Anda di halaman 1dari 13

Pancasila Sebagai

Budaya Bangsa
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara
Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta: pañca berarti lima dan sila berarti
prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang, dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem
agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Selain sebagai
dasar negara,
kedudukan Pancasila adalah sebagai
budaya bangsa. Pancasila
menjadi budaya bangsa karena sebelum
disahkan menjadi dasar negara,
nilai- nilainya telah ada dalam kehidupan
bangsa Indonesia. 
Nilai-nilai itu berupa nilai adat istiadat,
kebudayaan dan nilai agama. Kemudian para
pendiri Negara mengangkat nilai-nilai tersebut
dan merumuskannya secara musyawarah
berdasarkan moral yang luhur malalui sidang
BPUPKI, Panitia Sembilan, dan sidang PPKI.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2.
Kemanusiaan
Yang Adil dan
Beradab
3. Persatuan
Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Kesimpulan

Nilai-nilai Pancasila menjadi sumber moral


dan menciptakan kebudayaan daerah.
Pancasila sebagai sumber dari kebudayaan
bangsa meliputi seni, adat istiadat, pemikiran,
tata cara bergaul, ekonomi, sikap, dan sifat
manusia Indonesia. Dengan landasan
Pancasila maka kebudayaan yang tumbuh
merupakan kebudayaan yang baik. Pancasila
sebagai landasan untuk menyaring
kebudayaan asing yang tidak baik.
Kemanusiaan Persatuan
Yang Adil dan

PANCASILA
Indonesia
Beradab
Mengandung nilai-nilai kemanusiaan: Mengandung nilai-nilai sebagai berikut.
(1) Persatuan Indonesia adalah persatuan
Sebagai Alat Pemersatu Bangsa (1) Pengakuan terhadap adanya martabat
manusia; bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
(2) Perlakuan yang adil terhadap (2) Bangsa Indonesia adalah persatuan
martabat manusia; suku-suku bangsa yang mendiami wilayah
(3) Pengertian manusia yang beradab Indonesia dan memiliki satu tekad yang sama
memiliki daya cipta, rasa, karsa dan dalam pencapaian cita-cita.
keyakinan sehingga tumbuh nilai (3) Pengakuan terhadap “Ke-Bhineka Tunggal
Ika-an” suku Bangsa (etis) dan kebudayaan
menghormati, menyayangi, dan
Bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang
mengasihi antar sesama.
Ketuhanan memberikan arah dalam pembinaan kesatuan
Nilai pada pasal ini mencegah terjadinya Bangsa.
Yang Maha Esa pelanggaran terhadap hak dasar manusia. Pasal ini menciptakan nilai dan mencegah
terjadinya konflik perpecahan di Negara
Mengandung nilai saling menghormati
Kesatuan Republik Indonesia.
antar sesama penganut agama dan tidak
mempermasalahkan perbedaan tentang
cara beribadah kepada Tuhan.
Konflik Agama banyak yang terjadi karena
sentimen agama tidak akan terjadi apabila
kita memahami secara mendalam tentang
Pancasila terutama pada Sila pertama
karena akan tercipta rasa saling Kerakyatan Yang Dipimpin
menghormati dan menghargai Ketuhanan Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
masing-masing. Mengandung nilai-nilai.: Permusyawaratan/Perwakilan
(1) Perwujudan keadilan sosial dalam
kehidupan sosial atau kemasyarakatan meliputi Nilai-Nilai yang terkandung:
seluruh rakyat Indonesia dengan tidak (1) Kedaulatan negara adalah ditangan rakyat.
memandang Suku, Agama, Ras dan golongan. (2) Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan
(2) Keadilan dalam kehidupan sosial terutama yang ditempuh melalui jalan musyawarah dengan
meliputi bidang-bidang Ideologi, Politik, dilandasi akal sehat.
Ekonomi, Sosial, Kebudayaan dan Pertahanan/ (3) Manusia Indonesia sebagai warga negara dan
keamanan nasional (Ipoleksosbudhankamnas). warga masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan,
(3) Cita-cita masyarakat adil dan makmur hak dan kewajiban yang sama.
Pancasila merupakan alat pemersatu material dan spritual yang merata bagi seluruh (4) Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam
Bangsadari perpecahan, konflik yang permusyawaratan wakil-wakil rakyat.
rakyat Indonesia.
terjadi ditengah lapisan masyarakat, Pasal ini bertujuan mengembangkan nilai
(4) Keseimbangan antara hak dan kewajiban
permusyawarahan. Setiap permasalahan atau konflik
dengan jalan setiap masyarakat harus dan menghormati hak orang lain. yang diselesaikan dengan musyawarah akan
mampu menjiwai secara mendalam mengeratkan bangsa dan tidak akan terjadi konflik di
dan mengaplikasikannya dalam Keadilan Sosial Bagi Seluruh dalam negara.
kehidupan sehari-hari.
Rakyat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai