Anda di halaman 1dari 42

1

OBESITAS MERUPAKAN FAKTOR


RESIKO KEJADIAN HIPERTENSI STUDI
CASE CONTROL PADA PASIEN USIA DI
ATAS 40 TAHUN DI PUSKESMAS
GAYAMAN PADA BULAN JANUARI
SAMPAI MARET 2020
Pembimbing : Dr. Gembong Nuswanto, M.sc
2

Oleh :
» I Gede Primery Yayoung S.
18710171
» Gede Resha Wisadianta
18710158
» Riza Safira 18710106
BAB I
LATAR BELAKANG
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada
dua kali pengukuran dengan selang waktulima menit dalam keadaan cukup
istirahat/tenang.
World Health Organization (WHO) memperkirakan sekitar 62% dari penyakit
serebrovaskular dan 49% dari penyakit jantung iskemik di seluruh dunia disebabkan
oleh hipertensi,
Profil Kesehatan Jawa Timur tahun 2019 menunjukkan prevalensi hipertensi di
Jawa Timur persentase hipertensi sebesar 20,43% atau sekitar 1.828.669 penduduk,
dengan proporsi laki-laki sebesar 20,83% (825.412 penduduk) dan perempuan
sebesar 20,11% (1.003.257 penduduk). Sedangkan di kabupaten Mojokerto dengan
prevalensi 10,8 % (Dinkes jawatimur , 2019)
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di
atas maka dapat ditarik rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “Obesitas merupakan faktor resiko kejadian
hipertensi pada pasien diatas 40 tahun studi case control di
wilayah kerja Puskesmas Gayangan Kabupaten Mojokerto."
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Apakah
obesitas merupakan faktor resiko dengan kejadian
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Gayangan
Kabupaten Mojokerto.
Tujuan Khusus :

» Untuk mengetahui seberapa besar penduduk yang mengalami


obesitas di wilayah kerja Puskesmas Gayangan Kabupaten
Mojokerto.
» Untuk mengetahui rerata tekanan darah penduduk wilayah kerja
di Puskesmas Gayangan Kabupaten Mojokerto..
» Untuk mengetahui hubungan obesitas dengan kejadian
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Gayangan Mojokerto
Manfaat Penelitian
» Manfaat Praktis
Hasil penelitian merupakan salah satu informasi bagi instansi
kesehatan dalam rangka penentuan arah kebijakan tentang kejadian
hipertensi, khususnya yang berhubungan dengan obesitas sebagai
faktor resiko di masa yang akan datang.
» Manfaat Ilmiah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah
ilmu pengetahuan dan merupakan salah satu bahan bacaan bagi
peneliti berikutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

» Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik
lebih besar dari 140 mmHg dan atau diastolik lebih besar
dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang
waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat (tenang).
Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on
Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure
sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140 / 90 mmHg.
(Hendrayani C. 2013)
Faktor pemicu hipertensi dibedakan menjadi yang tidak dapat
dikontrol seperti riwayat keluarga, jenis kelamin, dan umur. Faktor yang
dapat dikontrol seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik, perilaku
merokok, pola konsumsi makanan yang mengandung natrium dan lemak
jenuh. (Darmojo dan Martono. 2010)

Hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi seperti stroke,


kelemahan jantung, penyakit jantung koroner (PJK), gangguan ginjal
dan lain-lain yang berakibat pada kelemahan fungsi dari organ vital
seperti otak, ginjal dan jantung yang dapat berakibat kecacatan bahkan
kematian. Hipertensi atau yang disebut the silent killer yang merupakan
salah satu faktor resiko paling berpengaruh penyebab penyakit jantung
(cardiovascular).( Almatsier, S. 2009)
Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VIII
Faktor Risiko Hipertensi
» 1) Usia
» 2) Ras/etnik
» 3) Jenis Kelamin
» 4) Kebiasaan Gaya Hidup tidak Sehat
⋄ Merokok
⋄ Kurangnya aktifitas fisik
OBESITAS
Obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan dengan akumulasi lemak
yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa sehingga dapat
mengganggu kesehatan. Keadaan obesitas ini, terutama obesitas sentral,
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular karena keterkaitannya
dengan sindrom metabolikatausindrom resistensi insulin yang terdiri
dari resistensi insulin/hiperinsulinemia, hiperuresemia, gangguan
fibrinolisis, hiperfibrinogenemia dan hipertensi (Sudoyo, 2009).
Etiologi Obesitas
Penyebab obesitas sangatlah kompleks, di antaranya di sebabkan
oleh:

» a. Genetik
» b. Aktivitas fisik
» c. Perilaku makan
» d. Neurogenik
» e. Hormonal
» f. Dampak penyakit lain
Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas
Berdasarkan IMT Menurut Kriteria Asia Pasifik.

Klasifikasi IMT (kg/m2)

Berat badan kurang < 18,5


Kisaran normal 18,5 - 22,9
Berat badan lebih ≥ 23,0
Berisiko 23,0 – 24,9
Obesitas I 25,0 – 29,9

Obesitas II ≥ 30,0

Sumber : WHO WPR/IASO/IOTF dalam The Asia-Pasific Perspective: Redefinig Obesity and its Treatment (2006)
Hubungan obesitas dan hipertensi
Penelitian Widyartha (2016) menyebutkan bahwa obesitas merupakan
faktor risiko terjadinya hipertensi. Penelitian lain yang juga sejalan dengan
penelitian ini dilakukan oleh Dedullah (2013) tentang hubungan antara faktor
risiko hipertensi dengan kejadian hipertensi pada masyarakat di Kelurahan
Motoboi Kecil Kecamatan Kotamobagu Selatan Kota Kotamobagu.
Analisis tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara obesitas
dengan kejadian Hipertensi pada masyarakat di Kelurahan Motoboi Kecil
Kecamatan Kotamobagu Selatan Kota Kotamobagu. Hal ini juga sejalan dengan
penelitian Syahrini (2012) yang dilakukan di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota
Semarang, bahwa ada hubungan yang bermakna antara obesitas dengan
kejadian hipertensi.
BAB III
KERANGKA KONSEP
Risiko yang dapat
dimodifikasi :
Dilihat dari berat
1. Kegemukan/ badan
obesitas
2. Merokok
3. Diet tinggi lemak
4. Konsumsi garam
berlebih
5. Dislipide mia
6. Konsumsi a lkohol Hipertensi (tekanan
berlebih darah tinggi)
7. Psikososial dan stres

Risiko yang tidak dapat


dimodifikasi :

1. Usia

2. Genetik
3. Jenis kelamin

: Diteliti

: Tidak diteliti
» Penjelasan :
Dalam penelitian ini terdapat variabel yang akan diteliti yaitu
variabel independent yaitu obesitas. Sedangkan untuk variabel
dependent yaitu Hipertensi. Dalam kerangka konsep yang akan diteliti
adalah yang bergaris tebal pada variabel independent yaitu obesitas
dan variabel dependent yaitu Hipertensi.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam suatu penelitian adalah jawaban sementara
penelitian yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian
tersebut. Dari uraian diatas maka hipotesis dapat diuraikan sebagai
berikut:
Obesitas merupakan faktor resiko dengan kejadian hipertensi
pada pasien usia di atas 40 tahun di puskesmas Gayaman.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Case Control

Lokasi di wilayah kerja


Puskesmas Gayaman
B.Lokasi dan Waktu
kabuten Mojokerto
Penelitian

Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan Mei
- Juli 2020
Case dan Control
Case
Seluruh pasien hipertensi yang berkunjung ke Puskesmas
Gayaman kabupaten Mojokerto per tiga bulan yaitu 10 pasien
dengan umur 40 tahun
Control
Kontrol penelitian ini adalah seluruh pasien yang tidak
hipertensi yang berkunjung ke puskesmas Gayaman kabupaten
Mojokerto per tiga bulan yaitu 20 pasien dengan umur 40 tahun
Teknik pengambilan sampel
» Sampel diambil dengan teknik non probability sampling dengan
metode purposive sampling.
⋄ Kriteria inklusi:
» Pasien dengan diagnose hipertensi dan tidak hipertensi di di
puskemas Gayaman
» Berusia lebih dari 40 tahun.
⋄ Kriteria eksklusi :
» Pasien dengan diagnosis hipertensi dan tidak hipertensi namun
tidak bersedia
Variabel Penelitian
» Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Obesitas.
» Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu
Hipertensi
Definisi Oprasional
26
Pengumpulan data
» Bahan dan Alat Instrumen Penelitian
» Pada penelitian ini, peneliti menggunakan data rekam medis
pasien usia diatas 40 tahun yang berkunjung ke Puskesmas
Gayaman
» Teknik Pengolahan Data
» Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
dengan cara memasukkan data-data yang telah terkumpul ke
dalam tabel dengan menggunakan program SPSS 20.
Analisis data
» Pengujian uji hipotesis terhadap nilai OR dilakukan
dengan cara menentukan interval kepercayaan 95%
(confidence interval = CI). Interpretasi nilai OR antara
lain: bila nilai OR=1 diperkirakan tidak ada asosiasi
antara faktor risiko dan penyakit, bila nilai OR>1
diperkirakan terdapat asosiasi positif antara faktor
risiko dan penyakit, bila nilai OR<1 diperkirakan terdapat
asosiasi negatif antara faktor risiko dan penyakit.
BAB V
Hasil Penelitian
Hasil Univariat
Analisis Bivariat
BAB VI
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian obesitas merupakan faktor risiko kejadian hipertensi
pada pasien diatas 40 tahun di wilayah kerja Puskesmas Gayangan Kabupaten
Mojokerto bulan Mei – Juli 2020

Kasus Kontrol
OR 95%
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
(CI)
Karakteristik (n) (%) (n) (%)

Obesitas         2,333
IMT ≥ 25 kg/m2 5 50,0 6 30,0 (0,488-
IMT < 25 kg/m2 5 50,0 14 70,0 11,167)

Orang obesitas 2,3 kali akan


menderita hipertensi
dibandingkan dengan orang
yang tidak obesitas
• Obesitas merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi
Widyartha • (AOR=5,72; 95%CI: 2,09-15,68)
(2016)

• Terdapat hubungan antara obesitas dengan kejadian Hipertensi pada


masyarakat di Kelurahan Motoboi Kecil Kecamatan Kotamobagu
Dedullah Selatan Kota Kotamobagu
(2013) • Nilai probabilitas 0,015 dan Odds Ratio (OR) 2,242

• Terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kejadian


hipertensi
Syahrini • Nilai p= 0,003; OR = 3,4; CI = 95% (1,1 – 10,6)
(2012)
Obesitas merupakan faktor risiko kejadian hipertensi pada pasien diatas 40 tahun
di wilayah kerja Puskesmas Gayangan Kabupaten Mojokerto bulan Mei – Juli 2020

Menurut beberapa pakar dikatakan bahwa obesitas


meningkatkan risiko terjadinya hipertensi karena
beberapa sebab

Makin besar massa tubuh, makin banyak darah yang


dibutuhkan untuk memasok oksigen dan makanan ke
jaringan tubuh

Volume darah yang beredar melalui pembuluh darah


menjadi meningkat sehingga memberi tekanan lebih
besar pada dinding arteri
Para ahli kesehatan telah
Berbagai penelitian
membuktikan bahwa hal-hal
menemukan bahwa retensi
yang menyebabkan obesitas
natrium disebabkan karena
juga dapat mengakibatkan
pola makan dan gaya hidup
hipertensi

Banyak penelitian
Pada individu obesitas
menunjukkan penuruan
cardiac output dan
berat badan akan
reabsorbsi natrium di ginjal
mengakibatkan menurunnya
akan naik, sehingga tekanan
tekanan darah pada pasien-
darah juga akan naik
pasien hipertensi
Pada penelitian case control ini dipilih umur sampel diatas 40 tahun untuk
memudahkan peneliti mendapatkan lebih banyak kejadian hipertensi

Arteri kehilangan elastisitas atau kelenturan seiring bertambahnya usia

Hipertensi bisa terjadi pada segala usia, namun paling sering dijumpai
pada usia 35 tahun atau lebih

Dengan bertambahnya umur, risiko terjadinya hipertensi meningkat. Hal ini


disebabkan oleh perubahan alami pada jantung, pembuluh darah dan hormon.
Selain obesitas, terdapat beberapa faktor
risiko lain seperti umur, riwayat keluarga,
kebiasaan merokok, jenis kelamin, tidur
yang kurang berkualitas, stres, riwayat
keluarga, konsumsi alkohol dan pola
makan
Penelitian ini terbatas untuk mengetahui
obesitas sebagai faktor risiko kejadian
hipertensi pada pasien diatas 40 tahun di
wilayah kerja Puskesmas Gayangan
Kabupaten Mojokerto bulan Mei – Juli
2020.
BAB VII
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam penelitian ini diperoleh sebanyak 5 orang kelompok kasus menderita obesitas dan
sebanyak 6 orang kelompok kontrol menderita obesitas.

Dalam penelitian ini diperoleh rerata tekanan darah sampel penelitian sebesar 150/90
mmHg.

Berdasarkan hasil penelitian obesitas merupakan faktor risiko kejadian hipertensi pada
pasien diatas 40 tahun studi case control di wilayah kerja Puskesmas Gayangan Kabupaten
Mojokerto bulan Mei – Juli 2020

Hal ini ditunjukkan dari hasil uji statistik diperoleh nilai OR sebesar 2,333 (95%CI 0,488-
11,167) yang artinya, orang yang obesitas (IMT ≥ 25 kg/m 2) perkiraan risikonya 2,3 kali akan
menderita hipertensi dibandingkan dengan orang yang tidak obesitas (IMT < 25 kg/m 2).
SARAN
Bagi peneliti selanjutnya Bagi Institusi terkait

• Karena masih adanya kelemahan • Hasil penelitian ini dapat


pada penelitian ini maka dijadikan sebagai bahan
disarakan untuk peneliti pertimbangan untuk
selanjutnya: mengembangkan penelitian
oMemperluas populasi yang akan serupa ditempat lain yang juga
dilakukan penelitian. mengalami masalah yang sama
oMelakukan penelitian dengan dalam upaya menurunkan
metode penelitian yang lebih kejadian hipertensi.
bervariasi.
oMelakukan penelitian yang lebih
spesifik pada faktor risiko lain
yang terbukti mempengaruhi
kejadian hipertensi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai