Anda di halaman 1dari 24

Dasar Mengikat

HI

Aliran Hukum Aliran Non Hukum

• Hubungan
Aliran Naturalis Aliran Positivis biologis
• Hubungan sosial

Aliran hukum alam, hukum yang ideal yang didasarkan • Segi sejarah
atas hekekat manusia sebagai makhluk berakal atau • Faktor
kesatuan kaidah-kaidah yang diilhamkan alam kepada kemasyarakatan
manusia (universal).

Grotius,
Hukum internasional itu mengikat karena hukum Fransisco de
internasional itu tidak lain adalah hukum alam yang Vittoria, Fransisco
diterapkan pada kehidupan masyarakat bangsa-bangsa. Suarez, Albertino
Gentilis.
Apa yang dimaksud hukum alam itu samar-samar
dan tergantung pendapat subyektif yang
Kelemahan
bersangkutan dengan keadilan, kepentingan
masyarakat internasional dan konsep lain yang
serupa.
JJ Rousseau, Cornelius
Aliran Positivis van Bynkershoek,
Richard Zouche,
Emerich de Vattel.

HI mengikat karena dibuat oleh negara atau atas kemauan negara-negara itu sendiri.
Dasar HI adalah kesepakatan bersama antara negara-negara yang diwujudkan dalam
perjanjian-perjanjian dan kebiasaan-kebiasaan internasional.

Aliran
Negara terikat HI karena membatasi sendiri kedaulatannya dalam
Self Limitation hubungan dengan negara-negara lain. Negara dapat membatalkan
perjanjian internasional secara sepihak tanpa melanggar HI

Common HI mengikat karena kehendak bersama negara-negara yang sama


Consent sekali terlepas dari kehendak masing-masing negara.

Ekstra yuridis, HI mengikat karena pertimbangan-pertimbangan


Mazhab lain kenapa HI ditaati harus dicari faktor diluar HI.
Perancis Ex: referendum (Integrasi Timtim di Indonesia)

HI mengikat karena prinsip pacta sunt servanda (Perjanjian itu


Pacta Sunt mengikat bagi pihak yang membuat perjanjian), sehingga perjanjian
Servanda antar negara harus dihormati
Subyek hukum

Individu Badan Hukum

Subyek hukum
Internasional
1. Negara
2. Organisasi Internasional
3. Palang Merah Internasional
4. Tahta Suci atau Vatikan
5. Organisasi Pembebasan atau
organisasi–organisasi yang sedang
memperjuangkan hak-haknya.
6. Kaum Belligerensi
7. Individu
Negara
Merupakan subyek utama dari
hukum internasional, baik ditinjau
dari segi historis maupun faktual.

Kedaulatan

Kekuasaan tertinggi

Unsur:
Penduduk yang tetap
Wilayah yang pasti
Pemerintahan
pengakuan
Advisory opinion
Organisasi Mahkamah Internasional
Dasar
Internasional
Kedudukan PBB dan
Organisasi serupa yaitu
badan-badan khusus
Dalam arti luas Dalam arti sempit PBB sebagai subyek
hukum menurut hukum
internasional tidak perlu
Syarat diragukan lagi.

Didirikan oleh negara-negara sebagai anggotanya


Berdasarkan suatu agreement/perjanjian
Mempunyai tanggung jawab internasional sesuai
anggaran dasar
Dalam afiliasi PBB
Palang Merah Unik dan
strategis
Internasional
Karena pada awalnya Palang
Merah Internasional adalah
organisasi dalam ruang lingkup
nasional yang bergerak di
bidang kemanusiaan.

Peranan

Pembentukan Hukum internasional dan


pengembangannya yaitu dalam bidang Hukum
Humaniter Internasional (international
Humanitarian Law)
Tahta Suci Roma
(Vatikan)
Tahta suci diakui sebagai subyek
hukum internasional karena
berdasar alasan sejarahnya.

Berdasarkan traktar Lateran (Lateran traty)


tanggal 11 Februari 1929 antara Italia dan
tahta Suci, pemerintah Italia menyerahkan
sebidang tanah di Roma yaitu Vatikan yang
sekarang ini merupakan wilayah tempat
kedudukan Tahta Suci.

Kekuasaan tahta Suci sekarang hanya


terbatas pada masalah keagamaan dan
kerohanian (Katolik)
Organisasi
pembebasan Contoh Organisasi pembebasan
palestina (Palestina Liberation
Organization)

Unsur
Kaum belligerent
Belligerensi
1. Ada pimpinan yang jelas
Menurut hukum perang, 2. Telah menguasai wilayah
pemberontak dapat tertentu
memperoleh kedudukan dan 3. Menggunakan tanda
hak sebagai pihak yang pengenal yang jelas yang
bersengketa (belligerent) menunjukkan identitasnya,
serta mempunyai senjata
yang memadai
4. Mentaati hukum perang.
Individu

Kedudukan individu sebagai subyek


hukum internasional sekarang sudah
tidak perlu diragukan lagi.

Individu hanya bertindak dalam


level internasional apabila sudah
mendapat ijin atau persetujuan dari
negaranya sendiri.

Sejauh hak dan kewajibannya


mewakili kepentingan masyarakat
internasional
Sumber Hukum Internasional

Sumber hk. material

Apakah hakikatnya yang menjadi dasar kekuatan


mengikat hukum, dalam hal ini hukum internasional.

Sumber hk. Formil

Merupakan tempat dimana kita mendapatkan ketentuan


hukum yang dapat diterapkan sebagai kaidah dalam satu
persoalan yang konkret.
Pasal 38 ayat (1) Statuta MI

I. Perjanjian internasional (International


Conventions), baik yang bersifat umum atau
khusus.
II. Kebiasaan internasional (International custom)
III. Prinsip-prinsip hukum umum (general principle
of law) yang diakui oleh negara-negara
beradab.
IV. Keputusan pengadilan (judicial decisions) dan
pendapat para ahli yang telah diakui
kesepakatannya (teachings of the most highly
qualified publicists) merupakan sumber
tambahan hukum internasonal
Perjanjian
Internasional

Perjanjian yang diadakan antara anggota


masyarakat bangsa-bangsa dan bertujuan untuk
mengakibatkan akibat tertentu.

Istilah
Istilah:
Traktat (traty), Pakta (Pacta),
Konvensi (convention), Piagam
(statue), Charter, deklarasi,
protocol, arragement, accord,
modus vivendi, covenant dan
sebagainya.
Penggolongan perjanjian
Internasional
Sebagai sumber hukum formal
Treaty contract Law making
treaties
Perjanjian bilateral,
dimaksudkan seperti suatu kontrak hukum perdata,
hanya mengakibatkan hak dan kewajiban antara pihak
yang mengadakan perjanjian itu.
Ex: Perjanjian Perbatasan, Perjanjian Perdagangan,
Perjanjian Dwikewarganegaraan, dan lainnya.

Perjanjian multilateral, Dimaksudkan perjanjian yang


melaksanakan ketentuan atau kaidah hukum bagi masyarakat
internasional secara keseluruhan.
Ex: Konvensi Jenewa 1949
Penggolongan Tahapan
Pembuatan Perjanjian Int.

Dua tahap, yaitu Tiga tahap, yaitu


perundingan dan perundingan dan
penandatanganan penandatanganan dan
Ratifikasi

Tahap Pembuatan
Perjanjian Internasional

Perundingan (Negosiasi)
Penandatangan (Signature)
Pensyaratan/Reservation Ratifikasi (Pengesahan)
Berakhirnya suatu
Perjanjian Internasional

Karena telah tercapai tujuan perjanjian itu


Karena pubahnya salah satu pihak perserta perjanjian atau
punahnya obyek perjanjian itu.
Karena adanya persetujuan dari para peserta untuk
mengakhiri perjanjian
Karena diadakannya perjanjian antara para peserta yang
meniadakan perjanjian yang terdahulu
Karena dipenuhinya syarat tentang pengakhiran
perjanjian sesuai dengan ketentuan perjanjian itu
sendiri.
Diakhirinya perjanjian secara sepihak oleh salah satu
peserta dan diterimanya pengakhiran itu oleh pihak lain.
Kebiasaan
Internasional

Yaitu kebiasaan internasional yang merupakan


kebiasaan umum yang diterima sebagai hukum

Unsur kebiasaan

Harus terdapat suatu kebiasaan yang


bersifat umum
Kebiasaan itu harus diterima sebagai
hukum.

Unsur Material Unsur Psikologis


Unsur Material
Kenyataan adanya kebiasaan yang bersifat
umum dan diterimanya kebiasaan internasional
itu sebagai hukum.

Kebiasaan internasional yang merupakan kebiasaan umum

Perlu adanya suatu Kebiasaan atau pola


kebiasaan, yaitu suatu tindak yang merupakan
pola tindak yang serangkaian tindakan
berlangsung lama, yang yang serupa mengenai
merupakan serangkaian hal dan keadaan yang
tindakan yang serupa serupa itu harus bersifat
mengenai hal dan umum dan bertalian
keadaan yang serupa dengan hubungan
juga. internasional.
Unsur Psikologis

Mengehendaki bahwa kebiasaan internasional dirasakan


memenuhi suruhan kaidah atau kewajiban hukum, (opinio
juris sive necessitis.
Dilihat secara praktis,
Suatu kebiasaan internasional dapat dikatakan diterima
sebagai hukum apabila negara-negara menerimanya, dan
tidak menyatakan keberatan.
Prinsip Hukum
Umum
Yaitu asas hukum yang mendasari sistem hukum modern.
Sistem hukum modern: sistem hukum positif yang
didasarkan atas asas dan lembaga hukum negara barat untuk
sebagain besar didasarkan atas asas dan lembaga hukum
Romawi.

Yang menjadi sumber hukum ialah prinsip hukum


umum dan tidak hanya asas hukum internasional.
Yaitu sebagai suatu sistem hukum yang merupakan
sebagian dari suatu keseluruhan yang lebih besar
yaitu hukum pada umumnya.
Keputusan Pengadilan
dan pendapat sarjana
terkemuka di dunia

Keputusan pengadilan dan pendapat sarjana dapat


dikemukakan untuk membuktikan adanya kaidah hukum
internasional mengenai suatu persoalan yang didasarkan
atas sumber primer yaitu perjanjian internasional, kebiasaan
dan asas hukum umum.
Keputusan Pengadilan
dan pendapat sarjana
terkemuka di dunia

Segala macam keputusan peradilan internasional maupun


nasional termasuk di dalamnya Mahkamah dan Komisi
arbitrase.
Walaupun keputusan pengadilan tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat, namun keputusan pengadilan
internasional, terutama Mahkamah Internasional
Permanen, Mahkamah Internasional, Mahkamah Arbitrase
permanen, mempunyai pengaruh dalam perkembangan
hukum internasional.
Keputusan Pengadilan
dan pendapat sarjana
terkemuka di dunia

Ajaran para sarjana hukum terkemuka


dapat dikatakan bahwa penelitian dan
tulisan yang dilakukan oleh para sarjana
terkemuka sering dipakai sebagai
pegangan atau pedoman untuk menemukan
apa yang menjadi hukum internasional,
walaupun ajaran itu sendiri tidak
menimbulkan hukum.
Pertemuan Berikutnya

Pertemuan HI berikutnya:
Pelajari Hubungan HI di Tengah Hukum Dunia

Anda mungkin juga menyukai