Anda di halaman 1dari 17

Hello!

SOSIOLOGI
ANTROPOLOGI GIZI
Hi!
Hello!

RIWAYAT HIDUP
Nama : Adies Riyana, SST, M.Gz
Ttl : 6 Okt 1979
Pendidikan Terakhir : Pascasarjana gizi peminatan gizi klinik
Pekerjaan : ASN RSD Idaman Banjarbaru
Publikasi : The Effects of Ginseng Java Roots (Talinum
Paniculatum) extract on Malondialdehyde (MDA) levels in Male
White Sprague Dawley Rats with Forced Swimming Test Model

Hi!
Sosiologi

Secara etimologis istilah sosiologi berasal dari kata socius (bahasa


Latin: teman) dan logos
(bahasa Yunani: kata, perkataan, pembicaraan).
Jadi secara harfiah,
sosiologi adalah membicarakan atau memperbincangkan teman
pergaulan.
Sosiologi
Berdasarkan Auguste Comte, Sosiologi adalah suatu studi positif tentang hukum-hukum
dasar dari berbagai gejala sosial yang dibedakan menjadi sosiologi statis dan sosiologi
dinamis.

Istilah sosiologi pertama kali digunakan oleh Auguste Comte


pada tahun 1839 sebagai ahli filsafat kebangsaan Prancis.
Istilah ini digunakan pertama kali digunakan sebagai pendekatan khusus untuk
mempelajari masyarakat. Selain itu juga memberi sumbangan yang begitu penting
terhadap sosiologi.

Sehingga Augustin Comte disepakati oleh para ahli disebut dengan Bapak Sosiologi
(Maulana, 2014).
Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-


segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk
mendapatkan pola-pola umum
kehidupan masyarakat (Soerjono Soekanto)
Antropogi

berasal dari kata anthropos yang berarti


manusia dan logos yang berarti ilmu atau teori.

Jadi istilah anthropologi berarti ilmu


tentang manusia.
Antropologi
Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan budaya. Budaya
merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan bagaimana cara
memandang dunia, bagaimana cara mengungkapkan emosionalnya dan bagaimana
berhubungan dengan orang lain, kekuatan supernatural atau Tuhan serta lingkungan
alamnya.

Pada dasarnya perhatian antropologi yang paling awal adalah mengenai ciri - ciri dan sifat
masyarakat: bagaimana manusia berhubungan satu dengan yang lain, dan bagaimana
dan mengapa masyarakat berubah sepanjang waktu.
Sosiologi - Antropologi
Pada perkembangan ilmu antropologi diuraikan menjadi beberapa fase,
tujuan dari pembagian ini dibagi menjadi dua:

1 Tujuan akademis, mencapai pengertian tentang makhluk manusia pada


umumnya dengan mempelajari keragaman bentuk fisiknya, masyarakat, serta
kebudayaannya.

2 Tujuan praktis, mempelajari manusia dalam keragaman masyarakat suku bangsa guna
membangun masyarakat suku bangsa itu.

Adapun persamaan ilmu sosiologi dan antropologi


adalah: Ilmu sosialogi dan antropologi berusaha mencari unsur-unsur yang sama dengan
sosiologi, diantaranya beragam masyarakat dan kebudayaan manusia.
Ilmu Gizi
Ilmu gizi merupakan salah satu ilmu terapan yang berkaitan dengan berbagai ilmu dasar
seperti ilmu kimia, biokimia, biologi, fisiologi, pathologi, ilmu pangan, dan lain-lain.
Lahirnya ilmu gizi diawali dengan penemuan tentang hal yang berkaitan dengan
penggunaan energi makanan meliputi proses pernapasan, oksidasi, dan kalorimetri.

Almatsier (2004 : 3) menyatakan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Kata “gizi” berasal
dari bahasa Arab Ghidza, yang berarti “makanan”. Di satu sisi ilmu gizi berkaitan
dengan makanan dan di sisi lain dengan tubuh manusia.
Berbagai pendapat tentang Ilmu Gizi
a. Guthrie (1983), beliau menyatakan prinsip-prinsip gizi dasar adalah ilmu yang mempelajari
makanan, zat gizi, proses pencernan, metabolisme dan penyerapan dalam tubuh, fungsi serta
akibat kekurangan atau kelebihan zat gizi bagi tubuh.

b. Sediaoetama (1987), beliau menyatakan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari hal ikhwal
makanan yg dikaitkan dgn kesehatan tubuh.

c. National Academy of Science (1994), ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari zat-zat dari
pangan yang bermanfaat bagi kesehatan dan proses yang terjadi pada pangan sejak
dikonsumsi, dicerna, diserap sampai dimanfaatkan tubuh, serta dampaknya terhadap
pertumbuhan, perkembangan, dan kelangsungan hidup manusia serta faktor yang
mempengaruhinya.
Hubungan antara Antropologi dengan Gizi
Norge Jerome menyatakan bahwa “Antropologi Gizi” meliputi disiplin ilmu tentang
gizi dan antropologi. Bidang itu memperhatikan gejala-gejala antropologi yang
mengganggu status gizi dari manusia.
Dengan demikian, evolusi manusia, sejarah dan kebudayaan, dan adaptasinya kepada
variabel gizi yang berubah-ubah dalam kondisi lingkungan yang beraneka ragam
menggambarkan bahan-bahan yg merupakan titik perhatian dlm antropologi gizi.

Menurut Anderson (2006 : 313) menyatakan bahwa para ahli antropologi


memandang kebiasaan makan sebagai suatu kompleks kegiatan masak-memasak,
masalah kesukaran dan ketidaksukaran, kearifan rakyat, kepercayaan-
kepercayaan, pantangan-pantangan, dan takhayul-takhayul yang berkaitan
dengan produksi, persiapan, dan konsumsi makanan. Pendeknya, sebagai suatu
kategori budaya yang penting, ahli-ahli antropologi melihat makanan
mempengaruhi dan berkaitan dengan banyak kategori budaya lainnya.
Hubungan antara Antropologi dengan Gizi
Fungsi simbolik dari makanan :

1. Sebagai ungkapan ikatan sosial


2. Makanan sebagai ungkapan dari kesetiakawanan kelompok
3. Makanan dan stress
4. Simbolisme makanan dalam bahasa
Kesimpulan
Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk manusia dengan budayanya, atau
juga berarti ilmu tentang manusia. Dalam antropologi diterangkan bagaimana hubungan manusia
dengan budayanya dan apa pengaruhnya. Cakupan ilmu antropologi itu luas sekali, salah satunya
antropologi kesehatan yang menerangkan tentang manusia, budaya, dan kesehatan sehingga kita dapat
mengetahui kaitan antara budaya suatu masyarakat dengan kesehatan masyarakat.

Gizi merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Ilmu gizi sendiri adalah ilmu yang
mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Gizi itu
sangat penting sekali bagi kelangsungan hidup kita. Apabila gizi kita terpenuhi, maka kita akan
terhindar dari berbagai penyakit karena kita mempunyai tubuh yang sehat
   Hubungan antara antropologi dengan gizi itu sangat erat sekali, karena banyak
sekali orang yang kekurangan gizi yang bukan diakibatkan oleh masalah
ekonomi, akan tetapi diakibatkan oleh kepercayaan atau kebudayaan mereka
yang melarang memakan makanan yang sebenarnya mengandung banyak gizi.

Hal ini menimbulkan sesuatu yang sangat mengecewakan karena terdapat


masyarakat yang kekurangan gizi karena mereka tidak bisa mendapatkannya
karena masalah ekonomi, tetapi ada juga terdapat masyarakat yang kekurangan
gizi akibat kebudayaan mereka tidak mengizinkan atau melarang mereka
memakan makanan tersebut yang seharusnya dipergunakan dengan sebaik-
baiknya karena makanan tersebut sangat bermanfaat bagi mereka..
Terima Kasih

Hello!
Daftar Pustaka ● Almatsier, Sunita. (2004). Prinsip
Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
● Anderson, Foster. (2006).
La Banudi dan Imannudin. (2017). Antropologi Kesehatan. Jakarta :
Sosiologi dan Antropologi gizi : UI Press.
Penerbit Forum Ilmiah Kesehatan ● FKM UI. (2007). Gizi dan
Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai