Anda di halaman 1dari 4

1.

apakah judu peneitian telah sesuai

Ya. Karea judul pada penelitian ini merupakan pencerminan dari tujuan
penelitian.

Judul pada penelitian ini memenuhi syarat yang tepat dan baik yang terdiri dari

- Judul dalam kalimat pernyataan bukan pertanyaan


- Jelas dan singkat serta tepat
- Berisi variabel-variabel yang diteliti menejemen obat dan intalasi farmasi
obat
- Judul menggambarkan keseluruhan isi degan kegiatan penelitian yang
dilakukan

2. apakah abstrak telah terdiri dari IMRAD ? Sudah ada kata kunci dan di abstrak
tidak lebih 250 kata. Namun tidak terdirianalisis dan diskusinya

- introduction/ latar belakang

Pengelolaan obat Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura yang


merupakan rangkaian perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusi,
penggunaan, pencatatan dan pelaporan, pemantauan dan evaluasi. Dari hasil yang
didapat masih banyak hal yang perlu dibenahi, terutama dari sarana dan prasarana
serta kurangnya pemahaman petugas dalam menghitung jumlah kebutuhan obat
triwulanan.

- Metode penelitian

Kualitatif dengan studi survei yang dilakukan pada bulan April-Mei 2018 di
Instalasi Farmasi Kabupaten Jayapura dan 3 (tiga) wilayah kerja Puskesmas Dinas
Kesehatan Kabupaten Jayapura yang melibatkan 8 (Delapan) informan. Data yang
diperoleh diproses secara deskriptif kualitatif

- Result /hasil

Perencanaan obat dalam pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Distrik Jayapura


melihat penggunaan obat-obatan di Puskesmas dan stok gudang yang tersisa dari
Distrik Farmasi Kabupaten Jayapura. Kurangnya pemahaman petugas dalam
menghitung kebutuhan narkoba. Tidak ada tim perencanaan yang dibentuk.
Pengadaan obat sesuai dengan kebutuhan obat adalah sumber anggaran.
Penyimpanan obat yang sempit dan tidak adanya lemari es sebagai tempat
menyimpan reagen. Lemari dan antiretroviral NAPSA telah ditempatkan secara
terpisah dan diatur oleh FEFO. Obat-obatan didistribusikan secara rutin dan
khusus dan permintaan obat sesuai dengan penggunaan dan sistem analisis VEN
yang digunakan. Resep tersebut diterima oleh petugas kemudian menyaring resep
untuk melihat rasionalitas resep dengan waktu tunggu minimum untuk layanan
resep 5 (Lima) menit paling lama 1 (satu) jam. Sebagai catatan, hanya kartu stok
dan obat kadaluarsa yang dimusnahkan. Pemantauan hanya ketika distribusi rutin
dialihkan ke Puskesmas.
3. apakah tujuan penelitian dinytakan dengan jelas?
Meningkatkan kebutuhan obat esensial di fasilitas kesehatan, penggunaan obat
secara rasional oleh masyarakat, memastikan keamanan, kemanjuran, dan kualitas
obat-obatan dan distribusi
4.apakah pendekataan kualitatif sesuai ?
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan masalah
dilakukan dengan analisis deskriptif, yaitu memperoleh informasi mendalam
tentang Manajemen Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Kabupaten Jayapura.
Menurut Bungin (2010), penelitian kualitatif adalah penelitian yang memandang
makna sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengalaman seseorang dalam
kehidupan sosial dengan orang lain. Makna bukanlah sesuatu yang lahir di luar
pengalaman objek penelitian atau peneliti, tetapi menjadi bagian terbesar dari
kehidupan penelitian atau objek penelitian
5.Apakah strategi pengambilan sampel sesusai untuk pendekatan tersebut ?
diketahui bahwa usia informan berkisar antara 28 hingga 50 tahun dengan jumlah
jenis kelamin informan pada wanita sebanyak 5 (lima) orang dan 3 (tiga) orang
yang berjenis kelamin laki-laki. Ada 5 (lima) informan dari luar Papua yang
merupakan penduduk asli dan ada 3 (tiga) informan asli Papua
Informan penelitian dibagi menjadi:
a. Informan kunci (informan kunci), yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki
informasi dasar yang dibutuhkan. Informan yang mengetahui proses pengelolaan
obat dalam penelitian ini adalah: Kepala Bagian Farmasi.
b. Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam penggunaan obat-
obatan, yaitu Kepala Airu Pusesmas, staf Farmasi di Pusat Kesehatan Airu, staf
Farmasi di Puskesmas Kemtuk, staf farmasi Pusat Kesehatan Masyarakat
Nimbokrang.
Peserta menunjukkan bahwa peran yang paling efektif adalah pada individu yang
diteliti, yaitu dokter dan pasien. Pemilihan penelitian ini adalah purposive dan
bola salju
6.apakah para peneliti dengan jelas menguraikan konseptual kerangka kerja( jika
ada) dimana mereka bekerja?
Iya konseptual kerangka konseptual kerja
Dalam jurnal ini tidak ini diuraikan dengan jelas kerangka kerjanya. Tetapi ada
beberapa yang dijelaskan meliputi

- Metode penelitian dan pendekatan


Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan pendekatanya analisis deskriptif

- Informan

usia informan berkisar antara 28 hingga 50 tahun dengan jumlah jenis kelamin
informan pada wanita sebanyak 5 (lima) orang dan 3 (tiga) orang yang
berjenis kelamin laki-laki. Ada 5 (lima) informan dari luar Papua yang
merupakan penduduk asli dan ada 3 (tiga) informan asli Papua.
a. Informan kunci (informan kunci), yaitu mereka yang mengetahui dan
memiliki informasi dasar yang dibutuhkan. Informan yang mengetahui proses
pengelolaan obat dalam penelitian ini adalah: Kepala Bagian Farmasi.
b. Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam penggunaan
obat-obatan, yaitu Kepala Airu Pusesmas, staf Farmasi di Pusat Kesehatan
Airu, staf Farmasi di Puskesmas Kemtuk, staf farmasi Pusat Kesehatan
Masyarakat Nimbokrang
-Tekinik sampling
Peserta menunjukkan bahwa peran yang paling efektif adalah pada individu
yang diteliti, yaitu dokter dan pasien. Pemilihan penelitian ini adalah purposive
dan bola salju
-Variabel
Manajemen obat
-pengumpulan data
Wawancara mendalam dan di prosees deskriptif
-hasil
Perencanaan obat dalam pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Distrik Jayapura
melihat penggunaan obat-obatan di Puskesmas dan stok gudang yang tersisa dari
Distrik Farmasi Kabupaten Jayapura. Kurangnya pemahaman petugas dalam
menghitung kebutuhan narkoba. Tidak ada tim perencanaan yang dibentuk.
Pengadaan obat sesuai dengan kebutuhan obat adalah sumber anggaran.
Penyimpanan obat yang sempit dan tidak adanya lemari es sebagai tempat
menyimpan reagen. Lemari dan antiretroviral NAPSA telah ditempatkan secara
terpisah dan diatur oleh FEFO. Obat-obatan didistribusikan secara rutin dan
khusus dan permintaan obat sesuai dengan penggunaan dan sistem analisis VEN
yang digunakan. Resep tersebut diterima oleh petugas kemudian menyaring resep
untuk melihat rasionalitas resep dengan waktu tunggu minimum untuk layanan
resep 5 (Lima) menit paling lama 1 (satu) jam. Sebagai catatan, hanya kartu stok
dan obat kadaluarsa yang dimusnahkan. Pemantauan hanya ketika distribusi rutin
dialihkan ke Puskesmas.
-kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perencanaan
obat adalah manajemen obat di Instalasi Farmasi. Dinas Kesehatan Kabupaten
Jayapura dalam hal ketersediaan data hanya melihat penggunaan puskesmas dan
stok yang tersisa. Menghitung kebutuhan obat banyak petugas kesehatan yang
tidak mengerti menghitung kebutuhan obat triwulanan. Tidak ada pembentukan
tim perencanaan di Instalasi Farmasi Kabupaten Jayapura.

2. Pengadaan obat dalam pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan


Kabupaten Jayapura sesuai dengan alokasi kebutuhan obat untuk sumber anggaran
Penyimpanan obat dalam manajemen obat di Instalasi Farmasi Kantor Kesehatan
Kabupaten Jayapura:

- Dari sisi bangunan Puskesmas semuanya permanen, bertehel, sudut miring dan
pencahayaan bagus, hanya ukuran bangunan yang masih kecil dan terasa kencang
sehingga tidak bisa menampung banyak obat.

- Bagi penggemar karena AC, rak, dan palet, semua puskesmas hanya memiliki
kulkas yang masih duduk di ruangan lain.

- Lemari Obat Narkotika / Psikotropika dan obat ARV baik karena dibuat secara
terpisah sebagai bahan dalam mengantisipasi kesalahan selama persiapan obat.

- Pengaturannya baik karena mengikuti sistem FEFO (First Expared First


Out).REFERENCES

7. apa metode pengempulan data


Data diperoleh menggunakan wawancara mendalam dan di analisis secara
kualitatif dalam jurnal ini panduan wawancara tidak disajikan namun hasil
wawancara dengan informan di uraikan dengan kutipan

Anda mungkin juga menyukai