Anda di halaman 1dari 26

TUGAS DAN FUNGSI HAK

DAN KEWAJIABAN
APOTEKER
Dalam Pelayanan Kesehatan
Landasan Hukum Profesi Apoteker
 UU RI No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
 bahwa tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal
kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomi serta sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UndangUndang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
 Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan
 Asisten Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan bidang kesehatan di bawah
jenjang Diploma Tiga.
 Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang Tenaga
Kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan
sikap profesional untuk dapat menjalankan praktik.
 Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan
tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang
Kesehatan
 Sertifikat Kompetensi adalah surat tanda pengakuan
terhadap Kompetensi Tenaga Kesehatan untuk dapat
menjalankan praktik di seluruh Indonesia setelah lulus uji
Kompetensi
 Sertifikat Profesi adalah surat tanda pengakuan untuk
melakukan praktik profesi yang diperoleh lulusan
pendidikan profesi.
 Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Tenaga Kesehatan
yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi
dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lain serta mempunyai
pengakuan secara hukum untuk menjalankan praktik.
 Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah
bukti tertulis yang diberikan oleh konsil masing-masing Tenaga
Kesehatan kepada Tenaga Kesehatan yang telah diregistrasi.
 Surat Izin Praktik yang selanjutnya disingkat SIP adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota
kepada Tenaga Kesehatan sebagai pemberian kewenangan untuk
menjalankan praktik
 Standar Profesi adalah batasan kemampuan minimal berupa pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku profesional yang harus dikuasai dan dimiliki oleh
seorang individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada
masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi bidang
kesehatan.
 Standar Pelayanan Profesi adalah pedoman yang diikuti oleh Tenaga
Kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan.
 Standar Prosedur Operasional adalah suatu perangkat instruksi/langkah-
langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu
dengan memberikan langkah yang benar dan terbaik berdasarkan konsensus
bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan yang
dibuat oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan berdasarkan Standar Profesi.
 Organisasi Profesi adalah wadah untuk berhimpun tenaga kesehatan yang
seprofesi.
KUALIFIKASI DAN PENGELOMPOKAN
TENAGA KESEHATAN

 Tenaga Kesehatan
 Asisten Tenaga Kesehatan
 Tenaga Kesehatan harus memiliki kualifikasi
minimum Diploma Tiga, kecuali tenaga medis.
 Asisten Tenaga harus memiliki kualifikasi
minimum pendidikan menengah di bidang
kesehatan.
 Asisten Tenaga Kesehatan hanya dapat bekerja di
bawah supervisi Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan
 tenaga medis;  tenaga gizi;
 tenaga psikologi klinis;  tenaga keterapian
 tenaga keperawatan; fisik;
 tenaga kebidanan;  tenaga keteknisian
 tenaga kefarmasian; medis;
 tenaga kesehatan
 tenaga teknik
masyarakat; biomedika;
 tenaga kesehatan  tenaga kesehatan
lingkungan; tradisional;
REGISTRASI DAN PERIZINAN TENAGA
KESEHATAN

 Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik


wajib memiliki STR
 STR diberikan oleh konsil masing-masing Tenaga
Kesehatan setelah memenuhi persyaratan.
 STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat
diregistrasi ulang setelah memenuhi persyaratan
Persyaratan Memperoleh STR
 memiliki ijazah pendidikan di bidang kesehatan;
 memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat
Profesi;
 memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
 memiliki surat pernyataan telah mengucapkan
sumpah/janji profesi;
 membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika profesi
Perizinan
 Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik
di bidang pelayanan kesehatan wajib memiliki izin.
 Izin diberikan oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat kesehatan
yang berwenang di kabupaten/kota tempat Tenaga
Kesehatan menjalankan praktiknya.
 Untuk mendapatkan SIP harus memiliki:STR yang
masih berlaku; b. Rekomendasi dari Organisasi
Profesi; dan c. tempat praktik.
Tanggung Jawab Nakes
 mengabdikan diri sesuai dengan bidang keilmuan
yang dimiliki;
 meningkatkan Kompetensi;
 bersikap dan berperilaku sesuai dengan etika
profesi;
 mendahulukan kepentingan masyarakat daripada
kepentingan pribadi atau kelompok;
 melakukan kendali mutu pelayanan dan kendali
biaya dalam menyelenggarakan upaya kesehatan
Pelimpahan Tindakan
 Dalam melakukan pekerjaan kefarmasian, tenaga teknis
kefarmasian dapat menerima pelimpahan pekerjaan kefarmasian
dari tenaga apoteker
 tindakan yang dilimpahkan termasuk dalam kemampuan dan
keterampilan yang telah dimiliki oleh penerima pelimpahan;
 pelaksanaan tindakan yang dilimpahkan tetap di bawah
pengawasan pemberi pelimpahan;
 pemberi pelimpahan tetap bertanggung jawab atas tindakan yang
dilimpahkan sepanjang pelaksanaan tindakan sesuai dengan
pelimpahan yang diberikan;
 tindakan yang dilimpahkan tidak termasuk pengambilan keputusan
sebagai dasar pelaksanaan tindakan.
Tenaga Kefarmasian
 Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan
pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan
Tenaga Teknis Kefarmasian.
 Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus
sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah
jabatan Apoteker
 Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang
membantu Apoteker dalam menjalankan pekerjaan
kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli
Madya Farmasi dan Analis Farmasi
Peran Apoteker dalam Pelayanan
 Profesional,
 Manager
  Retailer.
Apoteker sebagai Profesional

 Pelayanan Resep: Skrining Resep,  Penyiapan obat


 Promosi dan Edukasi :Apoteker ikut membantu
diseminasi informasi, antara lain dengan penyebaran
leaflet/brosur, poster, penyuluhan, dan lain-lain.
 Pelayanan Residensial (Home Care) :Apoteker sebagai care
giver diharapkan juga dapat melakukan
pelayanan kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah,
khususnya untuk kelompok lanjut usia dan pasien dengan
pengobatan penyakit kronis lainnya. Untuk aktivitas
ini Apoteker harus membuat catatan berupa catatan
pengobatan (medication record).
Manager
 Pengelolaan Sumber Daya Manusia
 Pengelolaan Sarana dan Prasarana mengelola dan
menjamin bahwa lokasi apotek strategis, terdapat papan
nama apotek, menjaga kualitas produk serta mengurangi
resiko kesalahan penyerahan obat, Memberikan KIE,
kebersihan apotek, fasilitas apotek terpenuhi.
 Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
lainnya : sesuai ketentuan perundangan-undangan yang
berlaku meliputi: perencanaan, pengadaan, penyimpanan
dan pelayanan.
Retailer
 Apotek sebagai badan usaha retail, bertujuan untuk menjual
komoditinya, dalam hal ini obat dan alat kesehatan sebanyak-
banyaknya untuk mendapatkan profit. Profit memang bukanlah
tujuan utama dan satu-satunya dari tugas keprofesian apoteker,
tetapi tanpa profit apotek sebagai badan usaha retail tidak dapat
bertahan.
 usaha untuk meningkatkan profit perlu dilaksanakan, di antaranya
mencapai kepuasan pelanggan. Pelanggan merupakan sumber profit. 
 sebagai seorang retailer berkewajiban mengidentifikasi apa
yang menjadi kebutuhan pelanggan, menstimulasi kebutuhan
pelanggan agar menjadi permintaan, dan memenuhi permintaan
tersebut sesuai bahkan melebihi harapan pelanggan.
Fungsi dan Tugas Apoteker Sesuai dengan
Kompetensi Apoteker di Apotek
menurut WHO
 Care giver, artinya Apoteker dapat memberi pelayanan kepada pasien, memberi
informasi obat kepada masyarakat dan kepada tenaga kesehatan lainnya.
  Decision maker, artinya Apoteker mampu mengambil keputusan, tidak hanya mampu
mengambil keputusan dalam hal manajerial namun harus mampu mengambil keputusan
terbaik terkait dengan pelayanan kepada pasien, sebagai contoh ketika pasien tidak
mampu membeli obat yang ada dalam resep maka Apoteker dapat berkonsultasi dengan
dokter atau pasien untuk pemilihan obatdengan zat aktif yang sama namun harga lebih
terjangkau..
  Communicator, artinya Apoteker mampu berkomunikasi dengan baik dengan pihak
ekstern (pasien atau customer) dan pihak intern (tenaga profesional kesehatan lainnya).
 Leader, artinya Apoteker mampu menjadi seorang pemimpin di apotek. Sebagai
seorang pemimpin, Apoteker merupakan orang yang terdepan di apotek, bertanggung
jawab dalam pengelolaan apotek mulai dari manajemen pengadaan, pelayanan,
administrasi, manajemen SDM serta bertanggung jawab penuh dalam kelangsungan
hidup apotek.
Fungsi dan Tugas Apoteker Sesuai dengan
Kompetensi Apoteker di Apotek menurut WHO

 Manager, artinya Apoteker mampu mengelola apotek dengan baik dalam


hal pelayanan, pengelolaan manajemen apotek, pengelolaan tenaga kerja dan
administrasi keuangan. Untuk itu Apoteker harus mempunyai
kemampuan manajerial yang baik, yaitu keahlian dalam menjalankan prinsip-
prinsip ilmu manajemen.
 Life long learner, artinya Apoteker harus terus-menerus menggali
ilmu pengetahuan, senantiasa belajar, menambah pengetahuan dan
keterampilannya serta mampu mengembangkan kualitas diri.
 Teacher, artinya Apoteker harus mampu menjadi guru, pembimbing
bagi stafnya, harus mau meningkatkankompetensinya, harus mau menekuni
profesinya, tidak hanya berperan sebagai orang yang tahu saja, tapi
harus dapat melaksanakan profesinya tersebut dengan baik.
 Researcher, artinya Apoteker berperan serta dalam berbagai penelitian
guna mengembangkan ilmu kefarmasiannya.
Fungsi dan Tugas Apoteker Sesuai Dengan
Kompetensi Apoteker Indonesia di Apotek menurut
APTFI (Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi
Indonesia)
 Pengelolaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

Lainnya
 Pelayanan Obat dan Perbekalan kesehatan Lainnya

 Pelayanan Konsultasi, Informasi, dan Edukasi

 Pencatatan dan Pelaporan

 Partisipasi Monitoring Obat

 Partisipasi Promosi Kesehatan

 Fungsi/Tugas Lain (terkait dengan pengelolaan

keuangan, Sumber Daya Manusia)


KODE ETIK APOTEKER INDONESIA

 Bahwasanya seorang Apoteker di dalam menjalankan


tugas kewajibannya serta dalam mengamalkan
keahliannya harus senantiasa mengharapkan
bimbingan dan keridhaan Tuhan Yang Maha Esa
 Apoteker di dalam pengabdiannya kepada nusa dan
bangsa serta di dalam mengamalkan keahliannya
selalu berpegang teguh kepada sumpah/janji Apoteker.
Menyadari akan hal tersebut Apoteker di dalam
pengabdian profesinya berpedoman pada satu ikatan
moral yaitu :Kode Etik Apoteker Indonesia
KODE ETIK APOTEKER INDONESIA

 KEWAJIBAN UMUM
 KEWAJIBAN APOTEKER TERHADAP
PENDERITA
 KEWAJIBAN APOTEKER TERHADAP
TEMAN SEJAWAT
 KEWAJIBAN APOTEKER/FARMASIS
TERHADAP SEJAWAT PETUGAS
KESEHATAN LAINNYA
STANDAR KOMPETENSI
APOTEKER
 Memastikan bahwa seorang apoteker memiliki seluruh
kompetensi yang relevan untuk mejalankan perannya
dan mampu memberikan pelayanan kefarmasian sesuai
ketentuan tentang praktik kefarmasian.
 Memberikan arah dalam pengembangan pendidikan
farmasi (identifikasi dan penetapan capaian
pembelajaran, pengembangan kurikulum, dan evaluasi
hasil belajar) dan pelatihan ditempat kerja
 Memberikan arah bagi apoteker dalam pengembangan
kompetensi diri secara berkelanjutan
SKAI
1. Praktik kefarmasian secara professional dan etik
2. Optimalisasi penggunaan sediaan farmasi
3. Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan
4. Pemberian informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan
5. Formulasi dan produksi sediaan farmasi
6. Upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat
7. Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
8. Komunikasi efektif
9. Ketrampilan organisasi dan hubungan interpersonal
10. Peningkatan kompetensi diri
SKAI
 Masing-masing area kompetensi terdiri dari
beberapa unit kompetensi disertai deskripsi ringkas
kemampuan praktik yang diharapkan. Setiap unit
kompetensi dilengkapi dengan elemen kompetensi
yaitu kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh
apoteker pada saat lulus dan masuk ke tempat
praktik/kerja

Anda mungkin juga menyukai