Anda di halaman 1dari 8

Laporan Jaga

06-07 September 2021

Gullain Barre Syndrome

Annesha
Alya Rosadyna

Pembimbing :
dr. Yossi Maryanti, M.Biomed, Sp.S
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD
PEKANBARU
2021
Nama : Tn. F
Umur : 42 Tahun

Keluhan utama: Autoanamnesis


Kelemahan keempat anggota gerak yang memberat sejak 1 minggu SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang :


• Sejak 1 minggu SMRS pasien mengeluhkan kelemahan keempat anggota gerak yang
semakin memberat. Kelemahan dirasakan dimulai dari tungkai lalu ke lengan. Awalnya
kedua kaki nya terasa berat untuk digerakkan, namun pasien masih bisa menggeser
kakinya. Keluhan juga disertai dengan rasa kebas dan baal pada kedua tungkai kemudian
juga dirasakan ke kedua lengan. Pasien merasakan keluhan ini semakin memberat pada
sore hingga malam hari dan sedikit berkurang pada pagi hari. Pasien juga mengeluhkan
bicara pelo dan kesulitan dalam berbicara dan menggerakkan lidahnya dan kesulitan
menelan. Sebelumnya pasien mengeluhkan demam. Demam disertai dengan batuk, batuk
berdahak pasien mengkonsumsi obat paracetamol untuk mengurangi keluhan. Trauma
disangkal, mual dan muntah disangkal, suara serak (-), sesak nafas (-).
• Kemudian pasien di bawa ke RS Bengkalis dan dirujuk ke RSUD Arifin Achad untuk
mendapat penangan lebih lanjut.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Kejadian ini pertama kali dirasakan pasien
Riwayat stroke disangkal
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat kencing manis disangkal
Riwayat asma ataupun alergi disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada keluarga yang mengalami hal yang sama
Riwayat stroke pada ibu pasien
Riwayat Hipertensi disangkal
Riwayat kencing manis disangkal
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis Cooperatif , GCS E4M6V5
Tekanan darah : 173/116 mmHg Motorik Kanan Kiri Keterangan
HR : 90x/menit
Ekstremitas atas
RR : 20 x/menit Kekuatan
Distal 4 4
T : 36,9 C Proksimal
Tonus 4 4
Trofi Normal Normal
Eutrofi Eutrofi
Nervus Kranialis : paresis n. VII bilateral Ger. Involunter
(-) (-)
Tetraparesis
Motorik : tetraparesis Ekstremitas bawah
Kekuatan
Sensorik : hipostesia Distal 3 3
Proksimal
Tonus 3 3
Trofi Normal Normal
Koordinasi : sulit dinilai Eutrofi Eutrofi
Ger. Involunter
(-) (-)
Otonom : dalam batas normal
Refleks fisiologi : Menurun
Refleks patologi : tidak ditemukan
Kaku kuduk : tidak ditemukan
Pemeriksaan penunjang

Darah rutin (7/09/21)


• Hemoglobin : 15,0 mg/dl Elektrolit
• Hematokrit : 39,6% • Natrium : 135 mmol/L
• Leukosit : 18.85/uL (H) • Kalium : 3,6 mmol/L
• Trombosit: 578.000/uL (H)

Hitung jenis:
• Basofil : 0,3 %
• Eusinofil: 0,7 %
• Neutrofil : 82,0 % (H)
• Limfosit : 8,8% (L)
• Monosit : 8,2 % (H)
Diagnosa Kerja
Diagnosis klinis :Tetraparesis
Paresis n. VII bilateral tipe perifer
Paresis n. X
Hipostesia
Diagnosis topik : lower motor neuron (LMN)

Diagnosis etiologik : Gullain Barre Sindrome ec susp infeksi

Diagnosis banding : Myastenia gravis

Diagnosis sekunder. : Hipertensi stage 2


Usulan pemeriksaan penunjang
1. Darah rutin  sudah dilakukan
2. Pemeriksaan rontgen Thoraks
3. CT-scan kepala tanpa kontras
4. Lumbal pungsi  menilai adanya disosiasi sitoalbumin
5. EMG (elektromielografi)
Tatalaksana
Umum Khusus
• Bed rest • IVFD RL 20 tpm
• Observasi tanda-tanda vital dan status • Immunoglobulin IV dosis tinggi
neurologis • Kortikosteroid : metilprednisolon
• Mobilisasi dan rehabilitasi medik 3x125 mg IV
• Pemberian diet rendah garam • Mecobalamin 3x 500 ng IV
• Omeprazole 2x40 mg
• Amlodipin 1x 10 mg
• Valsartan 1x16 mg
• N-Asetyl sistein 3x1

Anda mungkin juga menyukai