Anda di halaman 1dari 6

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)

RS ISLAM BANJARMASIN

LAPORAN DOPS MENYIAPKAN MESIN HD

Pembimbing Klinik

Norzainah, S.Kep.,Ns

Nama : Nelly Andreani

Npm : 2114901110059

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


TA 2021-2022
ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN (DOPS)

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan: Menyiapkan mesin HD.


Nama klien : Ny. M
Diagnosa medis : CKD V

2. Diagnosa keperawatan:
Kelebihan volume cairan

3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:


No Prinsip-prinsip tindakan Rasional
1. Menyiapkan alat yang akan digunakan Menyiapkan alat bertujuan agar perawat dapat
mengecek kembali apa saja alat-alat yang
kurang sebelum melakukan pemasangan
hemodialisa ke mesin
2. Dekatkan alat-alat ke mesin Mendekatkan alat ke mesin bertujuan untuk
mempermudah area jangkauan perawat
terhadap alat-alat yang ingin digunakan
3. Perawat cuci tangan Mencuci tangan usaha perawat dalam
menjaga kehigyenisan lingkungan pasien yang
akan melakukan hemodialisa
4. Perawat memakai masker, apron dan Memakai APD adalah usaha perawat dalam
sarung tangan melindungi diri pasien dari perpindahan
mikroorganisme dari perawat ataupun
sebaliknya.
5. Bukalah masing-masing set yang telah Membuka bungkusan alat agar
disediakan memudahkan perawat dalam melakukan
pemasangan alat
6. Tempatkan dialyzer pada holder Tujuannya agar mengimobilisasi aalat dializer
dengan posisi inlet (tanda merah) diatas agar tetap pada tempatnya ketika proses
dan posisi outlet (tanda biru) hemodialisis berlangsung
di bawah
7. Masukkan segmen pump ke dalam Memasukan segmen pump kedalam pompa
pompa darah, putar pompa darah darah agar mesin dapat memompa drah
seuai arah jarum jam
8. Sambungkan selang darah arteri (ABL) Menyambungkan selang darah arteri ke dialiser
dengan dialyzer dan tempatkan buble bertujuan agar proses pencucian darah dapat
trap ABL di holder pada posisi tegak berlangsung dengan baik dan memastikan
pemasangan rapat agar nantinya darah tidak
merembes keluar.
Menempatkan buble trab di holder dengan posisi
tegak bertujuan untuk mengimobilisasi agar
mempermudah perawat dalam proses observasi
selama hemodialisa

9. Sambungkan dialyzer dengan selang Menyambungkan selang darah vena ke dialiser


darah (VBL) dan tempat bubble trap di bertujuan agar proses pencucian darah dapat
holder dengan posisi tegak berlangsung dengan baik dan memastikan
pemasangan rapat agar nantinya darah tidak
merembes keluar. Menempatkan buble trab di
holder dengan posisi tegak bertujuan untuk
mengimobilisasi agar mempermudah perawat
dalam proses observasi selama
hemodialisa
10. Tempatkan ujung biru VBL pada Menempatkan ujung selang vena pada wadah
wadah yang bersih dan hindari bersih bertujuan untuk menjaga kehigyenisan
kontaminasi alat agar tidak terkontaminasi silang
mikroorganisme
11. Sambungkan Nacl 0,9% dengan infus Menyambungkan selang infus ke selang arteri
set kemudian sambungkan infus set bertujuan mempermudah memasukan cairan
dengan selang darah arteri. NaCl 0,9% kedalam selang arteri
12. Putar letak dialyzer dengan posisi Perubahan posisi sementara ini bertujuan
inlet di bawah dan outlet diatas untuk agar dialyzer bebas dari udara.
13. Isi ujung ABL dengan Nacl 0,9% Memasukan cairan NaCl 0,9% bertujuan untuk
dengan cara membuka role clamp melembabkan selang dan alat dializer saat
infuse set, bila sudah terisi sampai pertamakali akan digunakan sekaligus
ujung ABL tutup clamp ABL mengecek apakah selang yang diganakan
memiliki maslah sumbatan atau mengalami
kebocoran. Selain itu fungsi dipasangnya NaCl
0,9% bertujuan apabila proses hemodialisa
selesai berfunsi sebagai cairan
pembilas darah yang masih ada diselang.
14. Isi bubble trap ABL sampai ¾ bagian Mengisi bubble trap sampai ¾ bagian dengan
dengan Nacl 0,9% dengan cara Nacl 0,9% bertujuan agar meminimalisir udara
menjalankan pompa darah dengan masuk kedalam aliran selang ketika selang
kecepatan aliran darah 100 ml/mt. digunakan saat hemodialisa berlangsung.
Kemudian naikkan secara
bertahap sampai 150 ml/mt, lakukan
terus pembilasan/pengisian AVBL dan
dialyzer dengan menggunakan Nacl
0,9% sebanyak 500 ml untuk dialyzer
baru dan 1000 ml untuk dialyzer reuse.
15. Sambungkan ujung biru (VBL) dengan Menyambungkan kedua sisi selang vena dan
ujung merah (ABL) dengan arteri bertujuan untuk memastikan kembali
menggunakan konektor. apakah selang dapat berfungsi dengan baik
atau tidak.
16. Buka klem AVBL Membuka klem bertujuan untuk mengalikan
cairan NaCl0,9% dan mengecek apakahalat
berfungsi dengan baik.
17. Lakukan sirkulasi dengan tekanan Melakukan sirkulasi dengan tekanan mesin
mesin dengan cara: bertujuan untuk memastikan lagi apakah seluruh
a. Mesin dalam posisi dialysis selang dan mesin dializer sudah terisi cairan
NaCl 0,9%, apakah ada gelembung udara yang
b. Dializer dalam posisi soaking masih terperangkap di selang dan di dializer
c. Set UFG sebanyak 0,20 lt/ 200 cc atau tidak, serta memastikan mesin dapat
bekerja dengan baik.
d. Set UFR sebanyak 1 lt/ jam
Lakukan prosedur tersebut selama 12
Menit
18. Mesin akan alarm secara otomatis Alaram pada mesin hidup sebagai tanda kalau
setelah UFG tercapai sesuai target mesin dapat berjalan dengan baik.
tekanan dan lihat angka yang tertera
pada display = 0,20 lt (UF Remove)
19. Kembalikan posisi dialyzerdari Mengembalikan posisi dializer ke posisi semula
posisi dialysis ke posisi preparation. bertujuan agar proses hemodialisa
dapat berlangsung dengan baik.
20. Beri antikoagulan / heparin Pemberian antikoagulan pada aliran selang
laboraturium yang telah disuci bertujuan untuk mencegah pembekuan darah
hamakan dengan alkohol. didalam selang ataupun alat dializer.
21. Tunggu beberapa menit (3-5 menit) Setelah semua mesin siap digunakan, berikan
jeda waktu alat sebelum digunakan, bertujuan
agar mengkoreksi kembali apakah ada step yang
kurang dari pelaksanaan
pemasangan alat
22. Sarana sirkulasi extra corporeal siap
dihubungkan ke pasien.

4. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


pencegahannya:
a. Pemasangan blood line tidak sesuai
Pencegahan : mengetahui dengan baik pemasangan alat dengan benar
b. Saat sirkulasi lupa mengklem blood line sehingga nacl habis dan bocor
Pencegahan : saat persiapan alat semua blood line harus di klem dulu
terkecuali ke infus set/nacl
c. Terperangkapnya udara dalam alat dializer atau selang sehingga dapat
menyebabkan terbentuknya emboli sehingga tersumbatnya aliran darah
ketika hemodialisa berlangsung.
Pencegahannya : Perawat melakukan pengecekan alat secara detail dan
mengecek aliran lebih dari sekali agar meminimalisir adanya udara yang
masuk kedalam selang atapun alat dializer.
d. Resiko infeksi
Pencegahan : bekerja secara aseptic
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:
- Memeriksa apakah alat berfungsi dengan baik atau tidak, sebelum
digunakan kepada pasien.
- Melakukan persiapan sebelum alat digunakan oleh pasien

6. Hasil yang didapat dan maknanya:


Hasil : Pasien dapat melakukan terapi hemodialisa dengan aman dan nyaman.
Makna : proses hemodialisa dapat berlangsung dengan aik sehingga dapat
memperpanjang harapan hidup pasien.

7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk


mengatasi masalah/ diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi):
Mandiri : Memberikan aroma terapi pada ruangan agar pasiein lebih rileks.
Kolaborasi : Pemberian obat sesuai advise dokter
Banjarmasin, 9 November 2021

Ners Muda

(Nelly Andreani, S.Kep)

Preseptor Klinik

(Norzainah, S.Kep.,Ns)

Anda mungkin juga menyukai