Anda di halaman 1dari 11

Evaluasi Pembelajaran

Rizqa Alysya Rafianida (1901105075)


Pengertian Evaluasi

Istilah evaluasi pembelajaran sering disamakan dengan ujian,


meskipun saling berkaitann akan tetapi tidak mencakup
keseluruhan makan yang sebenarnya. Sebab, evaluasi
pembelajaran pada dasarnya bukan hanya menilai hasil
belajar, melainkan proses-proses yang dilalui oleh peserta
didik.
Evaluasi menurut para ahli

• Menurut, Guba dan Lincoln (1985:35) evaluasi adalah “a process for


describing an evaluand and judging its merit and worth”
• Menurut, Gilbert Sx (1980:18) berpendapat bahwa “evaluation is a
process value judgement or decision is made from a variety of
observations and from the background and training of the evaluator”
• Menurut, Arifin (2013:5) evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil
suatu keputusan
Proses Evaluasi dalam Pembelajaran
01. 04.
Input Umpan balik
Segala informasi baik yang
Input adalah bahan mentah yang
menyangkut output maupun
dimasukkan kedalam transformasi
transformasi

02. 03.
Transformasi Output
Mesin yang bertugas mengubah bahan mentah Output adalah bahan jadi yang
menjadi bahan jadi. Bahan jadi yang diharapkan dihasilkan oleh transformasi
dalam hal ini peserta didik lulusan sekolah
ditentukan oleh beberapa faktor sebagai akibat
pekerjaannya unsur-unsur yang ada.
Ciri-ciri Evaluasi dalam Pendidikan
Menurut, Suharsimi (2002:11) ada 5 ciri-ciri evaluasi dalam pendidikan, diantaranya;

01. 04.
Penilaian dilakukan secara tidak Penilaian pendidikan adalah bersifat relative
langsung, sebagai contoh artinya tidak sama atau tidak selalu tetap
mengetahui tingkat intelegen dari satu waktu ke waktu yang lain
05.
seorang anak.
Penilaian pendidikan adalah bahwa dalam
02. pendidikan itu sering terjadi kesalahan-
Penilaian pendidikan yaitu, kesalahan
penggunaan ukuran kuantitatif, 03.
penilaian pendidikan kuantitatif Penilaian pendidikan, yaitu bahwa
artinya menggunakan symbol penilaian pendidikan
bilangan sebagai hasil pertama menggunakan unit-unit untuk
pengukuran satuan yang tetap karena IQ 105
termasuk normal
Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Pembelajaran
Secara umum, tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan
efisiensi sistem pembelajaran secara luas. Selain itu, evaluasi pembelajaran juga ditujukan
untuk menilai efektifitas strategi pembelajaran, menilai dan meningkatkan efektifitas
program kurikulum, menilai dan membantu belajar peserta didik. Menurut, Chittenden
(1994) mengklasifikasikan tujuan penilaian adalah;
1. Keeping track
2. Checking-up
3. Finding-out
4. Summing-up
Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Pembelajaran
Dengan mengetahui makna penilaian yang ditinjau dari berbagai segi dalam sistem
pendidikan, maka dapat dikatakan bahwa tujuan atau fugnsi penilaian ada beberapa hal :
a) Penilaian berfungsi selektif
b) Penilaian berfungsi diagnotik
c) Penilaian berfungsi sebagai penempatan
d) Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Objek Evaluasi
Aspek-aspek yang diperlukan dalam evaluasi terhadap peserta didik, diantaranya :

Aspek Umum
a) Aspek tentang berfikir
Aspek Kepribadian
b) Perasaan sosial a) Kesehatan dan perkembangan fisik
c) Keyakinan sosial b) Perkembangan emosional dan sosial
d) Apresiasi seni dan budaya c) Tingkah laku
e) Minat, bakat dan hobi d) Kemampuan atau kecakapan untuk menjalankan
f) Perkembangan sosial dan personal kepemimpinan
e) Menjadi warga negara yang berguna
f) Perkembangan estetika
g) Kompetensi dalam komunikasi
h) Kecakapan dalam berhitung, mengukur dan yang
lain
Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif
Kurikulum 2013 (Penilaian Otentik)
Kurikulum 2013 menghendakai agar evaluasi hasil belajar peserta didik
menggunakan penilaian otentik. Penilaian otentik adalah proses pengumpulan
informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang
dilakukan peserta didik. Salah satu penekanan yang cukup menonjol dalam
kurikulum 2013 selain dikembangkan berdasarkan standar dan teori pendidikan
berbasis kompetensi, juga dilakukan penekanan pada proses pembelajaran yang
menggunakan model pendekatan saintifik. Artinya, standar proses pembelajaran
dalam kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik
Pendekatan Saintifik
dan Penerapannya
Pendekatan saintifik sudah lama diyakini sebagai jembatan bagi pertumbuhan dan
pengembangan sikap, keterampilan dan pengetahuan peserta didik. Proses pembelajaran
dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang mengupayakan agar peserta
didik dapat secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinspi melalui tahapan-
tahapan mengamati dalam rangka mengidentifikasi atau menemukan masalah,
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis dan yang lainnya.

Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan


proses seperti mengamati, menklasifikasi, mengukur, meramalkan,
menjelaskan dan menyimpulkan.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai