/ anak
Oleh kelompok I
Anggota :
• Hendia Romi 2111316028
• Nurhidayati 2111316013
• Uci Salmi 2111316014
• Delfira Gusliana 2111316012
Latar belakang
• Angka kematian bayi baru lahir adalah jumlah kematian bayi dalam usia 0 sampai
28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi
merupakan indikator penting dalam kesehatan dan keberlangsungan hidup anak.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan dalam 5 tahun terakhir,
Angka Kematian Neonatus (AKN) tetap sama yakni 19/1000 kelahiran, sementara
untuk Angka Kematian Pasca Neonatal (AKPN) terjadi penurunan dari 15/1000
menjadi 13/1000 kelahiran hidup, angka kematian anak balita juga turun dari
44/1000 menjadi 40/1000 kelahiran hidup.1 Laporan tersebut membuktikan
bahwa perlunya perhatian untuk menurunkan angka kematian neonatus.
• Perhatian terhadap upaya penurunan angka kematian neonatus (0-28 hari)
menjadi penting karena kematian neonatus memberi kontribusi terhadap 59%
kematian bayi.
pengertian
• Resusitasi adalah
Suatu tindakan darurat sebagai suatu usaha untuk mengembalikan keadaan henti
nafas atau henti jantung ke fungsi optimal guna mencegah kematian biologis
(ghofar,2012).
Segala usaha untuk mengembalikan fungsi sistem pernafasan, peredaran darah dan
otak yang terhenti atau terganggu sedemikian rupa agar kembali normal seperti semula
(IDAI, 2008).
• Penyakit pernapasan
• Tenggelam
• Sepsis
• Penyakit Neurologis
Pada anak usia > 1 tahun penyebab terbanyak adalah cedera
seperti kecelakaan lalulintas, kecelakaan sepeda, terbakar,
cedera senjata api dan tenggelam.
Dalam menangani pasien yang memerlukan tindakan
resusitasi terdapat aspek legal dan etik yang harus
dipertimbangkan diantaranya prinsip etik, pertimbangan etik
dalam mengambil keputusan medis, permintaan untuk tidak
melakukan resusitasi (Do Not Attempt Resuscitation orders/
DNAR) dan kehadiran keluarga selama resusitasi.
Yang perlu di perhatikan
• Penilaian awal
o apakah bayi dilahirkan cukup bulan
o Apakah cairan ketuban jernih
o apakah bayi bernafas atau menangis
o apakah bayi memiliki tonus otot yang baik
• Airway (Pemberian stimulasi atau rangsangan untuk memancing bayi bernapas sendiri)
• Breathing (Pemberian bantuan napas buatan melalui hidung dan mulut bayi)
• Circulation (Kompresi atau menekan dada bayi secara konsisten untuk merangsang kerja
jantung dan melancarkan sirkulasi darah bayi)
• Drug (Pemberian obat-obatan untuk membantu memulihkan kondisi bayi, jika diperlukan)
Fase interaksi
• Baca catatan keperawatan atau rekam medis
• Cuci tangan 6 langkah
• Persiapan alat : bvm (neonatus), suction, selang oksigen, tabung
oksigen, oksimetri, handuk bayi, bedong bayi, trolley/box emergency
Target kadar oksigen
waktu Target saturasi oksigen
1 menit 60% - 65%
2 menit 65% - 70%
3 menit 70% - 75%
4 menit 75% - 80%
5 menit 80% - 85%
10 menit 85% - 95%
Fase dokumentasi
• Nama, umur dan alamat
• Diagnosa keperawatan
• Action / tindakan yang dilakukan
• Evaluasi / respon (ds / do sesuai tindakan
• Tanggal, jam, nama dan tanda tangan perawat
Langkah awal yang harus dilakukan
• Pengkajian
– Keadaan umum→ bagaimana respon setelah dilakukan resusitasi?
Hemodinamik stabil ?
– Sistem Cardio Vaskuler → Bradikardi/tachicardi?
– Sistem Respirasi → alat bantuan nafas jenis apa? Jenis pernafasan?
Reguler/ireguler?
– Sistem Gastrointestinal → NGT keluar cairan warna apa? Keadaan
dipuasakan?
– Sistem Neurologi → refleks – refleks?
– Sistem Urogenitarius → jumlah urine 0,5 – 1 ml/KgBB/Jam – Sistem
Integumen →teraba dingin/panas, CRT ?
– Sistem Muskuloskeletal → gerakan aktif/pasif ? Cedera ?
• Diagnosa Keperawatan