Anda di halaman 1dari 15

“APOPTOSIS DAN KANKER”

OLEH
KELOMPOK I

1. ADINDA AMALIA (4193341037)


2. DALILA HARUM (4193341042)
3. DEWI SEKAR NINGRUM (4193141026)
4. FARISAH AININA HARAHAP (4193141027)
5. NURANISYAH (4191141022)
6. YELYKHA HENIRAYUZA NST (4193341041)
APOPTOSIS

Apoptosis berasal dari bahasa Greek , yang artinya


gugurnya putik bunga ataupun
daun dari batangnya

Pada apoptosis terjadi kematian sel yang terprogram dan membran inti
tidak ruptur , dan inti mengalami fragmentasi yang kemudian
mengirimkan siinyal kepada sel yang berada didekatnya untuk
difagosit.
TANDA-TANDA APOPTOSIS

 Sitoplasma :
 Membulat, kehilangan kontak, mengkerut
 RE dilatasi
 Sisterna membengkak vesikel dan vakuola
 Nukleus :
 Kromatin
 Plasma Membran :
 Ikatan antar sel lepas
 Zat dari beberapa bagian membran keluar
Fungsi Apoptosis
Kematian sel melalui apoptosis merupakan fenomena yang normal, yaitu terjadi
eliminasi sel yang tidak diperlukan lagi. Proses apoptosis secara fisiologis
diperlukan untuk:

1.Terminasi 2.Mempertahankan
sel homeostasis
Apoptosis dapat terjadi pada sel yang mengalami kerusakan yang Pada organisme dewasa, jumlah sel dalam suatu organ atau
jaringan harus berada dalam keadaan yang relatif konstan.
tidak bisa di repair,infeksi virus, keadaan yang mengakibatkan
Proses keseimbangan ini termasuk dalam homeostasis yang
stress pada sel . Kerusakan DNA akibat ionisasi radiasi maupun dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk mempertahankan
bahan kimia toxic juga dapat mencetuskan apoptosis melalui lingkungan internalnya.
aktivasi tumor supresor gen p53. Keputusan untuk apoptosis Keseimbangan (homeostasis) ini dapat tercapai bila kecepatan
dapat berasal dari sel itu sendiri, dari jaringan disekitarnya mitosis pada jaringan seimbang dengan kematian sel. Bila
ataupun dari sel yang termasuk dalam immune system. Pada keseimbangan ini terganggu, maka akan dapat
keadaan ini fungsi apoptosis adalah untuk mengangkat sel yang mengakibatkan :
• Bila kecepatan pembelahan sel lebih tinggi daripada
rusak, mencegah sel menjadi lemah oleh karena kurangnya
kecepatan kematian sel → terbentuk tumor
nutrisi dan mencegah penyebaran infeksi virus.
Fungsi Apoptosis

3. Perkembangan 4. Interaksi 5. Involusi hormonal


embryonal limfosit pada usia dewasa.

Kematian sel yang terprogram Perkembangan limfosit B dan Limfosit T pada


merupakan bagian dari perkembangan tubuh manusia merupakan suatu
jaringan. Pada masa embryo , proses yang kompleks , yang akan membuang Apoptosis dapat terjadi misalnya
perkembangan suatu jaringan atau sel-sel yang berpotensi menjadi
rusak. Cytotoksik T sel dapat secara langsung
pada pelepasan sel endometrium
organ didahului oleh pembelahan sel
dan diferensiasi sel yang besar-besaran menginduksi apoptosis pada sel selama siklus
dan kemudian dikoreksi melalui melalui terbukanya suatu celah pada target menstruasi, regresi pada
apoptosis. membran dan pelepasan zat-zat kimia payudara setelah masa menyusui
Contoh: bila terjadi gangguan proses untuk mengawali proses apoptosis. Celah ini
apoptosis , berupa diferensiasi dapat terjadi melalui adanya sekresi dan atresia folikel
inkomplit pada pembelahan jari-jari perforin, granul yang berisi granzyme B, ovarium pada menopause.
akan mengakibatkan syndactyly. serine protease yang dapat mengaktivasi
caspase melalui pemecahan residu aspartat.
Proses Apoptosis

 Proses apoptosis dikendalikan oleh berbagai tingkat sinyal sel, yang dapat berasal dari pencetus
ekstrinsik maupun intrinsik .
 Yang termasuk pada sinyal ekstrinsik antara lain hormon, faktor pertumbuhan, nitric oxide dan
cytokine. Semua sinyal tersebut harus dapat menembus membran plasma ataupun transduksi untuk
dapat menimbulkan respon.
 Sinyal intrinsik apoptosis merupakan suatu respon yang diinisiasi oleh sel sebagai respon terhadap
stress dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian sel.
 Pengikatan reseptor nuklear oleh glukokortikoid, panas, radiasi, kekurangan nutrisi, infeksi virus dan
hipoksia merupakan keadaan yang dapat menimbulkan pelepasan sinyal apoptosis intrinsik melalui
kerusakan sel.
 Sebelum terjadi proses kematian sel melalui enzym, sinyal apoptosis harus dihubungkan dengan
pathway kematian sel melalui regulasi protein.
 Pada regulasi ini terdapat dua metode yang telah dikenali untuk mekanisme apoptosis , yaitu : melalui
mitokondria dan penghantaran sinyal secara langsung melalui adapter protein.
1. Ektrinsik Pathway (di inisiasi oleh kematian receptor)
• Pathway ini diinisiasi oleh pengikatan receptor kematian pada permukaan sel pada berbagai sel.
• Reseptor kematian merupakan bagian dari reseptor tumor nekrosis
• faktor yang terdiri dari cytoplasmic domain , berfungsi untuk mengirim sinyal apoptotic.
• Reseptor kematian yang diketahui antara lain TNF reseptor tipe 1 yang dihubungkan dengan protein Fas
(CD95).
• Pada saat Fas berikatan dengan ligandnya, membran menuju ligand (FasL). Tiga atau lebih molekul Fas
bergabung dan cytoplasmic death domain membentuk binding site untuk adapter protein, FADD (Fas –
associated death domain).
• FADD ini melekat pada reseptor kematian dan mulai berikatan dengan bentuk inaktif dari caspase 8. Molekul
procaspase 8 ini kemudian dibawa keatas dan kemudian pecah menjadi caspase 8 aktif.
• Enzym ini kemudian mencetuskan cascade aktifasi caspase dan kemudian mengaktifkan procaspase lainnya
dan mengaktifkan enzym untuk mediator pada fase eksekusi.
• Pathway ini dapat dihambat oleh protein FLIP, tidak menyebabkan pecahnya enzym procaspase 8 dan tidak
menjadi aktif.
2. Intrinsik (Mitokondrial) Pathway
 Pathway ini terjadi oleh karena adanya permeabilitas mitokondria dan pelepasan molekul pro-apoptosis ke
dalam sitoplasma,tanpa memerlukan reseptor kematian.
 Faktor pertumbuhan dan siinyal lainnya dapat merangsang pembentukan protein antiapoptosis Bcl2, yang
berfungsi sebagai regulasi apoptosis.
 Protein anti apoptosis yang utama adalah : Bcl-2 dan Bcl-x, yang pada keadaan normal terdapat pada
membran mitokondria dan sitoplasma.
 Pada saat sel mengalami stress, Bcl-2 dan Bcl-x menghilang dari membran mitokondria dan digantikan oleh
pro-apoptosis protein, seperti Bak, Bax, Bim.
 Sewaktu kadar Bcl-2, Bcl-x menurun, permeabilitas membran mitokondria meningkat , beberapa protein
dapat mengaktifkan cascade caspase.
 Salah satu protein tersebut adalan cytochrom-c yang diperlukan untuk proses respirasi pada mitokondria.
 Di dalam cytosol, cytochrom c berikatan dengan protein Apaf-1 (apoptosis activating factor-1) dan
mengaktivasi caspase-9.
 Protein mitokondria lainnya, seperti Apoptosis Inducing Factor (AIF)memasuki sitoplasma dengan berbagai
inhibitor apoptosis yang pada keadaan normal untuk menghambat aktivasi caspase.
Eksekusi
Setelah sel menerima sinyal yang sesuai untuk apoptosis, selanjutnya organela-organela sel akan mengalami
degradasi yang diaktifasi oleh caspase proteolitik. Sel yang mulai apoptosis , secara mikroskopis akan mengalami
perubahan :
a. Sel mengerut dan lebih bulat , karena pemecahan proteinaseous sitoskeleton oleh caspase
b. Sitoplasma tampak lebih padat
c. Kromatin menjadi kondensasi dan fragmentasi yang padat pada membran inti (pyknotik). Kromatin
berkelompok dibagian perifer , dibawah membran inti menjadi massa padat dalam berbagai bentuk dan ukuran.
d. Membran inti menjadi diskontinue dan DNA yang ada didalamnya pecah menjadi fragmen-fragmen
(karyorheksis). Degradasi DNA ini mengakibatkan inti terpecah menjadi beberapa nukleosomal unit e.
Membran sel memperlihatkan tonjolan-tonjolan yang iregular / blebs pada sitoplasma
e. Sel terpecah menjadi beberapa fragmen , yang disebut dengan apoptotic bodies.
f. Apoptotic bodies ini akan difagosit oleh sel yang ada disekitarnya.

2. Pengangkatan sel yang mati


Sel yang mati pada tahap akhir apoptosis mempuyai suatu fagositotik molekul pada permukaannya ( cth :
phosphatidylserine). Phosphatidylserine ini pada keadaan normal berada pada permukaan cytosolic dari plasma
membran, tetapi pada proses apoptosis tersebar pada permukaan ekstraseluler melalui protein scramblase. Molekul
ini merupakan suatu penanda sel untuk fagositosis oleh sel yang
mempunyai reseptor yang sesuai, seperti makrofag. Selanjutnya sitoskeleton memfagosit melalui engulfment pada
molekul tersebut. Pengangkatan sel yang mati melalui fagosit terjadi tanpa disertai dengan respon inflamasi.
Defek Pada Proses
Apoptotic

Terjadi kanker

Pada proses apoptosis dapat terjadi kegagalan pada pathway , yang akan menyebabkan terjadinya kanker. Kegagalan ini lebih sering terjadi
pada intrinsik patway dibanding pada ekstrinsik pathway , karena intrinsic pathway ini lebih sensitif dan paling sering disebabkan oleh
mutasi dari gen p53 . Gen p53 ini merupakan tumor supresor gen yang terakumulasi bila DNA mengalami kerusakan. Fungsi dari p53 ini
yaitu mencegah replikasi sel pada sel yang rusak secara genetik melalui penghentian siklus sel pada fase G1 atau interfase, sehingga sel
mempunyai waktu untuk repair. Selain itu gen ini juga berfungsi untuk mencetuskan apoptosis bila kerusakan sel cukup luas dan terjadi
kegagalan pada repair.Bila terjadi mutasi pada gen p53 dapat mengakibatkan disregulasi gen ini sehingga terjadi kegagaalan apoptosis dan
sel yang rusak terus mengalami replikasi dan akhirnya terjadi kanker.
Faktor lain yang berperan pada tumor genesis adalah keseimbangan antara proapoptosis dan antiapoptosis dari kelompok Bcl2. Pada sel
tumor, mutasi dari gen Bcl2 dapat menyebabkan peningkatan ekspresi yang dapat menekan fungsi normal dari protein proapoptosis, BAX
dan BAK. Jika terjadi mutasi pada gen BAX dan BAK dapat menyebabkan penurunan regulasi, sehingga sel kehilangan kemampuan untuk
regulasi apoptosis yang dapat menimbulkan kanker. Pada leukimia B sel dan lymphoma, terdapat peningkatan kadar Bcl2 sehinga dapat
meghambat sinyal apoptosis
Kanker
Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh
pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di
dalam tubuh . Pertumbuhan sel abnormal ini dapat
merusak sel normal di sekitarnya dan di bagian tubuh
yang lain.

Kanker muncul akibat adanya penumpukan perlahan sel-sel


yang telah rusak, yang tak lagi bisa diperbaiki. Setiap
kanker yang timbul- berasal dari “Mutasi“ atau perubahan
gen. Jarang sekali kanker diwariskan dari orang tua kepada
anak
Penyebab kanker

1. Penyebab utama kanker adalah perubahan (mutasi) genetik pada sel


2. Terpapar radiasi, zat kimia (misalnya asbes atau benzene), atau sinar matahari.
3. Perubahan yang terjadi pada sel, terutama disebabkan oleh sinar UV, sinar X dan bahan-bahan
kimia penyebab kanker. Yang termasuk bahan-bahan kimia penyebab kanker adalah
Benzopyrene, yakni zat berbahaya yang terjadi akibat adanya pembakaran. Benzopyrene biasa
ditemukan pada produk-produk yang dimasak dengan api atau pengasapan.
4. Semakin lama seseorang mengkonsumsi tembakau, maka semakin besar pula zat-zat penyebab
kanker yang dihisap oleh si perokok, sehingga semakin tinggi pula resiko- bahwa zat-zat
penyebab kanker yang telah ia hisap tersebut, akan menjadi pemicu terjadinya perubahan
struktur dalam gen.
Menurut Hanahan dan Weinberg (2000), sel kanker memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Sel kanker mampu mencukupi kebutuhan sinyal pertumbuhannya
sendiri. 
2. Tidak sensitif terhadap sinyal anti pertumbuhan
3. Sel kanker mampu menghindar dari mekanisme apoptosis.
4. Sel kanker memiliki potensi tak terbatas untuk mengadakan
replikasi
5. Sel kanker mampu menginduksi angiogenesis untuk mencukupi
kebutuhannya akan oksigen dan nutrisi. 
6. Sel kanker mampu menginvasi jaringan di sekitarnya dan
membentuk anak sebar
Hubungan apoptosis dan sel kanker

1.salah satu cara untuk


membunuh sel kanker adalah 2.Apoptosis adalah 3.Sel kanker tidak
apoptosis , apoptosis merupakan kematian sel terprogram merespon adanya sinyal
suatu mekanisme programmed (programed cell death) yang yang dapat menghentikan
cell death intraseluler dengan terjadinya pertumbuhan
bertujuan untuk
cara mengaktifkan dan pembelahan sel.
caspase.apoptosis merupakan mempertahankan kestabilan
populai sel. Kegagalan Dengan demikian, sel
bentuk kematian sel yang
diperlukan baik untuk pengaturan apoptosis dapat kanker dapat terus
perkembangan sel normal menyebabkan sel membelah membelah. Sel kanker
maupun membunuh sel kanker tanpa terkendali, yang mampu menghindar dari
dan dikendalikan oleh apoptotik disebut sebagai sel kanker. mekanisme apoptosis.
maupun anti –apoptotik.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai