seperti hiperkalemia, perikarditis dan
kejang. Perikarditis memperbaiki abnormalitas biokimia;
menyebabkan caiarn, protein dan natrium dapat dikonsumsi
secara bebas; menghilangkan kecendurungan perdarahan; dan
membantu penyembuhan luka.
1.7.2 Penanganan hiperkalemia keseimbangan cairan dan elektrolit
merupakan masalah utama pada gagal ginjal akut; hiperkalemia
merupakan kondisi yang paling mengancam jiwa pada gangguan
ini. Peningkatan kadar kalium dapat dikurangi dengan
pemberian ion pengganti resin (Natrium polistriren sulfonat
[kayexalatel]), secara oral atau melalui retensi enema. Anjurkan
pasien diet rendah protein, tinggi karbohidrat.
1.7.3 Mempertahankan keseimbangan cairan penatalaksanaan
keseimbanagan cairan didasarkan pada berat badan harian,
pengukuran tekanan vena sentral, konsentrasi urin dan serum,
cairan yang hilang, tekanan darah dan status klinis pasien.
Masukkan dan haluaran oral dan parentral dari urine, drainase
lambung, feses, drainase luka dan perspirasi dihitung dan
digunakan sebagai dasar untuk terapi penggantian cairan.
1.8 Pathway
Gagal
Ekskres i kalium
menurun
Penurunan produksi Peningkatan
Reten urine metabolisme pada GE
caira
si
n
Kelebihan
volume Anoreksia/mual
Pola napas
cairan Hiperkalemi
tidak efektif
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Gangguan
kebutuhan tubuh
konduksi
Kerusakan
jantung
implus saraf
2. Rencana asuhan klien dengan gangguan CKD / GGK
2.1 Pengkajian
2.1.1 Riwayat keperawatan
2.1.1.1 Keluhan utama
2.1.1.2 Riwayat penyakit sekarang
2.1.1.3 Riwayat penyakit sebelumnya
2.1.1.4 Riwayat penyakit keluarga (genogram jika ada)
2.1.2 Pemeriksaan fisik: data focus
2.1.2.1 Pola Nutrisi
Biasanya pasien tidak mampu makan karena
pasien mual dan muntah pasien hanya mampu
menghabiskan 3 sendok makan dari porsi yang
disediakan dan pasien minum 2 gelas / hari.
2.1.2.2 Pola Istirahat
Biasanya pasien tidak dapat tidur dengan tenang
dan hanya tidur 4-5 jam/hari.
2.1.2.3 Pola Eliminasi
Biasanya BAB 2 hari satu kali dengan
konsistensi padat dan untuk BAK dengan urine
warna kuning pekat agak kental.
2.1.2.4 Pola Aktifitas
Biasanya aktivitas pasien dibantu keluarga
karena pasien lemah
2.1.2.5 Personal Hygine
Biasanya personal hygene pasien dibantu
keluarga karena k/u pasien lemah.
2.1.2.6 Riwayat Psikologis
Menanyakan pada pasien apakah ia merasa
cemas dan berharap cepat sembuh.
2.1.2.7 Riwayat Sosial
Biasanya pasien GGA dapat berinteraksi dengan
keluarga dan keluarga pasien lainnya.
2.1.2.8 Riwayat Spiritual
Menanyakan padapasien apakah pasien berdoa
untuk kesembuhan penyakitnya dan mau
berobat kerumah sakit.
2.1.3 Pemeriksaan penunjang
2.1.3.1 Kreatinin dan BUN serum keduanya tinggi karena
beratnya gagal ginjal.
2.1.3.2 Klirens kreatinin menunjukkan penyakti
ginjal tahap akhir bila berkurang s/d 90%.
2.1.3.3 Elektrolik serum menunjukkan peningkatan
kalium, fasfor, kalsium, magnesium dan
produk fasfor- kalsium dengan natrium serum
rendah.
Ners Muda
Preseptor Akademik