ABSTRAK
Latar Belakang :
Perencanaan dan pengadaan obat merupakan tahap yang penting dalam pemenuhan kebutuhan
obat-obatan di suatu pelayanan kesehatan. Dari 96 jenis permintaan obat dan alat kesehatan (alkes)
yang
diajukan Puskesmas Palembang bulan Januari Tahun 2010 terdapat 43 jenis obat yang tidak
terpenuhi
sesuai dengan yang diminta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi mendalam
mengenai
Metode :
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam serta observasi. Untuk melihat keabsahan data
dilakukan uji
validitas dengan triangulasi. Hasil wawancara dikelompokkan didalam kategori yang sama yaitu
berdasarkan
Hasil Penelitian :
Hasil penelitian menunjukkan dalam pemilihan obat masih terdapat adanya obat nongenerik.
Metode perkiraan kebutuhan obat yang digunakan di Gudang Farmasi Kota (GFK) Palembang yaitu
metode
Pembina ada dua yaitu sistem sentralisasi (dari Dinas Kesehatan Kota Palembang) dan desentralisasi
(pembelian
Kesimpulan :
Perencanaan dan pengadaan obat di Puskesmas Pembina Palembang sudah baik dan sebagian
besar sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Diharapkan bagi Dinas Kesehatan obat tetap
menggunakan
obat generik dan dilakukan pelatihan mengenai pengelolaan obat kepada seluruh petugas pengelola
obat
puskesmas.
PENDAHULUAN
Puskesmas merupakan salah satu ujung Tombak pelayanan kesehatan dasar dalam sistem Pelayanan
kesehatan di Indonesia. Puskesmas Sebagai pusat pelayanan kesehatan pertama mempunyai peran
yang sangat besar bagi masyarakat. Peran tersebut tidak hanya dari segi Pelayanan preventif dan
promotif saja tetapi juga Dari segi pelayanan kuratif dan rehabilitatif. Dalam menjalankan perannya,
puskesmas Memiliki banyak program pokok kesehatan. Salah satu program pokok yang ada di
Puskesmas adalah program pengobatan.Program pengobatan di Puskesmas merupakan Bentuk
pelayanan kesehatan dasar yang bersifat Kuratif. Masyarakat pun cenderung Memanfaatkan
pelayanan Puskesmas hanya Untuk mendapat pelayanan pengobatan. Obat merupakan unsur
penting dalam Berbagai upaya pelayanan kesehatan. Sebagian Besar upaya pelayanan kesehatan
menggunakan Obat dan biaya yang digunakan untuk obat Merupakan bagian yang cukup besar dari
seluruh Biaya kesehatan. Intervensi dengan obat pun Merupakan intervensi yang paling banyak
Digunakan dalam penyelenggaraan upaya Kesehatan. Ketersediaan obat pada unit Pelayanan
Kesehatan sangat mempengaruhi mutu Pelayanan kesehatan. Karena itu perlu adanya Pengelolaan
obat yang baik yang bertujuan Menjamin kelangsungan ketersediaan dan Keterjangkauan pelayanan
obat yang efisien, Efektif dan rasional. Proses pengelolaan obat terdiri dari Beberapa tahap yaitu
tahap perencanaan, tahap Pengadaan, tahap distribusi dan tahap Penggunaan. Karena untuk
membatasi masalah
Pengadaan obat.5
Opportunity cost.
3,7
Pembina Palembang.
Pembina Palembang.
Pengadaan obat.
HASIL PENELITIAN
Pemilihan Obat
Spesialisnya.
Obat (LPLPO).
PEMBAHASAN
Pemilihan Obat
HK 02.02/Menkes/068/I/2010 pengggunaan
Peraturan Menkes.
) yang menyatakan
peraturan Menkes.
) yang menyatakan
September yaitu:
tablet
tablet
tablet
tablet
1.300 tablet
Diketahui :
Kabapaten / Kota
Anggaran berjalan