Anda di halaman 1dari 22

PROBABILITAS

Di Susun Oleh :
Nuraini
Anissa Nur Azmi
Mawarni
Lisnawati
Lisna Wati
Wahyu wulandari
Dini fatmawarni
Renny reski putri

Dosen Pembimbing : Erlinawati, M.Keb


1. PROBABILITAS
Probabilitas adalah kemungkinan yang dapat
terjadi dalam suatu peristiwa. Dalam kehidupan
sehari-hari sulit untuk mengetahui dengan
“pasti” apa yang akan terjadi pada waktu yang
akan datang, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Sebuah contoh
sederhana adalah jika sebuah koin dilempar,
maka akan sulit untuk memastikan bahwa
muka gambar atau muka angka yang berada di
atas.(Morton et al., 1991)
“Probabilitas” ialah suatu nilai yang digunakan untuk
mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian acak.”
Dalam mempelajari probabilitas, ada tiga kata kunci yang
harus diketahui:
1.      Eksperimen,
2.      Hasil (outcome)
3.      Kejadian atau peristiwa (event)
Contoh :
Bila peluang suatu kejadian sangat kecil,misalnya terjadi
suatu cacat bawaan yang diketahui mempunyai peluang
hanya 1 dalam 1000 kelahiran maka kita hampir pasti bahwa
hal itu tidak terjadi. Namun, bila peluangnya cukup besar,
seperti jenis kelamin suatu kelahiran yang mempunyai
peluang sebesar 0,5 maka kita akan ragu dan sulit untuk
menentukan jenis kelamin suatu kelahiran kecuali dengan
peralatan seperti USG.
2. Jenis- Jenis Pendekatan probabilitas

Pengertian mengenai probabilitas dapat dilihat dari tiga


macam pendekatan.
Pendekatan Klasik; diartikan sebagai hasil bagi banyaknya
peristiwa yang dimaksud dengan seluruh peristiwa yang
mungkin. Rumus : P (A) = x / n. Misalnya sebuah dadu
dilempar sekali kemudian ditentukan probabilitas
munculnya angka lima.
Pendekatan klasik tidak dapat diberlakukan pada semua
peristiwa, misalnya sebagai berikut :
Keadaan yang tidak dapat ditentukan besarnya peluang
sebelum peristiwanya terjadi, misalnya besarnya peluang
bayi yang dilahirkan untuk dapat hidup sampai umur 85
tahun.
Probabilitas dengan pendekatan klasik dilakukan dengan
anggapan bahwa hasil suatu peristiwa dapat terjadi dengan
suatu kepastian dan simetris, sedangkan semua peristiwa
didunia penuh dengan ketidakpastian sehingga hal-hal yang
terjadi diluar dugaan tidak diperhitungkan. Misalnya,
pelemparan mata uang dengan hasil miring sehingga bukan
gambar atau huruf yang diatas.
 Cara ini disebut sebagai kejadian frekuensi relatif ( relative
frequency of occurance ) dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Peluang terjadinya suatu event dimasa yang akan datang
ditentukan berdasarkan frekuensi event tersebut dimasa
lampau. Misalnya, berdasarkan data tahun yang lalu
diketahui bahwa dari 600.000 orang yang datang berobat
kerumah sakit, terdapat 600 yang membutuhkan rawat inap
dan dari data tersebut diestimasikan bahwa peluang seorang
yang datang kerumah sakit dan membutuhkan rawat inap
adalah sebesar 0,001.
Bila suatu peristiwa terjadi berulang-ulang dalam jumlah
yang banyak maka akan menjadi stabil dan mendekati limit
peluang relatifnya. Misalnya, pelemparan mata uang yang
mempunyai peluang untuk mendapatkan “gambar” diatas
adalah 0,5 dan dilakukan berulang-ulang.
3. Beberapa Aturan Dasar Probabilitas
Untuk menerapkan aturan penjumlahan ini, harus dilihat jenis
kejadiannya apakah bersifat saling meniadakan atau tidak
saling meniadakan.
1. Event Saling Eksklusif ( Mutually Exclusive Event )
Suatu event dikatakan mempunyai hubungan saling eksklusif
bila peluang terjadinya suatu event hanya satu dari semua
event yang dapat dihasilkan. Event demikian juga disebut event
marginal atau tanpa syarat. Misalnya, pada suatu kelahiran
hanya dilahirkan bayi laki-laki atau perempuan dan bila
kelahiran bayi laki-laki telah terjadi maka tidak mungkin
dilahirkan bayi wanita.
Secara matematis dapat ditulis seperti berikut:
P ( laki-laki ) = 1/(1+1) = 0,5
P ( wanita ) = 1/(1+1) = 0,5
2. Event Tidak Saling Eksklusif
Pada event dengan hubungan yang tidak saling eksklusif
terdapat sebagian dari dua event yang bergabung, berarti
terdapat fraksi yang mengandung event A dan event B.
Bila kita ingin mengetahui besarnya peluang A atau B
maka harus dikurangi dengan event yang bergabung ( A
dan B ) hingga rumus menjadi :
P (A atau B ) = P (A) + P (B) –P (AB)
a. Peluang Independen
Suatu event dikatakan mempunyai hubungan yang
independen bila terjadinya satu event tidak berpengaruh
terhadap peluang terjadinya event yang lain.

1.Even marginal ( Marginal event )


Event ini merupakan suatu probabilitas dengan event
yang sederhana. Misalnya, kelahiran. Peluang
dilahirkannya bayi laki-laki adalah 0,5 demikian pula
dengan peluang untuk dilahirkannya bayi wanita adalah
0,5. Peluang ini stabil dan tidak akan terpengaruh oleh
banyaknya kelahiran sebelumnya atau kelahiran-
kelahiran yang akan datang.
2. Event gabungan ( joint event )
Yang dimaksud dengan peluang yang bersifat
independen dengan event gabungan ialah peluang dua
event atau lebih yang terjadi secara bersamaan atau
terjadi berturut-turut dan merupakan hasil kali dari
peluang marginal masing-masing event. Kondisi ini
yang disebut hukum perkalian.
P (AB) = P(A) x P(B)
P (AB) = Probabilitas event A dan B yang terjadi secara
bersamaan atau beurutan
P (A) = Peluang marginal event A
P (B) = Peluang marginal event B
3. Event bersyarat ( Conditional event )
Suatu event mempunyai hubungan bersyarat bila suatu
event itu terjadi setelah event lain. Misalnya, dua event A
dan B maka event B terjadi setelah event A terjadi.
(Otaya, 2016)
P(B/A) = P(B)
b.Peluang Dependen
Suatu event dikatakan dependen bila peluang terjadinya
beberapa event bergantung pada beberapa event lain.
Hubungan yang banyak terjadi pada event dependen
ialah event gabungan tetapi akan lebih mudah bila
dijelaskan dahulu event bersyarat.
1. Event bersyarat
Suatu event dependen dikatakan mempunyai hubungan
bersyarat bila event tersebut terjadi setelah terjadinya
event lain. Bila terdapat event A dan B maka event B
terjadi setelah terjadinya event A.
P(B/A) = P(BA) / P(A)
2.Event gabungan
Untuk mengetahui besarnya peluang event gabungan
yang dependen dapat digunakan rumus sebagai berikut:
P(BA) = P(B/A) x P(A)
Rumus di atas diperoleh dari rumus untuk event
bersyarat berikut:
Karena P (B/A) = P(BA) / P(A)
Maka P(BA) = P(B/A) x P(A)
Rumus ini disebut hukum perkalian
3. Event marginal (Marginal event)
Besarnya peluang untuk event marginal yang dependen
adalah jumlah semua peluang event gabungan.
P(L) = P(L.GNA) + P(L.NS)
4 Manfaat Probabilitas Dalam Penelitian

Manfaat probabilitas dalam kehidupan sehari-hari


adalah membantu kita dalam mengambil suatu
keputusan, serta meramalkan kejadian yang mungkin
terjadi.
Jika kita tinjau pada saat kita melakukan penelitian,
probabilitas memiliki beberapa fungsi antara lain;

1.Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan


yang lebih tepat.

2. Dengan teori probabilitas kita dapat menarik


kesimpulan secara tepat atas hipotesis yang terkait
tentang karakteristik populasi

3. Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel


hasil penelitian dari suatu populasi.
5. PERMUTASI
Permutasi ialah peluang yang terjadi pada sejumlah
individu yang disusun dengan memperhatikan bentuk
susunan atau urutan. Secara administratif pengetahuan
tentang permutasi sangat penting, misalnya untuk
menyusun jadwal kerja, menghitung peluang seseorang
untuk mendapatkan pelayanan atau untuk mengetahui
banyaknya tindakan yang dapat dilakukan dalam
menangani penderita
a.Permutasi Lengkap
Dikatakan permutasi lengkap bila permutasi dilakukan
pada semua cara yang ada.
Permutasi lengkap = n!

b.Permutasi Sebagian
Bila kita mempunyai N subjek dan setiap kali hanya
diambil n subjek maka jumlah permutasi adalah N x (N
– 1) x (N – 2) x (N – n + 1) atau dengan rumus sebagai
berikut.
NPn = N! / (N – n)!
6. KOMBINASI
Kombinasi merupakan kumpulan individu tanpa
memperhatikan susunan dan urutannya.
a.Kombinasi lengkap
Bila suatu kelompok terdiri dari N individu dan setiap
kali diambil n maka kombinasi yang dihasilkan
dinamakan kombinasi lengkap.

b.Kombinasi sebagian
Bila dari sekelompok individu N dan setiap kali akan
diambil n individu maka kombinasi demikian disebut
kombinasi sebagian.
NKn = N! : (N –n) ! x n!
SEE YOU

Anda mungkin juga menyukai