KRISTEN MARGARETH
SWANSON
“THEORY OF CARING”
Mengajar dan menamatkan Doctorate Degree serta mendapatkan gelar Ph.D. pada University
of Colorado 1983.
PRESTASI
Knowing (memahami)
Enabling (membantu)
◦ Proses pengkajian dimulai dari tahap (1) maintaining belief (membina kepercayaan)
yang mana bermula dari perawat dengan membangun kepercayaan diri sendiri dalam
melakukan asuhan keperawatan. Yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif
dari ketidaksiapan perawat dalam melakukan tindakan keperawatan. Seperti ekspresi
gugup, tremor dan lupa terhadap konsep atau tidak menguasai apabila ditanya oleh
pasien maupun keluarga yang nantinya akan berimbas pada penurunan kepercayaan
pasien terhadap perawat.
◦ Setelah perawat merasa percaya diri maka melakukan pendekatan kepada pasien untuk
dapat membina hubungan saling percaya antara perawat dengan Ny. A sehingga
memunculkan dan meningkatkan kepercayaan diri klien dengan cara perawat
mengatakan akan membantu Ny. A dengan merawat Ny. A serta mengatasi masalah
yang dirasakan.
Cont.
Cont. Pengkajian
Pengkajian
◦◦ Ny.
Ny. A
A pun
pun bersedia
bersedia menerima
menerima perawatan,
perawatan, dan
dan mengatakan
mengatakan bahwa
bahwa ia
ia percaya
percaya kepada
kepada perawat
perawat untuk
untuk memberikan
memberikan
pelayanan
pelayanan keperawatan
keperawatan serta
serta akan
akan mengikuti
mengikuti setiap
setiap prosedur
prosedur yang
yang ada.
ada.
◦◦ Setelah
Setelah BHSP
BHSP terjalin,
terjalin, maka
maka selanjutnya
selanjutnya masuk
masuk keke dalam
dalam tahap
tahap (2)
(2) knowing
knowing (memahami)
(memahami) dimana
dimana perawat
perawat
berusaha
berusaha memahami
memahami kondisi
kondisi dan
dan situasi
situasi klinis
klinis Ny.
Ny. AA dengan
dengan melakukan
melakukan pengkajian
pengkajian dengan
dengan cara
cara mengumpulkan
mengumpulkan
data-data
data-data yang
yang berhubungan
berhubungan dengan
dengan Ny.
Ny. A
A dari
dari klien
klien maupun
maupun keluarga.
keluarga.
◦◦ Pada
Pada saat
saat mengkaji,
mengkaji, perawat
perawat memberikan
memberikan informasi
informasi mengenai
mengenai tindakan
tindakan mastektomi
mastektomi yang
yang harus
harus dilakukan,
dilakukan,
keuntungan
keuntungan melakukan
melakukan mastektomi
mastektomi (dapat
(dapat menyelamatkan
menyelamatkan hidup
hidup dan
dan mengurangi
mengurangi kesakitan
kesakitan yang
yang dirasakan),
dirasakan),
konsekuensi
konsekuensi (terjadinya
(terjadinya metastase
metastase pertumbuhan
pertumbuhan sel-sel
sel-sel kanker)
kanker) yang
yang akan
akan ditanggung
ditanggung oleh
oleh Ny.
Ny. A
A dengan
dengan tujuan
tujuan
utama
utama agar
agar Ny.
Ny. A
A mau
mau melakukan
melakukan proses
proses pembedahan
pembedahan guna
guna mempertahankan
mempertahankan hidup
hidup dan
dan meningkatkan
meningkatkan status
status
kesehatannya.
kesehatannya.
◦◦ Kemudian
Kemudian Ny.
Ny. A
A mengatakan
mengatakan bahwa
bahwa berkat
berkat dorongan
dorongan perawat
perawat maka
maka ia
ia akan
akan mampu
mampu untuk
untuk dapat
dapat melalui
melalui proses
proses
perawatan
perawatan dan
dan bersedia
bersedia untuk
untuk menjalani
menjalani proses
proses operasi
operasi mastektomi.
mastektomi.
