Anda di halaman 1dari 18

Kesehatan & Gizi

anak

Fina Restiana
1452000005
Kebutuhan gizi AUD,
permasalahan, penilaian
status gizi
01
Kebutuhan gizi
Kebutuhan Gizi
Terutama pada phase growth spurt (pertumbuhan melonjak), kebutuhan akan zat gizi
meningkat dengan pesat sehingga suatu kondisi defisiensi {penyakit/kekurangan) pada phase umur ini
akan segera berpengaruh pada pertumbuhan anak tersebut. Pada phase growth plateau .(pertumbuhan
mendatar) kebutuhan akan zat-zat gizi ini pun akan menurun, sesuai dengan kecepatan tumbuh saat itu.
Serta tidak heran bahwa nafsu makan pun (appetite) akan naik-turun sesuai dengan phase pertumbuhan
anak tersebut.
Pentingnya mendapat zat makanan sesuai dengan kebutuhan yang harus terpenuhi, pertumbuhan
dan perkembangan tubuh anak akan berjalan dengan lancar, termasuk pertumbuhan sel otaknya.
Pertumbuhan sel otak yang maksimal seperti inilah yang sangat dibutuhkan, yang merupakan potensi
untuk kemampuan intelegensinya.
Kebutuhan nutrisi bagi setiap orang, dapat berbeda-beda karena dipengaruhi oleh faktor genetika
dan metaboliknya. Namun, pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi anak-anak itu pada dasarnya sama, yakni
untuk mencukupi segala kebutuhan guna pertumbuhan .untuk mencapai kebutuhannya. Pemenuhan
nutrisi yang baik, akan membantu mencegah terjadinya penyakit yang akut maupun kronik, di samping
menopang perkembangan serta kemampuan fisik dan mentalnya.
Kebutuhan Gizi
○Fungsi zat-zat gizi
● Dalam garis besar fungsi gizi dibagi dalam 3 kelompok besar yaitu :
■Zat gizi sumber energi (tenaga): Karbohidrat, lemak, dan protein.
■Zat gizi pembangun tubuh: Protein.
■Zat gizi pengatur: Vitamin dan mineral.
Zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan Anak Usia Dini
■Air susu Ibu
● Mengandung semua zat gizi dalam susunan dan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
gizi bayi sampai berumur 3-4 bulan pertama.
■Energi
● Dibutuhkan lebih besar dari orang dewasa, yaitu sebanyak 100-120 kilokalori per kg berat badan
(BB)/hari.
Kebutuhan Gizi
■Protein
● Merupakan sumber asam amino essensial sebagai bahan utama pertumbuhan dan pembentukan
jaringan, mengganti sel yang rusak serta untuk memelihara keseimbangan asam basa cairan tubuh.
Dibutuhkan lebih banyak daripada orang dewasa serta tergantung dari jenis proteinnya, semakin
baik nilai biologi protein (protein hewani) semakin sedikit kebutuhannya dibanding dengan
protein yang bersumber dari tumbuhan (protein nabati). kebutuhan untuk bayi (umur 0-1 Tahun)
adalah sebesar 2,5 gr/kg berat badan/hari
■Lemak
● Sebagai penghasil utama kalori berfungsi sebagai pelarut vitamin A,D,E,K dan pemberi cita rasa
sedap pada makanan. Kebutuhan lemak pada bayi tidak dinyatakan dalam angka mutlak,
dianjurkan 15-20% total berasal dari lemak dan 1-2% energi total sebaiknya berasal dari asam
lemak essensial (seperti: asam linoleat, asam palmitat, asam stearat dan lain-lain) yang sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan juga untuk memelihara kesehatan kulit.
Kebutuhan Gizi
■Karbohidrat
● Sebagai zat pati dibutuhkan 60-70% dari total kalori, Laktosa misalnya dapat membantu
pembentukan flora yang bersifat asam dalam usus besar dapat meningkatkan absorbsi kalium dan
menurunkan absorbsi fenol. Menu makanan disesuaikan dengan daya cerna anak usia dini dapat
berbentuk makanan lumat dll.
■Vitamin dan Mineral
● Sebagai micronutrien dibutuhkan dalam jumlah kecil. Jenis vitamin yang dibutuhkan oleh anak ,
antara lain vitamin A, B, C, D, E dan vitamin K, sedangkan mineral yang dibutuhkan antara lain
Calsium (Ca), Besi (Fe), Phospor (P) dan sebagainya.
02
Permasalahan gizi
AUD
Permasalahan Gizi
○ Obesitas
Obesitas adalah penimbunan jaringan lemak secara berlebihan akibat ketidak seimbangan antara
asupan energi dengan pemakaian energi. Permasalahan obesitas tidak semata-mata karena berat badan
yang berlebihan, akan tetapi yang lebih berbahaya adalah terjadinya proses infl amasi yang kronis. Hal
ini disebabkan karena terjadinya infi ltrasi makrofag kedalam jaringan lemak yang mengalami
hiperplasia dan hipertropi.
○ Stunting
Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi yang terjadi di Indonesia. Dampak stunting tidak
hanya dirasakan oleh individu yang mengalaminya, tetapi juga berdampak terhadap roda
perekonomian dan pembangunan bangsa. Hal ini karena sumber daya manusia stunting memiliki
kualitas lebih rendah dibandingkan dengan sumber daya manusia normal. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa anak yang pada masa balitanya mengalami stunting memiliki tingkat kognitif
rendah, prestasi belajar dan psikososial buruk (Achadi 2012).
Permasalahan Gizi
○ Kekurangan Vitamin A
Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak atau minyak dan merupakan vitamin
yang esensial untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup. Vitamin A stabil terhadap panas,
asam dan alkali tetapi sangat mudah teroksidasi oleh udara dan akan rusak pada suhu tinggi. (Olson
dan Mello,2011).
○ Kekurangan Zat Besi
Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat dengan ketersediaan jumlah darah yang
diperlukan. Dalam tubuh manusia zat besi memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu untuk
mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan mengangkut electron di dalam proses
pembentukan energi di dalam sel
○ Malnutrisi
Malnutrisi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan kurang nutrisi, terutama
energi dan protein. Gizi buruk (malnutrisi) merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan,
khususnya di berbagai negara berkembang (WHO, 2004).
Permasalahan Gizi
○ Kurangnya Yodium
Yodium adalah jenis mineral yang penting untuk mendukung produksi hormone tiroid, tiroksin, dan
triiodotytonine. Sumber yodium bukan hanya berasal dari garam saja, yodium juga dapat ditemukan
pada makanan laut seperti kerang, ikan, cumi-cumi, dan rumput laut. Selain itu, yodium juga dapat
diperoleh dari susu, telur dan daging.
03
Penilaian status Gizi
Penilaian status Gizi
○ Nutritional status (status gizi), adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara
asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk
metabolisme tubuh. Setiap individu membutuhkan asupan zat gizi yang berbeda
antarindividu, hal ini tergantung pada usia orang tersebut, jenis kelamin, aktivitas tubuh
dalam sehari, berat badan, dan lainnya. Indikator status gizi, adalah tanda-tanda yang dapat
diketahui untuk menggambarkan status gizi seseorang. Seseorang yang menderita anemia
sebagai tanda bahwa asupan zat besi tidak sesuai dengan kebutuhannya, individu yang
gemuk sebagai tanda asupan makanan sumber energi dan kandungan lemaknya melebihi
dari kebutuhan.
○ Menilai status gizi dapat dilakukan melalui beberapa metode pengukuran, tergantung pada
jenis kekurangan gizi. Hasil penilaian status gizi dapat menggambarkan berbagai tingkat
kekurangan gizi, misalnya status gizi yang berhubungan dengan tingkat kesehatan, atau
berhubungan dengan penyakit tertentu. Menilai persediaan gizi tubuh dapat diukur melalui
beberapa metode penilaian, seperti pada Tabel berikut
Tabel
Skema Umum Pengukuran Kekurangan Gizi
Tingkat kekurangan gizi Metode yang digunakan
Asupan zat gizi tidak cukup Survei konsumsi pangan
Penurunan persediaan gizi dalam Biokimia

jaringan
Penurunan persediaan gizi dalam cairan Biokimia

tubuh

Penurunan fungsi jaringan Antropometri atau biokimia


Berkurangnya aktivitas enzim yang Biokimia atau teknik molekuler

dipengaruhi zat gizi, terutama protein

Perubahan fungsi Kebiasaan atau physiological


Gejala klinik Klinik
Sumber: Gibson, R. 2005. halaman 5. Tanda-tanda anatomi Klinik
Penilaian status Gizi
Gambaran cara penilaian status gizi seperti di atas, kemudian Gibson mengelompokkan menjadi lima metode,
yaitu antropometri, laboratorium, klinis, survei konsumsi pangan dan faktor ekologi (Gibson R., 2005; Brown,
2005).
○ Metode Antropometri
● Antropometri berasal dari kata anthropo yang berarti manusia dan metri adalah ukuran. Metode antropometri dapat
diartikan sebagai mengukur fisik dan bagian tubuh manusia. . Dalam menilai status gizi dengan metode
antropometri adalah menjadikan ukuran tubuh manusia sebagai metode untuk menentukan status gizi. Konsep dasar
yang harus dipahami dalam menggunakan antropometri untuk mengukur status gizi adalah konsep dasar
pertumbuhan
○ Metode Laboratorium
● Penentuan status gizi dengan metode laboratorium adalah salah satu metode yang dilakukan secara langsung pada
tubuh atau bagian tubuh. sebagai akibat dari asupan gizi dari makanan.
● Metode laboratorium mencakup dua pengukuran yaitu uji biokimia dan uji fungsi fisik. Uji biokimia adalah
mengukur status gizi dengan menggunakan peralatan laboratorium kimia. Tes biokimia mengukur zat gizi dalam
cairan tubuh atau jaringan tubuh atau ekskresi urin. Misalnya mengukur status iodium dengan memeriksa urin,
mengukur status hemoglobin dengan pemeriksaan darah dan lainnya
Penilaian status Gizi
○ Metode Klinis
● Pemeriksaan fisik dan riwayat medis merupakan metode klinis yang dapat digunakan untuk
mendeteksi gejala dan tanda yang berkaitan dengan kekurangan gizi. . Mengukur status gizi
dengan melakukan pemeriksaan bagian-bagian tubuh dengan tujuan untuk mengetahui gejala
akibat kekurangan atau kelebihan gizi. Pemeriksaan klinis biasanya dilakukan dengan bantuan
perabaan, pendengaran, pengetokan, penglihatan, dan lainnya.
○ Metode Pengukuran Konsumsi Pangan
● Kekurangan gizi diawali dari asupan gizi yang tidak cukup, sebaliknya kelebihan gizi disebabkan
dari asupan gizi yang lebih dari kebutuhan tubuh. Ketidakcukupan asupan gizi atau kelebihan
asupaan gizi dapat diketahui melalui pengukuran konsumsi pangan (dietary methode).
○ Faktor Ekologi
● Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Lingkungan yang baik, yang memungkinkan makhluk tumbuh akan membentuk makhluk yang
baik.
kesimpulan
Zat gizi merupakan unsur yang terkandung dalam makanan yang
memberikan manfaat bagi kesehatan manusia. Masing-masing bahan
makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan gizi yang berbeda. Zat
gizi yang terkandung dalam makanan tersebut berbeda-beda antara
makanan yang satu dengan yang lainnya.
Permasalahan gizi pada anak usia dini yang sering ditemui
diantaranya adalah obesitas, stunting, kekurangan vitamin A,
kekurangan zat besi, Malnutrisi, kekurangan yodium
Didalam penilaian status gizi terdapat beberapa metode penilaian
yaitu: Antropometri, Laboratorium, Klinis, Pengukuran konsumsi
pangan, Faktor ekologi. Yang mana akan mempermudah kita dalam
memahami penilaian status gizi, terutama untuk Anak Usia Dini
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai