Anda di halaman 1dari 29

Diskusi Topik

ENDOKARDITIS INFEKTIF

Pembimbing :
dr. Dyah Siswanti E, SpJP (K)- FIHA
Oleh :
ANNESHA
ANNISA’ ULFA
RAGIL YULIANTO
UCHA ANGGIANI PUTRI

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU
2021
ENDOKARDITIS INFEKTIF
DEFINISI
▪ Endokarditis infektif (EI) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme
pada permukaan endokardium jantung.

• infeksi paling banyak : katup jantung (katup asli atau prostetik), daerah septum dan mural
endokardium

• lesi khas : vegetasi yang terdiri dari kumpulan platelet, fibrin, sel-sel inflamasi, dan
bakteri

2
ENDOKARDITIS INFEKTIF

▪ klasifikasi :

 akut : beberapa hari sampai 6


minggu
penyebab tersering :S. Aureus

 subakut : 6 minggu sampai 3


bulanpenyebab tersering : strep.
viridans dan enterococci

 kronis : lebih dari 3 bulan

3
ENDOKARDITIS INFEKTIF

Prevalensi

Insiden dari endokarditis infektif diperkirakan 3-9 kasus per 100.000 penduduk di negara
maju. Perbandingan pria dan wanita sekitar 2:1

Penyebab signifikan adalah streptococcus aureus 26,6%, diikuti dengan streptococcus viridans
(18,7%), streptococcus lainnya (17,5%) dan enterococcus (10,5%)

▪ Greenlee JE, Mandell LG. Neurological manifestations of infective endocarditis: A review. Stroke 1973;4:958-63.
▪ Rajai R, Klein JL. Infective endocarditis: A contemporary update. Clinical Medicine. 2020; 20(1): 31–5
4
ETIOLOGI
Corak Epidemiologi Mikroorganisme
IDU (Injection drug user) Staphylococcus aureus
Coagulase-negative staphylococci
β-Hemolytic streptococci
Jamur
Pseudomonas aeruginosa
Polymicrobia
Perangkat kardiovaskular Staphylococcus aureus
Coagulase-negative staphylococci
Jamur
Bakteri Gram Negatif aerob
Corynebacterium sp
Infeksi genitourinarius, termasuk Enterococcus sp
kehamilan, persalinan, dan aborsi Group B streptococci (S agalactiae)
Listeria monocytogenes
Bakteri Gram Negatif aerob
Neisseria gonorrhoeae
Penyakit kulit kronis, termasuk infeksi Staphylococcus aureus
kulit berulang β-Hemolytic streptococci
ETIOLOGI
Corak Epidemiologi Mikroorganisme
Kesehatan gigi yang buruk, tindakan pada Bakteri kelompok Streptococcus viridans
gigi (dental procedure) Nutritionally variant streptococci
Abiotrophia defectiva
Granulicatella sp
Gemella sp
Organisme HACEK (Haemophilus species,
Aggregatibacter species, Cardiobacterium hominis, Eikenella
corrodens, and Kingella sp)

Alkoholik, sirosis Bartonella sp


Aeromonas sp
Listeria sp
Streptococcus pneumoniae
β-Hemolytic streptococci
Luka bakar Staphylococcus aureus
Pseudomonas aeruginosa
Jamur
ETIOLOGI
Corak Epidemiologi Mikroorganisme
Diabetes melitus Staphylococcus aureus
β-Hemolytic streptococci
Streptococcus pneumoniae
Pemasangan katup jantung prostetik Coagulase-negative staphylococci
(onset cepat <1 tahun) Staphylococcus aureus
Bakteri Gram Negatif aerob
Jamur
Corynebacterium sp
Legionella sp
Pemasangan katup jantung prostetik Coagulase-negative staphylococci
(onset lama >1 tahun) Staphylococcus aureus
Viridans group streptococci
Enterococcus sp
Jamur
Corynebacterium sp
ETIOLOGI
Corak Epidemiologi Mikroorganisme
Hewan (kucing dan anjing) Bartonella sp
Pasteurella sp
Capnocytophaga sp
Kontak dengan susu yang terkontaminasi Brucella sp
atau hewan ternak yang terinfeksi Coxiella burnetii
Erysipelothrix sp

Tunawisma, AIDS Bartonella sp


Salmonella sp
Streptococcus pneumoniae
Staphylococcus aureus
Pneumonia, meningitis, transplantasi Streptococcus pneumoniae
organ Staphylococcus aureus
Aspergillus fumigatus
Enterococcus sp
Candida sp
ETIOLOGI
Corak Epidemiologi Mikroorganisme
Lesi gastrointestinal Streptococcus gallolyticus (bovis)
Enterococcus sp
Clostridium septicum
PATOFISIOLOGI

Tahapan patogenesis endokarditis meliputi

:
a. Kerusakan endotel katup
b. Pembentukan trombus fibrin-
trombosit
c. Perlekatan bakteri pada plak trombus-
trombosit
d. Proliferasi bakteri lokal dengan
penyebaran hematogen
ENDOKARDITIS INFEKTIF

DIAGNOSIS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PENUNJANG

• Demam • Suhu badan >38 OC • Laboratorium petanda infeksi,


kultur darah, urinalisa
• Riwayat pemasangan • Ditemukan nodul osler,
material prostetik lesi Janeway • Foto Rontgen Toraks
intrakardial
• Murmur jantung • Ekokardiografi
• Riwayat EI sebelumnya regurgitasi yang baru • MSCT thorax untuk menilai
• Riwayat penyakit jantung • Tanda-tanda gagal ada tidaknya emboli paru
katup atau bawaan jantung kongestif • MSCT kepala untuk menilai
ada tidaknya aneurisma 11
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.Panduan praktikklinis ( mikotik
PPK)danclinicalpathway(CP) penyakit jantung dan pembuluh darah. Edisi pertam
a. Jakarta; 2016
ENDOKARDITIS INFEKTIF

A. Janeway lesions; B. Osler nodes; C. Splinter hemorrhages

12

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.Panduan praktikklinis (PPK)danclinicalpathway(CP) peny
akit jantung dan pembuluh darah. Edisi pertama. Jakarta; 2016
ENDOKARDITIS INFEKTIF
Kriteria Mayor
1. Kultur darah positif untuk endokarditis infektif
a. Ditemukan mikroorganisme tipikal yang konsisten pad a 2 kali
pemeriksaan kultur darah dengan waktu yang berbed a yaitu:
Streptococcus viridans, Streptococcus bovis, grup HACEK,
Staphylococcus aureus atau Enterococcus.
b. Ditemukan mikroorganisme konsisten untuk endokarditis infektif
yang persisten pada kultur darah:
- ≥2 kultur darah positif (diambil >12 jam terpisah), atau „
- Positif 3 dari ≥4 pemeriksaan kultur darah yang diambil dalam
waktu yang berbeda (sampel pertama dan terakhir diambil dengan
jarak ≥1 jam), atau
c. Kultur darah positif satu kali untuk Coxiella burnetil atau kad ar
antibodi fase IgG 1 >1:800

2. Bukti keterlibatan endokardium


Ekokardiografi positif untuk endokarditis infektif: vegetasi, abses,
terdapat regurgitasi katup yang baru.
13

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.Panduan praktikklinis (PPK)danclinicalpathway(CP) peny
akit jantung dan pembuluh darah. Edisi pertama. Jakarta; 2016
ENDOKARDITIS INFEKTIF
Kriteria Minor
1. Faktor predisposisi: suatu kondisi jantung yang mempunyai risiko
untuk kejadian EI, penggunaan obat injeksi.
2. Demam: suhu > 38o C.
3. Fenomena vaskular: emboli arteri besar, infark pulmonal septik,
aneurisma mikotik, perdarahan intrakranial, perdarahan
konjungtiva, janeway lesion.
4. Fenomena imunologi: glomerulonefritis, osler nodes, roth spots dan
faktor reumatoid.
5. Bukti mikrobiologi: kultur darah (+) tetapi tidak memenuhi kriteria
mayor ataupun secara serologis terbukti adanya infeksi aktif dari
organisme penyebab endokarditis infektif.
14

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.Panduan praktikklinis (PPK)danclinicalpathway(CP) peny
akit jantung dan pembuluh darah. Edisi pertama. Jakarta; 2016
ENDOKARDITIS INFEKTIF
Endokarditis infektif Definite
 2 kriteria mayor; atau
 1 kriteria mayor dan 3 kriteria minor; atau
 5 kriteria minor
Endokarditis infektif Possible
 1 kriteria mayor dan 1 kriteria minor; atau
 3 kriteria minor
Endokarditis infektif Rejected
 Terdapat bukti diagnosis lain penyebab EI; atau
 Terdapat resolusi gejala klinis EI dengan pemberian terapi
antibiotik selama <4 hari; atau
 Tidak ada bukti patologi EI pada pembedahaan ataupun otopsi
dengan terapi antibiotik <4 hari; atau
 Tidak memenuhi kriteria EIseperti di atas 15

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.Panduan praktikklinis (PPK)danclinicalpathway(CP) peny
akit jantung dan pembuluh darah. Edisi pertama. Jakarta; 2016
TATALAKSANA (ANTIBIOTIK)
Terapi Tujuan Terapi Obat Dosis Durasi
A Profilaksis Amoxicillin 2 gr p.o. atau i.v. Single dose
B Profilaksis (alergi penicillin) Clindamycin 600 mg p.o. atau i.v Single dose

C Terapi empiris atau MSSA Flucloxacillin 12 gr sehari dibagi 4–6 minggu atau 6 minggu jika
Gentamicin menjadi 4 –6 dosis menggunakan katup jantung
3 mg/kg dibagi dalam 3 prostetik
dosis i.v atau i.m 3–5 hari atau 2 minggu jika
menggunakan katup jantung
prostetik
TATALAKSANA (ANTIBIOTIK)

Terapi Tujuan Terapi Obat Dosis Durasi


D Terapi empiris pada faktor Vancomycin 30 mg/kg/24 jam dibagi 4–6 minggu atau 6 minggu jika
risiko infeksi MRSA, MRSA Gentamicin menjadi 2 dosis menggunakan katup jantung
terkonfirmasi, dan alergi 3 mg/kg dibagi menjadi 3 prostetik
penicillin dosis i.v atau i.m 3–5 hari atau 2 minggu jika
menggunakan katup jantung
prostetik

E Streptococci dan Group D Benzyl-penicillin 12 – 18 juta unit/hari 4 minggu


streptococci i.v., dibagi menjadi 6
(pada pasien alergi dosis
betalactam bisa memulai
terapi D tanpa
aminoglikosida
TATALAKSANA (PERKI 2015)
Pemberian Terapi Katup Asli/Native Katup Prostetik
Pemberian antibiotik empiris  Ampicillin sulbactam 12 gr/hari i.v  Vancomycin 30 mg/kg/hari i.v terbagi dalam 2
untuk inisiasi terapi terbagi dalam 4 dosis atau dosis selama 4-6 minggu, ditambah
 Amoxillin clavulanate 12 gr/hari i.v  Gentamicin 3 mg/kg/hari i.v atau i.m terbagi
dalam 4 dosis selama 4-6 minggu, dalam 2-3 dosis selama 2 minggu, ditambah
ditambah  Rifampicin 1200 mg/hari p.o terbagi dalam 2
 Gentamicin 3 mg/kg/hari i.v atau i.m dosis selama 2 minggu.
terbagi dalam 2-3 dosis selama 4-6
minggu.

Pada pasien alergi penicillin:


 Vancomycin 30 mg/kg/hari i.v terbagi
dalam 2 dosis selama 4-6 minggu,
ditambah
 Gentamicin 3 mg/kg/hari i.v atau i.m
terbagi dalam 2-3 dosis selama 4-6
minggu, ditambah
 Ciprofloxacin 1000 mg/hari p.o
terbagi dalam 2 dosis selama 4-6
minggu.
TATALAKSANA (PERKI 2015)
Pemberian Terapi Katup Asli/Native Katup Prostetik
Pemberian antibiotik pada Sensitif methicillin : Sensitif methicillin :
Group Streptocci viridans dan  Flucloxacillin atau oxacillin 12  Flucloxacillin atau oxacillin 12 gram/hari
Streptococci D yang sensitif gram/hari i.v terbagi dalam 4-6 i.v terbagi dalam 4-6 dosis selama lebih
Penicillin dosis selama 4-6 minggu, ditambah dari 6 minggu, ditambah
 Gentamicin 3 mg/kg/hari i.v atau  Rifampicin 1200 mg/hari i.v atau p.o
i.m terbagi dalam 2-3 dosis selama terbagi dalam 2 dosis selama lebih dari 6
3-5 hari minggu, dan
 Gentamicin 3 mg/kg/hari i.v atau i.m
Allergi atau resisten methicillin : terbagi dalam 2-3 dosis selama 2 minggu.
 Vancomycin 30/kg/hari i.v terbagi
dalam 2 dosis selama 4-6 minggu,
ditambah
 Gentamicin 3 mg/kg/hari i.v atau
i.m terbagi dalam 2-3 dosis selama
3-5 hari
TATALAKSANA (PERKI 2015)
Mikroorganisme Terapi
Group Streptocci viridans dan Terapi standar:
Streptococci D sensitif penicillin  Penicillin G 12-18 juta unit/hari i.v terbagi dalam 6 dosis atau
 Amoxillin 100- 200 mg/kg/hari i.v terbagi dalam 4-6 dosis atau
 Ceftriaxone 2 gram/hari i.v atau i.m selama 4 minggu
Terapi 2 minggu:
 Penicillin G 12-18 juta unit/hari i.v terbagi dalam 6 dosis atau amoxillin 100- 200
mg/kg/hari i.v terbagi dalam 4-6 dosis atau ceftriaxone 2 gram/hari i.v atau i.m dalam
selama 2 minggu, ditambah
 Gentamicin 3 mg/kg/hari intravena atau intramuskular terbagi dalam 1 dosis atau
netilmicin 4-5 mg/kg/hari intravena dalam 1 dosis selama 2 minggu.

Group Streptocci viridans dan Terapi standar :


Streptococci D resisten Penicillin  Penicillin G 24 juta Unit/hari i.v terbagi dalam 6 dosis atau Amoxillin 200 mg/kg/hari i.v
terbagi dalam 4-6 dosis selama 4 minggu, ditambah
 Gentamicin 3 mg/kg/hari i.v atau i.m dalam 1 dosis selama selama 2 minggu
Alergi beta-laktam :
 Vancomycin 30/kg/hari i.v terbagi dalam 2 dosis selama 4 minggu, ditambah
 Gentamicin 3mg/kg/hari i.v atau i.m selama 2 minggu
TATALAKSANA (PERKI 2015)
Mikroorganisme Terapi
Group Enterococcus  Amoxicillin 200 mg/kg/hari i.v terbagi dalam 4-6 dosis selama 4-6 minggu,
ditambah gentamicin 3 mg/kg/ hari i.v atau i.m terbagi dalam 2-3 dosis selama 4-6
minggu, atau
 Ampicillin 200 mg/kg/hari i.v terbagi dalam 4-6 dosis selama 4-6 minggu, ditambah
gentamicin 3 mg/kg/ hari i.v atau i.m terbagi dalam 2-3 dosis selama 4-6 minggu,
atau
 Vancomycin 30/kg/hari i.v terbagi dalam 2 dosis selama 6 minggu, ditambah
gentamicin 3 mg/kg/hari i.v atau i.m terbagi dalam 2-3 dosis selama 6 minggu
TATALAKSANA (ANTIFUNGAL)
TATALAKSANA (ANTIBIOTIK)
Jamur Terapi Dosis Durasi
Candida spp Fase induksi :  Amphotericin B >6 minggu
 Amphotericin B deoxycholate 1-5 Jangka panjang
dengan atau tanpa mg/kg/hari i.v dengan
Flucytosine atau atau tanpa Flucytosine
 Echinocandins 100 mg/kg/hari p.o
terbagi dalam 3 dosis
Fase supresif : atau
 Fluconazole  Micafungin 200 mg/hari
i.v
 Caspofungin 50-100
mg/hari i.v
 Anidulafungin 100-200
mg/hari i.v
 Fluconazole 400-800
mg/hari p.o
TATALAKSANA (ANTIBIOTIK)
Jamur Terapi Dosis Durasi
Histoplasma capsulatum Fase induksi :  Amphotericin B Histoplasma capsulatum
 Amphotericin B deoxycholate 1-5
Fase supresif : mg/kg/hari i.v
 Itraconazole  Amphotericin lipid
complex 5 mg/kg/hari
i.v
 Amphotericin B
liposomal 3 mg/kg/hari
i.v
 Itraconazole 200-400
mg/hari p.o
TATALAKSANA (ANTIBIOTIK)
Jamur Terapi Dosis Durasi
Aspergillus spp Fase induksi :  Voriconazole 6 mg/kg/12 jam i.v Durasi optimal tidak
 Voriconazole (first line) untuk 1 hari kemudian 4 mg/kg/12 ditentukan
atau jam i.v atau
 Amphotericin B  Amphotericin B deoxycholate 1-5
dengan atau tanpa mg/kg/hari i.v
Flucytosine (second  Amphotericin lipid complex 5
line) atau mg/kg/ hari i.v
 Posaconazole (third  Amphotericin B liposomal 3
line) mg/kg/hari i.v dengan atau tanpa
Flucytosine 100 mg/kg/dhari p.o
Fase supresif : dibagi dalam 3 dosis dosis atau
 Voriconazole (first line)  Posaconazole 400 mg 2x1 atau 300
atau mg/hari
 Posaconazole (second  Voriconazole 200 mg/12 jam p.o
line) atau
 Posaconazole 400 mg 2x1 atau 300
mg/hari.
TATALAKSANA (PEMBEDAHAN)

▪ Berdasarkan litaratur, tindakan pembedahan


direkomendasikan sebagai lini pertama pada EI akibat
jamur.
▪ Berdasarkan PERKI 2015, terapi pembedahaan pada antara
lain karena gagal jantung, infeksi yang tidak terkontrol, dan
sebagai pencegahan tromboemboli.
▪ Tindakan pembedahan dapat bersifat emergensi, urgensi,
dan elektif. 26
KOMPLIKASI
Gejala-gejala neurologis
Gagal jantung Terdapat 40-50% pada penderita
endocarditis. Gejala dapat berupa stroke,
Paling sering terjadi pada pasien kejang-kejang, gangguan psikologis,
endocarditis yaitu sekitar 50% kasus.
 
  Aneurisma mikotik.
Emboli Terdapat 3-15% penderita endocarditis.
Terdapat 50-60% pada penderita Aneurisma mikotik timbul bila ada
endocarditis. kerusakan endotel oleh karena proses
peradangan. Paling sering terdapat pada
aorta, pembuluh darah yang berada daerah
abdomen, pembuluh darah ekstremitas dan
pebuluh darah otak.

27
KOMPLIKASI
Gejala-gejala neurologis
Gagal jantung Terdapat 40-50% pada penderita
endocarditis. Gejala dapat berupa stroke,
Paling sering terjadi pada pasien kejang-kejang, gangguan psikologis,
endocarditis yaitu sekitar 50% kasus.
 
  Aneurisma mikotik.
Emboli Terdapat 3-15% penderita endocarditis.
Terdapat 50-60% pada penderita Aneurisma mikotik timbul bila ada
endocarditis. kerusakan endotel oleh karena proses
peradangan. Paling sering terdapat pada
aorta, pembuluh darah yang berada daerah
abdomen, pembuluh darah ekstremitas dan
pebuluh darah otak.

28
PROGNOSIS
Karakteristik Pasien Mikroorganisme
- Usia tua - Staphylococcus aureus
- Endokarditis katup prostetik - Jamur
- Diabetes melitus - Basil gram negative
- Komorbid (imunosupresi, penyakit paru, Temuan Ekokardiografi
atau ginjal) - Komplikasi perianular
Komplikasi - Regurgitasi berat katup sisi kiri
- Gagal jantung - Fraksi ejeksi ventrikel kiri rendah
- Gagal ginjal - Hipertensi pulmonal
- Stroke iskemik luas - Vegetasi luas
- Perdarahan otak - Disfungsi katup prostetik berat
- Syok septik - Penutupan dini katup mitral„„
- Tanda lain peningkatan tekanan diastolic

Anda mungkin juga menyukai