Adapun data yang didapat dari pasien adalah :
◦ Aspek psikologis : Ny. A mengatakan bahwa ia merasa sangat takut terhadap prosedur operasi. Ny. A
mengatakan ia belum siap dan merasa takut bila mastektomi tidak berhasil hingga ia meninggal
◦ Aspek fisik : Ny. A merasa nyeri pada daerah mammae sebelah kiri, terdapat benjolan yang sudah berlubang
dengan kedalaman ± 4 cm. Putting susu mengeluarkan cairan abnormal berupa pus, berbau dan mammae
terlihat seperti kulit jeruk. Terdapat luka pada bagian mammae sebelah kiri dengan diameter 7 cm dan
terdapat lubang dengan kedalaman 3-4 cm. Luka menujukkan tanda-tanda radang berupa tumor, kalor, dolor,
rubor dan fungsiolaesa. Keadaan umum klien tampak lemah. Sebagian aktifitas tampak di bantu. Klien tidak
nafsu makan, Berat badan klien sebelum sakit 70 kg dan saat sakit 57 kg.
◦ Aspek sosial : Ny. A merasa malu terhadap keadaan dan bentuk mammae bila sudah di operasi dan hanya
memiliki sebuah mammae
◦ Aspek spiritual : Ny. A jarang beribadah karena kelemahan yang dirasakan
1) Gangguan citra tubuh b/d kehilangan anggota tubuh
(mammae)
2. Diagnosa
3) Resiko tinggi infeksi b/d adanya luka mastektomi
Keperawatan
◦ Evaluasi merupakan proses akhir dari asuhan keperawatan. Dalam kasus ini, Ny. A telah mencapai
kesejahteraannnya (client well-being) karena telah sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang
diharapkan dari asuhan keperawatan.
KEKUATAN KELEMAHAN
◦ Teori ini tepat diterapkan pada kasus tersebut karena teori Swanson ◦ Kelemahan teori Swanson pada aplikasi kasus
menitikberatkan pada masalah psikososial dan mengatasi masalah
tersebut dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan pasien yaitu diatas yaitu memerlukan waktu yang agak lama
dengan melakukan tahapan caring. Pada kasus Ny. A dengan ca. serta membutuhkan perawat yang cakap dalam
Mammae bukanlah kasus yang mudah untuk di atasi, karena Ny. A
cenderung merasa takut dan cemas terhadap penyakitnya, proses proses pengkajian.
mastektomi dan kematian. Jika tidak ditangani dengan perilaku
caring tentu akan memberikan dampak yang membahayakan bagi
◦ Perawat perlu banyak mempelajari mengenai
Ny. A karena dilihat dari ca yang dialami sudah masuk ke dalam theory of caring ini agar dalam setiap diri
stadium IV. perawat dapat menerapkan teori ini dalam
◦ Teori ini dalam kasus dapat membantu perawat dalam memberikan
proses keperawatan. Meski teori ini tampak
gambaran yang baik dan penghargaan aktualisasi diri klien saat
klien harus mengalami penderitaan yang pahit (klien harus di angkat sederhana, namun tidak mudah untuk
mammaenya). Serta dapat mengembalikan kepercayaan diri Ny. A diaplikasikan ke dalam proses keperawatan
meskipun mengalami kehilangan pada salah satu anggota tubuhnya.
apabila di dalam diri seorang perawat tidak
◦ Kesejahteraan dan peningkatan status kesehatan pasien dapat
dicapai karena perawat menerapkan 5 proses caring dalam memiliki rasa kepekaan dan perilaku caring
pemberian asuhan keperawatan pada Ny. A. kepada pasien.
◦ Perawat dan klien mempunyai hubungan yang dekat, karena dalam
proses asuhan keperawatan dengan caring melibatkan orang yang
memberikan caring (perawat) dan orang yang diberikan caring (Ny.
A).