Anda di halaman 1dari 26

PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN YANG MELANDASI


PELAYANAN KESEHATAN TUGAS,
FUNGSI DAN RAKTEK BIDAN

DOSEN PENGAMPUH :

Suriyati, SST., M. Keb.


DISUSUN OLEH KELOMPOK 9:
NAMA ANGGOTA :

Moneka Ulantari (F0G020089)


Ayu Sonia (F0G020064)
Rega Yunike Utami (F0G020088)
Febtha Wariska (F0G019035)
A. UU Kesehatan N0 23 tahun 1992 tentang tugas,fungsi
dan tanggung jawab tenaga kesehatan

Berdasarkan ketentuan Pasal 86 Undang-Undang Nomor 23


Tahun 1992 tentang tugas dan tanggung jawab bidan
melakukan upaya kesehatan tanpa ijin sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (1);melakukan upaya kesehatan tanpa
melakukan adaptasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayatmelakukan upaya kesehatan tidak sesuai dengan standar
profesi tenaga kesehatan yang bersangkutan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1); tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1);
dipidana denda paling banyak Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah).
B. PP N0 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan

PP UU 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan Peraturan Pemerintah No 32 Tahun


1996 Tentang Tenaga Kesehatan Menurut PP no. 32 tahun 1996, tenaga
kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.1Pada pasal dua, jenis tenaga kesehatan yang
dimaksud adalah:Tenaga Kesehatan tenaga medis;.tenaga keperawatan; tenaga
kefarmasi .tenaga kesehatan masyarakat;.tenaga gizi; tenaga keterapian fisik
tenaga keteknisian medis Tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi.
Tenaga keperawatan meliputi perawat dan bidan. Tenaga kefarmasian meliputi apoteker, analis
farmasi dan asisten apoTenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog
kesehatan, mikrobiolog kesehatan, \penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan. Tenaga gizi
meliputi nutrisionis dan dietisien. Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasi terapis dan
terapis wicara.Tenaga keteknisian medis meliputi radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi
elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi dan perekam
medis Tenaga kesehatan perlu memenuhi persyaratan yang diatur pada pasal 3 dan
seterusnya.Perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan kesehatan dalam PP 32 ini diatur pada pasal
24 yang berbunyi .
Perlindungan hukum diberikan kepada tenaga kesehatan yang melakukan tugasnya sesuai dengan
standar profesi tenaga kesehatan;.Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diatur lebih lanjut oleh Menteri Selain perlindungan hukum, hal-hal lain yang diatur dalam PP no 32
tahun 1996 antara lain:perencanaan, pengadaan dan penempatan SDM (PNS) .Standar profesi dan
perlindungan hukum .Penghargaa.pembinaan dan pengwasan .Ikatan Profesi dan .Ketentuan
Pidana :Barang siapa dengan sengaja menyelenggarakan pelatihan di bidang kesehatan tanpa ijin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2)
C. PP tentang ketenagakerjaan

Hukum ketenagakerjaan di Indonesia diatur di dalam UU No. 13 Tahun 2003


tentang Ketenagakerjaan. Hukum ketenagakerjaan mengatur tentang segala hal
yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah
kerja.
Tujuan dari dibentuknya hukum ketenagakerjaan adalah untuk memberdayakan
dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi mewujudkan
pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan nasional dan daerah; memberikan perlindungan kepada
tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan; dan meningkatkan kesejahteraan
tenaga kerja dan keluarganya Selain itu, hukum ketenagakerjaan juga mengatur
hubungan antara tenaga kerja dengan pengusaha.
.
LANJUTAN
Hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha
dan pekerja/buruh. Hubungan kerja terdiri dari dua macam yaitu
1. hubungan kerja berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
dan
2. hubungan kerja berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu
(PKWTT).
Perjanjian kerja yang dibuat tersebut dapat dilakukan secara tertulis atau
lisan. Perjanjian kerja yang dipersyaratkan secara tertulis harus
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.
Mengenai hubungan kerja tersebut diatur di Bab IX Pasal 50-66 UU No. 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Perjanjian kerja yang dibentuk antara
pengusaha dan pekerja/buruh haruslah berlandaskan dan sesuai dengan
substansi dari UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan
peraturan hukum lainnya yang terkait.
lanjutan
Di dalam menjalankan aktivitas perusahaan, pengusaha mempunyai
kewajiban untuk memenuhi hak dari setiap pekerja. Hak pekerja
tersebut diantaranya yaitu
1. hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama tanpa diskriminasi
atas dasar apapun,
2. hak untuk mengembangkan kompetensi kerja, hak untuk beribadah
menurut agama dan kepercayaannya, hak untuk mendapatkan upah
atau penghasilan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia,
3. hak untuk mendapatkan perlindungan, kesejahteraan, kesehatan,
dan keselamatan kerja
Apabila pekerja merasa bahwa hak-haknya yang dilindungi dan diatur
di dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tersebut
merasa tidak terpenuhi dan diabaikan oleh pengusaha maka hal
tersebut akan dapat menyebabkan perselisihan-perselisihan tertentu
antara pengusaha dan pekerja.
Jika perselisihan itu terjadi, maka peraturan hukum di Indonesia
telah mengaturnya di dalam UU No. 2 Tahun 2004 tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Perselisihan
Hubungan Industrial adalah perbedaan pendapat yang
mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan
pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat
buruh karena adanya perselisihan mengenai hak, perselisihan
kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja dan
perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu
perusahaan. Setiap bentuk perselisihan tersebut memiliki cara
atau prosedur tersendiri untuk menyelesaikannya baik itu melalui
perundingan bipartit, mediasi, konsiliasi, arbitrase, atau
diselesaikan di Pengadilan Hubungan Industrial.
D. PP\UU
1. Aborsi
Secara umum, Aborsi tidak diperbolehkan, jadi berbeda dengan di
Amerika, Indonesia menganut faham Pro life, bukan Pro Choice seperti
di Amerika dan Negara lainnya. Aturan mengenai aborsi terdapat dalam :
Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 Pasal 15 Dalam
keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan
atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 75 Butir
(1) setiap orang dilarang melakukan aborsi. Namun demikian, ada dua
kondisi dimana seorang wanita dapat melakukan aborsi yaitu dalam PP
nomor 61 Tahun 2014 Pasal 31 tentang Kesehatan Reproduksi yakni
a. Kehamilan karena korban perkosaan
b. Kehamilan karena kondisi darurat medis
Pasal 31 tentang Kesehatan Reproduksi.
Ancaman Pidana terhadap pelaku aborsi yang
tidak sesuai dengan Undang-Undang di atas
antara lain: “setiap orang yang dengan sengaja
melakukan aborsi tidak sesuai dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
75 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 10 tahun dan denda paling banyak
Rp1 miliar.” (Pasal 194 UU Kesehatan No. 36
Tahun 2009).3 Sumber: UU No. 36 Tahun 2009
Pasal 194 tentang Kesehatan.
lanjutan
2. Bayi tabung
Teknik bayi tabung In Vitro Fertilisation (IVF) adalah sebuah teknik
pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Teknik ini
merupakan suatu teknologi reproduksi berupa teknik menempatkan sperma
di dalam vagina wanita, pertama kali berhasil dipraktekkan pada tahun
1970. Teknologi ini juga tealah berhasil dilakukan di Indonesia sejak tahun
1988.
Prosesnya terdiri dari
a. mengendalikan proses ovulasi secara hormonal,
b. pemindahan sel telur dari ovarium dan pembuahan oleh sel sperma
dalam sebuah tabung menggunakan medium cair. Jika sudah terjadi
fertilisasi atau pembuahan, maka embrio akan dipindahkan ke dalam rahim
isteri.
LANJUTAN
Proses ini tidak menimbulkan masalah jika sperm dan ovum berasal dari pasutri yang
bersangkutan. Namun sebaliknya akan menjadi masalah jika sperma berasal dari
donor, atau jika sel telur yang dibuahi bukan dari sang isteri, atau adalah embrio yang
akan ditanam bukan pada rahim isterinya, namun pada ibu pengganti (surrogate
mother) karena rahim isteri mengalami masalah.
Teknik bayi tabung bermula dari ditemukannya teknik pengawetan sperma. Sperma
bisa bertahan hidup lama bila dibungkus dalam gliserol yang dibenamkan dalam
cairan nitrogen pada temperatur -321 derajat Fahrenheit. Teknik bayi tabung ini pada
mulanya ditujukan pada pasangan suami isteri yang menginginkan anak tetapi tidak
mampu bereproduksi karena terjadi kerusakan permanen pada organ reproduksinya.
Dengan berjalannya waktu, maka tujuan teknik ini berubah menjadi teknik pilihan bagi
pasutri yang mengalami kegagalan bereproduksi atau susah bereproduksi karena
penyakit dan terdesak oleh usia, sebagai contoh misalnya wanita dengan Polycystic
Ovarian syndrom tuba yang tidak paten : terjadi sumbatan salahsatunya karena
infeksi, endometriosis, atau memang sudah ada kelainan bawaan sebelumnya; untuk
suami dengan kasus gangguan sperma : azoosperma, oligosperma, dan lain
sebagainya.
Syarat-syarat dilakukan IVF antara lain
1. Pasangan adalah suami isteri Umur tidak lebih dari 40 c. Terdapat 8 jenis bayi tabung ditinjau dari
tahun, diutamakan bagi yang berumur 35 tahun
asal sperma, sel telur dan tempat embrio
2. Belum atau sudah mempunyai anak hidup tidak lebih
dari satu Sel telur berasal dari isteri dan permatozoa ditanamkan yaitu
berasal dari suami 1. Bayi tabung yang menggunakan sperma
3. Indikasi dilakukan Kedua saluran telur/tuba fallopii tidakdan ovum pasutri dan embrionya di
berfungsi transplantasikan ke rahim isterinya
4. Infertilitas yang tidak terjelaskan : sudah menjalani 2. Bayi tabung yang menggunakan sperma
serangkaian terapi, tetapi tidak membuahkan hasil, dan ovum pasutri dan embrionya di
sekalipun pasutri melakukan aktivitas seksual secara
transplantasikan ke rahim surrogate mother.
normal.
3. Bayi tabung yang menggunakan sperma
b. Endometriosis dengan umur pasien lebih dari 35 tahun suami, ovum dari donor dan embrionya di
1. Sindroma Luteinizid Unruptured Fallicte (LUF) : yakni transplantasikan ke rahim isterinya
folikelnya tidak bisa pecah saat ovulasi sehingga sel telur 4. Bayi tabung yang menggunakan sperma
tidak bisa keluar dan tidak terjadi dari donor, ovum dari isteri dan embrionya
2. fertilisasi Oligospermia : sperma yang amat sedikit, < 20 di transplantasikan ke rahim isterinya.
juta/ml (normal 20 juta/ml, 1 jam setelah ejakulasi, minimal
5. Bayi tabung yang menggunakan sperma
50% bisa berenang maju dalam garis lurus, spermadengan
gerakan lurus dan cepat harus lebih dari 25 persen total dari donor, ovum dari donor, dan embrionya
spermayang dikeluarkan di transplantasikan ke rahim isterinya
LANJUTAN
6. Bayi tabung yang menggunakan sperma dari suami,
ovum dari donor dan embrionya di transplantasikan ke 3. Adopsi
rahim surrogate mother Adopsi adalah suatu proses penerimaan
7. Bayi tabung yang menggunakan sperma dari donor, seorang anak dari seseorang atau lembaga
ovum dari isteri dan embrionya di transplantasikan ke organisasi ke tangan orang lain secara sah
rahim surrogate mother.
8. Bayi tabung yang menggunakan sperma dari donor,
diatur dalam peraturan perundang-undangan.
ovum dari donor dan embrionya di transplantasikan ke Adopsi juga berarti memasukkan anak Adopsi
rahim surrogate mother. yang diketahuinya sebagai anak orang lain
Peraturan bayi tabung di Indonesia di atur dalam kedalam keluarganya dengan status fungsi
Instruksi Menteri Kesehatan RI No. sama dengan anak kandung
379/Menkes/Ins/VIII/1990 tanggal 9 Agustus 1990, Adopsi juga diartikan sebagai perbuatan
bahwa:Program bayi tabung memerlukan investasi hukum, dimana seseorang yang cakap
yang sangat mahal, baik ditinjau dari segi institusi
pelayanan maupun segi pasieUntuk menjamin
mengangkat seorang anak orang lain menjadi
pelayanan bayi tabung yang bermutu perlu diadakan anak sah. Pada adopsi tidak berarti
akreditasi terlebih dahulu terhadap sarana dan memutuskan hubungan darah dengan orang
Program pelayanan bayi tabung mempunyai berbagai tua kandungnya, tetapi secara hukum
aspek baik menyangkut moral, etika, hukum dna terbentuk hubungan hukum sebagai orang tua
agama yang masih perlu pengkajian lebih mendalam dan anak. Adopsi dikenal dalam seluruh
oleh karena itu perlu pengendalian terhadap program sistem hukum adat di Indonesi
tersebut.
Pengaturan tentang pengangkatan anak diatur antara lain di KUH Perdata, UU No 23
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, PP no 54 tahun 2007 Pengaturan tehnisnya
banyak tersebar di Surat Edaran Mahkamah Agung Aspek Hukum Adopsi Pasangan
suami istri yang tidak mempunyai anak atau yang memutuskan untuk tidak mempunyai
anak dapat mengajukan permohonan pengesahan atau pengangkatan anak. Demikian
juga bagi mereka yang memutuskan untuk tidak menikah atau tidak terikat dalam
perkawinan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan adopsi : Pihak yang
mengajukan adopsi: Pasangan Suami Istri; Ketentuan mengenai adopsi anak bagi
pasangan suami istri diatur dalam No.6 tahun 1983 tentang penyempurnaan Surat
Edaran Nomor 2 tahun 1979 tentang pemeriksaan permohonan pengesahan/
pengangkatan anak Keputusan Menteri Sosial RI No. 41/HUK/KEP/VII/1984 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Perizinan Pengangkatan Anak juga menegaskan bahwa syarat
untuk mendapatkan izin adalah calon orang tua angkat berstatus kawin dan pada saat
mengajukan permohonan pengangkatan anak, sekurang-kurangnya sudah kawin lima
tahun.
Keputusan Menteri ini berlaku bagi calon anak angkat yang berada dalam asuhan organisasi
sosial.Orang tua tunggal Staatblaad 1917 No. 129 Staatblaad ini mengatur tentang pengangkatan
anak bagi orang-orang Tionghoa yang selain memungkinkan pengangkatan anak oleh Anda yang
terikat perkawinan, juga bagi yang pernah terikat perkawinan (duda atau janda). Namun bagi janda
yang suaminya telah meninggal dan sang suami meninggalkan wasiat yang isinya tidak
menghendaki pengangkatan anak, maka janda tersebut tidak dapat melakukannya Pengangkatan
anak menurut Staatblaad ini hanya dimungkinkan untuk anak laki-laki dan hanya dapat dilakukan
dengan Akte Notaris.
Namun Yurisprudensi (Putusan Pengadilan Negeri Istimewa Jakarta) tertanggal 29 Mei 1963, telah
membolehkan mengangkat anak perempuan. Surat Edaran Mahkamah Agung No.6 Tahun 1980
Surat Edaran Mahkamah Agung No. 6 tahun 1983 ini mengatur tentang pengangkatan anak antar
Warga Negara Indonesia (WNI). Isinya selain menetapkan pengangkatan yang langsung dilakukan
antara orang tua kandung dan orang tua angkat (private adoption), juga tentang pengangkatan anak
yang dapat dilakukan oleh seorang warga negara Indonesia yang tidak terikat dalam perkawinan
yang sah/belum menikah (single parent adoption). Jadi, jika Anda belum menikah atau Anda
memutuskan untuk tidak menikah dan Anda ingin mengadopsi anak, ketentuan ini sangat
memungkinkan Anda untuk melTata cara ihat mengadopsi.
E. Kepmenkes RI N0 1464 Menkes\SK\VII\2010 Permenkes N0 149 tahun 2010
menganalisi UU
1. Kewenangan normal Pelayanan kesehatan ibu
a. Pelayanan kesehatan anak
b. Pelayanan Kesehata reproduksi perempuan dan keluarga berencana.
2. Kewenangan dalam menjalankan program Peerintah
3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter
4. Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh bidan.
Kewenangan ini meliputi
a. Pelayanan kesehatan ibu Ruang lingku
b. Pelayanan konseling pada masa pra hamil
c. Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
d. Pelayanan persalinan normal
e. Pelayanan ibu nifas normal
f. Pelayanan ibu menyusui
g. Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan
5. Kewenangan pisiotomi Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II Penanganan kegawat-
daruratan,
a. dilanjutkan dengan perujukan Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
b. Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu
c. Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini (IMD) dan promosi air susu ibu (ASI)
eksklusif
d. Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan
e. postpartum Penyuluhan dan
f. konseling Bimbingan pada kelompok ibu hamil
g. Pemberian surat keterangan kematian
h. Pemberian surat keterangan cuti bersalin
i. Pelayanan kesehatan anak Ruang lingkup
j. Pelayanan bayi baru lahir
k. Pelayanan bayi
l. Pelayanan anak balita
m. Pelayanan anak pra sekolah
6. Kewenangan Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk
a. resusitasi, pencegahan hipotermi,
b. inisiasi menyusu dini (IMD),
c. injeksi vitamin K 1,
d. perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan
e. perawatan tali pusat
f. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan
g. Penanganan kegawat daruratan,
h. dilanjutkan dengan perujukan Pemberian imunisasi rutin sesuai program Pemerintah
i. Pemantauan tumbuh kembann bayi, anak balita dan anak pra sekolah
j. Pemberian konseling dan penyuluhan
k. Pemberian surat keterangan kelahiran
l,. Pemberian surat keterangan kematian
7. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana, dengan
kewenangan:Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan
dankeluarga berencanaMemberikan alat kontrasepsi oral dan kondom
F. Permenkes NOMOR 28 TAHUN 2017
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.954,2017 KEMENKES. Bidan. Izin dan Praktek.
Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28
TAHUN 2017 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN DENGAN
RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang bahwa dalam rangka melindungi masyarakat penerima pelayanan kesehatan, setiap
tenaga kesehatan yang akan menjalankan praktik keprofesiannya harus memiliki izin sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan .bahwa Bidan merupakan salah satu dari
jenis tenaga kesehatan yang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan asuhan
kebidanan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki;c.bahwa Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan perlu disesuaikan
dengan perkembangan dan kebutuhan hukum;d.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23
ayat (5) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan perlu menetapkan
Peraturan Menteri Kesehatan tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
 
G. Keputusan menteri kesehatan nomor 369\menkes\SK\III\2007 tentang
standar profesi bidan
Standar profesi bidan adalah untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang
diberikan dalam seluruh aspek pengabdian profesinya kepada individu, keluarga
dan masyarakat, baik dari aspek input, proses dan output. Bidan merupakan
salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategi terutama
dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kematian dan kematian
bayi (AKB). Bidan diakui sebagai tenaga profesional yang bertnaggung jawab
dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan
dukungan , asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa
nifas, kepemimpinan atas tanggung jawaban sendiri dan memberikan asuhan
kepada bayi baru lahir
H. undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
Menimbang bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945b.bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan
berdasarkan prinsipnondiskriminati partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka
pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya
saing bangsa bagi pembangunan nasional;bahwa setiap hal yang menyebabkan terjadinya
gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi
yang besar bagi negara, dan setiapupaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat
jugaberarti investasi bagi pembangunan Negara bahwa setiap upaya pembangunan harus
dilandasi dengan wawasan kesehatan dalam arti pembangunan nasional harus
memperhatikan kesehatan masyarakat dan merupakan tanggung jawab semua pihak
baik Pemerintah maupun masyarakat.
bahwa Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan sudah tidak sesuai lagi
dengan perkembangan, tuntutan, dan kebutuhan hukum dalam masyarakat sehingga
perlu dicabut dan diganti dengan Undang-Undang tentang Kesehatan yang baru
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945; Dengan Persetujuan
Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN : Menetapkan :UNDANG-UNDANG TENTANG
KESEHATAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang
dimaksud dengan Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga,
perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan
kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat.Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan
untuk menyelenggarakan upaya kesehatan Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat,
obat tradisional, dan kosmetika.
KESIMPULAN
Profesi bidan seperti juga profesi-profesi lain yang merupakan tenaga kesehatan adalah
salah satu profesi yang sangat di butuhkan masyarakat. Peranan bidan dalam masyarakat
cukup besar, terutama bagi ibu atau wanita hamil untuk dapat memberikan bimbingan,
nasehat dan bantuan baik selama masa kehamilan, melahirkan hingga pasca melahirkan.
Bidan juga dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum atau
dengan kata lain tidak terbatas kepada ibu atau wanita hamil saja, apabila tidak terdapat
dokter atau tenaga kesehatan lain yang berwenang untuk melakukan pengobatan pada
wilayah tersebut. Pengaturan hukum tentang profesi bidan di atur didalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2017 Tentang Izin Dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan.
TERIMA KASIH

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai