Anda di halaman 1dari 8

Resume “Reaktor Kimia”

Rektor kimia adalah bejana tempat berlangsungnya reaksi kimia dari bahan mentah menjadi produk
yang lebih berharga.

Tujuan pemilihan reaktor:


- Mendapat keuntungan besar
- Biaya produksi rendah
- Modal minimum
- Operasi sederhana dan murah
- Keselamatan kerja terjamin
- Polusi terhadap lingkungan minimum
Hal yang mempengaruhi pemilihan reaktor:
- Fase zat dan hasil reaksi
- Tiper reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta tidak ada reaksi samping
- Kapasitas produksi
- Harga alat (reaktor) dan biaya instalasi
- Kemampuan reaktor menyediakan luas permukaan yang cukup untuk perpindahan panas.

Jenis-jenis reaktor:
Berdasarkan reaksi bahan:
- Homogen
a) Reaktor batch (RB) : reaktan masuk dalam vessel pada awal operasi, dan produk keluar
pada akhir operasi. Reaksi kimia berlangsung selama beberapa waktu. Biasanya
dilengkapi dengan pengaduk pada vessel untuk memberikan kontak yang maksimum
antar reaktan dan keseragaman kondisi (konsentrasi dan temperatur).
b) Reaktor semi batch (RSB) : Salah satu reaktan masuk di awal operasi dan reaktan yang
lain masuk secara continuous selama operasi. Proses ini biasanya digunakan ketika
diinginkan salah satu reaktan dijaga pada konsentrasi yang rendah untuk meningkatkan
selektifitas produk dan penambahan/penghilangan panas.
c) RATB (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk/CSTR) : umpan maupun produk akan mengalir
secara terus menerus. Sistem ini memungkinkan kita untuk bekerja pada suatu keadaan
dimana operasi berjalan secara keseluruhan daripada sistem berada dalam kondisi
stasioner.

d) RAP (Reaktor Alir Pipa) : cairan bereaksi dan mengalir dengan cara melewati tube
(tabung) dengan kecepatan tinggi, tanpa terjadi pembentukan arus putar pada aliran
cepat.

- Heterogen
a) Reaktor fixed bed/packed bed

b) Reaktor fluidized bed


c) Reaktor moving bed

d) Reaktor gelembung

e) Reaktor slurry
Berdasarkan bentuk:
- Reaktor tangki
- Reaktor pipa

Berdasarkan kondisi operasi:


- Isotermal : reaksi terjadi pada suhu konstan ada di seluruh reaktor
- Adiabatis : tidak ada perpindahan panas antara reaktor dengan sekelilingnya artinya tidak ada
panas yang ditambahkan kedalam sistem ataupun panas yang keluar dari sistem reactor (Q = 0).
- Non isotermal : konversi dan distribusi hasil reaksi berpengaruh kepada tipe dan ukuran
reaktor. Reaksi di reaktor dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan.
- Non adiabatis: terdapat perpindahan panas antara reaktor dengan sekelilingnya.

Reaksi dalam rekator:


- Cair – cair - Berkatalis - Dengan recycle
- Padat – cair - Tidak berkatalis - Tanpa recycle
- Gas – cair
- Gas – gas
Reaktor Batch
1. Biasanya untuk reaksi fase cair
2. Digunakan pada kapasitas produksi yang kecil
3. Tidak ada reaktan masuk dan hasil yang keluar
4. Komposisi dalam reaktor uniform dan berubah sepanjang waktu
Keuntungan reactor batch:
a) Lebih murah dibanding reactor alir
b) Lebih mudah pengoperasiannya
c) Lebih mudah dikontrol
Kerugian reactor batch:
a) Tidak begitu baik untuk reaksi fase gas (mudah terjadi kebocoran pada lubang pengaduk)
b) Waktu yang dibutuhkan lama, tidak produktif (untuk pengisian, pemanasan zat pereaksi, pendinginan
zat hasil, pembersihan reactor, waktu reaksi)

Reaktor Alir (Continous Flow)


Input reaktan dan pengeluaran zat hasil terus menerus
1. RATB (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk)(CSTR/MIXED FLOW REACTOR)
Keuntungan:
▪ Suhu dan komposisi campuran dalam reaktor sama
▪ Volume reactor besar, maka waktu tinggal juga besar, berarti zat pereaksi lebih lama bereaksi di
reactor.
Kerugian:
▪ Tidak effisien untuk reaksi fase gas dan reaksi yang bertekanan tinggi.
▪ Kecepatan perpindahan panas lebih rendah dibanding RAP Untuk menghasilkan konversi yang
sama, volume yang dibutuhkan RATB lebih besar dari RAP.
2. RAP (Reaktor Alir Pipa)
RAP ideal jika zat pereaksi dan hasil reaksi mengalir dengan kecepatan yang sama diseluruh
penampang pipa. Komposisi pada titik tertentu tetap, tetapi berubah sepanjang reaktor. Waktu
tinggal semua partikeldalam reaktor dianggap sama.
Keuntungan :
Memberikan volume yang lebih kecil daripada RATB, untuk konversi yang sama
Kerugian:
1. Harga alat dan biaya instalasi tinggi.
2. Memerlukan waktu untuk mencapai kondisi steady state.
3. Untuk reaksi eksotermis kadang-kadang terjadi “Hot Spot” (bagian yang suhunya sangat tinggi)
pada tempat pemasukan . Dapat menyebabkan kerusakan pada dinding reaktor.
3. Reaktor semi batch
Biasanya berbentuk tangki berpengaduk
Ada tiga jenis:
1. Volume dan komposisi berubah
2. Volume berubah, komposisi tetap
3. Volume tetap, komposisi berubah

Berdasarkan kondisi operasinya


1. Reaktor isotermal.
Dikatakan isotermal jika umpan yang masuk, campuran dalam reaktor, aliran yang keluar dari reaktor
selalu seragam dan bersuhu sama.
2. Reaktor adiabatis.
Dikatakan adiabatis jika tidak ada perpindahan panas antara reaktor dan sekelilingnya. Jika reaksinya
eksotermis, maka panas yang terjadi karena reaksi dapat dipakai untuk menaikkan suhu campuran di
reaktor. ( K naik dan –rA besar sehingga waktu reaksi menjadi lebih pendek).
3. Reaktor Non-Isotermal
Kebalikan dari Isotermal, umpan yang masuk, campuran dalam reaktor, aliran yang keluar dari
reaktor tidak seragam dan berbeda temperatur.
4. Reaktor Non-Adiabatis
Kebalikan dari Adiabatis, ada perpindahan panas antara reaktor dan sekelilingnya. Bila reaksinya
eksotermis, panas reaksi yang timbul diambil oleh pendingin. Bila reaksi endotermis, perlu
ditambahkan panas agar reaksi bisa berlangsung.

Reaktor Gas Cair dengan Katalis Padat


1. Packed/Fixed bed reaktor (PBR).
Terdiri dari satu pipa/lebih berisi tumpukan katalis stasioner dan dioperasikan vertikal. Biasanya
dioperasikan secara adiabatis.

2. Fluidized bed reaktor (FBR)


Reaktor dimana katalisnya terangkat oleh aliran gas reaktan.
Operasinya: isotermal.
Perbedaan dengan Fixed bed: pada Fluidized bed jumlah katalis lebih sedikit dan katalis bergerak
sesuai kecepatan aliran gas yang masuk serta FBR memberikan luas permukaan yang lebih besar dari
PBR
3. Bubble Tank.

4. Menara Semprot (Spray Tower)

Reaktor Cair – Cair (Fluid-fluid reaktor)


1. Tangki Berpengaduk (Agitate Tank)

2. Reaktor Pipa
Pertimbangan dalam pemilihan fluid-fluid reaktor:
1. Untuk gas yang sukar larut (Kl <) sehingga transfer massa kecil maka Kl harus diperbesar. Jenis
spray tower tidak sesuai karena kg besar pada Spray Tower
2. Jika lapisan cairan yang dominan, berarti tahanan dilapisan cairan kecil maka Kl harus diperbesar
» jenis spray tower tidak sesuai.
3. Jika lapisan gas yang mengendalikan (maka Kg <)
» jenis bubble tank dihindari.
4. Untuk gas yang mudah larut dalam air
» jenis bubble tank dihindari.

Anda mungkin juga menyukai