Anda di halaman 1dari 21

Pembangunan

Kesehatan Dan
SKN
Dosen : Lia Nurdini, S.S.T., MKM.
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa
Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis.

Prinsip dasar pembangunan kesehatan terdiri dari:

Pemberdayaan Pengutamaan
Perikemanusiaan Adil dan Merata
dan Kemandirian dan Manfaat
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN
KESEHATAN

INDONESIA SEHAT 2025

MISI

Memelihara dan
Menggerakkan Mendorong Meningkatkan dan
Meningkatkan Upaya
Pembangunan Kemandirian Mendayahgunakan
Kesehatan Yang
Nasional Berwawasan Masyarakat Untuk Sumber Daya
Bermutu, Merata dan
Kesehatan Hidup Sehat Kesehatan
Terjangkau
TUJUAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
TUJUAN
Meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang
hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di
seluruh wilayah Republik Indonesia.
SASARAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 69
tahun pada tahun 2005 menjadi 73,7 tahun pada tahun
2025.
Menurunnya Angka Kematian Bayi dari 32,3 per 1.000
kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi 15,5 per 1.000
kelahiran hidup pada tahun 2025.
Menurunnya Angka Kematian Ibu dari 262 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi 74 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2025.
Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita dari 26%
pada tahun 2005 menjadi 9,5% pada tahun 2025
STRATEGI PEMBANGUNAN
KESEHATAN
Pembangunan Nasional Berwawasan
Kesehatan

Pemberdayaan Masyarakat dan Daerah

Pengembangan Upaya dan Pembiayaan


Kesehatan

Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber


Daya Manusia Kesehatan

Penanggulangan Keadaan Darurat


Kesehatan
PENGELOLAAN KESEHATAN
Pengelolaan kesehatan adalah proses atau cara mencapai
tujuan pembangunan kesehatan

Pengelolaan kesehatan mencakup kegiatan perencanaan,


pengaturan, pembinaan dan pengawasan serta evaluasi
penyelenggaraan upaya kesehatan dan sumber dayanya secara
serasi dan seimbang dengan melibatkan masyarakat.

.. Pengelolaan kesehatan dilakukan secara berjenjang di pusat


dan daerah dengan memperhatikan otonomi daerah dan
. otonomi fungsional di bidang kesehatan

Pengelolaan kesehatan dilaksanakan melalui SKN


SKN PERLU DILAKSANAKAN DALAM KONTEKS
PEMBANGUNAN KESEHATAN SECARA KESELURUHAN
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DETERMINAN SOSIAL,
ANTARA LAIN :
1. Kondisi kehidupan sehari-hari,
2. Tingkat pendidikan,
3. Pendapatan keluarga,
4. Disribusi kewenangan,
5. Keamanan,
6. Sumber daya,
7. Kesadaran masyarakat,
8. Serta kemampuan tenaga kesehatan dalam mengatasi
masalah-masalah tersebut.
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah pengelolaan kesehatan
yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia
secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 72 TAHUN 2012).

SKN dilaksanakan
secara berkelanjutan,
sistematis, terarah,
SKN dilaksanakan oleh
terpadu, menyeluruh,
Pemerintah,
dan tanggap terhadap
Pemerintah Daerah,
perubahan dengan
dan/atau masyarakat.
menjaga kemajuan,
kesatuan, dan
ketahanan nasional.
TUJUAN SKN
Terselenggaranya pembangunan kesehatan
oleh semua komponen bangsa, baik
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan
usaha, dan lembaga swasta secara sinergis,
berhasil guna dan berdaya guna, sehingga
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggitingginya.
KEDUDUKAN SKN
• Ketahanan Nasional
Suprasistem
SKN
• Dalam Sistem Nasional Lainnya
Kedudukan
SKN
• Terhadap Penyelenggara
Kedudukan Pembangunan Kesehatan Di Daerah
SKN
• Terhadap Berbagai Sistem
Kedudukan Kemasyarakatan Termasuk Swasta
SKN
SKN menjadi acuan dalam
penyusunan dan pelaksanaan
pembangunan kesehatan yang
dimulai dari kegiatan
perencanaan sampai dengan
kegiatan monitoring dan
evaluasi.
.

Pelaksanaan SKN ditekankan


pada peningkatan perilaku dan
kemandirian masyarakat,
profesionalisme sumber daya
manusia kesehatan, serta upaya
promotif dan preventif tanpa
mengesampingkan upaya kuratif
dan rehabilitatif
PENYELENGGARAAN SKN
Sosialisasi dan
Advokasi : SKN perlu Fasilitasi Pengembangan
disosialisasikan dan Kebijakan Kesehatan di
Penetapan SKN : Untuk
diadvokasikan ke Daerah : Dalam
memperoleh kepastian
seluruh pelaku pembangunan kesehatan
hukum yang mengikat
pembangunan di daerah perlu
semua pihak, SKN perlu
kesehatan dan seluruh dikembangkan kebijakan
ditetapkan dengan
pemangku kepentingan kesehatan, seperti:
peraturan perundang-
kesehatan untuk Rencana Pembangunan
undangan yang berlaku.
memperoleh komitmen Jangka Panjang Daerah
dan dukungan dari (RPJP-D).
semua pihak
LANDASAN SKN

Landasan operasional
Landasan konstitusional; (Landasan Operasional
(Landasan konstitusional, yaitu meliputi Undang-Undang
Landasan idiil Undang-Undang Dasar Negara Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Republik Indonesia Tahun Kesehatan dan ketentuan
(Pancasila) 1945, khususnya Pasal 28A, peraturan perundangundangan
28B, 28C, 28 H ayat 1 dan 2 dan lainnya yang berkaitan dengan
34 ayat 2 dan 3) penyelenggaraan SKN dan
pembangunan kesehatan)
DASAR SKN
a. perikemanusiaan;
b. keseimbangan;
c. manfaat;
d. perlindungan;
e. keadilan;
f. penghormatan hak asasi manusia;
g. sinergisme dan kemitraan yang dinamis;
 h. komitmen dan tata pemerintahan yang baik (good
governance);
 i. legalitas;
 j. antisipatif dan proaktif;
k. gender dan nondiskriminatif; dan
 l. kearifan lokal.
SUBSISTEM SKN DIKELOMPOKKAN
SEBAGAI BERIKUT:
subsistem
subsistem
subsistem upaya penelitian dan
pembiayaan
kesehatan pengembangan
kesehatan
kesehatan

subsistem subsistem sediaan


subsistem sumber
manajemen, farmasi, alat
daya manusia
informasi, dan kesehatan, dan
kesehatan
regulasi kesehatan makanan

subsistem
pemberdayaan
masyarakat
PELAKSANAAN SKN HARUS
MEMPERHATIKAN:
Cakupan pelayanan kesehatan berkualitas, adil, dan merata;
Pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak kepada rakyat;
Kebijakan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan dan melindungi kesehatan
masyarakat;
Kepemimpinan dan profesionalisme dalam pembangunan kesehatan;
Inovasi atau terobosan ilmu pengetahuan dan teknologi yang etis dan terbukti
bermanfaat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara luas, termasuk
penguatan sistem rujukan;
Pendekatan secara global dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan yang
sistematis, berkelanjutan, tertib, dan responsif gender dan hak anak;
 Dinamika keluarga dan kependudukan;
Keinginan masyarakat;
Epidemiologi penyakit;
Perubahan ekologi dan lingkungan; dan
Globalisasi, demokratisasi dan desentralisasi dengan semangat persatuan dan
kesatuan nasional serta kemitraan dan kerja sama lintas sektor.
PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan bersumber dari berbagai sumber, yakni: Pemerintah,
Pemerintah Daerah, swasta, organisasi masyarakat, dan masyarakat itu sendiri.
Pembiayaan kesehatan yang adekuat, terintegrasi, stabil, dan
berkesinambungan memegang peran yang vital untuk penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan barang publik (public
good) yang menjadi tanggung jawab pemerintah, sedangkan untuk pelayanan
kesehatan perorangan pembiayaannya bersifat privat, kecuali pembiayaan
untuk masyarakat miskin dan tidak mampu menjadi tanggung jawab
pemerintah.
 Pembiayaan pelayanan kesehatan perorangan diselenggarakan melalui jaminan
pemeliharaan kesehatan dengan mekanisme asuransi sosial yang pada
waktunya diharapkan akan mencapai universal health coverage sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial.
Masalah strategis dari reformasi
pembiayaan kesehatan terutama meliputi:
a. belum seluruh masyarakat terlindungi secara optimal terhadap
beban pembiayaan kesehatan;
b. terbatasnya dana operasional Puskesmas dalam rangka pelaksanaan
program dan kegiatan untuk mencapai target Millenium
Development Goals (MDG’s);
c. belum terpenuhinya kecukupan pembiayaan kesehatan yang diikuti
efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran;
d. belum adanya pertimbangan kebutuhan biaya pelayanan kesehatan
terutama program prioritas sebagaimana Standar Pelayanan Minimal
(SPM);
e. masih terbatasnya peraturan perundang-undangan yang mendukung
pencapaian jaminan kesehatan, hal ini terkait dengan masih
terbatasnya kemampuan manajemen pembangunan kesehatan.
TANTANGAN MASA DEPAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Mengurangi kesenjangan status kesehatan masyarakat
dan akses terhadap pelayanan kesehatan antar wilayah,
tingkat sosial ekonomi, dan gender;
Meningkatkan jumlah dan penyebaran tenaga kesehatan
yang kurang memadai;
Meningkatkan akses terhadap fasilitas kesehatan; dan
Mengurangi beban ganda penyakit yaitu pola penyakit
yang diderita oleh sebagian besar masyarakat adalah
penyakit infeksi menular, namun pada waktu yang
bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular
serta meningkatnya penyalahgunaan narkotik dan obat-
obat terlarang.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai