Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM

PADA PRODUK FARMASI


SECARA SPEKTROSKOPI
SERAPAN ATOM
1. Besi (Fe) P3
2. Zink (Zn)
3. Cadmium (Cd)
4. Timbal (Pb)
5. Merkuri (Hg)
6. Arsen (As)
P3. SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM

 Tujuan: mampu melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif


kandungan logam baik pada bahan baku maupun produk
farmasi secara spektrofotometri serapan atom.

 Dasar teori:
Spektroskopi serapan atom (SSA/ AAS) digunakan untuk
menentukan konsentrasi unsur-unsur terutama kandungan logam
pada produk farmasi.
Konsentrasi unsur-unsur yang banyak dianalisis dengan teknik ini
adalah unsur besi (Fe), timbal (Pb), kadmium (Cd), zink (Zn),
merkuri (Hg), dan arsen (As).
Unsur logam tersebut dapat sebagai mineral yang terkandung
dalam produk farmasi maupun sebaliknya sebagai cemaran yang
mempunyai batasan kandungan di dalam suatu produk.
P3. SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM

 Sebagai suatu metode analitik, maka prosedur SSA harus


divalidasi sebelum digunakan untuk menunjukkan bahwa
prosedur tersebut sesuai untuk tujuan yang dimaksud.
 Parameter validasi atau karakteristik performa analisis yang
dilakukan sesuai dengan kategori tujuan penggunaan suatu
prosedur analisis (I-IV).
 Penetapan kandungan unsur logam yang berfungsi sebagai
mineral yang terkandung dalam produk farmasi maka prosedur
analisis yang dilakukan termasuk kategori I.
 Penetapan kandungan unsur logam yang merupakan cemaran
atau hasil degradasi dalam produk farmasi maka prosedur
analisis yang dilakukan termasuk kategori II.
 Parameter validasi atau karakteristik performa analisis yang
dilakukan pada kategori II berbeda antara analisis kuantitatif
(Penetapan Kadar/PK) dengan uji batas (lihat tabel elemen
validasi)
P3 (1). PENETAPAN KADAR Fe DALAM
SIRUP MULTIVITAMIN

Preparasi dan pengukuran serapan larutan standar


 Buat larutan induk standar Fe dalam HNO 3 0,1 N konsentrasi
1 mg/mL.
 Lakukan pengenceran dari larutan induk hingga diperoleh
larutan standar konsentrasi 0,5 – 4 mg/L.
 Lakukan penetapan panjang gelombang serapan Fe pada
instrumen.
 Ukur serapan seri larutan standar pada panjang gelombang
Fe.
 Buat kurva kalibrasi dari konsentrasi larutan dan serapan
yang dihasilkan hingga diperoleh persamaan y=bx + a
P3 (1). PENETAPAN KADAR Fe DALAM
SIRUP MULTIVITAMIN
Preparasi dan pengukuran serapan larutan sampel
 Lakukan destruksi basah dengan cara:
1. Sampel sebanyak 100 ml dimasukkan dalam gelas piala
250 mL lalu tambahkan 20,0 mL HNO 3 (p).
2. Dipanaskan di atas hot plate suhu 50 °C hingga volume
menjadi setengahnya, didinginkan.
3. Tambahkan 5,0 mL HNO 3 (p) dan 3,0 mL HCl (p),
panaskan di atas hot plate hingga endapan hilang,
dinginkan.
4. Saring larutan ke dalam labu ukur 100 mL, tambahkan
aquabidest sampai tanda batas.

 Ukur serapan larutan sampel pada panjang gelombang


serapan Fe, jika perlu lakukan pengenceran
P3 (2). PENETAPAN KADAR Zn DALAM
TABLET MULTIVITAMIN
Preparasi dan pengukuran serapan larutan standar
 Buat larutan induk standar Zn dalam aquades konsentrasi 1
mg/mL.
 Lakukan pengenceran dari larutan induk hingga diperoleh
larutan standar konsentrasi 0,3 – 1,5 mg/L.
 Lakukan penetapan panjang gelombang serapan Zn pada
instrumen.
 Ukur serapan seri larutan standar pada panjang gelombang
Zn.
 Buat kurva kalibrasi dari konsentrasi larutan dan serapan
yang dihasilkan hingga diperoleh persamaan y=bx + a
P3 (2). PENETAPAN KADAR Zn DALAM
TABLET MULTIVITAMIN
Preparasi dan pengukuran serapan larutan sampel
 Lakukan destruksi basah dengan cara:
1. Masukkan tablet yang telah digerus dalam labu Kjeldahl,
tambahkan HNO 3 pekat 65% 25 mL.
2. Dipanaskan di atas kompor dekstruksi selama 30 menit,
setelah itu pemanasan dihentikan sebentar, ditambahkan
5 tetes H 2 O 2 30 % dan pemanasan dilanjutkan lagi.
3. Penambahan H 2 O 2 secara berulang kali sampai larutan
jernih, kemudian didinginkan.
4. Saring larutan ke dalam labu ukur 25 mL, tambahkan
aquabidest sampai tanda batas.

 Ukur serapan larutan sampel pada panjang gelombang Zn, jika


perlu lakukan pengenceran
P3 (3). UJI BATAS CEMARAN Pb DALAM
PRODUK OBAT HERBAL
Preparasi dan pengukuran serapan larutan standar
 Buat larutan induk standar timbal (Pb(NO 3 ) 2 ) dalam aquades
konsentrasi 1 mg/mL.
 Lakukan pengenceran dari larutan induk hingga diperoleh
larutan standar timbal konsentrasi 0,2, 0,4, 0,6, 0,8, 1,0 mg/L.
 Lakukan setting panjang gelombang pada instrumen.
 Ukur serapan seri larutan standar Pb pada panjang gelombang
217 nm.
 Buat kurva kalibrasi dari konsentrasi larutan dan serapan yang
dihasilkan hingga diperoleh persamaan y=bx + a
P3 (3). UJI BATAS CEMARAN Pb DALAM
PRODUK OBAT HERBAL
Preparasi dan pengukuran serapan larutan sampel
 Lakukan destruksi basah dengan cara:
1. Masukkan sejumlah 3 gram sampel ke dalam labu
Kjeldahl, tambahkan HNO 3 pekat 65% 25 mL.
2. Dipanaskan di atas kompor dekstruksi selama 30 menit,
setelah itu pemanasan dihentikan sebentar, ditambahkan
5 tetes H 2 O 2 30 % dan pemanasan dilanjutkan lagi.
3. Penambahan H 2 O 2 secara berulang kali sampai larutan
jernih, kemudian didinginkan.
4. Saring larutan ke dalam labu ukur 25 mL, tambahkan
aquabidest sampai tanda batas.

 Ukur serapan larutan sampel pada panjang gelombang Pb, jika


perlu lakukan pengenceran
P3 (4). UJI BATAS CEMARAN Cd DALAM
PRODUK OBAT HERBAL

Preparasi dan pengukuran serapan larutan standar


 Buat larutan induk standar timbal (Cd(NO 3 ) 2 ) dalam aquades
konsentrasi 1 mg/mL.
 Lakukan pengenceran dari larutan induk hingga diperoleh
larutan standar timbal konsentrasi 0,6; 1,2; 1,8; 2,4; 3,0 mg/L.
 Lakukan penetapan panjang gelombang serapan Cd pada
instrumen.
 Ukur serapan seri larutan standar pada panjang gelombang Cd.
 Buat kurva kalibrasi dari konsentrasi larutan dan serapan yang
dihasilkan hingga diperoleh persamaan y=bx + a
P3 (4). UJI BATAS CEMARAN Cd DALAM
PRODUK OBAT HERBAL
Preparasi dan pengukuran serapan larutan sampel
 Lakukan destruksi basah dengan cara:
1. Masukkan sejumlah 3 gram sampel ke
2. dalam labu Kjeldahl, tambahkan HNO 3 pekat 65% 25 mL.
3. Dipanaskan di atas kompor dekstruksi selama 30 menit,
setelah itu pemanasan dihentikan sebentar, ditambahkan
5 tetes H 2 O 2 30 % dan pemanasan dilanjutkan lagi.
4. Penambahan H 2 O 2 secara berulang kali sampai larutan
jernih, kemudian didinginkan.
5. Saring larutan ke dalam labu ukur 25 mL, tambahkan
aquabidest sampai tanda batas.

 Ukur serapan larutan sampel pada panjang gelombang Cd, jika


perlu lakukan pengenceran
P3 (5). UJI CEMARAN Hg
DALAM PRODUK KRIM
Preparasi dan pengukuran serapan larutan standar
 Buat larutan induk standar merkuri (HgCl 2 ) dalam aquabides
konsentrasi 1 mg/mL.
 Lakukan pengenceran dari larutan induk hingga diperoleh
larutan standar Hg konsentrasi 10 ppm. Lakukan
pengenceran lagi hingga diperoleh larutan standar
konsentrasi 100 ppb.
 Lakukan pengenceran dari larutan standar 100 ppb hingga
diperoleh konsentrasi 10, 20, 30, 40, 50 ppb.
 Ukur serapan seri larutan standar Hg pada panjang
gelombang 253 nm.
 Buat kurva kalibrasi dari konsentrasi larutan dan serapan
yang dihasilkan hingga diperoleh persamaan y=bx + a
P3 (5). UJI CEMARAN Hg
DALAM PRODUK KRIM
Preparasi dan pengukuran serapan larutan sampel
 Lakukan destruksi basah dengan cara:
1. Masukkan sejumlah 3 gram sampel ke dalam labu las
bulat 250 mL, tambahkan HNO 3 pekat 65% 30 mL dan
H2SO4 pekat 10 mL melalui dinding labu.
2. Dipanaskan pada hot plate suhu rendah 80°C dalam
lemari asam hingga terdekstruksi sempurna selama 3
jam.
3. Ditambahkan 5 mL H 2 O 2 30 % tetes per tetes hingga
bening. Didinginkan pada suhu ruang.
4. Saring larutan ke dalam labu ukur 25 mL, tambahkan
aqua bidest sampai tanda batas.
 Ukur serapan larutan sampel pada panjang gelombang Hg,
jika perlu lakukan pengenceran
P3 (6). UJI CEMARAN As
DALAM PRODUK KRIM
Preparasi dan pengukuran serapan larutan standar
 Buat larutan induk standar arsen (As(NO 3 ) 2 ) dalam HNO 3 (p)
konsentrasi 1 mg/mL.
 Lakukan pengenceran dari larutan induk hingga diperoleh
larutan standar As konsentrasi 5, 10, 15, 20 mg/L.
 Lakukan penetapan panjang gelombang serapan As pada
instrumen.
 Ukur serapan seri larutan standar pada panjang gelombang
As.
 Buat kurva kalibrasi dari konsentrasi larutan dan serapan
yang dihasilkan hingga diperoleh persamaan y=bx + a
P3 (6). UJI CEMARAN As DALAM PRODUK
KRIM

Preparasi dan pengukuran serapan larutan sampel


 Lakukan destruksi basah dengan cara:
1. Timbang 10 gram sampel masukkan dalam gelas kimia
100 mL, tambahkan HNO 3 pekat 65% 15 mL.
2. Dipanaskan di atas hot plate suhu 250 °C selama 16 jam.
3. Encerkan dengan aquades hingga 50 mL.
4. Saring larutan ke dalam labu ukur 50 mL, tambahkan
aquadest sampai tanda batas.

 Ukur serapan larutan sampel pada panjang gelombang As,


jika perlu lakukan pengenceran
PERHITUNGAN

 Kurva kalibrasi: regresi linier


x = konsentrasi larutan standar
y = serapan/absorbansi larutan standar dalam SSA
Persamaan kurva kalibrasi: y = bx + a dengan a: intersep, b:
slope dan r: koefisien regresi linier.

 Perhitungan kandungan logam dalam sampel


Serapan sampel (y) diplotkan pada persamaan y = bx + a
(perhitungkan adanya pengenceran) R
Kandungan logam = R x volume larutan sampel, S
Persentase kandungan = S/bobot sampel x 100% (%b/b)

Jika sampel berupa cairan maka persentase kandungan


menjadi %b/v
CONTOH

 Sampel jamu pegel linu yang diduga mengandung logam Pb


dianalisis dengan SSA untuk menetapkan kandungan unsur
logam tsb. Sampel sebanyak 1 gram didestruksi dengan asam
kuat hingga diperoleh larutan sampel dalam akuades 25 mL.
Serapan larutan sampel 0,0482 dengan persamaan kurva
kalibrasi y = 0,0374x + 0,0010, dengan x dalam satuan mg/L.
Berapakah (%) kandungan logam Pb dalam sampel tsb?

 Konsentrasi Pb dalam sampel = (0,0482 – 0,0010)/0,0374


= 1,262 mg/L
 Kandungan logam dalam sampel = 1,262 x 25 µg atau
= 1,262/40 mg
= 0,0315 mg
 Persentase kandungan logam = 0,0315/1000 x 100%
= 0,003%
TUGAS

 Buat laporan sementara praktikum secara berkelompok yang


berisi judul, tujuan, dasar teori (latar belakang dilakukan
pengujian, spesifikasi produk, parameter validasi), dan
prosedur kerja.
 Lakukan secara individu analisis data hasil pengujian yang
diberikan pada jadwal praktikum.
 Kumpulkan hasil perhitungan dan kesimpulan pengujian
secara individu untuk semua jenis pengujian.

Anda mungkin juga menyukai