Anda di halaman 1dari 16

PENGASUTAN PADA MOTOR INDUKSI 3

Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu


stator dan rotor, bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator
oleh celah udara (air gap). Tipe dari motor induksi berdasarkan
pada jenis rotor dibagi menjadi dua macam yaitu Wound rotor
(tipe motor yang memiliki rotor terbuat dari lilitan) dan
Squirrel-cage rotor (tipe motor induksi dimana konstruksi
rotor disusun oleh beberapa batangan logam yang dimasukkan
melewati slot-slot yang ada pada rotor motor induksi,
kemudian pada setiap bagian disatukan oleh cincin yang
membuat batangan logam dihubung singkat dengan batangan
logam yang lain).
 Beban dengan inersia yang tinggi/ besar akan menyebabkan
waktu starting motor menjadi lama untuk mencapai
kecepatan nominalnya.
 Selama periode starting tersebut, maka pada stator dan
rotor akan mengalir arus yang besar sehingga bisa terjadi
pemanasan berlebih (overheating) pada motor
 Lebih buruk lagi menyebabkan gangguan pada sistem jala-
jala sumber listriknya sehingga akan menurunkan
tegangannya. hal ini akan mengganggu beban listrik lainnya.
 Untuk menghindari hal tersebut, suatu motor induksi
seringkali di start dengan level tegangan yang lebih rendah
dari tegangan nominalnya.
 Pengurangan tegangan starting tersebut akan membatasi
daya yang diberikan ke motor, namun demikian disisi lain
pengurangan tegangan ini akan berdampak memperpanjang
waktu/ periode starting (waktu yang  dibutuhkan untuk
mencapai kecepatan nominalnya).
Gambar ilustrasi umum gulungan motor 3 fasa
Gambar Hubung Star pada motor listrik
Gambar Hubung Delta pada motor listrik
Prinsip kerja Motor 3 Phasa
 Bila sumber tegangan tiga phasa dipasang pada kumparan stator, maka
pada kumparan stator akan timbul medan putar dengan kecepatan, ns =
120f/P , ns = kecepatan sinkron, f  = frekuensi sumber, p  = jumlah
kutup
 Medan putar stator akan memotong konduktor yang terdapat pada sisi
rotor, akibatnya pada kumparan rotor akan timbul tegangan induksi
( ggl ) sebesar E2s = 44,4fnØ . Keterangan : E = tegangan induksi ggl, f =
frekkuensi, N = banyak lilitan, Q = fluks
 Karena kumparan rotor merupakan kumparan rangkaian tertutup, maka
tegangan induksi akan menghasilkan arus ( I ).
 Adanya arus dalam medan magnet akan menimbulkan gaya ( F ) pada
rotor.
 Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya F pada rotor cukup besar untuk
memikul torsi beban, maka rotor akan berputar searah dengan arah
medan putar stator.
 Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada, maka
diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator
(ns) dengan kecepatan putar rotor (nr).
 Perbedaan antara kecepatan nr dengan ns disebut dengan slip
( S ) yang dinyatakan dengan Persamaan S = ns-nr/ns x (100%)
 Jika ns = nr tegangan akan terinduksi dan arus tidak mengalir
pada rotor, dengan demikian tidak ada torsi yang dapat
dihasilkan. Torsi suatu motor akan timbul apabila ns > nr.
 Dilihat dari cara kerjanya motor tiga phasa disebut juga
dengan motor tak serempak atau asinkron.

PENGASUTAN MOTOR INDUKSI 3 FASA


 ada beberapa metoda pengasutan motor induksi yang biasa
digunakan, yaitu :
- Pengasutan dengan primary resistors (rheostat)
- Pengasutan dengan auto-transformator
- Pengasutan bintang - segitiga (Y - Δ)
- Pengasutan dengan tahanan rotor (rheostat), khusus untuk
motor tipe rotor belitan.
Metode Star-Delta

 Prinsipnya adalah saat sebuah motor 3 fase


distart awal, motor tidak dikenakan nilai
tegangan penuh dan hanya arus saja yang
digunakan secara penuh.
 Untuk melakukan pengasutan motor dalam
kondisi berbeban umumnya digunakan motor
induksi dengan jenis rotor belitan karena
memberi kemungkinan untuk melakukan
penyambungan rangkaian rotor dengan
tahanan luar melalui cincin slip dan sikat untuk
meningkatkan torsi asut motor.
Gambar hubung Star
Gambar hubung Delta
• Beban dengan torsi variabel, adalah beban
dengan torsi yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan
torsi variabel adalah pompa sentrifugal dan
fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat
kecepatan).
Rangkaian system kendali Elektromagnetik pada Motor Induksi 3 fasa Hubungan bintang segitiga
Motor Listrik

Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik


dinamis dan merupakan sebuah perangkat
elektromagnetik yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik
secara umum sama , yaitu:
• Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan
gaya.
• Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan
menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi
loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
•Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk
memutar kumparan.
•Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya
untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam
dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk
mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor.
Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi
sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban
umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok:
• Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan
keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan
operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi.
• Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi
yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh
beban dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal
dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
•Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan
permintaan torsi yang berubah dan berbanding terbalik
dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya
konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai