Anda di halaman 1dari 17

FOCUS GROUP DISCUSSION

“Ascariasis”

Oleh Kelompok 7
Ryan Setyawan 19710082
Titis Ewa Istida’iyah 19710091
Hendra Rivi Hermawan 19710092
Irsyad Ramadhan 19710096
Dwi Ngurah Bagus Oktavian 19710115
Ully Milata Fitri Prayitno Putri 19710117
Annisa Nurisyauqi 19710125
I Wayan Saputri 19710154
Ni Kadek Meliana Santika Hanum 19710157

DOSEN PEMBIMBING :
Gembong Nuswanto, dr.,M.Sc

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2020
A. Latar Belakang
BAB I

Askariasis → penyakit akibat infeksi parasite ascariasis lumbricoides ( cacing gelang ), dengan prevalensi
tinggi di tempat beriklim tropis, kumuh, sanitasi buruk, serta padat penduduk. Ascariasis lumbricoides
(cacing parasite) tergolong dalam STH ( soil-transmitted helmith ) ditularkan melalui tanah, maka dari itu
memerlukan media tanah untuk berkembang biak sedangkan pada manusia cacing ini hidup di dalam usus
besar manusia.

Ascariasis lumbricoides akan menimbulkan gejala yang mengakibatkan berkurangnya asupan


gizi, mual, muntah, diare, konstipasi. Pada kasus berat, cacing dapat keluar bersama
muntahan. Sebagian besar kasus pada anak, Ascariasis sangat berdampak pada
perkembangan dan pertumbuhan anak. Hal ini dikarenakan terganggunya asupan nutrisi yang
dapat mengakibtkan gizi buruk pada anak.
BAB I
B. Rumusan Masalah

Bagaimana mengubah perilaku masyarakat tentang personal hygiene


dalam memberantas Ascariasis ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengubah perilaku masyarakat tentang personal hygiene dalam


memberantas Ascariasis

FGD IKM ASCARIASIS_KELOMPOK 7 PKM GAYAMAN_PERIODE SEPT-NOV 2020


BAB I
C. Tujuan Penelitian

2. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi penyebab Ascariasis khususnya yang terjadi pada siswa


SDN.
2. Membuat program penanggulangan penyebab Ascariasis khususnya yang
terjadi pada siswa SDN.

FGD IKM ASCARIASIS_KELOMPOK 7 PKM GAYAMAN_PERIODE SEPT-NOV 2020


BAB II
Skenario 1
ASCARIASIS
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Asih terletak dan melayani anak-anak di desa Asih di wilayah Kecamatan
Bandara, Kabupaten Cendana. Suatu penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa FK UWKS menghasilkan data
bahwa 25% siswa di sekolah tersebut positif telur Ascaris lumbricoides pada feces-nya. Survai pada masyarakat
desa tersebut menunjukkan bahwa 72% kepala keluarga (KK) telah memiliki fasilitas penyediaan air bersih (sumur)
yang umumnya sudah cukup memenuhi syarat. Tempat penyimpanan sampah baru dimiliki oleh 63% KK, itupun
sebagian besar tidak dilengkapi dengan tutup, atau tutup yang tersedia tidak difungsikan dengan baik. Membuang
air besar di tempat terbuka (open defecation/OD) sudah menjadi kebiasaan dari sebagian masyarakat, karena baru
61% KK yang memiliki jamban keluarga (kakus). Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani atau buruh tani,
sebagian lainnya sebagai wiraswasta atau karyawan di perusahaan yang ada di desa tetangga. Hanya sedikit yang
bekerja di lembaga formal seperti instansi Pemerintah. Tingkat pendidikan masyarakat (KK) sebagian besar tamat
Sekolah Dasar atau Sekolah Lanjutan Pertama. Sedikit yang menyelesaikan Sekolah Lanjutan Atas atau Perguruan
Tinggi. Perhatian Puskesmas Bandara terhadap Usaha Kesehatan Sekolah cukup baik khususnya terhadap
pemeriksaan mata dan gigi. Sekolah membebaskan murid-murid membeli makanan yang dijajakan pedagang kaki
lima yang berjualan di depan sekolah. Kader kesehatan juga sudah cukup jumlahnya. Mahasiswa FK UWKS tersebut
ingin menyelesaikan penelitiaannya agar dapat memberi sumbangan pemikiran dalam memecahkan masalah
penyakit kecacingan tersebut. Bantulah mereka.
BAB II
B. Identifikasi Masalah

Dalam identifikasi masalah pada skenario ini diperoleh permasalahan sebagai berikut :

a. Jamban dan tempat pembuangan sampah kurang memadai

b. Tingkat Pendidikan rendah

c. Kurangnya tenaga kesehatan (Kader) untuk memberikan edukasi

d. Rendahnya pengetahuan tentang penularan penyakit yang disebabkan oleh Open Defecation (OD)

FGD IKM ASCARIASIS_KELOMPOK 7 PKM GAYAMAN_PERIODE SEPT-NOV 2020


BAB II
C. Analisis

1. Masukan
a. Kurangnya Jamban
b. Tingkat Pendidikan Rendah
c. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya adanya
tempat sampah
d. Profesi Buruh Tani

2. Proses
a. Kurangnya Perhatian Puskesmas
b. Tidak Adanya Screening

3. Lingkungan

FGD IKM ASCARIASIS_KELOMPOK 7 PKM GAYAMAN_PERIODE SEPT-NOV 2020


KONSEP FISHBONE
BAB II
BAB II
E. Prioritas Masalah

Pada penduduk Desa Asih didapatkan prioritas masalah yaitu


tingkat pendidikan yang rendah, rendahnya pengetahuan tentang
penularan penyakit yang disebabkan oleh Open Defecation (OD),
tempat pembuangan sampah yang kurang memadai. Untuk
menentukan prioritas maka masalah tersebut ditentukan dengan
scoring technique, dari hasil tersebut didaptkan prioritasnya yaitu
tingkat pendidikan yang rendah.

FGD IKM ASCARIASIS_KELOMPOK 7 PKM GAYAMAN_PERIODE SEPT-NOV 2020


BAB III
PENYUSUNAN PROGRAM
A. Daftar Pemecahan Masalah

Tujuan program ini untuk memutus rantai penularan dalam tubuh manusia,
dengan demikian dapat menurunkan prevalensi dan intensitas infeksi Cacingan
dengan cara penyuluhan diberikan kepada anak-anak sekolah, mengenai
Ascariasis dan pengendalian faktor risiko dan pencegahan, yang meliputi
kebersihan lingkungan, keberhasilan pribadi, penyediaan air bersih yang cukup,
menjaga kebersihan  makanan,  cuci tangan sebelum makan, dan penggunaan
tempat sampah.

FGD IKM ASCARIASIS_KELOMPOK 7 PKM GAYAMAN_PERIODE SEPT-NOV 2020


BAB III
B. Prioritas Pemecahan Masalah

Efektifitas Efesiensi Hasil


M I V C
No. Kegiatan

1. Pemberian obat cacing secara 4 4 3 5 9,6


berkala

2. screening 3 2 3 4 4,5

3. penyuluhan 4 4 5 3 26,7

Tabel 2. Prioritas Pemecahan Masalah


Keterangan:
M : Magnitude, yaitu besarnya masalah yang bisa diatasi apabila solusi/kegiatan ini dilaksanakan (turunnya prevalensi
dan besarnya masalah lain).
I : Implementasi, yaitu sensitifnya dalam mengatasi masalah.
V : Viability, yaitu kelanggengan selesainya masalah apabila kegiatan ini dilaksanakan.
C : Cost, biaya yang diperlukan untuk mengatasi masalah.
P : Hitunglah P (Prioritas kegiatan/ pemecahan masalah).
Dari tabel tersebut dapat dilihat, nilai P yang paling tinggi adalah u penyuluhan terhadap siswa SDN Asih tentang Ascariasis,
resiko, pencegahan Ascariasis, serta kebiasaan bersih yang baik.
BAB III
C. Rencana Kegiatan Prioritas (Plan of Activity/POA)
Volume Lokasi Tenaga
No. Kegiatan Sasaran Target Rincian Kegiatan Jadwal
kegiatan Pelaksana Pelaksana
1 Inventarisasi Seluruh siswa 100% 2 x dalam Inventarisasi sasaran dan target Balai Desa Asih Seluruh petugas Bulan
sasaran dan SDN Asih setahun yang bertugas september
target
masyarakat

2 Membentuk tim Perangkat desa, 100% 2 kali dalam Membentuk dan membagi tugas tim kerja Balai Desa Asih Semua petugas Bulan
Pelaksana tenaga setahun untuk pelaksanaan penyuluhan kesehatan, September
penyuluhan kesahatan, perangkat desa,
masyarakat masyarakat

3 Pelaksanaan Seluruh siswa 100% 2 kali dalam Memberi penyuluhan mengenai Ascariasis dan Balai Desa Asih Tim pelaksana Awal oktober
penyuluhan
penyuluhan SDN Asih setahun pengendalian faktor risiko dan pencegahan,
 
yang meliputi kebersihan lingkungan,
keberhasilan pribadi, penyediaan air
bersihyang cukup, semenjaga
kebersihan  makanan,  cuci tangan sebelum
makan, dan penggunaan tempat sampah.
 

4 Monitoring dan Seluruh Siswa 100% Tiap selesai 1. Monitoring dan evaluasi status kesehatan Puskesmas Petugas Oktober
Siswa SDN Asih
evaluasi SDN Asih siswa penyuluhan 2. Monitoring dan evaluasi angka kedatangan kesehatan
mengaplika untuk penyuluhan
2. Monitoring dan evaluasi angka kejadian
sika apa Ascariasis
yang sudah 3. Monitoring dan evaluasi angka pelayanan
pasien Ascariasi
di jelaskan
 
BAB III
C. Rencana Kegiatan Prioritas (Plan of Activity/POA)
Volume Lokasi Tenaga
No. Kegiatan Sasaran Target Rincian Kegiatan Jadwal
kegiatan Pelaksana Pelaksana
1 Inventarisasi Seluruh siswa 100% 2 x dalam Inventarisasi sasaran dan target Balai Desa Asih Seluruh petugas Bulan
sasaran dan SDN Asih setahun yang bertugas september
target
masyarakat

2 Membentuk tim Perangkat desa, 100% 2 kali dalam Membentuk dan membagi tugas tim kerja Balai Desa Asih Semua petugas Bulan
Pelaksana tenaga setahun untuk pelaksanaan penyuluhan kesehatan, September
penyuluhan kesahatan, perangkat desa,
masyarakat masyarakat

3 Pelaksanaan Seluruh siswa 100% 2 kali dalam Memberi penyuluhan mengenai Ascariasis dan Balai Desa Asih Tim pelaksana Awal oktober
penyuluhan
penyuluhan SDN Asih setahun pengendalian faktor risiko dan pencegahan,
 
yang meliputi kebersihan lingkungan,
keberhasilan pribadi, penyediaan air
bersihyang cukup, semenjaga
kebersihan  makanan,  cuci tangan sebelum
makan, dan penggunaan tempat sampah.
 

4 Monitoring dan Seluruh Siswa 100% Tiap selesai 1. Monitoring dan evaluasi status kesehatan Puskesmas Petugas Oktober
Siswa SDN Asih
evaluasi SDN Asih siswa penyuluhan 2. Monitoring dan evaluasi angka kedatangan kesehatan
mengaplika untuk penyuluhan
2. Monitoring dan evaluasi angka kejadian
sika apa Ascariasis
yang sudah 3. Monitoring dan evaluasi angka pelayanan
pasien Ascariasi
di jelaskan
 
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

FGD IKM ASCARIASIS_KELOMPOK 7 PKM GAYAMAN_PERIODE SEPT-NOV 2020


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran

FGD IKM ASCARIASIS_KELOMPOK 7 PKM GAYAMAN_PERIODE SEPT-NOV 2020


DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2010. Profil Kesehatan Indonesia 2009. Jakarta: Kementrian Kesehatan
RI

Mardiana, Djarismawati. 2008. Prevalensi cacing usus pada murid SD wajib


belajar pelayanan gerak terpadu pengetasan kemiskinan daerah kumuh di
wilayah DKI Jakarta. Jurnal Ekologi Kesehatan.

Nugroho Taufan. 2010. Kamus Pintar Kesehatan. Yogyakarta: Mulia Medika

Rasmaliah. 2015. Askariasis sebagai Penyakit yang Perlu Diingat Kembali.


Departemen Epidemiologi FKM USU Jl. Universitas No. 21 Kampus USU
Medan
 

FGD IKM ASCARIASIS_KELOMPOK 7 PKM GAYAMAN_PERIODE SEPT-NOV 2020


THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai