Anda di halaman 1dari 36

STRATEGI PEMBELAJARAN

Modul 5. Pemilihan Metode Mengajar


Modul 6. Media Pembelajaran
Stefani Winta CTS
Vivie Ariesta Rianti
Novi Yolanda Dwi Sapitri
Tri Pilo Andini
Kelompok Ruth Debora Sitohang
3
Modul 5.
Pemilihan Metode Mengajar
Kegiatan Belajar 1
Hakikat dan Faktor-Faktor
dalam Pemilihan Metode
Mengajar
Prinsip Penggunaan Metode Mengajar
● Metode mengajar harus memungkinkan dan dapat membangkitkan rasa
ingintahu siswa lebih jauh terhadap materi pembelajaran (curiosity);

● Metode mengajar harus memungkinkan untuk dapat memberi peluang untuk


berekspresi yang kreatif dalam aspek seni;

● Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji


kebenaran sesuatu;

● Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar melalui


pemecahan masalah;
Prinsip Penggunaan Metode Mengajar
● Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk menyimak;

● Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan


(inkuiri) terhadap suatu topik permasalahan;

● Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri


(independent study).

● Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam


belajarnya.
Fungsi-Fungsi Metode Mengajar
● Sebagai alat atau cara siswa mencapai tujuan pembelajaran atau membentuk
kompetensi siswa;

● Sebagai gambaran aktifitas yang harus ditempuh siswa dan guru dalam
kegiatan pembelajaran;

● Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran;


dan

● Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan


pembelajaran (individu atau kelompok).
Faktor yang Harus Diperhatikan dalam
Memilih Metode Mengajar
● Tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa;

● Karakteristik bahan pelajaran/materi pelajaran;

● Waktu yang digunakan;

● Faktor kesiapan dan kondisi siswa; dan

● Fasilitas, media dan sumber belajar.


Kegiatan Belajar 2
Jenis-Jenis Metode Mengajar
Jenis-Jenis Metode Mengajar

Metode ceramah (lecture)


Metode ceramah merupakan penyampaikan bahan ajar yang bersumber dari guru
dalam bentuk penyampaian yang sederhana seperti pemberian informasi,
klarifikasi, ilustrasi, dan menyimpulkan.
 
Metode diskusi
Metode ini melibatkan beberapa orang siswa dalam kelompok untuk pengerjaan
tugas atau pemecahan masalah.
Jenis-Jenis Metode Mengajar

Metode simulasi (simulation)


Metode ini biasanya dilekukan oleh siswa SD kelas tinggi. Disini, siswa
diharapkan mempu menggunakan keterampilan interaksi dan komunikasi dalam
berkelompok. Materi pembelajaran ini menggunkaan objek yang bukan benda
atau kegiatan nyata juga bersifat pura-pura.
 
Jenis-Jenis Metode Mengajar

Metode demonstrasi
Pada metode demonstrasi, guru menunjukan objek pembelejaran secara langsung
atau menunjukan secara langsung cara melakukan sesuatu sehingga siswa
mempelajarinya secara proses. Disini, guru harus memastikan bahwa seluruh
siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan

Metode eksperimen
Metode eksperimen disajikan dalam bentuk percobaan atau mencobakan sesuatu
serta mengamati prosesnya. Eksperimen dapat dilakukan dalam kelompok
ataupun individu. Disini, siswa harus membuat laporan sesuai dengan hasil
percobaan yang dilakukan.
Jenis-Jenis Metode Mengajar

Metode karyawisata
Metode karyawisata merupakan aktifitas pembelajaran yang dilakukan diluar
kelas ke tempat yang relatif jauh dari sekolah. Disini siswa layaknya tidak hanya
mengadakan kunjungan saja, namun siswa harus tau tujuan pembelajaran yang
ada yang sesuai dengan kunjungan yang dilakukan.
 
Jenis-Jenis Metode Mengajar

Metode pemecahan masalah


Metode ini mampu mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
Disini, siswa, secara berkelompok maupun individu, akan memecahkan suatu
masalah yang diberikan dan harus sesuai dengan perkembangan iptek.
Pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa akan dikembangakan melalui
metode ini dengan bimbingan guru.
KEGIATAN BELAJAR 3
HUBUNGAN PENGALAMAN BELAJAR DENGAN
METODE MENGAJAR

Here starts the


lesson!
Dalam mengidentifikasi hubungan pengalaman belajar
dengan metode mengajar kita perlu mengingat beberapa
hakikat belajar itu sendiri.

● Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses atau aktivitas

● Hasil belajar yang diharapkan berupa perubahan-perubahan perilaku siswa


(behavioral changes), baik aspek pengetahuan, sikap maupun
keterampialnnya.

● Pengalaman dalam belajar ditekankan pada interaksi antara siswa dengan


lingkungannya.
Apabila kita perhatikan banyak
sekali prinsip-prinsip yang bisa kita
gunakan, diantaranya:

● Belajar memerlukan perhatian, pemusatan pikiran dan perasaan terhadap


suatu objek
● Belajar memerlukan motivasi
● Belajar memerlukan aktivitas yang maksimal
● Belajar memerlukan feedback (tanggapan)
● Belajar terjadi secara bertahap
● Belajar pada dasarnya terjadi secara individual
Kemampuan siswa yang diharapkan
dari lulusan khususnya Sekolah Dasar
yaitu:

• Mengenali kewajiban dan berperilaku berdasarkan


agama
• Mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban
diri
• Berpikir secara logis, kritis, dan kreatif
• Menyenangi keindahan
• Membiasakan hidup sehat
• Memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa
dan tanah air.
Pembelajaran
Metode Mengajar ada 6,
Pengalaman (experiences) yaitu

1. Ceramah
pengalaman intelektual,
2. Diskusi
emosional, sosial dan 3. Simulasi
fisik-motorik. 4. Demonstrasi
Sehingga hubungan pengalaman 5. Eksperimen
dengan metode mengajar dapat 6. Karya Wisata
dilihat dari gambaran
karakteristik metode mengajar
itu sendiri.
Modul 6.
Media Pembelajaran
KEGIATAN BELAJAR 1
HAKIKAT, FUNGSI, DAN PERANAN
MEDIA PEMBELAJARAN
Media merupakan alat saluran komunikasi yang secara harfiah berarti
“perantara”, yaitu perantara sumber pesan (a-source) dengan penerima (a-
reciver). Heinich mencotohkan media ini, seperti film, televise, diagram, bahan
tercetak (printed matrials), computer dan instruktur. Contoh media tersebut bisa
dipertimbangkan sebagai, media pembelajaran jika membawa pesan-pesan
(messages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Heinich juga
mengajukan hubungan antara media dengan pesan dan metode (methods) dalam
proses pembelajaran.
Selain pengertian media yang telah diuraikan diatas, masih
terdapat pengertian lain yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
Coba anda perhatikan beberapa pengertian media pembelajaran
berikut ini :
1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran (Schramm, 1977)
2. Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran
seperti buku, film, video, sliede, dan sebagainya (Briggs, 1977)
3. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandangan
dengar, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969).
Media pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat
merangsang timbulnya proses atau dialog mental pada diri siswa.
Dengan perkataan lain, terjadi komunikasi antara siswa dengan
media atau secara tidak langsung tentunya antara siswa dengan
penyalur pesan (guru). Dengan demikian kita dapat mengatakan
bahwa proses pembelajaran telah terjadi. Media tersebut berhasil
menyalurkan pesan/bahan ajar apabila kemudian terjadi perubahan
tingkah laku (behavioral change) pada diri si belajar (siswa).

Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu


unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan
yang dibawanya (message/software). Dengan demikian, perlu sekali
Anda perhatikan bahwa media pembelajaran memerlukan peralatan
untuk menyajikan pesan, namun yang terpenting bukanlah peralatan
itu, tetapi pesan atau informasi belajar yang dibawakan oleh media
tersebut.
Dengan memahami pentingnya peranan media dalam
proses pembelajaran maka kita tidak bisa lagi menganggap media tersebut
hanya terbatas sebagai alat bantu semata yang boleh diabaikan manakala
media tersebut tidak tersedia. Kita harus yakin, betapa media pembelajaran
ini akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi tercapainya
kompetensi/tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan
beberapa hal berikut ini :
1) Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan,
tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan
situasi pembelajaran yang lebih efektif.
2) Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses
pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media
pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri
tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka
menciptakan situasi belajar yang diharapkan.
3) Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan
kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri. Fungsi ini
mengandung makna bahwa penggunaan media dalam pembelajaran harus
selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar.
4) Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan. Dengan demikian,
tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekadar untuk permainan atau
memancing perhatian siswa semata.
5) Media pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses belajar. Fungsi
ini mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran siswa dapat
menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat.
6) Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar-
mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan menggunakan media
pembelajaran akan tahan lama mengendap sehingga kualitas pembelajaran
memiliki nilai yang tinggi.
7) Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk
berpikir. Oleh karena itu, dapat mengurangi terjadinya penyakit
verbalisme
Selain fungsi-fungsi sebagaimana telah diuraikan di atas, pembelajaran ini juga
memiliki nilai dan manfaat sebagai berikut :
1. Membuat konkret konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasakan masih
bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada siswa bisa dikonkretkan atau
disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran. Misalnya, untuk menjelaskan
tentang system peredaran darah manusia, arus listrik, berhembusnya angina bisa
menggunakan media gambar atau bagan sederhana.
2. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat kedalam lingkungan
belajar. Misalnya, guru menjelaskan dengan menggunakan gambar atau program televise
tentang binatang-binatang buas, seperti harimau dan beruang atau hewan-hewan lainnya,
seperti gajah, jerapah, dinosaurus.
3. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil. Misalnya, guru akan menyampaikan
gambaran mengenai sebuah kapal laut, pesawat udara, pasar, candi, atau menampilkan
objek-objek yang terlalu kecil, seperti bakteri, virus, semut, nyamuk atau hewan/benda
kecil lainnya.
4. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan menggunakan teknik
gerakan lambat (slow motion) dalam media film bisa memperlihatkan tentang lintasan
peluru, melesatnya anak panah atau memperlihatkan suatu ledakan. Demikian juga
gerakan-gerakan yang terlalu lambat seperti pertumbuhan kecambah, mekarnya bunga
wijaya kusumah.
KEGIATAN BELAJAR 2
JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

A. Media Visual
1. Media Visual yang diproyeksikan (Projected Visual)
Media visual yang diproyeksikan pada dasarnya adalah
media yang menggunakan alat proyeksi (projector) sehingga gambar
atau tulisan tampak pada layar (screen). Media proyeksi ini bisa
berbentuk media proyeksi diam, misalnya gambar diam (still
pictures) dan media proyeksi gerak, misalnya gambar bergerak
(motion pictures).
1. Media Visual Tidak Diproyeksikan (non projected Visual)
a. Gambar fotografik
Gambar fotografik atau seperti fotografik ini termasuk ke dalam gambar
diam/mati (still pictures), misalnya gambar tentang manusia, binatang,
tempat atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan isi/bahan
pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
b. Grafis (graphic)
Media grafis ini merupakan media pandang dua dimensi (bukan
fotografik) yang dirancang secara khusus untuk mengkonsumsi pesan
pembelajaran. Cukup banyak banyak jenis media grafis ini, namun yang
sering dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran diantarnya 1) grafik
(graph) 2) Bahan (Chart) 3) Diagram 4) Poster 5) Kartun (cartoon)
c. Media tiga dimensi
Media tiga dimensi dalam hal ini terdiri atas media realia dan model.
Media realia merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang
berfungsi memberikan pengalaman secara langsung kepada para siswa
(direct experiences).
B. Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan para siswa untuk mempembelajari
bahan ajar. Jenis media audio terdiri atas program kaset surat ( audio
cassette), CD audio, dan program radio.
Terdapat beberapa pertimbangan apabila Anda akan menggunakan
media audio ini, diantaranya adalah :
1. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik mereka yang
sudah mempunyai kemampuan dalam berpikir abstrak.
2. Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi
disbanding media lainnya, oleh karena itu dibutuhkan teknik-teknik
tertentu dalam belajar melalui media ini.
3. Karena sifatnya yang auditif, jika ingin memperoleh hasil belajar
yang baik diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara visual,
sedangkan control belajar bisa dilakukan melalui penguasaan
perbendaharaan kata-kata, Bahasa, dan susunan kalimat.
 
C. Media Audiovisual
Media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa
disebut media pandang dengar. Sudah barang tentu apabila Anda
menggunakan media akan semakin lengkap dan optimal penyajian
bahan ajar kepada para siswa.
KEGIATAN BELAJAR 3
Pemilihan, Penggunaan, dan Perawatan Media Pembelajaraan Sederhana

Pemilihan Media Pembelajaran (Media Selection)


Memilih media harus selalu dikaitkan dengan kompetensi atau
tujuan pembelajaran yang akan dicapai, sifat-sifat bahan ajar
yang akan disampaikan, strategi pembelajaran yang akan
digunakan, dan sistem evaluasinya. Terdapat 3 hal yang perlu
dijadikan pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran,
yaitu :
1.      Tujuan pemilihan pembelajaran
Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan
pemilihan yang jelas
2.      Karakteristik media pembelajaran
Pemahaman terhadap karakterisitik berbagai media pembelajaran
merupakan kemampuan dasar yang perlu dimiliki dalam kaitannya dengan
pemilihan media pembelajaran ini
3.      Alternatif media pembelajaran yang dapat dipilih
Memilih media pada dasarnya merupakan proses menganbil atau
menentukan keputusan dari berbagai pilihan yang ada
. Supaya media pembelajaran yang dipilih itu tepat, selain harus
mempertimbangkan ketiga hal tersebut, perhatikan pula beberapa
faktor berikut :
a.       Rencana pembelajaran
b.      Sasaran belajar
c.       Tingkat keterbacaan media
d.      Situasi dan kondisi
e.       Objektivitas
Penggunanaan Media Pembelajaran

Seperti telah diuraiikan , media pembelajaran yang dapat


diklasifikasikan ke dalam media pembelajaran sederhana dalam hal ini
, yaitu : media visual yang tidak diproyeksikan , khususnya kelompok
media grafis dan media tiga dimensi (model dan realia) .
Pemeliharaan Media Pembelajaran
Berikut cara praktif dalam memelihara dan merawat media
pembelajaran sederhana tanpa harus mengeluarkan biaya banyak tanpa
biaya sedikitpun, antara lain :
1. Media grafis, seperti bagan, diagram, grafik, poster, dan kartun
yang dibuat dengan ukuran besar, diberi bingkai pada bagian atas dan
bawah. Cara menyimpananya tidak digulung atau dilipat supaya
media tersebut tidak rusak.
2.Dalam upaya pemeliharan dan kepraktisan dalam penggunaan media
grafis diupayakan dengan pembuatan papan penyajian, bisa berupa
papan planel, papan bulletin, papan tikar.
3.      Apabila pihak sekolah memiliki dana yang memadai sebaiknya
disediakan ruang untuk penyimpanan berbagai media pembelajaran, baik
yang dibuat guru maupun hasil membeli dari toko sehingga media tersebut
awet, tahan lama, dan terpelihara dengan baik
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai