(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 3 TASIKMALAYA
Kelas/ Semester : X MIPA / Ganjil
Mata Pelajaran : Biologi
Topik : Virus
Alokasi waktu : 6 Jam Pelajaran (2 Kali Pertemuan)
A. Kompetensi Inti :
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K1 3 Memahami, mene-rapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
K1 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Menganalisis struktur dan replikasi 3.4.1 Mengemukakan sejarah
serta peran virus dalam aspek penemuan virus
kesehatan masyarakat
3.4.2 Menjelaskan ciri ciri virus
3.4.3 Mengetahui bentuk bentuk virus
3.4.4 Menjelaskan struktur anatomi
virus
3.4.5 Menjelaskan daur replikasi virus
secara litik
3.4.6 Menjelaskan daur replikasi virus
secara lisogenik
3.4.7 Mengetahui peranan virus yang
menguntungkan
3.4.8 Mengemukakan peranan virus
yang merugikan
3.4.9 Menjelaskan gejala penyakit
AIDS dan faktor penularannya
4.4 Melakukan kampanye tentang 4.4.1 Menyajikan data ciri ciri virus
bahaya virus dalam kehidupan
terutama bahaya AIDS berdasarkan
tingkat virulensinya melalui
berbagai media informasi
4.4.2 Menyajikan data struktur virus
4.4.3 Menjelaskan perbedaan
reproduksi litik dan lisogenik
4.4.4 Menganalisis bahaya virus dalam
kehidupan sehari-hari
4.4.5 Memberikan contoh penyakit
pada manusia yang terinveksi virus
4.4.6 Membuat poster mengenai
bahaya AIDS berdasarkan tingkat
virulensinya
C.Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
3.4.1 Peserta didik mampu menjelaskan sejarah penemuan virus melalui
kajian literatur dengan tepat
3.4.2 Peserta didik mampu menjelaskan ciri ciri virus melalui kajian
literatur dengan tepat
3.4.3 Peserta didik mampu menjelaskan bentuk-bentuk virus melalui
kajian literatur dengan tepat
3.4.4 Peserta didik mampu menjelaskan struktur anatomi virus melalui
kajian literatur dengan tepat
3.4.5 Peserta didik menjelaskan daur replikasi virus secara litik melalui
kajian literatur dengan tepat
3.4.6 Peserta didik mampu menjelaskan daur replikasi virus secara
lisogenik melalui kajian literatur dengan tepat
4.4.1 Peserta didik mampu menyajikan data ciri ciri virus melalui kajian
literatur dengan tepat
4.4.2 Peserta didik mampu menyajikan data struktur virus melalui kajian
literatur dengan tepat
4.4.3 Peserta didik mampu menjelaskan perbedaan reproduksi litik dan
lisogenik melalui kajian literatur dengan tepat
Pertemuan ke-2
3.4.7 Peserta didik mampu mengetahui peranan virus yang menguntungkan
melalui kajian literatur dengan tepat
3.4.8 Peserta didik mampu mengemukakan peranan virus yang merugikan
melalui studi literatur dengan tepat
3.4.9 Peserta didik mampu menjelaskan gejala penyakit AIDS dan faktor
penularannya melalui studi literatur dengan tepat.
4.4.4 Peserta didik mampu menganalisis bahaya virus dalam kehidupan
sehari-hari melalui kajian literatur dengan tepat
4.4.5 Peserta didik mampu memberikan contoh penyakit pada manusia yang
terinveksi virus melalui kajian literatur dengan tepat
4.4.6 Peserta didik mampu membuat poster mengenai bahaya AIDS
berdasarkan tingkat virulensinya melalui kajian literatur dengan tepat
E.Materi Ajar
Materi
Materi Fakta :
Materi Konsep:
1. Sejarah Penemuan Virus
Sejarah penemuan virus diawali dengan ditemukannya
mikroskop pada tahun 1632 oleh seorang ilmuan berkembangsaan
Belanda, Antony van Leewenhoek. Penemuan mikroskop ini mendorong
penelitian dan penyelidikan objek-objek mikro (berukuran sangat kecil)
menjadi sebuah kegemaran tersendiri bagi ilmuan pada masa itu.
Mikroskop berkembang dan mengalami penyempurnaan semenjak
pertama kali ditemukan. Mikroskop pertama yang hanya dapat
memperbesar objek hingga 150 kali ukuran aslinya telah berhasil
membuat para ilmuwan menemukan sel, bakteri, dan organisme renik
lainnya. Dengan pemutakhiran susunan lensa dan teknik pembesaran
sehingga mikroskop memiliki kemampuan pembesaran hingga 1.000 kali
ukuran asli (mikroskop cahaya) dan 10.000 kali ukuran asli (mikroskop
elektron), para ilmuan di masa itu semakin mudah menemukan dan
mengidentifikasi jasad mikro yang ukurannya jauh lebih kecil dari sel,
bakteri, jamur, dan membuka sejarah baru dalam penemuan virus.
2. Ciri-ciri Virus
1. Virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat, DNA saja atau
RNA saja;
2. Virus membutuhkan sel inang karena virus hanya dapat
memperbayak diri nya dalam sel-sel hidup;
3. Virus tidak memiliki enzim untuk melakukan metabolisme
untuk kehidupannya;
4. Virus hanya dapat memproduksi materi genetiknya,
sedangkan selubung protein dan struktur lainnya diperoleh
dari sel inang;
5. Virus dapat di kristalkan (sebagai benda tak hidup) dan dapat
dicairkan kembali.
3. Struktur Virus
a. Ukuran Virus
Virus memiliki ukuran sangat kecil dan hanya dapat
diamati menggunakan mikroskop elektron dengan perbesaran
30.000x.Oleh karena itu, tanpa bantuan mikroskop elektron
kita tidak bisa mengamati virus dan hanya dapat dirasakan
ketika tubuh sakit karena serangan virus. Virus cacar
merupakan salah satu virus yang ukurannya terbesar yaitu
berdiameter 200 nm, dan virus polio merupakan virus
terkecil yang hanya berukuran 28 nm.
b. Bentuk Virus
Partikel virus bervariasi dari segi ukuran, bentuk
maupun komposisi kimiawinya. Bentuk-bentuk virus yang
sudah diketahui ada yang serupa bola, berbentuk kotak,
berbentuk batang, dan ada yang seperti hurut T. Struktur utama
virus adalah asam nukleat yang dapat berupa RNA
(Ribonucleic acid) atau DNA (Deoxyribonucleic acid) dan tak
pernah keduanya. Asam nukleat ini dikelilingi oleh subunit
protein yang disebut kapsomer. Susunan kapsomer-
kapsomer tersebut membentuk mantel dinamakan kapsid.
Kapid dan asam nukleat Virus dinamakan nukleokapsid.
Beberapa virus memiliki struktur yang lebih kompleks seperti
adanya pembungkus khusus berupa membran. Membran
yang menyusun virus ini merupakan membran lipid bilayer dan
protein, biasanya glikoprotein. Beberapa virus memiliki
struktur yang lebih kompleks lagi.Virus yang strukturnya
paling rumit adalah virus bakteriofage. Misalnya bakteriofage
T4 yang menyerang bakteri Escherichia coli, memiliki ekor
yang merupakan struktur kompleks. Ekor T4 disusun oleh
lebih dari 20 macam protein dan kepalanya disusun oleh
beberapa protein lainnya.
Virus berbentuk spiral atau batang dijumpai pada virus
mosaik tembakau (TMV). Virus berbentuk ikosahedron
(poligon 20 sisi) atau polihedral dijumpai pada
virus Adenovirus (penyebab demam). Virus terkecil biasanya
berbentuk ikosahedron yang berukuran antara 18 – 20
nanometer.
Virus berpelindung mempunyai pelindung
(pembungkus) luar dari lipoprotein, glikoprotein atau
kombinasi lipoprotein dan glikoprotein dan biasanya
berbentuk bulat atau bola dengan diameter antara 60 – 300
nanometer. Virus berpelindung sering disebut juga virus
berbentuk bola contohnya adalah virus Influenza.
Virus berbentuk kompleks ini memiliki struktur tubuh
yang lengkap seperti kepala, leher, dan ekor. Virus kompleks
sering juga disebut virus berbentuk huruf T contohnya adalah
Bakteriofage (virus pemakan bakteri).
4. Replikasi Virus
Replikasi virus merupakan proses reproduksi pada virus.
Proses replikasi virus dapat diamati dengan jelas pada bakteriofag
yang menyerang bakteri Escherichia coli. Virus yang menyerang
tumbuhan, hewan, dan manusia mempunyai cara replikasi hampir
sama dengan bakteriofag, yaitu melalui daur litik dan daur
lisogenik.
a. Daur Litik
Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel hospes (sel yang
ditumpanginya) setelah selesai melakukan replikasi. Daur litik
terjadi dalam beberapa tahap berikut.
Adsorpsi, yaitu melekatnya ekor virus pada dinding sel
bakteri.
Penetrasi, yaitu ujung serabut ekor virus masuk dan menyatu
dengan sel bakteri sehingga terbentuk saluran dari tubuh virus
ke bakteri. Melalui saluran inilah virus memasukkan materi
genetiknya (asam nukleat) ke dalam sel bakteri.
Eklifase, yaitu virus mengambil alih perlengkapan metabolik
sel bakeri. Selanjutnya, asam nukleat virus mengendalikan
pembentukan protein dan komponen-komponen tubuh virus
baru dengan menggunakan bahan yang tersedia dalam
sitoplasma bakteri.
Pembentukan, yaitu pembentukan bagian-bagian tubuh virus
baru.
Perakitan, yaitu bagian-bagian tubuh virus yang telah
terbentuk selanjutnya akan membentuk virus-virus
bakteriofag yang lengkap.
Lisis, yaitu pecahnya sel bakteri yang mengeluarkan virus-
virus baru yang akan menginfeksi bakteri lain dan memulai
kembali daur litik.
b. Daur Lisogenik
Pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri.
Asam nukleat virus tidak mengambil alih fungsi proses sintesis
asam nukleat bakteri, tetapi menjadi bagian dari asam nukleat
bakteri. Adapun tahapan daur lisogenik sebagai berikut.
Adsorbsi dan penetrasi, prosesnya sama denan daur litik.
Penggabungan, yaitu asam nukleat virus bergabung atau
menyisip pada asam nukleat ini disebut profag.
Pembelahan, pada saat bakteri membelah diri, profag ikut
membelah sehingga menghasilkan bakteri-bakteri yang
mengandung profag.
Sintesis, yaitu asam nukleat virus secara alami atau pada
keadaan tertentu dapat memisahkan diri dari asam nukleat
bakteri untuk memasuki daur litik. Selanjutnya, asam nukleat
virus akan membentuk partikel-partikel virus baru.
Perakitan, yaitu penyusunan partikel-partikel virus menjadi
virus baru.
Lisis, yaitu lisisnya sel bakteri dengan mengeluarkan virus-
virus baru yang selanjutnya akan mengalami daur litik atau
lisogenik kembali.
Materi Prinsip :
A. Peranan Virus dalam kehidupan sehari-hari
Virus ada yang bermanfaat bagi manusia, ada pula yang
menimbulkan kerugian bagi manusia. Berikut ini akan diuraikan
contoh-contoh virus yang menguntungkan dan yang merugikan.
1. Virus yang menguntungkan :
a. Untuk melemahkan bakteri
Contoh tentang virus yang menguntungkan adalah
virus yang menyerang bakteri pathogen. Jika DNA virus
lisogenik masuk ke dalam DNA bakteri patogen, maka
bakteri tersebut menjadi tidak berbahaya. Misalnya
bakteri penyebab penyakit difteri dan bakteri penyebab
demam scarlet yang berbahaya akan berubah sifat menjadi
tidak berbahaya jika di dalam DNAnya tersambung oleh
profag.
b. Untuk memproduksi vaksin
Selain itu, beberapa virus digunakan untuk
memproduksi vaksin, vaksin adalah patogen yang telah
dilemahkan sehingga jika menyerang manusia, tidak
berbahaya lagi. Karena diberi vaksin, tubuh manusia
akan memproduksi antitoksin. Kelak jika patogen yang
sesungguhnya menyerang, tubuh telah kebal karena berhasil
memproduksi antitoksin bagi patogen tersebut.
2. Virus yang merugikan :
Beberapa penyakit manusia disebabkan oleh serangan
virus misalnya penyakit: mata belek, influenza, polio, cacar,
campak, hepatitis, rabies, herpes, gondong, kanker, AIDS dan
ebola.
Selain menyerang manusia, virus juga ada yang menyerang
hewan misalnya :
a) Rabies pada anjing, kucing, dan monyet
b) Penyakit kuku dan mulut pada ternak sapi dan kerbau. Hewan
ternak tidak bisa berjalan dan tidak dapat makan.
Penyakit sampat ayam (tetelo). Ayam yang terserang mengalami
mencret, batuk-batuk, keesokan harinya mati. Jika sembuh, ayam
akan kehilangan keseimbangan, kepala tertekuk dan berputar -putar.
B. AIDS
Virus HIV tidak dapat bertahan lama di luar tubuh manusia dan mati
dengan cepat ketika cairan tubuh telah mengering. Inilah sebabnya
mengapa HIV tidak dapat disebarkan oleh serangga, tidak dapat
menyebar seperti virus flu (memegang permukaan fasilitas umum, batuk,
bersin, dll)
Gejala HIV dapat bervariasi dari orang ke orang. Pada tahap awal,
beberapa orang mengalami gejala penyakit yang mirip dengan flu seperti
demam, sakit kepala atau sakit tenggorokan selama beberapa minggu lalu
gejala menghilang. Seseorang yang terinfeksi HIV bisa bertahan selama
bertahun-tahun bahkan tanpa mengembangkan gejala apapun. Apabila
hal ini dibiarkan selama bertahun-tahun, maka kondisi bisa memburuk
hingga akhir sistem kekebalan tubuh menjadi lumpuh dan bisa berlahir
ke tahap penyakit berikutnya yaitu AIDS. Pada penyakit AIDS seseorang
akan sangat rentan terkena penyakit infeksi, yang kita kenal dengan
istilah infeksi oportunistik (terjadi ketika daya tahan tubuh lemah,
padahal jika daya tahan tubuh normal infeksi ini tidak berbahaya). Infeksi
oportunistik pada orang dengan AIDS dapat mempengaruhi hampir
semua organ tubuh dan inilah yang membuat penyakit AIDS menjadi
membahayakan. Beberapa gejala dan ciri-ciri HIV yang telah berubah
menjadi AIDS meliputi:
Ada dua tujuan utama dari pengobatan HIV, yaitu mencegah virus
merusak sistem kekebalan tubuh dan menunda atau menghentikan
perkembangan infeksi. Hal ini dapat dicapai melalui:
Tuberkulosis (TBC)
Herpes Simplex
Sarkoma Kaposi
Limfoma
Pneumonia Pneumocystis (PCP)
Sariawan
Infeksi cytomegalovirus (CMV)
Toksoplasmosis
Materi Prosedural:
Pertemuan ke-1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan Kegiatan awal 15 Menit
Guru mengucap salam kepada peserta didik
Guru mengecek kehadiran peserta didik
Apersepsi
Guru memberikan suatu apersepsi terkait
dengan materi yaitu menanyakan “pernah kah
kalian flu? Apa penyebabnya?
Guru menyebutkan topik materi dan tujuan
pembelajaran
SOAL
a. Asam nukleat
b. Kapsid
c. Leher
d. Ekor
e. Serat ekor
4. Setelah dinding sel terhidrolis (rusak) maka DNA fag masuk ke dalam sel
bakteri. Proses ini disebut fase....
a. Fase penetrasi
b. Fase absorpsi
c. Fase perakitan
d. Fase pembebasan
e. Fase replikasi dan sintesis
Pasangan yang sesuai antara nama virus dengan nama penyakit yang
ditimbulkannya ditunjukkan oleh nomor....
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 3)
d. 2) dan 4)
e. 3) dan 5)
9. Penyakit AIDS dapat ditularkan melalui....
a. Gigitan nyamuk
b. Hubungan seksual
c. Saluran pernapasan
d. Berjabat tangan
e. Bersin
10. HIV yang ada pada penderita AIDS mengakibatkan penderita
mengalami....
a. Kerusakan hati
b. Peningkatan kadar trombosit
c. Rapuhnya sistem kekebalan
d. Penurunan kadar trombosit
e. Menurunya sistem kekebalan
KUNCI JAWABAN
1. C.Virology
2. E.Tidak memiliki protoplasma
3. D.Ekor
4. A.Fase penetrasi
5. B.Injeksi
6. B.Produksi biopestisida
7. A.TMV
8. E. 3) dan 5)
9. B.Hubungan seksual
10. C.Rapuhnya sistem kekebalan
Lampiran 02 Rubrik Penilaian
Karakteristik Virus
Kelompok:
Nama Anggota :
Materi : Virus
Kelas :
Tanggal :
A.Tujuan
B. Petunjuk
Keterangan:
1. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
2. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
3. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
4. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
5. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
Keterangan:
1 2
Rubrik Penilaian