N DENGAN
TRAUMA THORAKS
PENDAHULUAN
Fraktur iga
Flail chest
Hemothoraks
Pneumothoraks
Kontusio paru
Tamponade jantung
Trauma esophagus
Ruptur diafragma
FRAKTUR IGA
Robekan
Fraktur
Kostovertebral parenkim
paru
Flail chest
fraktur
kostokondral Fraktur
sternum
Fraktir
kondrosternal
FRAKTUR IGA
Pernapasan paradoksal,
n apas cepat, nyeri,
disertaipneumotoraks,
hematotoraks, kontusio paru.
Sering dgn distress
pernapasan.
PENATALAKSANAAN MEDIS
Pengendalian nyeri
Pembersihan paru dari sekresi
Pemasangan ventilator
HEMOTHORAKS
PENATALAKSANAAN MEDIS :
Tujuan pengobatan adalah mengevakuasi darah
di dalam ruang pleura pemasangan chest
tube/WSD
Thorakotomi dilakukan jika terdapat lebih dari
1500 cc darah pada aspirasi melalui
thorakosentesis, terdapat 500 cc darah drainase
selama 1 jam, atau 200 cc per jam selama 5 – 6
jam
TENSION PNEUMOTHORAKS
PENATALAKSANAAN MEDIS
Pemberian oksigen konsentrasi tinggi
Memasang jarum dengan diameter besar
Hemopericardium, krn
perikard kaku
maka terjadi
gangguan gerakan
jantung.
TRIAS BECK
1. Terjadi bendungan
vena (lihat v jugularis),
2. bunyi jantung
menjauh,
Perlu perikardiosentesis
dan volume 3. tekanan darah turun,
TAMPONADE JANTUNG
PENATALAKSANAAN MEDIS
Perikardiosintesis (aspirasi jarum terhadap
cairan perikardium)
Torakotomi pada cedera jantung tembus
RUPTUR TRAKHEA
BRONKUS
Primary Survey
INSPEKSI :
Amati dinding dada keadekuatan nafas, kedalaman, RR
Pergerakan dada simetris atau tidak
AUSKULTASI :
Suara nafas penurunan suara nafas indikasi
adanya pneumothorak atau hemothorak
Auskultasi dada bowel sound ruptur diafragma
Heart sound bunyi jantung menjauh dan
PALPASI :
Posisi trakhea
Palpasi terhadap nyeri tekan
Daerah leher, dada, dan clavikula terhadap adanya :
tenderness, swelling, hematoma, emphisema sub kutis
Amati adanya krepitasi
Secondary Survey
Neurologic score
PEMERIKSAN DIAGNOSTIK
Radiologi
Thorak foto
Esophagoscopy
Brokhoscopy dan laringoscopy
CT Scan
Lab
OUTCOME
Pola nafas efektif, kriteria evaluasi :
RR, kedalaman, pola pernafasan normal
Pengembangan dada simetris
Tidak tampak stridor, dispnea, sianosis
Suara nafas bersih & sama antara paru kanan dan
kiri
Hasil AGD dalam batas normal
DIAGNOSA KEPERAWATAN & OUTCOME
OUTCOME
Pertukaran gas adekuat, kriteria evaluasi :
Hasil AGD dalam batas normal
Warna kulit normal, hangat dan kering
Tingkat kesadaran meningkat
RR, kedalaman, dan pola nafas reguler
DIAGNOSA KEPERAWATAN & OUTCOME
OUTCOME
Volume sirkulasi efektif, kriteria evaluasi :
TTV normal dan stabil
Urine output 1 cc/kgBB/jam
Nadi perifer teraba kuat
Tingkat kesadaran meningkat
Warna kulit normal, hangat, kering
Hb, HCT normal
CVP normal
Perdarahan terkontrol
DIAGNOSA KEPERAWATAN & OUTCOME
OUTCOME
Nyeri terkontrol, kriteria avaluasi :
Tingkat nyeri berkurang
Tidak ditemukan tanda-tanda fisiologi nyeri seperti :
Kolaborasi :
pemberian terapi oksigen
pemberian cairan infus dan resusitasi cairan pada
Smeltzer & Bare (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi
8 , Jakarta : EGC
Sjamsuhidajat & Wim de Jong (1997). Buku Ajar Ilmu Bedah, Jakarta :
EGC