1 Peserta didik mampu menjelaskan sejarah penemuan virus melalui kajian literatur dengan tepat
3.4.2 Peserta didik mampu menjelaskan ciri ciri virus melalui kajian literatur dengan tepat
3.4.3 Peserta didik mampu menjelaskan bentuk-bentuk virus melalui kajian literatur dengan tepat
3.4.4 Peserta didik mampu menjelaskan struktur anatomi virus melalui kajian literatur dengan tepat
3.4.5 Peserta didik menjelaskan daur replikasi virus secara litik melalui kajian literatur dengan tepat
3.4.6 Peserta didik mampu menjelaskan daur replikasi virus secara lisogenik melalui kajian literatur
dengan tepat
4.4.1 Peserta didik mampu menyajikan data ciri ciri virus melalui kajian literatur dengan tepat
4.4.2 Peserta didik mampu menyajikan data struktur virus melalui kajian literatur dengan tepat
4.4.3 Peserta didik mampu menjelaskan perbedaan reproduksi litik dan lisogenik melalui kajian
literatur dengan tepat
Sejarah Penemuan
Virus
Adolf Edward Meyer
(1876)
Mengamati adanya penyakit
pada daun tanaman
tembakau yang sangat
menular (Penyakit mosaik)
dan beranggapan penyakit itu
tidak disebabkan oleh
mikroorganisme/kurang zat
hara melainkan dilakukan
oleh zat enzim baru
Dmitri Ivanovski
(1892)
Meneliti penyakit mosaik pada
tanaman tembakau dengan
membuat filtrat tembakau yang
terkena penyakit, menyebabkan
tanaman sehat pun terjangkiti. Dan
muncul istilah “filterable virus” (Virus
yang dapat melewati saringan) yaitu
saringan bakteri Chamberland.
Nukleoprotein adalah
protein yang strukturnya
terikat dengan asam
nukleat, baik DNA
maupun RNA
Kaushe, pfankuch dan ernst ruska
(1937)
Tersusun atas
satu jenis asam
nukleat baik itu
Deoksiribonukleat
acid atau
Ribonukleat acid.
Selubung Protein (Kapsid)
Membungkus asam nukleat baik RNA atau DNA sehingga disebut
Nukleokapsid
Fungsi kapsid :
1.Melindungi asam nukleatagar tidak tercerna enzim
2.Memberikan tempat perekatan agar virion dapat melekat
pada sel inang.
3.Memberi betuk virion
Sampul
Reproduksi virus