Anda di halaman 1dari 19

FARMAKOLOGI PRAKTIKUM

OBAT ANTI-DEPRESAN
OBAT ANTIPSIKOTIK
OBAT MOOD STABILIZER
ANGGOTA KELOMPOK 2

1. ANITA ROSALIANTI (2048401003)


2. ASA DILLA CHOIRUNNISA (2048401005)
2. AJENG WILUJENG SUJONO (2048401002)
3. DESTIA AGRIYANTI (2048401026)
4. DINI MAHARANI (2048401007)
5. ELY FITRIANI (2048401008)
6. GUSHERWANTI PANCA PUTRI (2048401011)
7. RAPIH FELISA (2048401041)
8. FLORENTIKA GUSTINAVESTA (2048401029)
9. IMELDA DEWI SURYATI (2048401032)
10. NURUL AUDINA FAKSI (2048401039)
11. MUHAMMAD SATRIA AGUNG (2048401012)
ALPRAZOLAM

A ADME C INTERAKSI

B MEKANISME KERJA D SKEMA


ADME
A. Absorbsi : Diserap baik dalam saluran cerna

B. Distribusi :
- terikat protein : 70-80% terikat pada protein plasma, terutama albumin.

C. Metabolisme :
- liver- terutama oleh sitokrom P450 isoenzim CYP3A4.

D. Ekskresi : dikeluarkan lewat urin sebagai obat dan metabolit yang tidak berubah.
INTERAKSI OBAT

1. Peningkatan Sedasi dapat terjadi jika alprazolam atau benzodiazepine lain


diberikan bersamaan dengan obat lain yang memiliki sifat sebagai depresan
sistem saraf pusat

2. Efek sedatif dari alprazolam dapat ditingkatkan dengan pemakaian bersama


cisapride.
MEKANISME KERJA

Mengikat reseptor di beberapa tempat dalam SSP, termasuk sistem limbik dan formasi retikuler;
efek dapat dimediasi melalui sistem reseptor GABA; peningkatan permeabilitas membran saraf
terhadap ion klorida meningkatkan efek penghambatan GABA; Pergeseran ion klorida
menyebabkan hiperpolarisasi (kurang rangsangan) dan stabilisasi membran saraf.
SKEMA

Alprazolam bekerja dengan cara


meningkatkan aktivitas zat kimia alami
GABAA (gamma-aminobutyric acid-
A) di sistem saraf pusat. Dengan
begitu, akan dihasilkan efek tenang
dan gejala gangguan kecemasan dan
gangguan panik dapat mereda.
HALOPERIDOL

A ADME C INTERAKSI

B MEKANISME KERJA D SKEMA


ADME

 Absorbsi :
mudah diserap dari saluran cerna - saluran akhir.
- Onset : 30-60 menit.
- Durasi :2-4 minggu.

 Distribusi :
92 % terikat pada protein ola sama didistribusikan secara luas di dalam tubuh dan melintasi
penghalang darah - otak .

 Metabolisme :
Dimetabolisme oleh enzim P450 hati CYP3A4.

 Ekskresi :
- Eliminasi plasma berkisar antar 12 hingga 38 jam setelah dosis oral.
- Dalam bentuk urine (30 %) dan melalui empedu,di tinja (15%).
INTERAKSI OBAT

NO Obat yang di Obat yang Interaksi


pengaruhi mempengaruhi
 
1. Abacavir Haloperidol Haloperidol dapat menurunkan tingkat ekskresi Abacavir yang dapat
menghasilkan tingkat serum yang lebih tinggi..
2. Haloperidol Abametapir Konsentrasi serum Haloperidol dapat ditingkatkan bila dikombinasikan
dengan Abametapir.

3. Haloperidol Carbamazepin Carbamazepine akan menurunkan kadar atau efek haloperidol dengan
mempengaruhi metabolisme enzim CYP3A4 di hati/usus. Hindari atau
Gunakan Obat Alternatif.
4. Haloperidol Chlordiazepoxide Chlordiazepoxide dan haloperidol keduanya meningkatkan sedasi.
Gunakan dengan hati-hatu/monitoring pemakaian.
5. Abatacept. Haloperidol Metabolisme Haloperidol dapat ditingkatkan bila dikombinasikan dengan
Abatacept.
6. Acebutolol Haloperidol Risiko atau keparahan perpanjangan QTc dapat ditingkatkan ketika
Acebutolol dikombinasikan dengan Haloperidol.
7. Abiraterone Haloperidol Konsentrasi serum Haloperidol dapat ditingkatkan bila dikombinasikan
dengan Abiraterone
MEKANISME

memberikan efek antipsikotik melalui antagonisme yang kuat dari reseptor


dopamin D1 dan D2 di otak; menekan sistem aktivasi retikuler dan
menghambat pelepasan hormon hipotalamus dan hipofisis.
SKEMA
LITHIUM

A ADME C INTERAKSI

B MEKANISME KERJA D SKEMA


ADME
 Absorbsi
- Ketersediaan hayati : Pelepasan segera, 95-100%; rilis diperpanjang, 60-90%.
- Onset : Efek antimanik awal, 5-7 hari; efek penuh, 10-21 hari.
- Waktu serum puncak : Pelepasan segera, 0,5-2 jam; rilis diperpanjang, 4-12 jam.

 Distribusi
- Volume distribusi : Perkiraan total air tubuh (0,7-1 L/kg).

 Metabolisme : Tidak dimetabolisme.


ADME

 Eliminasi
- Waktu paruh : 18-24 jam; hingga 36 jam dengan usia lanjut atau gangguan ginjal.
- Klirens ginjal : 20-40 mL/menit.

 Ekskresi : Urine (95-99%).


INTERAKSI

Beberapa diuretik dapat mengurangi ekskresi lithium dan menyebabkan toksisitas. Diuretik tiazid juga
dapat menunjukkan efek antidiuretik paradoks. Akibatnya, diuretik harus dihindari atau digunakan
dengan hati-hati pada mereka yang menerima lithium; jika digunakan bersama-sama, pengurangan
dosis lithium mungkin tepat.
Obat lain yang mempengaruhi keseimbangan elektrolit juga dapat mengubah ekskresi litium dan harus
dihindari jika memungkinkan atau digunakan dengan hati-hati.
MEKANISME KERJA

Menghambat supersensitivitas reseptor D2 pasca sinaptik


Mengubah transpor kation dalam sel saraf dan otot dan mempengaruhi pengambilan kembali serotonin
atau norepinefrin.
SKEMA

Lithium adalah ion yang mekanisme


kerjanya belum dimengerti.
Barangkali lithium bekerja melalui
penghambatan dari enzim second
messenger seperti Inositol
Monophosfatase (gambar bagian kanan),
dengan memodulasi Protein G (gambar
bagian tengah), atau dengan penurunan
signal tranduksi kaskade, yang
melibatkan penghambatandari Glycogen
Syntase Kinase 3 (GSK-3) dan protein C
kinase (gambar bagian kiri). Semua
aktifitas dari lithium ini akan
mempengaruhi terbentuknya proteksi
pada saraf dan
plastisitas jangka panjang dari sel saraf
yang mampu mengurangi toksisitas dari
hiperglutamat pada skizofrenia
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai