Sebagai Ideologi
Negara
BY MIKOKIT -[ F I L ]- SLIDE 1
Konsep Pancasila sebagai
Ideologi Negara
Apa itu ideologi ? When selecting a typeface for body text, your
Istilah ideologi berasal dari kata idea, yang artinya gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita;
dan logos yang berarti ilmu.
BY MIKOKIT -[ F I L ]- SLIDE 2
Fungsi Ideologi
Sebagai tanda pengenal dari sebuah bangsa.
Landasan bagi suatu bangsa dalam berkehidupan dunia.
Pencegah terjadinya berbagai konflik dalam masyarakat
Pemersatu keberagaman yang yang ada dalam masyarakat.
Agar tercipta kehidupan bernegara yang baik.
BY MIKOKIT -[ F I L ]- SLIDE 3
Apa Ideologi negara
indonesia?
Sebagai tanda pengenal dari sebuah bangsa, Negara Indonesia juga memiliki
Ideologi. Hal tersebut terlihat dari Ideologi Pancasila yang dirumuskan oleh
Panitia Sembilan berdasarkan pidato oleh Ir. Soekarno.
BY MIKOKIT -[ F I L ]- SLIDE 4
Konsep Pancasila sebagai
Ideologi Negara
Isi Pancasila :
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagiSeluruh Rakyat Indonesia
BY MIKOKIT -[ F I L ]- SLIDE 5
Konsep Pancasila sebagai
Ideologi Negara
Pancasila sebagai ideologi negara berarti?
BY MIKOKIT -[ F I L ]- SLIDE 6
Urgensi Pancasila sebagai
Ideologi Negara
Pancasila sebagai ideologi negara menghadapi berbagai bentuk tantangan. Salah satu tantangan yang paling
dominan dewasa ini adalah globalisasi. Globalisasi merupakan era saling keterhubungan antara masyarakat
suatu bangsa dan masyarakat bangsa yang lain sehingga masyarakat dunia menjadi lebih terbuka.
BY MIKOKIT -[ F I L ]- SLIDE 7
Urgensi Pancasila sebagai
Ideologi Negara
Fase-fase perkembangan globalisasi :
a. Fase embrio ( berlangsung di Eropa dari abad ke-15 - abad ke-18 )
b. Fase pertumbuhan (abad ke-18 )
c. Fase take off ( 1870-pertengahan 1920 )
d. Fase perjuangan hegemoni ( 1920-pertengahan 1960 )
e. Fase ketidakpastian (1960-1990)
f. Fase kebudayaan global
BY MIKOKIT -[ F I L ]- SLIDE 8
-[ -PKN- ]-
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 12
-[ -PKN- ]-
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 14
-[ -PKN- ]-
Sarjana yang membahas teori ini adalah Herbert Spencer dan Horald J. Laski.
Menurut teori ini, negara adalah masyarakat hukum yang disusun atas kontrak
antara seluruh orang dalam masyarakat itu. Maksudnya, manusia telah
menemukan kembali kepribadiannya dengan semangat, senantiasa mengadu
tenaga dalam perebutan kekuasaan dan memperbesar kekuasaannya. Oleh
karena itu, individu saling berhadapan. Cara pandang individualistis ini
sebagaimana dijelaskan oleh Prof. Soepomo di dalam rapat BPUPKI tidak diikuti.
Cara pandang individualistis ini mendapat pertentangan dari kelompok sosial –
komunis.
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 15
-[ -PKN- ]-
Teori ini dibahas oleh Karl Marx. Menurut Karl Marx, negara merupakan
penjelmaan dari pertentangan-pertentangan kekuatan ekonomi. Mereka
yang kuat (memiliki alat-alat produksi) mempergunakan negara untuk
menindas golongan lemah. Menurut Soehino, negara akan lenyap dengan
sendirinya jika dalam masyarakat sudah tidak ada lagi perbedaan kelas
dan pertentangan ekonomi. Maka cara pandang golongan ini tidak diikuti.
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 16
-[ -PKN- ]-
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 17
-[ -PKN- ]-
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 18
-[ ]-
BAGIAN C
Menggali Sumber
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 20
-[ -PKN- ]-
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 21
-[ -PKN- ]-
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 23
-[ -PKN- ]-
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 24
-[ -PKN- ]-
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 25
Sumber Sosiologis “Ketuhanan Yang Maha
Pancasila Esa”
Pada sila pertama, dapat
ditemukan dalam hidup beragama
masyarakat Indonesia dalam
berbagai bentuk kepercayaan atau
keyakinan.
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 26
Sumber Sosiologis “Kemanusiaan yang adil
Pancasila dan beradab”
Pada sila kedua, dapat ditemukan
dalam sikap menghargai dan
menghormati hak, kewajiban, dan
derajat orang lain, juga tidak
bertindak sewenang-wenang.
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 27
Sumber Sosiologis
“Persatuan Indonesia”
Pancasila
Pada sila ketiga, dapat ditemukan
dalam bentuk solidaritas, setia
kawan, cinta tanah air dengan
mencintai dan menggunakan
produk asli buatan dalam negeri.
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 28
“Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Sumber Sosiologis Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan”
Pancasila
Pada sila keempat, dapat
ditemukan dalam bentuk
menghargai pendapat orang lain,
menaati hasil keputusan bersama,
semangat musyawarah dalam
mengambil keputusan.
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 29
“Keadilan Sosial bagi
Sumber Sosiologis Seluruh Rakyat Indonesia”
Pancasila
Pada sila kelima, dapat ditemukan
dalam sikap saling tolong
menolong, menjalani gaya hidup
sederhana, tidak yang berlebihan.
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 30
SUMBER POLITIS PANCASILA
Ketuhanan Yang Maha Esa
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 32
-[ ]-
SUMBER POLITIS PANCASILA
Persatuan Indonesia
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 33
-[
SUMBER POLITIS PANCASILA
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan/Permusyawaratan
Pengamalan yang dilakukan sesuai sila keempat yaitu untuk
mengambil keputusan dilakukan secara bermusyawarah bersama atau
dapat melalui sistem voting
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 34
SUMBER POLITIS PANCASILA
Keadilan bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Pengamalan yang dilakukan sesuai sila ketiga yaitu lebih
mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
dibandingkan kepentingan kelompok atau golongan
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 35
Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan
Pancasila sebagai Ideologi Negara
1. Argumen tentang Dinamika Pancasila sebagai Ideologi Negara
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah
bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut
dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai
ideologi negara dalam masa pemerintahan Presiden
Soekarno; sebagaimana diketahui bahwa Soekarno
termasuk salah seorang perumus Pancasila, bahkan
penggali dan memberi nama untuk dasar negara. Dalam
hal ini, Soekarno memahami kedudukan Pancasila sebagai
ideologi negara. Namun dalam perjalanan
pemerintahannya, ideologi Pancasila mengalami pasang
surut karena dicampur dengan ideologi komunisme dalam
Soekarno konsep Nasakom.
Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden
Soeharto diletakkan pada kedudukan yang sangat kuat melalui TAP
MPR No. II/1978 tentang pemasayarakatan P-4. Pada masa Soeharto ini
pula, ideologi Pancasila menjadi asas tunggal bagi semua organisasi
politik (Orpol) dan organisasi masyarakat (Ormas).
Soeharto Pancasila
Pada masa era reformasi, Pancasila sebagai
ideologi negara mengalami pasang surut dengan
ditandai beberapa hal, seperti:
• enggannya para penyelenggara negara
mewacanakan tentang Pancasila, bahkan
berujung pada hilangnya Pancasila dari
kurikulum nasional, meskipun pada akhirnya
timbul kesadaran penyelenggara negara Buku Pendidikan Pancasila di
Perguruan Tinggi
tentang pentingnya pendidikan Pancasila di
perguruan tinggi.
2. Argumen tentang Tantangan terhadap
Pancasila sebagai Ideologi Negara
Unsur-unsur yang memengaruhi tantangan terhadap Pancasila sebagai ideologi
negara meliputi faktor eksternal dan internal.
• Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut:
a. Pertarungan ideologis antara negara-negara super power antara Amerika
Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya
negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
Bendera Amerika
Bendera Uni Soviet
Serikat
b. Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan
masuknya berbagai ideologi asing dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara karena keterbukaan informasi.
c. Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan
penduduk dan kemajuan teknologi sehingga terjadi eksploitasi
terhadap sumber daya alam secara masif. Dampak konkritnya
adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, esensi adalah inti, akar, hakikat, hal
pokok, contoh sempurna, murni.
Esensi berfungsi sebagai Hakikat Pancasila yang mencerminkan kepribadian dan pedoman
bangsa, sebagai cita-cita bangsa, pancasila sebagai tujuan bangsa Indonesia yang harus
dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 42
Hakikat Pancasila sebagai ideologi negara
memiliki tiga dimensi
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 43
3. Dimensi Fleksibilitas
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 44
URGENSI PANCASILA
Istilah urgensi menunjuk pada sesuatu yang mendorong kita, yang memaksa kita untuk
diselesaikan. Ideologi Pancasila menjadi sangat penting bagi bangsa Indonesia karena
Pancasila memiliki beberapa kedudukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia.Kedudukan itu seperti Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia.
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 45
Adapun 2 urgensi Panc asila sebagai Ideologi Negara:
1. Ideologi Sebagai
Penuntun Warga Negara
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 46
2. Ideologi Sebagai
Penolakan Terhadap Nilai-
nilai yang Tidak Sesuai
dengan Pancasila
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 47
BAGIAN G
Projek Belajar Pancasila sebagai Ideologi Negara
IDEOLOGI NEGARA
Ideologi Tebuka IDEOLOGI INDONESIA
Pandangan atau pedoman yang bersifat Pancasila sebagai ideologi bangsa bersifat
fleksibel dan dinamis mengikuti .
terbuka. karena, apabila tertutup maka
perkembangan dan pertumbuhan zaman. sebuah kretifitas bangsa akan luntur jika
Ideologi Tertutup tertutup. namun, apabila terbuka, maka
Pandangan yang bersifat kaku, dan mutlak ideologi bangsa dapat dengan mudah
sehingga dalam penerapannya tidak dapat tumbuh di pikiran para generasi muda.
diubah-ubah.
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 48
KASUS YANG MENGACAM
EKSISTENSI IDEOLOGI
PANCASILA
Penyalahgunaan Narkoba
Hubungan Penggunaan Penyalahgunaan Narkoba terhadap
nilai-nilai Pancasila adalah
1. Sila Pertama yaitu Pemakai tidak percaya terhadap Tuhan
yang Maha Esa, karena ia lebih percaya terhadap Narkoba
untuk menenangkan diri dan menghilangkan masalah yang
terjadi pada dirinya.
2. Sila Kedua yaitu Pemakai merusak dan membunuh dirinya
sendiri dengan mengonsumsi narkoba.
3. Sila Ketiga yaitu pemakai tidak menghiraukan dampak-
dampak yang terjadi terhadap orang lain dan masyarakat.
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 49
KASUS YANG MENGACAM
EKSISTENSI IDEOLOGI
PANCASILA
Terorisme
Hubungan Terorisme terhadap nilai-nilai Pancasila adalah
1. Sila Kedua : Para pelaku terorisme sudah tidak manusiawi lagi
dengan meneror oranglain yang berbeda paham dan ideologi
dengan si terorisme tersebut. Pelaku terorisme memakai senjata
api bahkan bom untuk melukai bahkan membunuh oranglain
atau sekelompok orang.
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 50
KASUS YANG MENGACAM
EKSISTENSI IDEOLOGI
Hubungan Tindakan Korupsi terhadap nilai-nilai Pancasila adalah
PANCASILA
1. Sila Pertama : Telah melanggar aturan agama yaitu melakukan dosa yang besar dan hasil
dari perbuatan korupsi dalam agama hukumnya haram
2. Sila Kedua : Orang melakukan korupsi akan berakibat menyengsarakan orang lain karena
hak-hak yang harusnya didapat seseorang diambil secara sengaja untuk kebutuhan pribadi.
3. Sila Ketiga : Korupsi biasanya dilakukan secara terorganisir atau kelompok namun apabila
salah satu dari mereka tertangkap bisa berakibat memecah belah antar individu atau
kelompok dengan saling menyalahkan.
4. Sila Keempat : Korupsi jelas telah mengkhianati amanat rakyat dengan mencuri harta
kekayaan negara untuk keperluan pribadi dengan memanfaatkan jabatan yang dimilikinya
sehingga membuat kesejahteraan rakyat dan pembangunan nasional mengalami kemunduran
dan hambatan .
5. Sila Kelima : Korupsi mengakibatkan rasa keadilan dan kesejahteraan yang harusnya milik
rakyat, dengan cara yang licik diambil oleh para pejabat yang tidak bermoral melalui Korupsi
tindakan korupsi sehingga rasa keadilan social tidak dapat tersalurkan kepada masyarakat
luas.
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 51
KASUS YANG MENGACAM
EKSISTENSI IDEOLOGI
PANCASILA
Kesadaran Pajak
Hubungan Kesadaran Pajak terhadap nilai-nilai Pancasila adalah
1. Sila Kelima : “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”,
jadi pajak harus mengaacu terhadap sila-sila yang berlaku di negeri
ini, agar supaya masyarakat di Indonesia bisa merasakan manisnya
hidup di tanah air tercinta ini.
Maka dengan pembayaran wajib pajak setidaknya harus lebih fokus
pada orang-orang yang berpenghasilan di atas rata-rata. Supaya
keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia benar-benar menjadi
bukti bahwa pancasila itu mementingkan pihak yang lemah dan
yang paling membutuhkan.
BY MIKOKIT -[ F I L ]- S L I D E 52
Faktor-Faktor yang Mengancam Keutuhan Nasional
Bangsa Indonesia, sekaligus Memperlihatkan Peran
Ideologi Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa
Indonesia
Sila Pertama Sila Kedua
Tindakan .
Tindakan
diskriminasi perdagangan
kepada para . manusia
pemeluk agama