BERDASARKAN PADA
PATI JAGUNG
DAN ISOLAT PROTEIN
DARI EKSTRAKSI LIMBAH
CAIR INDUSTRI PENGOLAHAN
TAHU
OLEH :
(RINA MIRDAYANTI, AMALIA. 2020)
DIREVIEW OLEH :
FEBRINA KARTIKA SARI /18031055
ELMA AGRIDA ANKI DRIANTIKA / 200320077
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
YOGYAKARTA
2021
ELEMENTS
Introduction
Methodology
Conclusion
INTRODUCTION
Pati jagung
4
METHODOLOGY
2.2 Bahan Ekstraksi Isolat Protein
2 liter cairan limbah dari industri pengolahan tahu + 250 mL air + NaOH 45% 2:1 (v/v)
endapan dikeringkan dengan pompa vakum dan sinar matahari sampai kering
hasil
6
METHODOLOGY
2.4 Persiapan Edible Film
Isolat protein disiapkan dengan konsentrasi 0%, 3%, 5%, 7% dan 9% menurut beratnya pati
jagung.
Selanjutnya 10 gram jagung pati yang ditambahkan ke isolat protein dengan 2 mL sorbitol dan
Tabel 1.
140mL air suling Materi komposisi Persiapan
Edible Film
diaduk menggunakan sebuah pengaduk magnetic selama 30 menit dengan gelatinisasi suhu 80°C
campuran itu dituangkan dalam sebuah cetakan yang terbuat dari kaca dengan sebuah ukuran 20
cm x 20 cm dan diratakan
campuran Film itu dikeringkan di sebuah pengeringan oven 35°C untuk 24 jam
edible film itu dibungkus dalam sebuah plastik wrap dan terus dalam sebuah desikator
8
RESULTS AND DISCUSSION
• EDIBLE FILM
» Proses gelatinisasi terjadi ketika butiran pati yang terdiri dari amilosa dan
amilopeptin yang memiliki ikatan hidrogen diberi air dan dipanaskan.
» Pembentukan edible film berbahan pati dimulai dari pemecahan butiran
pati dilanjutkan dengan pelepasan amilosa yang membentuk jaringan
yang mengelilingi butiran tersebut sehingga terjadi interaksi antar
amilosa.
9
RESULTS AND DISCUSSION
• » Film yang dihasilkan tanpa menggunakan isolat protein terlihat lebih
transparan dan sedikit lebih tipis.
10
RESULTS AND DISCUSSION
11
RESULTS AND DISCUSSION
» Mechanical properties dari edible film dapat dipengaruhi oleh ketebalan film karena
perbedaan konsentrasi isolat. Peningkatan kekuatan tarik juga dapat dipengaruhi
oleh adanya ruang antar lapisan yang dipengaruhi oleh polimer dan dapat
disebabkan oleh meningkatnya interaksi isolat protein pada jaringan matriks edible
film.
12
RESULTS AND DISCUSSION
B. WATER VAPOR TRANSMISSION RATE (WVTR)
Permeabilitas water vapor (uap air) dilakukan untuk menganalisis laju transmisi uap
air atau gas. Laju transmisi uap air menunjukkan kemampuan edible film untuk
menghambat transmisi air.
13
RESULTS AND DISCUSSION
14
RESULTS AND DISCUSSION
C. WATER ADSORPTION
Adsorpsi air terjadi dengan
mudah pada permukaan film
karena sifat hidrofiliknya.
18
TERIMA KASIH
THANK
YOU
GRACIA
XIE-XIE
S
SUWUN