Anda di halaman 1dari 12

PEMATERI : apt. Agnes Tuning Dyah A., S.Farm.

Selain pendidikan formal, diperlukan pula pendidikan fungsional


dalam melaksanakan pengelolaan obat publik dan perbekalan
kesehatan di Kabupaten/Kota. Pelatihan minimal yang sebaiknya
diikuti antara lain :

1. Apoteker Penanggung Jawab : Pengelolaan Obat Di


Kabupaten/Kota dan Puskesmas, POT, Manajemen Umum

2. Apoteker : Pemanfaatan Data LPLPO, Pengelolaan Obat Di


Kabupaten/Kota dan Puskesmas

3. Apoteker : Pengelolaan Obat Di Kabupaten/Kota dan Puskesmas


4. Asisten Apoteker : Pemanfaatan Data LPLPO, Pengelolaan Obat
Program Kesehatan Di Kabupaten/Kota
1 dan 2 benar
1, 3 dan 4 benar

3 dan 4 benar
4 Benar
Benar semua

Sistem Kesehatan Nasional adalah pengelolaan kesehatan yang


diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara
terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya tercantum dalam
peraturan presiden nomor :
Perpres No. 82
Perpres No. 92
Perpres No. 71
Perpres No. 81
Perpres No. 72

Perubahan besar dalam ketatanegaraan mengakibatkan perubahan


dalam Sistem Pengelolaan Obat di Kabupaten/Kota berdasar
Undang-Undang Nomor :
No. 22 Tahun 1999 dan No. 25 Tahun 1999
No. 22 Tahun 1998 dan No. 25 Tahun 1998
No. 32 Tahun 1999 dan No. 35 Tahun 1999
No. 22 Tahun 2000 dan No. 25 Tahun 2000
No. 32 Tahun 2000 dan No. 35 Tahun 2000

Komitmen semua pihak akan dapat terus meningkatkan


Pengelolaan Obat di Unit Pelayanan Kesehatan Dasar dalam
menghadapi berbagai kendala dimasa transisi penerapan Otonomi
Daerah. Terdapat dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan
nomor :
1426/SK/Menkes/SK/XII/2002
1426/SK/Menkes/SK/IX/2002
1426/SK/Menkes/SK/XX/2002
1426/SK/Menkes/SK/X/2002
1426/SK/Menkes/SK/XI/2002

Sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan diatas Pedoman


tersebut tentang :
Pedoman Pengelolaan Obat Dan Perbekalan Farmasi
Pedoman Pengelolaan Obat Publik Dan Perbekalan Kesehatan

Pedoman Pengelolaan Obat Dan Perbekalan Kesehatan Publik


Pedoman Pengelolaan Obat Publik Dan Perbekalan Kesehatan Publik
Pedoman Pengelolaan Obat Dan Perbekalan Kesehatan

Belanja obat merupakan bagian terbesar dari anggaran kesehatan


(WHO,1996). Anggaran kesehatan untuk biaya obat :
Negara maju antara 15-20 % negara berkembang antara 35-66 %
Negara maju antara 15-20 % negara berkembang antara 35-60 %
Negara maju antara 10-15 % negara berkembang antara 35-60 %
Negara maju antara 10-15 % negara berkembang antara 35-66 %

Negara maju antara 15-25 % negara berkembang antara 35-60 %

Ketrampilan dalam memperjuangkan dana obat sangat diperlukan


mengingat ada sebahagian pengambil keputusan di daerah yang
beranggapan bahwa sektor kesehatan adalah sektor yg hanya
menghabiskan uang, padahal perlu diketahui bahwa kesehatan
merupakan suatu investasi di masa mendatang. Kemampuan
ketrampilan tersebut meliputi :
Kemampuan negosiasi, mengolah data penggunaan obat,
Kemampuan mengolah data penggunaan obat, advokasi
Kemampuan mengolah data penggunaan obat, negosiasi.
Kemampuan mengolah data penggunaan obat, advokasi
Kemampuan negosiasi, mengolah data penggunaan obat, advokasi

Manfaat perencanaan obat terpadu adalah:


Estimasi kebutuhan obat lebih cepat
Koordinasi antara penyedia anggaran dan penyedia obat
Penggunaan anggaran yang selektif
Efisiensi dan efektivitas penggunaan dana

Kesesuaian jumlah obat yang akan digunakan

Susunan Tim Teknis Perencanaan Obat Dan Perbekalan Kesehatan


Terpadu dibentuk berdasarkan surat keputusan :
Presiden
Walikota/Bupati

Gubernur
Menteri Dalam Negeri
Menteri Kesehatan

Koordinasi dan keterpaduan dalam hal perencanaan kebutuhan obat


dan perbekalan kesehatan sehingga dibentuk tim perencanaan obat
terpadu yang anggotanya terdiri dari :
Dinas Kesehatan Provinsi, Instalasi Farmasi, Puskesmas, Pemerintah Kota/Kabupaten,
Rumah Sakit
Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi, Puskesmas, Pemerintah Kota/Kabupaten
Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi, Puskesmas,
Pemerintah Kota/Kabupaten, RumahSakit
Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi, Puskesmas,
Pemerintah Kota/Kabupaten.
Sekretaris Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Kota, Instalasi Farmasi, Puskesmas

Perencanaan obat dan perbekalan kesehatan merupakan awal yang


sangat menentukan dalam perencanaan obat, metode bottom up
digunakan dalam perencanaan tersebut, pernyataan yang benar
adalah :

1. Dinas Kesehatan dengan metode Konsumsi Dan Epidemiologi

2. Puskesmas dengan metode konsumsi dan Epidemiologi

3. Dinas Kesehatan dengan metode Epidemiologi

4. Puskesmas dengan metode konsumsi


1 dan 2 Benar

1 dan 3 Benar
2 dan 3 Benar
3 dan 4 Benar
4 Benar

Sumber dana pengadaan obat di Dinas Kesehatan Kota Semarang


berasal dari :

1. DAK (Dana Alokasi Khusus)

2. DAU (Dana Alokasi Umum)

3. APBN

4. APBD1 dan APBD2


1 dan 2 benar
1 dan 3 benar
1 dan 4 Benar

Semua Benar
1, 3, 4 Benar

International Organization For Standardization (ISO) memberikan


spesifikasi kelas dunia dalam berbagai macam hal, standard
Internasional untuk Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu adalah :
ISO 9002 : 2018
ISO 9000 : 2015
ISO 9002 : 2019
ISO 9011 : 2021
ISO 9001 : 2015
Jumlah SOP Teknis Pengelolaan Obat Instalasi Farmasi pada
resertifikasi ISO yang dilakukan di bulan November 2021, adalah :
24 Dokumen
25 Dokumen
26 Dokumen

27 Dokumen
29 Dokumen

Pengadaan obat di Dinas Kesehatan Kota Semarang yang


bersumber dana pemerintah pusat adalah :

1. DAK (Dana Alokasi Khusus)

2. DAU (Dana Alokasi Umum)

3. APBN

4. APBD2
1 dan 2 benar
1, 2 dan 3 benar

1 dan 3 Benar
4 Benar
Semua Benar

Sumber dana pengadaan obat Dinas Kesehatan Kota Semarang


dari pemerintah kota berasal dari :

1. DAK (Dana Alokasi Khusus)

2. DAU (Dana Alokasi Umum)

3. APBN

4. APBD2
1 dan 2 benar

1 dan 3 benar
4 Benar
Semua Benar
3 Benar

Ruang karantina berfungsi sebagai tempat penyimpanan obat


sementara, obat akan disimpan di masing-masing ruang
penyimpanan sesuai dengan kriterianya setelah semua obat telah
diperiksa oleh:
Tim Perencanaan dan Pengadaan

Tim Perencanaan Obat Terpadu


Tim Perencanaan, Pengadaan dan Penyimpanan
Tim Perencanaan, Pengadaan dan Keuangan
Tim Pengadaan dan Penyimpanan

Susunan Tim POT Kabupaten/Kota terdiri dari :


Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Anggota
Ketua, Sekretaris, Anggota

Ketua, Wakil Ketua, Anggota


Ketua, Sekretaris Daerah, Anggota
Tidak Ada Yang Benar

Dari beberapa penelitian ditemukan masih banyak yang tidak


melakukan proses perencanaan dan pengendalian obat yang baik,
sehingga menyebabkan permasalahan seperti:
Obat kadaluarsa, obat rusak di tempat pelayanan
Stok berlebih di tempat pelayanan
Temuan obat rusak dan obat kadaluarsa di tempat pelayanan
Obat kosong, stok berlebih, obat rusak dan kadaluarsa di tempat pelayanan

Obat kosong di tempat pelayanan

Kegiatan Distribusi obat yang dilaksanakan bias berupa:

1. Distribusi Rutin

2. Distribusi Bulanan

3. Distribusi Triwulan
4. Distribusi Khusus
1 benar
1 ,2 benar
1, 4 Benar

1, 3, 4 Benar
1, 2, 3, 4 Benar

PEMATERI : apt. Dra. Asrie Wahyu Widiastuti

PP 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian meliputi :


Pekerjaan Kefarmasian salam Pengadaan Sediaan Farmasi
Pekerjaan Kefarmasian dalam Produksi Sediaan Farmasi
Pekerjaan Kefarmasian dalam Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi
Pekerjaan Kefarmasian dalam Pengadaan Pelayanan Sediaan Farmasi
Semua benar

Kebenaran dan keabsahan surat pesanan sesuai CDOB mencakup :


Alamat, informasi sediaan farmasi, NIE obat, izin praktek, nomor pesanan
Alamat, informasi produsen obat, izin sarana, izin praktek, nomor pesanan

Alamat, informasi sediaan farmasi, izin sarana, izin praktek, nomor pesanan
Alamat informasi, izin sarana, izin praktek, nomor pesanan
Alamat, informasi sediaan farmasi, izin praktek, nomor pesanan

Kewajaran pesanan dapat dilihat dari, kecuali :


Jumlah dan frekuensi
Kapasitas penyimpanan pemesan
Jenis obat yang dipesan
Jenis model transportasi

Lokasi sarana dan kondisi pelayanan


Acuan yang digunakan dalam penyaluran ke industri farmasi
diantaranya:
Surat Pesanan
NIE Obat
EUA Obat
Semua benar

Semua Salah

Dokumentasi pengadaan yang harus ada di PBF, kecuali :


Surat pesanan elektronik / manual
Surat pesanan NPP

Catatan penerimaan
Faktur dan surat pesanan disimpan secara terpisah, disimpan berdasarkan nomor surat
pesanan
Sekurang-kurangnya terdapat surat pesanan dan faktur /surat jalan dari pemasok

Hal-hal yang harus diperhatikan pada proses penerimaan obat


adalah :
Berasal dari pemasok sesuai pesanan
Dicatat dan didokumentasikan
Memastikan obat yang diterima benar sesuai pesanan
Informasi utuh dan benar (nomor bets dan kadaluwarsa)
Semua benar

Lama penyimpanan dokumen terkait CDOB adalah :


1 tahun
5 tahun

3 tahun
7 tahun
10 tahun

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pengiriman


obat, kecuali :
Proses dan kondisi penyimpanan selama pengiriman sesuai persyaratan dari PBF
Ditujukan kepada Pelanggan sesuai yang tercantum pada faktur (nama dan alamat sesuai
dengan dokumen kualifikasi)
Informasi dokumen pengiriman mencakup tanggal, identitas pengirim, identitas pelanggan,
identitas obat (nama, bentuk sediaan, kekuatan, nomor bets, kadaluwarsa), jumlah, nomor
dokumen, ekspedisi yang digunakan (nama, alamt, tanda tangan dan nama personel
ekspedisi yang menerima)
Prosedur tertulis untuk pengiriman tersedia dan harus mempertimbangkan sifat obat dan
atau bahan obat serta tindakan pencegahan khusus.
Semua benar

Kontrak dengan pihak ke-3 terkait Transportasi harus mencakup :


Kehilangan selama penyimpanan/pengiriman, penerima kontrak wajib lapor ke polisi dan
pemberi kontrak
Penanganan kehilangan / kerusakan selama penyimpanan/pengiriman dan force mayor
Pemberi dan penerima kontrak harus melakukan investigasi terhadap kejadian kehilangan
atau kerusakan produk obat yang disimpan sampai dengan ditemukan akar permasalahan
dan melaporkan kepada Badan POM perkembangan investigasi sampai dinyatakan selesai
Penerima kontrak wajib mengembalikan obat /bahan obat ke pemberi kontrak jika terjadi
kerusakan selama pengiriman, disertai Berita Acara Kerusakan
Semua benar

Salah satu fungsi Apoteker di Distribusi adalah melakukan


kualifikasi dan persetujuan terhadap pemasok dan pelanggan.
Persyaratan yang harus dimiliki oleh pemasok dan pelanggan adalah
:
Izin sarana
Izin penanggung jawab
Specimen tanda tangan
Stempel
Semua Benar

Persyaratan obat yang layak dijual Kembali adalah, kecuali :


Dalam kemasan asli dan kondisi yang memenuhi syarat serta memenuhi ketentuan
Selama pengiriman dan penyimpanan ditangani sesuai dengan kondisi yang dipersyaratkan
Ada bukti dokumentasi tentang kebenaran asal-usul obat dan/atau bahan obat termasuk
identitas obat dan/atau bahan obat
Diperiksa dan dinilai oleh penanggung jawab atau personil yang terlatih, kompeten dan
berwenang
Obat dan /atau bahan obat yang memerlukan kondisi suhu penyimpanan yang rendah dapat
dikembalikan
Pernyataan yang benar terkait recall produk adalah :
2x24 jam untuk penarikann obat kelas I
3 hari untuk penarikan obat kelas II
7 hari untuk penarikan obat kelas III
5 hari untuk penarikan obat kelas II

12 hari untuk penarikan obat kelas III

Pedoman CDOB yang digunakan sekarang adalah CDOB tahun 2019


yang diubah pada tahun:
2020

2021
2022
2023
Semua salah

Peraturan yang menjadi dasar pelaksanaan CDOB adalah :


Permenkes 1148/2011
Permenkes 34/2014
Permenkes 30/2017
Permenkes 14/2021
Semua Benar

Penyimpanan yang sesuai dengan CDOB adalah :


Dilengkapi dengan kartu stok yang mencantumkan tanggal kadaluwarsa dan nomor bets
Kondisi penyimpanan sesuai label dan area penyimpanan telah dilakukan mapping suhu
Penyimpanan obat terpisah dari produk lain
Kondisi penyimpanan sesuai persyaratan, teratur, rotasi stok FEFO/FIFO dan
terdokumentasi dengan baik

Aman dari pencurian, bencana dan binatang pengerat

Persyaratan bangunan untuk Gudang PBF kecuali :


Memadai keamanan, kapasitas cukup, pencahayaan, bebas serangga/hewan pengerat;
Area penerimaan, penyimpanan, pengiriman harus terpisah

Area penerimaan, penyimpanan, pengiriman harus terpisah dilengkapi peralatan memadai


(palet, penandaan)
Akses masuk dan keluar masing-masing area penerimaan dan pengiriman dapat harus
terpisah untuk pencegahan/penjaminan tidak terjadi campur baur
Tempat karantina (menunggu keputusan mengenai statusnya) terpisah dan terkunci (retur,
recall, ED, rudsak, mendekati ED, diduga palsu)
Lokasi bebas banjir, cuaca ekstrim dan bahaya alamiah lain kering tidak ada rembesan,
bersih, bebas dari sampah dan debu

Yang harus diperhatikan pada waktu mapping suhu, kecuali :


Dilakukan termasuk pada area yang tidak digunakan seperti area paling panas dan dekat
dekat pendingin
Pelaksanaan 7 hari (ambient) termasuk hari libur dengan interval pembacaan 1-15 menit
Alat ukur berupa thermohygrometer atau data logger yang sudah dikalibrasi
Dilakukan pemetaan suhu pada saat Gudang kosong dan penuh
Dilakukan setahun 2 kali

Ketentuan pemusnahan pada Pedoman CDOB 2020 antara


lain, kecuali :
Dalam hal pemusnahan menggunakan jasa pihak ketiga, maka harus memastikan bahwa
pemusnahan disaksikan dan dilakukan sesuai ketentuan di bidang lingkungan hidup.
Jumlah dan intensitas obat dan bahan obat yang akan dimusnahkan harus disesuaikan
dengan ketersediaan waktu penyaksian pelaksanaan pemusnahan sampai selesai,
sehingga tidak berpotensi terjadinya kebocoran obat dan bahan obat yang akan
dimusnahkan
Obat dan bahan obat yang akan dimusnahkan dilakukan pre-destroy dengan merusak
bentuk sediaan dan menghilangkan identitas produk
Dalam hal pemusnahan menggunakan jasa pihak ketiga, obat dapat langsung diserahkan
untuk dimusnahkan dengan disaksikan oleh pihak berwenang
Semua salah

Dalam penyaluran produk narkotika, psikotropika dan prekursor,


dilakukan kajian kewajaran jumlah dan frekuensi pesanan untuk
mencegah terjadinya penyimpangan, meliputi :
Lokasi outlet
Trend jumlah pesanan, track record pembelian
Informasi terkait jumlah penyerahan oleh outlet sesuai dengan resep dokter
Audit pelanggan, komunikasikan dengan APJ
Semua benar

Pelaporan yang dilakukan PBF meliputi pelaporan e-Was dan e-


Report yang meliputi:
e-Was : Laporan Bulanan Obat Keras, Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas
e-Report : Laporan Triwulan Pemasukan dan Distribusi Narkotik, Psikotropika dan prekursor
e-Report : Laporan Triwulan semua transaksi penjualan

e-Was : Laporan Triwulan semua transaksi penjualan


e-Report : Laporan bulanan Obat Keras, Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas

Anda mungkin juga menyukai